Pahlawan Perang Dunia [21]
741Please respect copyright.PENANAUBrRS7CJvc
Sudah 3 hari semenjak aku menjadi pelajar di akademi Militer AMIR. aku mempelajari di dalam AMIR, terdapat asrama laki-laki yang berada di bagian timur dan asrama perempuan berada di bagian selatan. Masing-masing gedung laki-laki dan perempuan itu adalah 3. Dan setip gedung dapat berisikan 500 pelajar. Untuk standar akademi militer AMIR. sebenarnya kurikulum yang diadakan semenjak 8 tahun ini bahwa Akademi militer merupakan sekolah tinggi yang mengajarkan para pelajarnya mengenai strategi perang, bagimana cara berperang, bahkan menjadi dokter ketika dalam peperangan. Dan semua itu pada akhirnya akan mengabdikan diri sebagai militer Negara Roxalia.
741Please respect copyright.PENANAuV7mYlc5zh
Adapun peraturan tidak tertulis di Roxalia bahwa mengucapkan nama belakang merupakan hal yang sangat privasi, maka tidak akan aneh banyak orang yang tidak memperkenalkan dirinya secara lengkap, kecuali jika dia benar-benar percaya.
741Please respect copyright.PENANAHmTE1kgNdH
Semenjak kejadian Sir Igo ntah bagaimaan caranya aku mendapat teman, yang mungkin bukan teman hanya sekedar dekat dan mereka tidak memandangku berbeda dengan yang lain. Yaitu Tara yang berbadan besar dan gendut seperti pesumo, Bara, memiliki badan berotot dan tampang seperti Preman. dan Vina perempuan yang memiliki rambut hitam panjang serta kulit yang sangat putih dan mata yang cipit. Kami bertiga biasanya berbicara satu sama lain, dan lama kelamaan pandangan pelajar di kelas J mulai berubah kepadaku. Yahhh… aku mungkin akan merasa betah disini.
741Please respect copyright.PENANAtcIqtud8AV
Ketika hari itu. kami belajar seperti biasa, dan diajar mengenai strategi perang oleh Instruktur Sir Igor.
741Please respect copyright.PENANAmxmw3a3eUH
“Baiklah. aku memiliki pertanyaan, jika seorang prajurit membuat kesalahan, siapa yang bertanggung akan dirinya. Jendreal atau Panglima perang. HEi JUSUF! JAWAB PERTANYAANKU JANGAN TERUS-TERUSSAN MELIHAT KEARAH JENDELA!”
741Please respect copyright.PENANAlZi9IbJ6Ri
Sir Igor yang mengganggu lamunanku membuat kau merasa sebal. Aku berdiri dan mulai menjawabnya.
741Please respect copyright.PENANAGJLD4E2gfP
“yang bertanggung jawab adalah dirimu Sir Igor!”
741Please respect copyright.PENANA4O2KOIz9CP
“Ap-“ TACK!
741Please respect copyright.PENANARdU8TrSeg5
“wahahahaha”
741Please respect copyright.PENANAeuHLYLQsAO
Aku yang menjawab dengan nada main-main dan perkataan yang main-main juga membuat Sir Igor mematahkan penggarisnya karena marah, sedang teman sekelasku tertawa.
741Please respect copyright.PENANAeYh5rujKKD
“SEMUA DIAM! JUSUF, LARI KELILING LAPANGAN SEBANYAK 50X. SEKARANG!”
741Please respect copyright.PENANAwEr5euVDq9
Mendengar bentakan itu, kau langsung jalan dan berlari ke arah lapangan. ‘paling tidak aku dapat menikmati udara segar’ aku berkata dalam benakku. Dan memang itu tujuanku sebenarnya.
741Please respect copyright.PENANAimJ8Exf6R7
Ketika aku lari keliling lapangan, aku melihat Kelas A sedang berlatih bertarung satu sama lain menggunakan pisau kayu. Aku dapat melihat Yuna dan Jack sedang bertarung satu sama lan. Tidak diduga, Yuna ternyata dapat bergerak selincah itu. Ketika aku memperhatikan mereka. Aku melihat perempuan berambut pink, Sarah sedang kelawahan bertarung dengan lawannya yang juga seorang perempuan.
741Please respect copyright.PENANA9bouH5TXsp
Aku memperhatikan mereka sejenak, aku melihat bahwa latihan yang seharusnya tidak terlalu serius itu, lawan dari Sarah sangat serius ingin melukainya. Karena itu, Sarah bahkan terjatuh berkali-kali. Setelah Sarah bangkit dengan susah payah bahkan kakinya gemetar hebat. Lawannya melihat hal itu dengan wajah tersenyum jahat, dan setelah itu, dia langsung melayangkan sabetan pisau kayu kea rah Sarah.
