
Sebenarnya aku tak begitu mau ikut campur dengan masalah orang tuaku. Namun, karena mereka setiap malam selalu bertengkar, aku jadi ingin ikut campur masalah mereka. Aku sudah menduga, melihat Mama selalu berangkat pagi pulang malam. Tidak mungkin, Papa akan meresponnya dengan baik-baik saja.
5087Please respect copyright.PENANA3SDlNGs7pY
Pusing kepalaku mendengar orang setiap hari berantem, sampai-sampai aku terganggu saat aku mengerjakan proyekku. Geram banget sih, rasa-rasanya aku ingin keluar begitu saja dari rumah ini. Rumah ini sudah tidak memberiku ketenangan sama sekali.
5087Please respect copyright.PENANAl7zbxji3tz
"Kalian kenapa sih? Setiap malam berantem kayak gini? Malu didengar Mbok Darmi sama Pak Salim," kataku penuh emosi.
5087Please respect copyright.PENANAMhvagCujtX
Aku pergi begitu saja keluar dari rumah, kubanting pintu depan rumahku dengan keras. "Anak kurang ajar!" Kudengar Mama memakiku, namun aku sama sekali tidak peduli.
5087Please respect copyright.PENANATLnTD5cVVK
Kesal banget, kepalaku rasanya ingin meledak. Akhir-akhir ini permalasahanku datang bertubi-tubi. Dari perjodohanku dengan Akbar, Mama yang mengecewakan aku, teror orang misterius itu dan yang terakhir harus melihat mamaku dan papaku berantem setiap hari.
5087Please respect copyright.PENANAWvRA3gAXZ6
Sekarang aku hanya memakai kimono putih selutut, lengan pendek tanpa hijab dan cadar. Aku tidak peduli dengan penampilanku, karena kepalaku sudah terlalu pusing menanggung beban yang terus-terusan datang silih berganti.
5087Please respect copyright.PENANAheA1NBm1Oj
Kudekati pos satpam, dengan membawa dua kaleng kopi instan.
5087Please respect copyright.PENANAdlQfvBd8be
"Hai, Pak!" kataku pada Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAZEDm0S7ZM4
"Eh, Non Farisha... Ada apa?" tanya Pak Salim yang menatapku dari bawah sampai atas tanpa berkedip.
5087Please respect copyright.PENANAca5mXMxVD9
"Pusing, Pak. Denger Papa sama Mama berantem," kataku sambil menyodorkan sekaleng kopi instan.
5087Please respect copyright.PENANAxw1Ugth6qT
"Terima kasih, Non," kata Pak Salim sambil menerima sodoran sekaleng kopi instan.
5087Please respect copyright.PENANA5298mIuoPL
"Boleh aku duduk di sini, Pak?" tanyaku pada Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANABFvt0MQK5A
"Ah, Non Farisha. Ya tentu bolehlah, Non kan bosnya, hehe," kata Pak Salim terkekeh.
5087Please respect copyright.PENANA58KWooc1tO
"Panggil Farisha aja, Pak. Nggak usah pake, Non! Nggak enak dengernya kan?" kataku pada Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANA4AI5wPuVqu
"Eh... Anu... " kata Pak Salim, sepertinya Pak Salim sedang salah tingkah.
5087Please respect copyright.PENANAdtp66MDPrS
"Biasa aja kali, Pak. Nggak perlu sungkan kayak gitu!" kataku ke Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAJ0zmsuygPV
"Takut dibilang kurang ajar, Non. Nanti kalo Papa Mama, Non Farisha dengar saya manggil nama doang gimana?" tanya Pak Salim dengan wajah khawatir.
5087Please respect copyright.PENANAeAi2tqoUwZ
Kuembuskan nafas panjang, "Ya udah, panggil aku apa aja. Tapi jangan panggil aku, Non ya Pak!" kataku.
