
“Setan kecilku..” tuan Arjun berhamburan ke arah Dinda panik mendapati Dinda yang terikat oleh tali juga mulut di lakban seseorang.
302Please respect copyright.PENANAVBXqyEqV4W
“Em..” Dinda meminta bantuan tuan Arjun.
302Please respect copyright.PENANA9k0555JeRc
"Siapa yang melakukan ini padamu sayang?" tanya tuan Arjun.
302Please respect copyright.PENANAv6wwUDYti5
"Kok kamu malah diam saja tidak menjawabnya sih." kata tuan Arjun.
302Please respect copyright.PENANADUZdPezKaK
"Dasar si om bodoh, emangnya dia tidak melihat aku yang di ikat apa juga mulutku yang di lakban. Makannya aku tidak bisa menjawab pertanyaannya." Dinda~
302Please respect copyright.PENANAZfO1PWZx6Q
Dinda memberikan kode agar tuan Arjun membukakan ikatannya dan lakban dari mulut itu.
302Please respect copyright.PENANAmtyrNrmkzK
"Oh iya lupa, maaf sayang.."
302Please respect copyright.PENANAmmgHJA8fUX
"Aduh.. Pelan om sakit tau." keluh Dinda.
302Please respect copyright.PENANAzw1JWd7MTt
"Hehe.. Ya udah ayo masuk ke paviliun sayang."
302Please respect copyright.PENANAA9WMR5bvwv
"Ya.."
302Please respect copyright.PENANAav13FxDGdg
Keesokan harinya Darwin masih terus memata-matai Dinda di paviliunnya sampai waktu malam akhirnya tiba. Dimana Darwin datang kembali bukan sekedar mengancam bahkan dia akan benar-benar membunuh Dinda.
302Please respect copyright.PENANAyx17xeeQud
Karena dia mengira bahwa Dinda sudah membocorkan rahasianya pada tuan Arjun.
302Please respect copyright.PENANA8YW8uRprJy
Jeddeeeerrrr.. Sebuah petir menyambar membuat Dinda terkejut bukan yang utama. Hingga pada akhirnya lampu kembali padam.
302Please respect copyright.PENANAVNVIHPDvOT
"Mati lampu." kata Daniar saat tiba-tiba lampunya padam.
302Please respect copyright.PENANAsZMGirsjEM
"Daniar, cepat carikan lilin di laci. Kemarin si om simpan sekotak lilin dan senter di laci itu." Dinda menunjuk ke arah laci.
302Please respect copyright.PENANAurB3qLKlXG
"Baiklah Dinda, kau tetaplah di sini saja ya."
302Please respect copyright.PENANAeVjenlf7eM
Daniar dengan meraba berjalan ke arah yang di tunjuk Dinda.
302Please respect copyright.PENANAJxnkiIP4HT
Braaaakkkk.. Seseorang menendang pintu kamar Dinda dengan kencang.
302Please respect copyright.PENANANEWFZEzgkQ
Terlihat seseorang datang dengan menggunakan baju serba hitam dengan penutup wajah.
302Please respect copyright.PENANAxzpqFxhmao
Daniar sangat terkejut dan dengan cepat berlari ke arah Dinda yang berbaring. Dia merasakan ada hal aneh dari orang itu.
302Please respect copyright.PENANASOz2CtMRa7
Ketika Daniar memeriksa, bahkan pengawal yang di tugaskan tuan Arjun berhasil dilumpuhkan hingga pingsan.
302Please respect copyright.PENANAcnzzFDyPyo
“Si-siapa kau?” tanya Dinda terbata-bata.
302Please respect copyright.PENANAPyNMiphKSZ
“Malaikat pencabut nyawamu.” jawabnya dengan mengangkat pisau yang berlumuran darah.
302Please respect copyright.PENANA5M99a3vWm3
"Pergilah kau!!" Daniar berteriak.
302Please respect copyright.PENANAHS1UsS8XNh
"Kau jangan ikut campur jika masih ingin hidupmu lama. Ini hanya sebentar nyonya, aku akan melakukannya dengan sangat cepat."
302Please respect copyright.PENANAUQpEeJXs2r
"Darwin!!" Dinda tau jika itu adalah seseorang yang mengancamnya kemarin malam.
302Please respect copyright.PENANAmraYHAiq9a
"Pintar!!"
302Please respect copyright.PENANA5JhX1idacI
"Tapi aku belum mengatakan apapun, tapi kau masih menginginkan nyawaku?"
302Please respect copyright.PENANAlz1YCpXEAw
"Aku hanya berpartisipasi saja sebelum terlambat nyonya."
302Please respect copyright.PENANAmfcCJX9CDC
"Pengawal tidak tau diri. Jika tuan Arjun tau kau akan mati." Daniar menyalak menantang Darwin.
