Drrrtttttt drtttt drrttttt drrtttttt
Tiba" hp di tangan Darah bergetar. Ternyata Aska yang menelfon, tanpa pikir panjang Darah langsung mengangkatnya.
"Hallo sayang," (sapa Aska)
"Ada apa ka ?, kalau kamu telfon cuma mau maksa aku aborsi, mending kamu matiin telfonnya" (ucap Darah tegas)
"Sayanggg, dengerin aku dulu..aku minta maaf yaa kemarin udah marah2 sama kamu, aku gk akan nyuruh kamu aborsi sayang.. justru aku mau tanggung jawab sayang" (ucap Aska)
"Kamu serius ? Mau nikahin aku ?" (Tanya Darah)
"Iya sayang, aku serius..aku akan segera nikahin kamu" (jawab Aska)
"Syukurlah.. aku seneng banget akhirnya kamu mau tanggung jawab" (Darah)
"Sayang, besok kamu sekolah nggak ? (Tanya Aska)
"Iya, kayaknya sih besok aku masuk..kenapa emanganya ? (Tanya Darah)
"Sepulang sekolah aku jemput yaa, aku pengen ngajak kamu jalan2" (ajak Aska)
"Emmmm.. boleh deh" (Darah)
"Ya udah, sampai besok ya sayangg.. I love you" (Aska)
"Iya, love you too" (Darah)
Darah rasanya lega, akhirnya Aska sadar dan mau bertanggung jawab. Meski dalam hatinya sedikit bersedih, karna sebentar lagi ia akan putus sekolah dan menikah. Tapi, itu lebih baik daripada membunuh anak yang tidak berdosa.
Darah pergi ke ruang tengah menemui orang tuanya, untuk membatalkan pergi ke rumah nenek dan akan menikah dengan Aska.
"Maa, paa,.. Darah gak jadi pergi ke rumah nenek ya. Tadi Aska telfon dan mau menikahi Darah secepatnya" (ucap Darah)
"Syyukurlaah raa kalau gitu" (jawab mama)
"Kamu ini sudah buat mama dan papamu malu, tapi papa senang kalau Aska mau tanggung jawab" (jawab papa)
Keesokan harinya sepulang sekolah, Aska dan Darah pergi jalan2..mereka pergi ke mall dan nonton. Setelah itu mereka memutuskan untuk makan malam,
Saat setelah makan, Darah tiba" merasa pusing, sangaat pusingg..
"Kaa, kepala aku tiba2 pusing bangettt kaa.."(ucap Darah sambil memegang kepalanya)
"Kamu kenapa sayanggg ?? Kamu pasti kecapek'an, aku anter pulang sekarang ya" (Aska)
Namun saat beranjak dari tempat duduk, Darah terjatuh dan pingsan.
"Sayanggg.. sayanngg.. kamu kenapaaa ??? Bangun sayaanggg" (ucap Aska gugup)
Aska langsung membawanya ke mobil menuju rumah sakit.
...
Sedangkan dirumah orang tua darah khwatir karna, Darah belum pulang sekolah, ternyata Darah lupa tidak minta izin dulu kalau ia pergi jalan" dengan Aska.
Orang tua darah mencoba mencari ke sekolah, namun di sekolah sudah sepi. Kemudian mereka menelfon wali kelas Darah dan teman2nya, sayangnya mereka tak ada yang tau keberadaan Darah.
"Paa.. kita lapor polisi aja ya paa" (mama)
"Kalau lapor polisi harus tunggu 24 jam ma" (jawab papa)
"Iya juga ya paa, terus gimana dong ?? Kita cari kemana lagi ?" (Tanya mama)
"Papa coba telfon Aska ya ma, mungkin Aska tau" (papa)
"Iya pa iyaa.. cepetan telfon Aska" (jawab mama)
Tuuuut...tuuuut..tuuuttt..tuuuuttt
Berkali-kalai papa Darah menelfon Aska, sayangnya Aska tak menjawab.
"Gak di angkat ma" (papa)
"Gimana paa sekarang ??? Darah selalu aja bikin susah orang tua" (ungkap mama kesal)
"Ya sudah kita tunggu sampai besok pagi ma, kalau Darah belum pulang atau belum kasih kabar, kita lapor polisi" (papa)
"Iya paaa, sekarang mama mau istirahat, capekkk.. beberapa hari ini darah buat kesel" (mama)
Pukul 5 pagi, orang tua Darah mendapat telfon dari nomor asing, dan itu ternyata Ardi kakak Aska.