5087Please respect copyright.PENANAtMUyqmdWAz
Kenapa aku tidak suka dipanggil, Non karena aku risih saja. Rasa-rasanya feodal banget, toh aku dan Pak Salim setara. Tidak pantas juga, memanggilku dengan panggilan yang seakan kita dipisahkan oleh kasta. Dan status sosial bukanlah kasta, lebih dari sekedar perbedaan status sosial ekonomi saja.
5087Please respect copyright.PENANADqNxsK6VHC
Tak ada, orang yang terlahir miskin tanpa bisa mengubahnya. Tak ada juga orang terlanjur kaya, tanpa kerentanan untuk jatuh ke status sosial di bawahnya.
5087Please respect copyright.PENANAoit9Dg41EU
"Saya panggil Cici aja boleh?" tanya Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAc3Y3BRQGfo
"Nah, lebih baik gitu, Pak," kataku dengan tersenyum.
5087Please respect copyright.PENANAKt6UVpNHzl
Kulihat Pak Salim terlihat kikuk duduk di sampingku. Sampai-sampai Pak Salim tak mengucapkan satu patah kata pun, untuk memulai obrolan kecuali menanggapi obrolanku.
5087Please respect copyright.PENANA4XItUfUYov
"Kopinya diminum, Pak!" kataku.
5087Please respect copyright.PENANAPs5K0gNwrr
"Eh, iya Ci... " kata Pak Salim dengan malu-malu, sambil meneguk kopi kalengan yang aku berikan tadi.
5087Please respect copyright.PENANAp6ChHsfrXW
"Aku kesel banget, Pak. Tiap hari kudu denger orang tuaku berantem... " kataku dengan wajah murung.
5087Please respect copyright.PENANABGkLncvfZy
"Namanya juga rumah tangga, Ci. Nggak mungkin terus-terusan adem ayem juga kan?" tanya Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAtEeO5rDqA1
"Bener sih, Pak. Tapi kalo berantemnya tiap hari, bikin stress juga, Pak," kataku.
5087Please respect copyright.PENANAaLKvFfpMWt
"Iya, saya paham, Ci... " kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAkHxGdQy2bh
"Aku jadi takut buat nikah, Pak. Tapi aku udah terlanjur dilamar orang," kataku.
5087Please respect copyright.PENANAwOkdwn2V7A
"Kenapa takut? Kan setiap orang bakal nikah juga, Ci... " kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAqiF0q4Qe65
"Engga dong, Pak. Nikah itu hak, bebas-bebas aja sih, kalo misal mutusin nikah atau nggak nikah," kataku.
5087Please respect copyright.PENANAHFXuiiWqT5
"Kalo di kampung saya, pamalih gadis nggak nikah-nikah, Ci. Bakal dicap perawan tua," kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAxBMFhdA8vr
"Nah, pemahaman kayak gitu Pak, yang aku nggak setuju," kataku dengan antusias.
5087Please respect copyright.PENANAv2LiqEx7F2
Pak Salim menatapku dengan mengernyitkan dahinya. Sepertinya ia tidak begitu paham dengan apa yang aku katakan. Atau mungkin, tak bisa sepaham dengan pola pikirku.
5087Please respect copyright.PENANApSzrfcwlF3
Lalu kulihat Pak Salim mengembuskan nafas panjang. "Ternyata beda ya, cara mikirnya orang kampung sama orang kota yang berpendidikan tinggi, hehe," kata Pak Salim dengan terkekeh.
5087Please respect copyright.PENANAkE5Y6cFGwb
"Ah, nggak juga, Pak. Aku yakin, ada orang kampung yang cara mikirnya kayak aku, Pak," kataku dengan menatap ke arah Pak Salim sambil tersenyum ramah.
5087Please respect copyright.PENANAJFFwYslW58
"Saya nggak yakin, Ci. Soalnya banyak banget di kampung saya yang nikah muda, gara-gara sering diejekin sama tetangga karena nggak nikah-nikah. Apalagi yang pacaran bertahun-tahun, pasti disuruh cepat-cepat nikah supaya nggak terjerumus ke zina," kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAgSz5OMoqJC
Mendengar cerita Pak Salim, aku tersenyum. Ya karena pola pikir seperti itu sebenarnya tidak hanya di kampung-kampung, di kota besar pun juga banyak banget. Meski orang itu berpendidikan tinggi dan terbiasa dengan gaya hidup urban. Namun, pikirannya mundur ke belakang karena terlalu relijius.
