
Darah di balas dengan darah. Tuan Arjun Saputra tidak peduli dengan ruangan meminta ampunan dari salah satu kaki tangannya. Untunglah Rendi datang tepat waktu dan melerainya.
320Please respect copyright.PENANAWSWICksNo9
"Maaf tuan, tuan tidak perlu mengotori tangan tuan sendiri. Biar saya yang memberikan orang yang tidak tau diri ini pelajaran."
320Please respect copyright.PENANAWohinbRG52
"Hah.. Hah.. Aku ingin kau memberikannya hukuman paling mengerikan yang belum pernah terjadi di kediaman ku ini. Setiap tetes darah istriku harus ia bayar dengan sehari hidupnya di dunia ini."
320Please respect copyright.PENANASerUBdlCR3
Tuan Arjun berlari ke arah Dinda yang sudah sangat lemas itu. Lalu kemudian tuan Arjun Saputra meraih tubuhnya ke dalam pelukannya.
320Please respect copyright.PENANA48a5yMHbCT
Dinda menatap tuan tuan Arjun "Sepertinya saya belum di takdirkan untuk mati sekarang."
320Please respect copyright.PENANARpCA3UwxoF
Tuan Arjun Saputra menggendong Dinda menuju ke paviliun nya. Berteriak kepada pengawal yang berada di sana agar cepat memanggil dokter untuk Dinda.
320Please respect copyright.PENANAKf13h7Jynv
Dinda terluka parah di bagian lengan, wajah dan telapak kaki. Dokter pun memeriksa Dinda yang berada di paviliun tuan Arjun.
320Please respect copyright.PENANAZgrhrg84m0
Sementara itu tuan Arjun pergi ke tempat dimana Rendi mengurung pria yang membuat istri kecilnya terluka.
320Please respect copyright.PENANAH8IWs20pAa
Dengan amarah yang menggebu tuan Arjun duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Darwin. Dengan tegas tuan Arjun akan menanyakan perihal apa yang Darwin lakukan di kediamannya.
320Please respect copyright.PENANAWvHxU3yVN4
"Apa kau tau siapa yang telah kau lukai itu?" tanya tuan Arjun.
320Please respect copyright.PENANAWjB7aoMumS
Dengan wajah babak belur, Darwin mendongakkan wajahnya "Dia istrimu kan?"
320Please respect copyright.PENANArx2LWLcikZ
"Bersikaplah sopan brengsek." Rendi memperingatkan.
320Please respect copyright.PENANAwbIwxpZhCm
"Sudahlah, sekarang aku sedang tidak ingin marah."
320Please respect copyright.PENANAGCvZLB69OO
Tuan Arjun berjalan menghampiri Darwin dengan menyeret kursinya. Jarak tuan Arjun dan Darwin hanya sejengkal sekarang. Darwin yang tubuhnya terikat tentu tidak bisa berbuat apapun sekarang.
320Please respect copyright.PENANAIN74DDvWQh
Tuan Arjun pun menjambak rambut Darwin "Kau harus tau, yang kau lukai, yang kau sakiti itu bukan hanya sekedar istriku. Dia adalah kesayanganku."
320Please respect copyright.PENANAhZ4TYbyzGZ
Darwin sedikit terperanjat mendengar itu, dia memang salah tidak mencari tau terlebih dahulu hubungan Dinda dan tuan Arjun. Darwin mengira status Dinda sama seperti istrinya yang lain. Menjadi istri hanya untuk di jadikan pajangan saja.
320Please respect copyright.PENANA8kFsfP8ne9
Giginya bergelutuk bergetar hebat, Darwin benar-benar takut sekarang. Dia telah melakukan kesalahan fatal dengan melukai Dinda.
320Please respect copyright.PENANA0n4AyjqhOk
Tuan Arjun menunjukkan pisau lipat yang ia bawa "Kau tau pisau ini? Tentunya kau merasa tidak asing bukan?"
320Please respect copyright.PENANAtTjv48eAFY
Darwin menatap pisau itu dengan sayu. Tidak berani mengatakan sepatah kata pun untuk membela dirinya.
320Please respect copyright.PENANAehRTrQk4Go
Sreeeetttt.. Tuan Arjun menggoreskan pisau itu di lengan Darwin.
320Please respect copyright.PENANAZzq6Ol0HSw
"Aaaaargggghhhh.." Darwin kesakitan.
