"Permisi maaf tuan, saya ingin melaporkan sesuatu mengenai nyonya Nurma." kata Rendi yang akan memberikan kabar pada tuan Arjun.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2wPP9oGta
"Nurma, istri saya, ada apa dengan Nurma, cepat katakan Rendi?" tanya tuan Arjun.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjj7yHqJ0QR
"Kata salah satu pelayan nyonya Nurma, nyonya Nurma sudah dari semalam tidak ada di paviliunnya." jawab Rendi.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbQYbKvc66t
"Apa..!!" tuan Arjun terkejut saat mendengar jawaban dari ajudan setianya itu.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ17i6J7Q1o1
"Mbak Nurma hilang.." Dinda juga ikut terkejut.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOn6MCeqQn
"Nurma hilang.., bagaimana bisa kan kemarin masih duduk untuk berkumpul bersama dengan kita tuan." Nike dan Nurul juga ikut terkejut setelah menghentikan memakan sarapan paginya.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV5dmgobsKw
"Sayang."
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3yl3JJGUFv
"Iya om."
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUzGMRAPkc1
"Kamu tunggu di sini ya, Rendi ikut saya ke paviliun Nurma sekarang." pinta tuan Arjun.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDbKSlTfNB
"Laksanakan tuan Arjun." kata Rendi patuh.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQWulk4OKqo
Tuan Arjun Saputra bersama dengan ajudan setianya pergi ke paviliun Nurma setelah berpamitan dengan Dinda.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdGDVPqAKf
Ketika sampai di paviliun Nurma, Rendi melihat salah satu pelayan Nurma sudah tewas gantung diri, Dinda yang mendengar berita itu dari pelayan pribadinya, membuat Dinda ketakutan. Karena dia adalah salah satu orang yang mengetahui rahasia hubungan terlarang antara Nurma dan salah satu pengawal di kediaman tuan Arjun selain pelayan yang tewas gantung diri.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvrVVyas2V
Tok.. Tok.. Tok.. Suara pintu paviliun Nurma di ketuk oleh Rendi.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ9kodvUPVd
"Kenapa belum di buka juga pintunya, Rendi coba dobrak pintunya." pinta tuan Arjun.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJq1JVxWbf
"Laksanakan tuan." kata Rendi patuh.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM0vnEjvWt3
Brakkk.. Pintu kamar Nurma di dobrak oleh Rendi.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsNsFXLFkG1
"Astagfirullah, tuan lihat.." Rendi terkejut melihat salah satu pelayan Nurma gantung diri.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu2jl8UkfNB
"Dia tewas, kenapa dia bunuh diri, apakah ada sesuatu yang dia sembunyikan dari ku?" tanya tuan Arjun heran.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwR9m2rU37n
"Maaf tuan, sepertinya bukan karena bunuh diri tuan, sepertinya pelayan nyonya Nurma di bunuh oleh seseorang, tuan." jawab Rendi.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVKtaFLlUF3
"Dibunuh, mengapa dia di bunuh dan apa ada motif dari pembunuhan pelayan ini?, Rendi kamu selidiki kasus ini dan minta anak buahmu turunkan dia."
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7GMUrz0Tw
"Baik laksanakan tuan."
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ43aBWoNbEO
"Apa..!! Yang benar kamu Daniar, pelayan mbak Nurma dibunuh dengan cara di gantung?" tanya Dinda memastikan.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahqNi6mWq0
"Iya benar Dinda." jawab Daniar.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMGY7iAgdn
"Apakah habis ini aku yang akan bernasib sama dengan pelayan mbak Nurma." kata Dinda di dalam hati panik dan juga ketakutan.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlmDzjWaZy8
"Kamu kenapa Dinda?" tanya Daniar.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtnfqDCBeC5
"Aku mau tanya sesuatu boleh?" tanya Dinda juga.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRdpaS0xScS
"Tentu saja boleh Dinda." jawab Daniar lagi.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmGhoGmYLjU
"Oke, kamu itu kan sudah lama ya Daniar kerja di sini, apakah kamu mengetahui nama pengawal dengan nama panggilan win?"
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq76l3ZTVNu
"Nama panggilan itu win di sini banyak Dinda, ada Erwin, Edwin dan Darwin, memangnya kenapa Dinda?"
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtiLRIfN1BE
"Tidak aku hanya bertanya saja Daniar."
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSqIu6YjAh
Tanpa Daniar dan Dinda sadar bahwa dari tadi ada yang memata-matai mereka berdua di paviliun Dinda.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5PU2pzA4P8
Ya siapa lagi seseorang yang di maksud oleh Dinda, kemudian dia pun pergi dari paviliun Dinda dan mentargetkan Dinda lah yang akan jadi korban selanjutnya.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAUSfQmKeeK
"Kita tunggu tanggal mainnya nyonya." kata seseorang yang baru saja memata-matai Dinda di paviliunnya.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUAcE2WnRN
"Siapa di sana?" tanya Daniar ketika melihat ke arah jendela kamar Dinda.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmk1LsK1iY
"Siapa, siapa Daniar?" tanya Dinda panik.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVprVHtNy0p
"Tidak tau Din, tadi aku melihat ada seseorang di balik jendela kamarmu." jawab Daniar.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlOx1DQQ0d5
"Apakah yang di maksud Daniar adalah dia?" tanya Dinda di dalam hati.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYZZJWqTj9
"Ya sudah ini Din baju yang kamu minta tadi, Din.. Din.. Dinda.." kata Daniar mencoba menyadarkan Dinda dari lamunannya.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCdzXcNE1Z
"Ha.. Iya, apa Daniar, tadi kamu bilang apa?" tanya Dinda yang tersadar dari lamunannya.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLipveeo8QT
"Ini bajunya Dinda." jawab Daniar.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsR7Q5HwBIz
"Oh okay, aku mandi ya bye.."