302Please respect copyright.PENANAcAz4zOLl7r
Plaaaakkkkk.. Darwin menampar Daniar hingga terjerembab menghantuk ke tembok.
302Please respect copyright.PENANAq1o8cSRUTg
Daniar terkulai lemas akibat hantaman itu. segar tampak darah mengalir dari mulut.
302Please respect copyright.PENANA4vlVVXLf3c
"Daniar..!!" Dinda ingin melindungi abdi dalemnya itu.
302Please respect copyright.PENANAkF8AZhLGdu
Sreeeetttt.. Darwin melukai lengan Dinda menggunakan pisaunya.
302Please respect copyright.PENANAFgGgFJMbS2
"Aaaaarghhhh.." Dinda yang sadar lengannya terluka segera menutup luka itu menggunakan telapak tangan.
302Please respect copyright.PENANAJL6z4a5mXA
Perih sekali yang Dinda rasakan. Darah mengalir di lantai ruangan.
302Please respect copyright.PENANAPXQd52KFVJ
"Dinda!! Tolong!!" Daniar berteriak.
302Please respect copyright.PENANAp9EuwSD5oE
Darwin ingin menyakiti Daniar kembali, Dinda yang mengetahui hal itu segera mengambil vas bunga untuk melemparkannya pada pria jahat itu.
302Please respect copyright.PENANAolyRMyYwli
Praaaang.. Vas bunga itu tepat mengenai punggung Darwin.
302Please respect copyright.PENANAWA4BFvoWIH
302Please respect copyright.PENANAy2BmB2486o
"Dasar wanita sialan!!" Darwin mencengkram leher Dinda lalu melemparnya ke pintu balkon yang terbuat dari kaca sampai hancur.
302Please respect copyright.PENANAPAkzjG2LjU
Luka di tubuh Dinda bertambah banyak, bahkan di bagian wajahnya juga sedikit tergores di area kening.
302Please respect copyright.PENANAIYPUl9WEaW
Dinda gemetar, bagaimana pun ia ada di lantai dua. Di luar hujan dia sangat membencinya, tetapi di dalam pria dia membencinya.
302Please respect copyright.PENANAkgLrwyB8Vk
"Bunuh saja aku dan kau lepaskan Daniar."
302Please respect copyright.PENANA9D5CVjZTFA
"Aku ini bukanlah pria terbaik itu nyonya, sehingga mudah di ajak berkompromi. Oh ya begini saja, bagaimana aku akan nyonya membunuh terlebih dahulu lalu kemudian aku akan membiarkan pelayan tercinta mu itu membunuh dirinya sendiri."
302Please respect copyright.PENANAj3uRPZOn0p
"Gila!! Bedebah sialan!!"
302Please respect copyright.PENANAniU8HRc1SL
Darwin terus melangkah maju mendekati Dinda yang terus mundur.
302Please respect copyright.PENANAnaoLxXXuZY
Tidak ada lagi jalan lain di sana, Dinda menoleh ke bawah. Itu terlalu tinggi untuknya melompat. Tetapi nyawanya ada di ujung tanduk saat ini.
302Please respect copyright.PENANAwaAIqmUWIi
Air hujan sudah membasahi tubuh Dinda yang masih terus mengeluarkan darah.
302Please respect copyright.PENANASIdbUc7q43
Karena dia dalam keadaan terdesak saat ini terpaksa Dinda melompat dari balkon kamarnya.
302Please respect copyright.PENANAW0OT65mzDb
Melihat Dinda yang nekat itu Daniar mendorong pergi untuk menolong Dinda.
302Please respect copyright.PENANA7q3cAWAFuf
Darwin ikut melompat dan mengejar Dinda yang sudah lari ke sembarang tempat.
302Please respect copyright.PENANA6PxajmNq3B
Dinda berlari sambil menahan rasa nyeri di kakinya. Pecahan kaca dan mungkin terkilir karena kenekatannya itu.
302Please respect copyright.PENANAcSJLGh5AQS
Dinda menangis di bawah guyuran air hujan, seluruh inci tubuhnya terasa perih sekali.
302Please respect copyright.PENANAXrK5D5S55T
"Untuk panjang!!" sial memang, sekeras apapun dia berteriak karena hujan deras menjadi teriakan yang sia-sia.
302Please respect copyright.PENANA2ovMbMzaJ7
Dinda melihat paviliun Nike masih menyala juga ada beberapa pengawal di sana.
302Please respect copyright.PENANAMR6MV0uuKt
Namun belum sampai, Darwin berhasil menangkapnya dan membekap mulut. Menyeretnya ke area belakang kediaman milik tuan Arjun Saputra yang sepi.
302Please respect copyright.PENANASPys7gc0cy
-----
302Please respect copyright.PENANAqKR1dwOsqq
“Apakah paman tuan sudah setuju untuk mengembalikan uang hasil korupsinya di perusahaan tuan?” tanya Rendi.