741Please respect copyright.PENANA6z1qLqYrMs
“Ap-!? Siapa kau?”
741Please respect copyright.PENANAunOyqUJMwk
“Maaf nona, tapi itu sudah cukup.”
741Please respect copyright.PENANAxCNCVxHZdc
Aku langsung menangkap tangannya sebelum mengenai Sarah. Aku mengintervensi hal tersebut tanpa panjang pikir, aku hanya paling tidak suka jika terjadi kejahatan di depanku.
741Please respect copyright.PENANAeqq8CwBZ24
“hei ada apa ini?”
741Please respect copyright.PENANAVSIwKYHaL6
Pria tampan berambut scarlet, ya itu adalah Rian. dia datang menghampiri kami ketika tau aku masuk ke lapangan untuk menyela mereka.
741Please respect copyright.PENANAA1e18BWZts
“Rian tolong aku! Dia memegangku dengan sangat erat dan bahkan dia ingin memukulku” perempuan yang ingin melukai Sarah itu bersilat lidah ke RIan.
741Please respect copyright.PENANAJ7sBEDqIym
“Hei kau, lepaskan wanita itu”
741Please respect copyright.PENANAUj7F4ejORR
“aku tidak mau.”
741Please respect copyright.PENANAWXJlcoYG7p
Rian mulai mendatangiku. Aku yang dimintanya untuk melepas tangan perempuan jahat itu menolak dirinya mentah-mentah.
741Please respect copyright.PENANAGb4OT8LnBT
“Sebelum kau meminta ku melepaskannya, kau harus tau permasalahannya”
741Please respect copyright.PENANAu19IRoMXP3
“sudah sangat jelas bahwa kau lah yang salah disini, pelajar kelas J rendahan sepertimu memasuki Kelas A. kau pasti hanya iri kepada kami”
741Please respect copyright.PENANAeGMhu2E71j
Rian yang menjawab pertanyaanku dengan jawaban syubjektif mulai memegang tangan kiriku yang memegang tangan perempuan jahat itu. Genggamannya semakin kuat, tapi aku tetap tidak melepaskan genggaman ku ke wanita tersebut.
741Please respect copyright.PENANAEfVwvsYdfM
Dan Tapa kami sadari, semua pelajar kelas mulai mengkerumuni kami. Dan Jack mulai datang menyela kami.
741Please respect copyright.PENANAkHp6laatvW
“hei hei tenang lah Rian, Jusuf tidak mungkin melakukan itu. Dan kau Jusuf, apa yang kau lakukan disini?”
741Please respect copyright.PENANAxmZ70E3VPi
“diamlah Jack, aku tahu kalian satu kampong halaman, mangkanya kau hanya akan berada disisinya. Sepertinya hal ini hanya bisa diselesaikan dengan kekerasan.”
741Please respect copyright.PENANAFPnxa4le09
Rian melepaskan genggamannya dan mengambil 2 buah pisau kayu, dan dia melepmarkan satu kepadaku.
741Please respect copyright.PENANAX9J2oFiIBp
“ambillah, atau kau hanya pecundang yang takut kalah”
741Please respect copyright.PENANAM4knVhTa6D
Mendengar hal itu, aku langsung melepaskan genggamanku di perempuan jahat itu dan mengambil pisau kayu di tanah.
741Please respect copyright.PENANAh4QeG7sMc4
“Kau berani juga ya melawan pelajar baru nomor satu di AMIR”
741Please respect copyright.PENANAOLjC2dWGSr
“takut? Berani? Itu bukan persoalan. Apakah kau mau melawanku atau tidak?”
741Please respect copyright.PENANARIpvghOicd
“hmm… baikla-“
741Please respect copyright.PENANAdnJimpJvon
“HENTIKAN!”
741Please respect copyright.PENANAiaxhKYPQzx
Seseorang yang mengehentikan kami adalah Perempuan berambut Scarlet Ungu dan ketua Dewan Pelajar di AMIR. Tya. Kami berdua terdiam melihat kehadirannya.
741Please respect copyright.PENANAVurgDnnbA7
“apa yang terjadi disini? Hei kau jelaskan padaku”
741Please respect copyright.PENANAjkmJ2ix3Kx
Tya menunjukku, dia memanggilku dengan kat ‘kau’ sepertinya dia lupa atau tidak ingin mengenalku.