5087Please respect copyright.PENANAIBmRH5w9ny
Tidak hanya tentang pandangan negatif pada perempuan yang melajang. Namun, juga pandangan buruk pada mereka yang memutuskan childfree atau tidak mau memiliki anak. Memang susah, mengubah pola pikir masyarakat yang sudah mengakar.
5087Please respect copyright.PENANAV6AmRT97KW
Kutatap Pak Salim dengan tersenyum, "Jadi gimana menurut, Pak Salim. Apakah perempuan yang nggak menikah itu buruk?" tanyaku.
5087Please respect copyright.PENANAYAYBZ6S3DT
"Aduh, Ci... Saya takut salah jawab... " Kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAC9zcvQo6gl
"Santai aja kali, Pak! Bebas berpendapat apa saja..." kataku.
5087Please respect copyright.PENANAqlBrdUW6sf
"Gimana ya, Ci. Di umur saya yang sudah kepala 5 kayak sekarang, mata saya baru kebuka setelah mendengar Cici tadi. Masuk akal sih, saya sependapat sama pendapat Cici," kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAFbqlhNjoLE
Kutepuk paha Pak Salim dengan telapak tanganku. Sekilas Pak Salim tersentak kaget sambil menatapku. Lalu aku tersenyum menatapnya.
5087Please respect copyright.PENANAi5ugShDYi1
"Stress banget aku, Pak. Sebenarnya tadi pengen keluar, tapi nggak tau mau keluar kemana. Makanya aku ajak ngobrol Pak Salim."
5087Please respect copyright.PENANAQTT2PsS675
Pak Salim menatapku dengan bingung, karena tanganku masih berada di pahanya.
5087Please respect copyright.PENANAochVwmbluu
"Diminum, Pak kopinya!" kataku.
5087Please respect copyright.PENANAHYKTFyHcTt
"Eh, iya, Ci." Kulihat Pak Salim tersentak dari lamunannya.
5087Please respect copyright.PENANAmhew7ju3zf
"Hehe, Pak, Salim melamun ya?" tanyaku.
5087Please respect copyright.PENANAlHsNy0rlqr
Tangan Pak Salim menggaruk-garuk kepalanya, "Hehe, maaf, Ci... " kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANA0VCu92PXGn
"Ngomong-ngomong, Pak Salim punya berapa istri di kampung?" tanyaku.
5087Please respect copyright.PENANA0XDPdR6SLY
"Satu aja, Ci. Nggak kuat buat nikah lebih dari satu, haha," kata Pak Salim ngakak.
5087Please respect copyright.PENANAhswCpJgW9Q
"Nggak kuat gimana, Pak?" tanyaku dengan wajah menyelidik.
5087Please respect copyright.PENANA58lXZGSJGL
"Hehe, Cici natapnya kok kayak gitu?" tanya Pak Salim dengan cengengesan.
5087Please respect copyright.PENANArGciWf2KhC
"Hahaha, Pak Salim kenapa sih? Aku nggak gigit kok, Pak. Jadi kenapa nggak poligami aja?" tanyaku.
5087Please respect copyright.PENANA93I6sc4EIu
"Nggak kuat aja sih, Ci... " kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAhdvbn8qR0q
"Ekonominya atau... ?" tanyaku sambil melirik ke arah selangkangannya.
5087Please respect copyright.PENANAG5BHcwABZ6
Kulihat perubahan di wajah Pak Salim. Keringatnya mulai menetes deras dari dahinya. Dan yang lebih mengejutkan lagi selangkangan Pak Salim pun menggembung besar. Dalam hati aku ingin tertawa, padahal aku tak punya niat macem-macem. Hanya ingin ngobrol biasa saja dengan Pak Salim, karena stress gara-gara Papa dan Mama berantem.