302Please respect copyright.PENANAg2ZtZhGAxA
"Entahlah, mudah-mudahan saja nyalinya ciut karena gertakan ku kemarin."
302Please respect copyright.PENANAme0MAdrIYD
"Mengapa tuan tidak menjebloskannya ke penjara saja."
302Please respect copyright.PENANAER9iS8gANG
"Aku memikirkan perasaan ibuku. Saat ini aku masih berbaik hati padanya. Tetapi jika kebaikanku ini kembali dia salah artikan, maka jangan salahkan aku jika dia membusuk di penjara."
302Please respect copyright.PENANAVOZDOMsJEZ
Gali.. Gali.. Gali..
302Please respect copyright.PENANAteKpa0mfBu
Terdengar seseorang menggedor pintu tempat tuan Arjun Saputra berada.
302Please respect copyright.PENANAALKoI70i47
Rendi dengan sigap membuka pintu itu, mereka terkejut saat melihat Daniar tersungkur di tengah remang-remang cahaya lilin.
302Please respect copyright.PENANAVZwnVft5ez
"Ada apa ini, kau bukannya abdi dalem nya nyonya Dinda ya?" tanya Rendi.
302Please respect copyright.PENANAHMdT1EUvkC
"Tuan Arjun tolong nyonya saya tuan. Dia sedang dalam keadaan bahaya sekarang. Salah satu pengawal berkhianat mengincar nyawanya."
302Please respect copyright.PENANAIISaN4yrVX
Tuan Arjun Saputra yang mendengarnya langsung berdiri, “Dimana istri kecilku sekarang berada?”
302Please respect copyright.PENANAydnGcZIgdY
"Saya tidak tau tuan, nyonya melompat dari balkon menyelamatkan dirinya. Akan tetapi orang itu masih saja terus mengejarnya. Cepat tuan Arjun, ku mohon temukan lah nyonya ku."
302Please respect copyright.PENANAQUkzD8onUS
“Rendi, kau urus dia lalu kau susul aku.”
302Please respect copyright.PENANAMWZShk3wNg
Tuan Arjun Saputra tidak peduli jika di luar sana sedang hujan deras. Ia berlari ke segala arah mencari keberadaan istri kecilnya yang berbahaya itu.
302Please respect copyright.PENANAayt6Nle0uL
"Lepaskan aku, Bedebah sialan!!" umpat Dinda meronta melepaskan diri.
302Please respect copyright.PENANAwDrn4OQSgf
Hujan deras masih mengguyur darah yang masih mengalir dan rasa kebencian yang terus terpancar.
302Please respect copyright.PENANApnIig4dfxv
"Aku harus melenyapkanmu sebelum mulutmu itu menghancurkan semuanya."
302Please respect copyright.PENANAZ1SSGm4mAo
“Mulutku?”
302Please respect copyright.PENANA2GfpRp3zEk
"Ya, rahasia akan aman bersama orang mati bukan."
302Please respect copyright.PENANA29iXP7dOgW
"Ya sudah kalau begitu bunuh aku sekarang. Ketika aku mati, aku akan menggali keluar lalu aku akan menuntut balasmu."
302Please respect copyright.PENANAQ6Ld1mru0F
Darwin menyalak, kembali mengacungkan pisau yang telah melukainya. Entah kesalahan apa yang ia buat, ia hanya mendengar percakapannya dengan Nurma tanpa sengaja. Bukan dia yanh ingin tau, alamlah yang. Namun sepertinya itu dianggap kesalahan fatal oleh pria jahat itu.
302Please respect copyright.PENANAs6RRHbQ5LC
Darwin melempar Dinda lagi hingga Dinda terjerembab. Nafasnya tersengal, tangan meraba-raba tanah yang basah karena air hujan.
302Please respect copyright.PENANAVKqFFA4fKT
Langkah demi langkah Darwin semakin membuat nyali Dinda menciut.
302Please respect copyright.PENANA2UD4NWo3jC
"Bersiaplah kau nyonya!!"
302Please respect copyright.PENANAt2cIlNNpIf
Dughh.. Bagai malaikat penolong. Tuan Arjun menendang Darwin hingga dia tersungkur. Pisau yang digenggam Darwin kini telah terlepas karena tendangan mengejutkan itu. Menancap tepat di atas kepala Dinda dan tidak mengenai Dinda.
302Please respect copyright.PENANApTtJSAuol8
Dinda sedikit bernapas lega, Dinda berbaring menerima guyuran air hujan saat ini.
302Please respect copyright.PENANALa6ZzXA3K1
"Brengsek kau!!" dengan marah tuan Arjun Saputra memberikan bogem mentahnya di Darwin. Dia begitu kalap saat melihat wanitanya yang berlumuran darah.
ns216.73.216.224da2