741Please respect copyright.PENANAdBVIQiEwc0
Aku menjelaskan semua kejadian kepada Tya, dari Sarah yang disiksa dalam latihannya dan pengambilan kesimpulan subjektif oleh Rian. Seketika itu Tya melihat kearah Sarah dan melihat kondisinya. Lalu Tya mulai berdiri di tengah kerumunan.
741Please respect copyright.PENANAc2n8PmT0Xj
“baiklah , aku memutuskan bahwa ini adalah kesalahan perempuan yang menyiksa Sarah, dan dia tidak bersalah” ketika mengatakan dia, Tya menunjuk kearahku, hei hei, apakah dia ebnar-benar tidak mengenalku?.
741Please respect copyright.PENANA7VT9tXwz3r
Setelah semua urusan selesai aku mulai kembali kelapangan untuk lari, aku mulai berlari dan ketika aku melewati sisi Rian, sebuah pukulan mengarah ke wajahku. Aku yang menyadari hal itu ingin menghindarinya, tapi karena terlalu banyak saksi mata menerima pukulan dahsyat itu dam melayangkan ku jauh kebelakang dan aku tidak sadarkan diri.
741Please respect copyright.PENANACrxToK4Dwg
“ughh… terang…”
741Please respect copyright.PENANAzzjxcvhW9i
Aku membuka mata namun semua terlihat sangat terang. Beberapa detik kemudian mataku mulai membiasakan diri dan aku dapat melihat ruangan yang ditutup oleh tirai putih.
741Please respect copyright.PENANAQJaQpk5npw
“dimana aku?”
741Please respect copyright.PENANAd8Z4nfiWgH
“ahh…hmm… k… kau ada di rumah sakit AMIR”
741Please respect copyright.PENANAlBmGvcnUKx
Yang menjawab disebelahku adalah perempuan cantik berambut gelombang panjang berwarna pink. Keika melihatnya aku terkejut kenapa Sarah bisa disampingku dan wajahnya terlihat merah.
741Please respect copyright.PENANAjVrB3bFbSq
“bagaimana bisa aku disini?”
741Please respect copyright.PENANA6xPSnr9j2w
“hmm… kau tadi… tadi dipukul oleh Riyan dan tidak sadarkan diri selama 30 menit.”
741Please respect copyright.PENANA7fVHQ9vYdD
“ohh begitu”
741Please respect copyright.PENANA8R2paOnHbm
Aku yang berhasil mengingat kejadian sebelumnya membuat pipi kananku yang dibalut lakban berdenyut keras. Setelah perkataan terakhir dariku. Tak satupun dari kami yang berbcara, suasan semakin canggung, dan wajah Sarah semakin merah. Apakah dia akan menangis? Setelah mengetahui hal itu, aku berusaha untuk memulai pembicaraan lagi.
741Please respect copyright.PENANAPFiEb2ObsC
“ah an-“
741Please respect copyright.PENANAUOscgubdeZ
“Ju…Juu..Juusuf… te…te…terima ka…kasih sudah menyelamatkannkyu.. ughhEhh!”
741Please respect copyright.PENANACGtr8P5TrY
Sarah yang terbata-bata bilang terima kasih kepadaku, bahkan dia menggigit lidahnya sendiri. Aku yang tidak dapat menahan luapan tawaku. Mulai tertawa terbahak behak
741Please respect copyright.PENANACyCGmJWe8C
“hahahahahahaha”
741Please respect copyright.PENANAOqRJy9xpZw
“…”
741Please respect copyright.PENANAZuT1BxdqEu
Aku yang tertawa mulai menyadari bahwa muka Sarah semakin merah dan dia menggembungkan pipinya. Ketika melihat itu, aku berpikir dia semakin manis, tapi karena tau aku salah karena tertawa aku harus mengatakan maaf.
741Please respect copyright.PENANAuIx1Mhs1aM
“ehh… hmm… maa-“
741Please respect copyright.PENANAQNfUvuBxHD
“Jusuf JAHATTTTTT…”
741Please respect copyright.PENANAf3PygtWHHl
Sarah keluar ruangan sembil mengeluarkan suara “UWAAAA” padahal aku belum sempat meminta maaf padanya.
741Please respect copyright.PENANA0cCcRoSRGh
“haaa… kalau begini aku jadi harus meminta maaf padanya sesegera mungkin”
741Please respect copyright.PENANAt0d5tKHvYe
Setelah itu, aku mulai berdiri dan mulai keluar dari ruangan rumah sakit itu, tapi tepat ketika aku membuka pintu, tanpa sadar, Tya juga ingin membuk pintunya. Alhasil jarak kami sangat dekat, bahkan dapat mendengar nafas masing-masing.