5087Please respect copyright.PENANAf9uNe2GpiG
"Pak... Pak!" kataku dengan menatap wajah Pak Salim menyelidik karena Pak Salim kembali melamun.
5087Please respect copyright.PENANAixPdEIqQw8
Lagi-lagi Pak Salim tersentak kaget, sambil tertawa cengengesan.
5087Please respect copyright.PENANAGUSEKd1G3B
"Pak Salim ngelamun mulu ih," kataku dengan suara manja.
5087Please respect copyright.PENANA8yimi1lhb3
"Haha, maaf, Ci... " kata Pak Salim dengan tawa salah tingkah.
5087Please respect copyright.PENANAdShfoK7oX5
"Pak Salim lagi ada masalah juga?" tanyaku, dengan tangan yang masih di paha Pak Salim dengan sedikit meremasnya.
5087Please respect copyright.PENANATxMYwg6kWf
"Maaf, Ci. Tangan Cici... " kata Pak Salim sambil melirik tanganku yang berada di pahanya.
5087Please respect copyright.PENANAlrsA00vMGB
"Hihi, maaf, Pak. Nggak sengaja," kataku. Sebenarnya memang sengaja, hanya sekedar iseng saja sih.
5087Please respect copyright.PENANAJqyPGQcv4Y
Lalu aku menyandarkan punggungku ke tembok, yang membuat tubuhku semakin tegak. Dan dadaku menjadi lebih membusung. Sekilas aku melirik ke arah Pak Salim, yang sesekali melirik ke arahku. Kucoba menoleh ke arah Pak Salim dengan tersenyum. Pak Salim pun salah tingkah, yang mengetahui aku sedang memergokinya sedang menatap ke arahku.
5087Please respect copyright.PENANA2T6UkygFB8
"Maaf ya, Pak. Tadi males buat make hijab sama cadar," kataku tiba-tiba.
5087Please respect copyright.PENANASFEuW3hlNv
"Nggak apa-apa, Ci... " kata Pak Salim senyum-senyum sendiri sambil melirik ke arahku.
5087Please respect copyright.PENANAvNenD6jlMY
Sambil menegakkan tubuhku, rambutku yang panjang terurai ke depan kuikat.
5087Please respect copyright.PENANAD6ezBUNzIp
Kulirik Pak Salim yang berada di sampingku. Berkali-kali kulihat, Pak Salim menelan ludah. Terlihat dari jakun Pak Salim yang naik turun.
5087Please respect copyright.PENANAUIep7OoI2z
Mata Pak Salim kini fokus ke leherku yang terbuka dan tengkukku. Atau mungkin lengan dan ketekku yang terbuka, aku tidak tau.
5087Please respect copyright.PENANAEG0hPXh4h2
Mendapat tatapan seperti itu dari Pak Salim, aku tidak marah. Toh, aku sengaja. Bukan karena ingin menggodanya, hanya sekedar untuk pelampiasan stressku saja.
5087Please respect copyright.PENANARYxPFOjmKq
"Dingin ya, Pak," kataku tiba-tiba, yang membuat Pak Salim yang awalnya melirikku membuang muka karena tersentak.
5087Please respect copyright.PENANA1vjrd7mbO1
"Kalo Cici mau masuk ke dalam rumah, nggak apa-apa lho, Ci. Saya nggak apa-apa sendirian," kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAvRrMVtWxRH
"Nggak ah, aku males masuk ke dalam rumah. Masih denger Papa sama Mama berantem nggak sih, Pak?" tanyaku.
5087Please respect copyright.PENANA0eaedfSnky
"Punten, Ci. Pendengaran saya nggak begitu peka," kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANACFRKyw12OF
"Oh, nggak apa-apa, Pak," kataku yang kembali menaruh telapak tanganku ke paha Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAVNsy2mPEVa
Kulirik Pak Salim, Pak Salim hanya diam saja tanpa penolakan seperti tadi. Lalu aku bangkit dari dudukku untuk menutup pintu pos satpam.