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQbrI93dtL
Sementara di tempat yang berbeda seorang laki-laki yang dimaksud oleh Dinda sedang mengatur rencana untuk mengancam Dinda agar tidak buka mulut membocorkan rahasianya.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgCgBn62rP
"Aku harus membuat rencana agar bisa mengancamnya, ya saya tau caranya." kata seseorang di kamarnya.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUD6GxWxL2
Tuan Arjun pun mendapatkan kabar dari Rendi, Nurma meninggal dunia karena meminum obat penggugur kandungan yang ternyata di berikan oleh kekasih gelapnya itu.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhOR3BXZTYY
Mengetahui hal tersebut membuat tuan Arjun marah besar sekaligus kecewa dengan Nurma. Dinda pun telah siap untuk menemui suaminya (tuan Arjun). Namun Daniar menghalanginya untuk menganggu suaminya, Daniar juga menjelaskan semua yang terjadi pada Dinda apa yang sebenarnya terjadi.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE60JxpYhCd
Dinda pun mengurungkan niatnya itu untuk menemui suaminya dan dia juga berniat untuk berjalan-jalan saja di kediaman.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3M2oODzSQo
Pada malam harinya tiba-tiba saja mati lampu di kediaman yang sebenarnya itu adalah ulah dari seseorang yang menyabotase listrik di kediaman itu. Tuan Arjun sebenarnya mengetahui bahwa kediamannya ada yang menyabotase nya, tapi dia lebih memilih untuk menyelidikinya terlebih dahulu sebelum bertindak.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBehF2PLSsl
Sampai pada akhirnya Dinda benar-benar diancam oleh seseorang itu.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhyUhcN8Vw
"Ha.. Kok, loh kok mati lampu kan padahal di sini itu tidak sedang turun hujan ya, atau ada perbaikan listrik yang konslet di kediaman ini, eh atau jangan-jangan si om lupa bayar listrik lagi makannya listriknya mati, ah tapi mana mungkin kan om kaya raya buktinya bisa membangun kediaman ini juga mempunyai istri empat, sudah lah saya pergi tidur lagi." keluh Dinda saat di kediaman tuan Arjun mati lampu.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxxYNcVgEMZ
"Ya sudah ku duga kau datang dan menyabotase listrik di kediaman ini, siapa lagi yang kali ini kau incar?" tanya tuan Arjun.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡip9z36baoD
Drap.. Drap.. Drap.. Suara kaki melangkah masuk ke dalam kamar Dinda.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBP93M7KS4
"Sepertinya ada yang masuk ke kamar ini, Daniar kau kah itu?" tanya Dinda.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMPARpuPoPo
"Bukan.." jawab seseorang yang tidak di kenal oleh Dinda.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7JFIo52ibO
"S-siapa kau?"
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGRqvDz1kRX
"Aku malaikat pencabut nyawa."
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5FN5lf6dSm
"Apa..!!" Dinda terkejut saat mendengar jawaban dari seseorang itu.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpVIdijXIsD
"Stttss.. Pelan kan suaramu atau.." seseorang itu mulai mengancam Dinda.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0XTQjI1SBe
"Atau apa?"
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJcTNkAQN7
"Pisau ini akan menancap di tubuh mengerti?"
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPW2KwcAeNV
Dinda mulai ketakutan saat pisau itu menyentuh wajahnya. Ya dia adalah Darwin, seorang pengawal yang menjadi kekasih gelap Nurma.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWB3TJj0Ia
"Jauhkan benda itu dariku."
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrhpOFsmJX
"Boleh saja, asal.."
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaIhDDFZwyx
"Asal apa.. Apa yang kau inginkan dariku?"
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0SndmCIwsR
"Aku ingin agar kau tidak mengatakan apa-apa pada siapa pun termasuk suamimu itu.."
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWyRVmpwMQ8
“Berkata apa-apa, maksudmu?”
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw8MQdDfOh3
"Alah kau ini jangan sok polos deh.."
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFp4SfiC4X
"Ya memang aku tidak mengerti apa yang kau katakan."
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTuwO9Wvug
“Kau ingat Nurma dan pelayannya?”
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSIzvTjFjRr
"Iya, jangan-jangan kau.."
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVg66mpoLnr
Darwin pun akhirnya membekap mulut Dinda dan membawanya pergi dari ruangan. Sementara itu di paviliun tuan Arjun mengingat kalau Dinda sangat takut dengan kegelapan, akhirnya tuan Arjun keluar dari paviliunnya untuk memeriksa Dinda di paviliunnya.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJoDsDyPeD
Dan rencana Darwin pun gagal membawa Dinda. Karena tuan Arjun yang tiba-tiba datang ke paviliunnya.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ32oEdTjlKY
"Sialan orang itu datang segala lagi ke sini, eh dengar ya nyonya tutup mulutmu itu, jangan pernah membuka atau mengungkap rahasia itu atau jika tidak kau akan bernasib sama seperti madu mu itu juga dengan pelayan madu mu itu." seseorang itu pergi meninggalkan Dinda di depan paviliunnya dengan keadaan masih terikat dan mulut di lakban.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWO179zn30
"Em.. Hem.." Dinda mencoba meminta bantuan.
267Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwFVx5oJSah
Tuan Arjun tiba di paviliun Dinda saat lampu di kediamannya sudah menyala, melihat Dinda dalam keadaan terikat dan mulut di lakban segera berhamburan dan mendekati istri kecilnya itu.
ns18.190.25.53da2
然後按「加至主畫面」