741Please respect copyright.PENANA4YDryaofUM
“KYAAAA!” *Dug
741Please respect copyright.PENANA5Wq3rImj75
Tya yang teriak langsung memukulku dengan spontan. Kekuatan pukulannya sangat tidak wajar, itu tidak terasa seperti pukulan perempuan. Dan hasilnya aku terjatuh dan pingsan lagi.
741Please respect copyright.PENANAhWwrOUFOmB
“ugh… haa apakah ini yang dinamakan Dejavu?”
741Please respect copyright.PENANAnEZCgPFLok
Aku membuka mata dan semuanya sangat menyilaukan. Setelah pulih. Aku melihat Tya sedang duduk disampingku dengan tegap dan gagahnya.
741Please respect copyright.PENANAgtivf8e9RH
“baguslah. Kau sudah sadar, maaf karena sudah memukulmu Jusuf, aku hanya ingin… hmm…men…menjengukmu tadi”
741Please respect copyright.PENANAMvRTxhIHfO
Tya mengatakan hal itu dengan malu-malu , aku bingung apakah dia memiliki 2 kepribadian, sifatnya yang gagah berganti menjadi sangat feminim.
741Please respect copyright.PENANAzzBF8i3x5k
“bukankah kau menjengukku karena kewajibanmu sebagai Ketua Dewan Pelajar?”
741Please respect copyright.PENANAfw2y1cgVY0
“AHH ya itu benar. BENAR SEKALI. Aha ha ha”
741Please respect copyright.PENANAG8w3tYo42m
Tya yang mulai tertawa aneh membuatku semakin bingung.
741Please respect copyright.PENANAGYHldyQVtu
“oh ya, aku kesini karena juga memberitahumu bahwa Rian yang memukulmu sudah diamankan dan sekarang dalam interogasi. Aku akan memberimu nasihat sebagai Ketua Dewan pelajar Jusuf, kau jangan berurusan dengan Rian apapun yang terjadi dan jangan mencari perhatian.”
741Please respect copyright.PENANAv130k0s2V5
Aku mendengarkan dengan tenang nada serius dari Tya.
741Please respect copyright.PENANAsboQS5cffl
“oh iya, bukankah tadi di lapangannya kau tidak mengenalku Ketua? kau memanggilku “Kau” tanpa menyebut nama. Dan sekarang kau ingat. Aku meminta sebuah penejelasan.”
741Please respect copyright.PENANAGNiuLwHqpu
“ehh… itu… hmm… itu…. Karena…”
741Please respect copyright.PENANA6zT0CP5JIy
“kerena??”
741Please respect copyright.PENANA7vn8xTEcyW
Aku mendengar dengan seksama perkataannya.
741Please respect copyright.PENANAD6qMOWYcpx
“AGHH SUDAHLAH!” *duk
741Please respect copyright.PENANAcbCTiIuqRn
“Gahhh!”
741Please respect copyright.PENANAgONTSHDN10
Tya yang memukulku di perut secara tiba-tiba membuat aku menahan rasa sakit di perutku.
741Please respect copyright.PENANA9k2N65cEbk
“aku akan pergi, sampai jumpa Hemm!”
741Please respect copyright.PENANAXqqs7S8C26
Tya pergi keluar ruangan sedangkan aku masih merintih menahan panas pukulan di perutku. Sepertinya hari ini aku sudah menerima banyak pukulan. Aku seperti orang bertampang jahat yang pantas dipukuli, setelah ini aku harus ngaca dan membuktikan bahwa aku tidak memiliki tampang jahat.
741Please respect copyright.PENANALtaY3YPSpW
“Tapi sebelumnya, apakah pengobatan dirumah sakit ini gratis?” *Glup
741Please respect copyright.PENANAUYurL0cfZt
Aku menelan ludah seketika sadar akan hal itu.
741Please respect copyright.PENANAtc5UuEmgzN
Catatan Penulis:
Terima kasih Sudah membaca Teman! ^^ Baca Juga cerita saya lainnya:
Pahlawan Perang Dunia
Terindu Kemerdekaan
Life in Word
Follow terus lini tulisan saya di:
Blog : HYPERLINK "http://www.Setegukkisah.blogspot.com" www.Setegukkisah.blogspot.com
Wattpadd :Ihsan_Iskandar
Penana :Iskandar
Storial :@Iskandar3
Sosial Media saya Juga Dong:
Email : [email protected]
Instagram : Pentears
Facebook : Ihsan Iskandar
741Please respect copyright.PENANAQLjxpVuBNm
741Please respect copyright.PENANAlP7vySQ2cD
ns 172.70.130.105da2