5087Please respect copyright.PENANAMCCQUjJrS6
"Aku tutup aja ya, Pak? Dingin," tanyaku yang kini kembali duduk di samping Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANA8DONBk64RO
"Eh, emm... Iya, Ci," kata Pak Salim terlihat gugup.
5087Please respect copyright.PENANAiDH74Aoby6
"Hihihi, Pak Salim kok gugup gitu sih? Santai aja kali Pak! Aku nggak kayak Papa sama Mama kok," kataku sambil duduk lebih mepet ke samping tubuh Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAhq9IH6GJKG
"Anu... Anu... " kata Pak Salim yang membuat aku tertawa ngakak.
5087Please respect copyright.PENANAhjreSr9imW
"Hahaha, Pak Salim kenapa grogi sih? Ya ampun," kataku yang tertawa terpingkal-pingkal.
5087Please respect copyright.PENANAmArTm1klkU
"Hehe, Cici sih... " kata Pak Salim tak melanjutkan kata-katanya.
5087Please respect copyright.PENANA7nCOgewUyX
"Aku kenapa, Pak?" tanyaku sambil mencondongkan tubuhku ke tubuhnya. Jadi bagian tubuh atasku, dari dada sampai perut menempel ke lengan Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAOMflyfsP6o
"Cici godain saya terus... " kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANA192KEKWvHD
"Hihihi, kok tau sih, Pak kalo aku godain Pak Salim terus?" tanyaku sambil mendekatkan wajahku ke telinga Pak Salim, dengan berbisik.
5087Please respect copyright.PENANAZlp7LHi8Jf
"Tuh kan... Cici godain saya mulu... Saya takut khilaf, Ci," kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAR5dJUv5qKD
"Kenapa takut?" tanyaku dengan posisi yang masih seperti tadi. Tidak hanya berbisik, namun aku sedikit mendesah lirih.
5087Please respect copyright.PENANAGqg18UDZW9
"Ci, maaf, Ci. Saya benar-benar takut, kalo sampe ketauan papanya Cici," kata Pak Salim mendorong tubuhku perlahan. Kulihat, Pak Salim hati-hati menyentuhku karena salah sedikit akan menyentuh dadaku.
5087Please respect copyright.PENANAO2gvdGVNyV
Kutegakkan kembali tubuhku, lalu tertawa terpingkal-pingkal. "Hihihi, Pak Salim lucu. Muka Pak Salim sampe merah gitu kayak udang rebus."
5087Please respect copyright.PENANAf6ApyfBjd8
"Cici, ngerjain saya... " kata Pak Salim yang mukanya terlihat kesal.
5087Please respect copyright.PENANAn3JcDW8AoP
"Hihi, maaf ya, Pak. Aku cuma pengen bercanda aja. Soalnya aku akhir-akhir ini sering stress, cuma dengan cara ini aku bisa terhibur, Pak," kataku yang kembali serius.
5087Please respect copyright.PENANA9i0ydeO96t
Pak Salim menatapku dengan wajah serius, "Saya paham, Ci... " kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAyaOJ9smYf0
"Terima kasih ya, Pak. Muah," kataku sambil mencium pipi Pak Salim lalu bangkit berdiri dan membuka pintu pos satpam lalu berjalan keluar dari pos satpam.
5087Please respect copyright.PENANAuaKh2QEHBN
Saat aku sudah melangkah agak menjauh, Pak Salim memanggilku. "Fa..."
5087Please respect copyright.PENANAnxxnAztYzU
"Eh iya... " Aku benar-benar tersentak kaget karena Pak Salim memanggilku hanya dengan namaku saja.
5087Please respect copyright.PENANAZIvUGruOWT
Aku tersenyum menatapnya, lalu aku kembali ke pos satpam. Setelah aku mendekat, Pak Salim memelukku dengan tubuhku sedikit terangkat ke atas karena Pak Salim menggendongku, sambil tangannya menutup pintu pos satpam.