320Please respect copyright.PENANAy0nXzPTYC5
"Kenapa? Bukankah Dinda juga mendapatkan hal yang sama dengan pisau mu ini. Lihat, bahkan bercak darahnya masih tertinggal di sana. Dan sepertinya aku harus memberimu penghargaan karena pandai memilih pisau yang sangat tajam ini. Jangan takut, ini tidak akan lama. Aku akan melakukannya dengan cepat." bisik tuan Arjun di telinga Darwin.
320Please respect copyright.PENANAuouwd0WTGj
"Ampun tuan."
320Please respect copyright.PENANAS7omhZ2YKD
"Ampun kau bilang, apa kau memberi ampun saat Dinda memohon ampun padamu. Kau kira aku tidak bisa berbuat kejam padamu? Bahkan aku bisa saja memenggal kepalamu dan memajangnya di alun-alun kota. Beraninya kau menyentuh kekasihku, belahan jiwaku, wanita ku."
320Please respect copyright.PENANA4cDewPAmxO
Plaaaakkk.. Plaaaakkk.. Plaaaakkk..
320Please respect copyright.PENANAzKyRKnTcgD
"Itu balasannya karena kau pernah sekali menampar nya, bahkan gambar tanganmu itu membuat wajah cantiknya hilang sesaat. Begini saja, kau katakan apa saja yang kau perbuat pada Dinda. Lalu aku akan melakukan hal yang sama padamu."
320Please respect copyright.PENANAnpRlxESD7j
"Sa-saya.." Darwin gugup.
320Please respect copyright.PENANAnyfXOGymTO
"Ohoo.. Tidak perlu terburu-buru. Karena aku sudah tau semuanya. Bahkan tetang kau yang main belakang dengan salah satu istrinya."
320Please respect copyright.PENANAznQwzND3tM
Tuan Arjun Saputra menyeringai menampakkan wajah psikopat nya. Mimik wajah yang teramat menakutkan membuat Darwin pasrah dengan nyawanya. Kesalahannya telah terbongkar habis. Dan sudah tentu dia tidak akan bisa lepas dari jeratan pembalasan tuannya itu.
320Please respect copyright.PENANACOXMLdvbL2
"Aaaaargggghhhh.." Ruangan dan jeritan terdengar memekakan telinga yang mendengarnya.
320Please respect copyright.PENANAqkNoCA9yLY
Pintu tertutup menandakan penyiksaan tuan Arjun akan segera di mulai. Entah apa yang sedang tuan Arjun pada pengawal penghianat itu. Hanya Rendi yang tau apa yang di lakukan oleh tuannya, karena dia satu-satunya yang tetap tinggal di sana untuk menemani tuan Arjun mengeksekusinya.
320Please respect copyright.PENANAVNztMRVCyO
Beberapa hari terakhir setelah kejadian mengerikan itu. Dinda ada di bawah pengawasan penuh suaminya (tuan Arjun Saputra). Dia sama sekali tidak boleh lepas dari pandangan tuan Arjun. Tuan Arjun berdalih ia bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang menimpa padanya, bahkan ia juga menyalahkan dirinya sendiri yang tidak mampu melindungi Dinda ketika ia berada dalam situasi bahaya.
320Please respect copyright.PENANAokDfwjvfwH
Seharian Dinda duduk di atas kasur. Dia sudah bosan terkurung di dalam kamar.
320Please respect copyright.PENANAjn9KNuFps6
Dinda pun memilih untuk pindah duduknya ke balkon kamarnya ketika Dunia datang dengan nafas terengah-engah.
320Please respect copyright.PENANA1NlB5o5Gg6
"Kau kenapa? Seperti di kejar-kejar setan saja. Ini masih sore loh Daniar."
320Please respect copyright.PENANAXS6xgAvoP1
"I-itu.. Hah aku punya berita hah."
320Please respect copyright.PENANAe8hcOhHpZy
"Sudah minum dulu ini." Dinda memberikan segelas air pada Daniar.
320Please respect copyright.PENANARhZ9x2AKN9
"Cepat kita harus cepat." Daniar menarik lengan Dinda ketika ia selesai dengan air minumnya.
320Please respect copyright.PENANALIfiiJfkRQ
"Cepat kemana?"
320Please respect copyright.PENANAtexc2uMP4b
"Ke gedung utama. Ayolah.."
320Please respect copyright.PENANAFBVMhotygc
"Memangnya ada apa di sana? Aku malas kesana."
