Please, give your coments and like :) 

Bisakah kau tetap tersenyum meski banyak luka di hatimu??

Bisakah??

Apakah kau bisa merelakan sesuatu yang seharusnya menjadi milikmu menjadi orang lain?

Apa kau bisa?

Setiap orang memiliki luka yang dalam. Mimpi, kenangan, cinta, bisakah kau dapatkan itu? 

Merelakan orang yang kau cintai untuk orang lain adalah sebuah cinta yang besar.

Memimpikan orang yang kita cintai itu adalah mimpi terindah.

Bagaimana dengan seorang pria yang hanya selalu mendapat luka yang amat mendalam dan perih bagaikan terhunus pedang?

Hanya Cinta, Hanya Cinta yang dapat membangkitkannya dari rasa sakit ini.

Walaupun tanpa cinta, ia akan sangat senang bila berada dengan seorang yang amat disayanginya.

Mimpi buruk kembali melanda pria tampan yang sedang tertidur pulas di ranjangnya. Ia mengernyitkan dahinya hingga tampak jelas kerutan didahinya.

Kenangan itu kembali datang dalam mimpinya membuatnya terbangun dengan keringat dan air mata yang bercucuran di wajahnya.

Pria itu membuka matanya dan tanpa hentinya air mata itu terus jatuh hingga membasahi bantal yang digunakannya.

Perlahan-lahan pria itu kembali menutup matanya untuk menetralkan pikirannya dan bangun dari ranjangnya lalu mengambil sebuah buku yang berada di laci di sebelah ranjangnya.

Buku Diary..

Buku itulah yang selalu menemaninya untuk mencurahkan semua hatinya. 

Setetes demi setetes, air mata itu jatuh di setiap lembaran kertas yang sudah ada tulisan-tulisan bagus dan rapi.

Jari-jari pria itu mulai bergerak, menuliskan semua isi hatinya dengan perlahan. Huruf demi huruf pun sudah terlihat jelas dengan tulisan indahnya. Menuliskan satu kalimat, membuat air mata itu jatuh dua bulir. Terpampang jelas bentuk air mata itu jatuh di setiap tulisan yang sudah dibuat serapi mungkin oleh pria itu.

Jari pria itu begerak lagi untuk mengambarkan bulatan air matanya yang jatuh. 

Setelah selesai menulis kisahnya, Pria itu segera menutup buku diary nya dan menyimpan kembali buku itu di dalam laci.

Pria itu kini membaringkan tubuhnya dan perlahan-lahan, matanya terpejam dengan sisa-sisa air mata yang mengering di sekitar wajahnya untuk menunggu besok pagi yang akan kembali membawanya ke dalam penderitaan sekaligus kebahagiaan.

Tapi entah kebahagiaan apa yang di tunggu pria itu..

***

Disisi lain, seorang wanita yang memakai dress mini nya tengah mabuk di sebuah Club terkenal.

Pria-pria lapar akan nafsu ingin sekali meniduri wanita itu.

Sudah banyak para lelaki yang menggoda sekaligus menyentuh tubuh indah wanita itu. Namun wanita itu tidak bodoh, ia segera menepis kasar tangan pria yang berani menyentuhnya.

Wanita itu duduk di dekat bertender bersama teman-temannya. Dengan setengah kesadaran yang ia punya, wanita itu berjalan menjauh dari lokasi yang ia tempati tadi untuk keluar Club.

Semua teman-temannya yang melihat sikap wanita itu yang berubah sejak kepulangannya dari London pun hanya bisa menatap satu sama lain dan geleng-geleng kepala.

Percuma saja bila salah satu dari mereka ingin membantu wanita itu, karena dengan sangarnya, wanita itu akan memarahi temannya bila ada yang mengusik ketenangannya.

Saat keluar Club, tiba-tiba saja wanita itu menabrak seseorang pria yang ingin masuk kedalam Club.

Samar-samar wanita itu melihat pria yang tak asing baginya. Begitu juga dengan pria itu.

Dan dengan kesadaran yang mulai hilang, wanita itu jatuh pingsan. Dengan sigap, pria itu menggendong wanita itu agar tidak jatuh.

"Heii.. bangunlah" pria itu menepuk pipi wanita itu dengan pelan agar wanita itu bangun.

Teman-teman wanita itu yang melihat kejadian itupun ingin pergi dari sana untuk menyelamatkan wanita itu. Mereka takut sahabatnya akan diperkosa oleh pria itu.

Tapi mereka terlambat, pria itu sudah membawa sahabat mereka ke luar dari Club dan membawanya masuk kedalam mobil. 

***

Sinar mentari masuk ke celah-celah jendela yang masih tertutup tirai. Meski tertutup oleh tirai, sinarnya yang tak pernah pudar menyinari seorang perempuan cantik yang sedang tertidur pulas.

Wanita itu perlahan-lahan mengerjapkan matanya berkali-kali dan merasakan pusing yang melanda kepalanya. 

Wanita itu melihat segelas air putih yang di genggam seorang pria dihadapannya dengan pandangan sedikit buram.

"Minumlah.." suara berat pria itu semakin membuat wanita itu panik dan secara spontan wanita itu terduduk dengan kasar hingga mengenai gelas yang di pegang oleh pria yang tidak dikenalnya.

Pranggg....

Gelas itu pecah dan semakin membuat wanita itu panik.

"Hei, siapa kau? Kenapa aku ada disini?" Wanita itu menatap tajam pria dihadapannya yang sedang duduk disampingnya. "Jangan mendekat ke arah ku" 

"Mungkin kau tidak mengenaliku. Baiklah, namaku Damien Robert Shean" Damien memperkenalkan diri.

"Shean? Ka-" ucapan wanita itu terpotong.

"Iya, aku adalah adik dari pria yang dijodohkan oleh keluargamu" Damien mengubah ekspresinya ketika mengucapkan kata 'Adik'. 

"Darimana kau tau?" wanita itu menatap takut ke arah pria itu, Damien.

"Heii.. kau tak perlu menatapku seperti itu. Apa kau lupa kalau kau pernah datang makan malam bersama keluarga kami. Dan kau Ally Watson kan? gadis cantik yang akan dijodohkan dengan pria cacat seperti Colin" 

Inilah sifat Damien, selalu menjelek-jelekkan Colin jika ada sangkut pautnya dengan pria itu. 

Ally merasa heran dengan sikap Damien yang berkata seperti itu tentang Colin dihadapannya.

"Apa kau menyetujui perjodohan itu?" tanya Damien yang menatap datar ke pecahan gelas yang berserakan di lantai.

Ally yang mengikuti kemana arah tatapan Damien pun menjadi merasa bersalah. "Aku akan membersihkan ini terlebih dahulu"

"Cepat jawab aku!" ucap Damien dengan nada yang meninggi.

.

.

.

Tbc