5087Please respect copyright.PENANANNbbNah9bV
Sekarang aku dipepet Pak Salim ke tembok, dengan tak henti-henti mencium pipi, telinga dan leherku.
5087Please respect copyright.PENANAcGvwC0obbs
"Pak, tunggu dulu!" kataku sambil mendorong tubuh Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAb2N9JSPSHV
Wajah Pak Salim berubah, seperti ketakutan. "Maaf, maafin saya, Ci... " kata Pak Salim mundur ke belakang.
5087Please respect copyright.PENANAvVqXY4rltZ
Melihat Pak Salim menyesal, kubiarkan saja Pak Salim dengan penyesalannya. Aku hanya meresponnya dengan tanganku yang aku lipat di dada sambil tersenyum.
5087Please respect copyright.PENANAGmSWxqFMIW
"Maaf, Ci. Maaf, saya khilaf. Jangan pecat saya!" kata Pak Salim semakin ketakutan.
5087Please respect copyright.PENANAEoNXoBxGrS
Aku tak kunjung menjawab, hanya tetap meresponnya dengan tersenyum saja. Di dalam hati, aku senang dengan perlakuan Pak Salim. Namun, sayang keberanian Pak Salim hanya berlangsung singkat.
5087Please respect copyright.PENANAnqnOAFPCJj
"Hoam, aku ngantuk, Pak. Boleh nggak aku tidur disini? Males tidur di kamar," kataku sambil menutup bibirku saat aku menguap.
5087Please respect copyright.PENANAQtNJydp7Nr
"Eh... Jangan, Ci. Nanti kalo ketauan papanya Cici gimana? Saya takut!" kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAdL3WXpvCZZ
"Tenang aja, Pak. Papa nggak bakal cariin aku kok, muah. Ayok temenin aku tidur!" kataku sambil berjinjit untuk mencium ujung bibir Pak Salim, lalu kugandeng tangan Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAYXGR6cP0og
"Saya, harus jaga malam, Ci... " kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAd8ymGWrppG
"Ya udah, Pak Salim jaga aja! Aku mau tidur disini... " kataku yang mulai rebah di atas kasur lipat, lalu kutarik selimut untuk menutupi tubuhku.
5087Please respect copyright.PENANAsOb1XRKqYQ
Kulihat Pak Salim hanya melihatku dengan termangu, tanpa sepatah kata pun yang terucap.
5087Please respect copyright.PENANAfSbPzwuXoG
"Pak Salim kenapa liatin aku terus? Mau bobo juga?" tanyaku.
5087Please respect copyright.PENANAPmQMfXj7JO
"Nggak, Ci. Cici tidur aja! Biar saya yang jagain..." kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAfQaUvbk1Gm
"Yakin? Nggak mau boboin aku?", tanyaku sambil mengambil kondom dari sakuku.
5087Please respect copyright.PENANACEZt8UgNep
Mata Pak Salim terbelalak saat aku menunjukkan kondom ke arahnya.
5087Please respect copyright.PENANAl1UdrXG4va
"Beneran, nggak mau?" tanyaku menggoda dengan suara genit.
5087Please respect copyright.PENANAkf2O9CmNhF
Berkali-kali Pak Salim celingak-celinguk, melihat ke luar pos satpam. Entah itu di dalam atau di luar halaman rumahku.
5087Please respect copyright.PENANA3aLuhRbLmH
"Maaf, Ci. Saya takut..." kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAskrxfu25s8
"Takut? Tapi mau kan? hihi," tanyaku menggodanya.