320Please respect copyright.PENANAi9xGDmL5m3
"Dinda, ini semua demi dirimu juga."
320Please respect copyright.PENANAbBYMhaANZO
"Ha.. Demi aku? Memangnya ada apa sih?"
320Please respect copyright.PENANA8JU8F4k01E
"Tuan Arjun Saputra membawa istri barunya."
320Please respect copyright.PENANAuhc3YlMt6j
"Apa!!"
320Please respect copyright.PENANAdoymfjox6M
Deg, jantung Dinda berdetak seolah berhenti ketika mendengarnya. Benar-benar berita buruk untuknya.
320Please respect copyright.PENANAFmOtpjvnHO
"Bagaimana bisa? Dia?!" Dinda begitu kesal dengan fakta itu. Berjalan secepat mungkin ke gedung utama untuk melihat hal yang baru saja Daniar sampaikan padanya.
320Please respect copyright.PENANA23D60oR3re
Dinda datang terlambat, semua sudah duduk dengan elegan bersama dengan wanita asing yang baru saja ia lihat.
320Please respect copyright.PENANAxzkeCuPiGm
"Dinda, kemarilah." pinta Nike.
rgl
---
320Please respect copyright.PENANAxMpl9Kxw7W
Enggan memang, tapi Dinda begitu penasaran dengan wanita asing itu.
320Please respect copyright.PENANAqJMEPGXwyS
Kali ini Dinda duduk di sebelah tuan Arjun dan Nurul duduk di sebelah Nike.
320Please respect copyright.PENANAzTR1gPmnvC
Berhadapan dengan madu barunya, Dinda merasa risi. Bahkan belum genap 40 hari Nurma meninggal. Bisa-bisanya tuan Arjun Saputra membawa wanita lain masuk? Dinda menatap sinis istri baru tuan Arjun Saputra.
320Please respect copyright.PENANAB2K76ltrQb
"Hai Dinda, aku Bella." sapa wanita itu pada Dinda.
320Please respect copyright.PENANATEmSIutR9x
Dinda hanya tersenyum kecil dan tidak membalas salam. Buru-buru pergi dengan dalih jika kesehatannya belum sepenuhnya pulih.
320Please respect copyright.PENANAYaYkTxWYUm
"Aaaaargggghhhhtttt.." Dinda menendang pintu kamarnya dengan keras.
320Please respect copyright.PENANAnTrpFJ1reM
"Dinda jangan begitu." Daniar menasihati Dinda.
320Please respect copyright.PENANA2oI4XLqACE
"Bisa-bisanya dia berbuat seperti ini? Apakah istri tiga saja tidak cukup?"
320Please respect copyright.PENANAZ6GlEsX18O
"Sudahlah Dinda, kau harus ingat kondisimu. Jangan terpancing emosi."
320Please respect copyright.PENANA8TWNpuh2Oc
"Tapi kenapa? Aku tidak mengerti dengan jalan pikirannya. Siapa wanita itu?"
320Please respect copyright.PENANAhHlvdUwgQ2
Daniar bungkam dengan pertanyaan dari Dinda. Seolah mengetahui sesuatu dan enggan membaginya dengan Dinda.
320Please respect copyright.PENANAqASN2rVAkq
"Kau pasti tau siapa wanita itu bukan?"
320Please respect copyright.PENANAIbaZXMT8BF
"Jawab Daniar!!"
320Please respect copyright.PENANAfFIo7pFBFb
"Wanita itu.." Daniar gugup.
320Please respect copyright.PENANAZbRWJZsHyi
"Siapa wanita itu?" tanya Dinda yang begitu penasaran.
320Please respect copyright.PENANAXCNVt95lZG
"Katanya dia adalah mantan pertunangannya tuan Arjun Saputra."
320Please respect copyright.PENANAfnz7sebmax
"Apa!!" Dinda jatuh lemas tersungkur ke lantai.
320Please respect copyright.PENANAvQ6Edo7Cmg
Dinda merasakan patah hati ketika mengetahui wanita yang baru saja di nikahi oleh suami juga wanita yang kini menjadi madu barunya ternyata adalah mantan suami suaminya atau masa lalu suaminya.
320Please respect copyright.PENANAUm1ELM724o
Dinda menjadi pendiam akhir-akhir ini karena moodnya sedang buruk. Dia memilih hanya menghabiskan waktunya di atas kasur dengan bermalas-malasan seharian.
ns18.218.245.163da2