"Pesan yang Tidak Pernah Terkirim"
67Please respect copyright.PENANAsfxmynyJOV
Saya telah menulis pesan ini puluhan kali. Saya menghapusnya, menulis ulang, lalu menghapusnya lagi.
67Please respect copyright.PENANAu9VBxmaGB0
"Hei, aku menyukaimu."
Tidak, terlalu langsung.
67Please respect copyright.PENANA4wZqN17EN6
"Aku banyak memikirkanmu akhir-akhir ini."
Terlalu aneh.
67Please respect copyright.PENANAi5Jqp5xYvE
"Apakah kamu sudah mengerjakan pekerjaan rumah untuk besok?"
Terlalu membosankan.
67Please respect copyright.PENANAGRPVuCYJ2A
Aku mendesah, membenamkan wajahku di bantal. Mengapa begitu sulit untuk mengirim pesan kepada seseorang yang kulihat setiap hari di kelas? Seseorang yang duduk dua meja di depanku, yang rambutnya selalu berantakan tetapi entah bagaimana terlihat cantik tanpa usaha.
67Please respect copyright.PENANAwpz2kM7n2v
Rena.
67Please respect copyright.PENANArEawLkFNDF
Saya tidak tahu kapan saya mulai menyukainya. Mungkin saat dia pertama kali meminjam pulpen saya dan tidak pernah mengembalikannya. Atau saat dia tertawa di kafetaria bersama teman-temannya, suaranya menyatu dengan kebisingan, tetapi tetap saja itu satu-satunya suara yang tampaknya saya dengar.
Mungkin karena ia selalu mengikat tali sepatunya dengan malas, hanya untuk melepasnya lagi lima menit kemudian. Atau karena ia selalu menyenandungkan sebuah lagu sambil menyelesaikan soal matematika, benar-benar tenggelam dalam dunianya sendiri.
67Please respect copyright.PENANAKoVl6DabRD
Entahlah. Yang kutahu, setiap kali melihatnya, jantungku berdebar aneh, seperti gangguan dalam permainan.
67Please respect copyright.PENANAqldc5BsM1W
Dan kini, di sinilah aku, menatap layar ponselku, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk mengatakan sesuatu—apa pun—yang mungkin membuatnya memperhatikanku sebagaimana aku memperhatikannya.
67Please respect copyright.PENANAvNwtQCAv0Y
Namun sebelum saya dapat mengetik kata lain, ponsel saya bergetar. Sebuah pesan baru muncul.
67Please respect copyright.PENANAM8pR0vx8eX
Rena: "Hai, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
67Please respect copyright.PENANA6eRBNLZnUf
Jantungku berdebar kencang.
67Please respect copyright.PENANA5Iw6cIJQWS
Saya segera mengetik balasan.
67Please respect copyright.PENANAlpA6Pu5kEY
Saya: "Ya, tentu. Ada apa?"
67Please respect copyright.PENANAg1DM5O2w02
Tiga titik muncul, menandakan dia sedang mengetik. Tanganku terasa lembap. Apa yang akan dia katakan?
67Please respect copyright.PENANAzzb5QUHcGj
Lalu, pesannya pun tersampaikan.
67Please respect copyright.PENANAGVqGRjXoHy
Rena: "Apakah menurutmu Josh menyukaiku?"
67Please respect copyright.PENANAVKw5a4lZuj
Aku menatap layar. Jari-jariku membeku. Pesan yang tidak pernah terkirim—
"Hei, aku menyukaimu."
—tiba-tiba terasa lebih berat.
67Please respect copyright.PENANAgSYGg4KyXz
Aku memaksakan senyum, meski dia tak dapat melihatku.
67Please respect copyright.PENANAHxIubloOk8
Saya: "Ya, saya pikir begitu."
67Please respect copyright.PENANAJ8tEqFaG4G
Dan begitu saja, saya tekan kirim.
Saya menatap layar, menyaksikan pesan terkirim. Beberapa detik kemudian, Rena bereaksi dengan emoji hati.
67Please respect copyright.PENANAKRbFaBEnrt
Rena: "Benarkah? Haha, aku punya firasat. Terima kasih!"
67Please respect copyright.PENANAtV7fBZwSol
Aku harus berhenti menatap ponselku. Aku harus meletakkannya, berpura-pura percakapan ini tidak pernah terjadi, dan melanjutkan hidup. Namun jari-jariku ragu-ragu, berlama-lama di atas keyboard, seolah-olah sebagian diriku masih berharap dia akan menyadari apa yang tidak bisa kukatakan.
67Please respect copyright.PENANAkzxB0WEYQS
Tapi dia tidak akan melakukan itu.
67Please respect copyright.PENANArea1JruQfh
Sesaat kemudian, dia mengirim pesan lainnya.
67Please respect copyright.PENANAW4gcCe5ZkU
Rena: "Kau benar-benar teman baik, kau tahu itu?"
67Please respect copyright.PENANAjqycTjRmv5
Aku merasa dadaku sesak. Lucu sekali. Betapa kata-kata yang seharusnya baik justru bisa sangat menyakitkan.
67Please respect copyright.PENANAKrBiDoX9Jm
Aku: "Ya. Aku tahu."
67Please respect copyright.PENANARQ6oyI2tRL
Aku mengunci ponselku, melemparnya ke tempat tidur, dan menatap langit-langit. Pesan yang ingin kukirim—"Hai, aku suka padamu."—akan tetap berada di tempatnya.
67Please respect copyright.PENANA8HOuQVa5Tz
Belum terkirim...
67Please respect copyright.PENANAtlbBYYo8pe
67Please respect copyright.PENANAjGzTbGiWWX
67Please respect copyright.PENANAmK4wCt6E7E