5087Please respect copyright.PENANAFKR2B6mOmn
"Cici godain saya terus..." kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAdgbY6XZ458
"Hihi, mau nggak nih? Aku taruh sini ya, Pak kondomnya. Kalo Pak Salim pengen boboin aku, bangunin aja aku! Aku bobo dulu ya Pak, hoam," kataku pura-pura tidur sambil menunggu respon dari Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAonTp5nEdM7
Kutunggu Pak Salim, namun Pak Salim tak kunjung mengambil kondom yang aku taruh di kursi. Kesal banget rasanya, padahal aku sudah mengorbankan harga diriku agar Pak Salim mau have sex denganku.
5087Please respect copyright.PENANAUQ96hxF004
Aku tak peduli dengan keperawananku. Toh, bisa saja aku sudah tak lagi perawan karena aku sering memakai dildo saat masturbasi. Jadi tidak ada bedanya, mau aku have sex dengan Pak Salim atau tidak. Keperawananku sudah hilang oleh dildoku.
5087Please respect copyright.PENANAuwNQRasImB
Sayangnya, penantianku sia-sia. Pak Salim sama sekali tak menyentuhku. Padahal semua ini kulakukan untuk sekedar menghilangkan stress yang menderaku. Aku butuh pelampiasan. Dan tak cukup hanya sekedar masturbasi saja.
5087Please respect copyright.PENANAhBNafwmsWX
Baru saja aku menutup mataku dengan tidur lebih dalam, kurasakan ada yang mengganjal di selangkanganku. Ada perasaan aneh yang tiba-tiba muncul. Perasaan baru, yang belum aku kenali sebelumnya. Kucoba membuka mataku, aku benar-benar terkejut.
5087Please respect copyright.PENANALDd2fKj7ZV
Sekarang aku yang dalam kondisi telanjang bulat, dengan kaki mengangkang sedang disetubuhi oleh Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANACsEja5Xr2z
Tanganku meremas kasur lipat dengan erat, kurasakan perasaan nikmat yang menstimulus syaraf-syarafku. Kugigit bibir bawahku, menahan sesak dari penis Pak Salim yang menerobos masuk lebih dalam dan bergesekan dengan dinding-dinding vaginaku.
5087Please respect copyright.PENANAiGXiAkbDGO
"Aaaahhh, Pak."
5087Please respect copyright.PENANAdWOes6UiXK
"Ah ah ah, aahhhh."
5087Please respect copyright.PENANAKP0Zz9U8NS
"Enak, Ci?" tanya Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAXah1w5bN7C
Tak kujawab pertanyaan Pak Salim. Aku hanya membuang muka dengan tersenyum, lalu mengangguk.
5087Please respect copyright.PENANA53jvXcVVVN
"Makasih ya, Ci. Udah ngasih keperawanan, Cici ke saya," kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANA4hB9xl4BzX
"Keperawanan?" kataku dalam hati.
5087Please respect copyright.PENANApsC7pgRvUG
Mendengar kata Pak Salim, jantungku berdetak dengan kencang. Kupikir, aku tak lagi perawan karena aku sering masturbasi menggunakan dildo milikku. Entah kenapa persetubuhanku sekarang menembus hatiku. Ada perasaan yang mengikat dan rasa takut jika Pak Salim meninggalkanku. Aku tak tau perasaan apa yang mempengaruhi perasaanku sekuat ini. Yang kutahu, have sex hanyalah have sex. Sebatas pemuasan nafsu tanpa melibatkan perasaan. Namun, semua yang aku alami sekarang bertentangan dengan apa yang kupahami sebelumnya. Setiap kali penis Pak Salim menerobos masuk ke dalam dan bergesekan dengan dinding vaginaku. Kupejamkan mataku, menikmati penyatuan antara perasaan mendalam dan nafsu. Kupegang tangan Pak Salim. Pak Salim sepertinya tau apa yang kumau. Lalu tangan Pak Salim menggenggam erat tanganku, dengan jari-jari kita menyatu.
5087Please respect copyright.PENANADs0NZcakaO
"Pak..."
5087Please respect copyright.PENANARM61XETah7
"Iya, Ci?" tanya Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANA3eDAGzWbRL
"Setelah ini, jangan pernah tinggalin aku ya, Pak!" kataku sambil menahan rasa nikmat yang masih terus menstimulasi syaraf-syaraf dinding vaginaku.