"Hallo om, selamat pagi..ini saya Ardi"(Ardi)
"Ohhh.. iya nak Ardi ada apa pagi2 begini telfon?"(papa darah bertanya)
"Saya cuma mau ngasih kabar, kalau Darah saat ini sedang ada di rumah sakit om" (jawab Ardi)
" loh kok bisa ? Darah kenapa?"(papa)
"Kemarin malam Aska dan Darah jalan2 om, tapi kemudian Darah pingsan dan Aska membawanya ke rumah sakit" (Ardi)
"Ya sudah saya akan segera kesana" (papa)
"Baik om" (Ardi)
Orang tua Darah langsung bergegas menuju rumah sakit. Sesampainya di sana mereka bertemu dengan Aska dan juga Ardi.
"Dimana Darah ? bagaimana keadaanya?"(Tanya mama darah)
"Darah masih di dalam tante, belum sadar" (jawab Aska)
"Emm.. om, tan.. saya mau ngomong" (Ardi)
"Iya, ada apa ?" (Papa darah bertanya)
"Kata dokter, Darah keguguran om" (Ardi)
Saat mendengar pernyataan Ardi, orang tua darah hanya diam tak dapat berkata-kata, terlihat mata mereka berkaca-kaca.. Mereka syokk.
Terselip dalam pikiran mama darah, apakah semua ini terjadi di sengaja oleh keluarga Aska, apa ini semua skenario. Lalu mama darah memberanikan diri untuk bertanya.
"Apakah ini skenario kalian ??? Apakah kalian sengaja membius anak saya dan menggugurkan kandungannya ? (Tanya mama Darah)
"Saya mohon tante untuk jaga bicara, kami sama sekali tidak merencanakan hal apapun, darah keguguran karna kandungannya lemah" (jawab Aska)
"Bagaimanapun juga, anak di kandungan darah adalah anak saya, saya tidak akan membunuhnya, namun semua karna kehendak tuhan" (jawab Aska lagi)
"Kita ambil hikmahnya saja.. sekarang om dan tante tidak perlu menanggung malu karna darah keguguran dan tidak ada satupun yang tau sebelumnya kalau darah hamil di luar nikah" (Ardi)
Asskaaaa..Asskaaa...kaaaa...
Terdengar suara lirih dari dalam ruangan. Ternyata itu adalah suara Darah yang memanggil Aska.
Aska langsung bergegas masuk ke ruangan menemui darah, disusul dengan mama Darah.
"Darah" kamu sudah sadarrr sayang" ( Aska)
"Mama.. Askaa" (darah memanggil dengan lirih)
"Iya raaa.. mama khawatir banget raa sama kamu" (Mama)
Saat darah mendengar ucapan mama yang mengkhawatirkan dirinya, ia merasa senang.
"Kenapa aku bisa ada di sini ?" (Tanya Darah)
"Kemarin malam waktu selesai kita makan, kamu pingsan sayang. Dan aku langsung bawa kamu ke rumah sakit" (jawab Aska)
"Emm gituu.. tapi aku gak apa2 kan ?? Bagaimana kata dokter?" (Tanya Darah lagi)
"Eee.. kata dokter.. kata dokterr.. eeee.. kamu keguguran sayang" ( jawab Aska dengan wajah sedih)
"Haaahh.. enggak mungkin ka.. enggak mungkin aku keguguran, kandungan aku gakpapa kaa" (Darah menangis histeris)
"Yang sabarr raaa.. memang ini kenyataannya. Dokter bilang kandungan kamu lemah dan keguguran" (jawab mama)
"Enggak maa.. itu anak aku maaa, anak akuu gak mungkin ninggalin aku maa" (ratap Darah)
"Sayangg.. sayaaanggg.. jangan gini sayangg, semua sudah kehendak tuhan sayangg.. kamu harus ikhlas" (Aska)
Darah terus menangis, ia sangat histeris, seperti tak percaya.
Darah memang tidak menginginkan hamil di luar nikah, namun ia juga sangat sedih saat tau bahwa kandungannya keguguran, hatinya sangat hancur. Bagaimanapun juga itu adalah calon anaknya.
Disaat Aska berniat baik dan mau bertanggung jawab mau menikahi Darah tapi sayangnya kandungan Darah malah keguguran.
"Kenapa Tuhan mengambil calon anakku ??? Kenapa tuhann ??? Kenapa aku harus merasa hancur lagii???" (Tangis Darah pilu)
ns 172.69.59.121da2