5087Please respect copyright.PENANAXvjsqQ6ucd
"Pasti, Ci..." kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAVUQ1t5QhgE
"Meski nanti aku udah nikah, jangan pernah tinggalin aku ya!" kataku mengiba.
5087Please respect copyright.PENANAIrxij7jMMv
"Saya akan berusaha..." kata Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANA3k9jc1xLg6
"Lepas kondomnya, Pak!" kataku yakin.
5087Please respect copyright.PENANAnjGl0zsA2y
Mata Pak Salim terbelalak, seakan menyiratkan perasaan tak percaya, "Maksudnya, Ci?" tanya Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAQr5YSXEZbV
"Aku mau ikatan kita, terikat lebih erat, Pak," kataku.
5087Please respect copyright.PENANAGRNeskcA79
Tanpa memohon kedua kali, Pak Salim mengerti apa yang kumau. Pak Salim mencabut penisnya dari dalam vaginaku. Lalu melepas kondom dari penisnya.
5087Please respect copyright.PENANAOsmPKaYZHO
"Aaaaahhh..."
5087Please respect copyright.PENANAHQ3XkqNrBV
Penis Pak Salim kembali menerobos ke dalam lubang vaginaku.
5087Please respect copyright.PENANA7InwGqXiBU
"Ah ah ah ah, aaaah..."
5087Please respect copyright.PENANAmSHDaIG1Fu
"Hamili aku, Pak!"
5087Please respect copyright.PENANAhuSayUU95L
"Aaaaaah..."
5087Please respect copyright.PENANAby9uAe1i2J
"Kita akan bikin baby, Pak!" kataku tersenyum.
5087Please respect copyright.PENANA8XZO7zg8tx
"Iya, Ci..." kata Pak Salim sambil merapikan rambutku.
5087Please respect copyright.PENANAnE0NqszuvV
"Panggil aku, Farisha, Pak!" kataku memohon.
5087Please respect copyright.PENANAFMizh32SvK
"Iya, Fa," kata Pak Salim yang kini mulai melumat bibirku sambil terus memompa lubang vaginaku.
5087Please respect copyright.PENANAgIKWr1MjJJ
Kakiku kukaitkan ke pinggul Pak Salim, kunikmati setiap sensasi yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
5087Please respect copyright.PENANAhSa2VaPwuA
Kurasakan orgasmeku yang pertama mulai tiba. Lalu disusul oleh Pak Salim yang ejakulasi di dalam vaginaku, dengan sperma memenuhi rahimku. Terasa panas, menyentuh syaraf-syaraf dinding vaginaku.
5087Please respect copyright.PENANAwOE6Z5vVUl
Kulihat lubang vaginaku, menganga lebar. Dengan sperma yang meluber keluar.
5087Please respect copyright.PENANAXnq5dylibU
Pak Salim berguling ke sampingku, dengan penis jumbo yang menegang keras.
5087Please respect copyright.PENANA2P4QPzx7fA
"Kok masih tegang sih, Pak? Hihi. Pak Salim masih mau lagi?" tanyaku.
5087Please respect copyright.PENANA93IjVwT2HF
"Boleh?" tanya Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANACxh7uNrgwR
Kujawab dengan tersenyum saja, sambil mengangguk. Dalam hati, aku tak peduli jika aku menginginkan Pak Salim yang masih memiliki istri. Toh, pada akhirnya Pak Salim pasti memilihku. Dan begitu juga dengan Akbar, aku tak peduli dengannya. Aku yakin, aku akan hamil anak Pak Salim.
5087Please respect copyright.PENANAbkQBUU9EX8
Ini langkah awalku, Akbar. Saat kita menikah nanti, hatiku sudah terikat oleh laki-laki lain. Ia bukan Aldo, bukan Doni, bukan Aris dan Riswan. Ia satpamku sendiri, yang mengambil keperawananku.