Perasaan kecewa dan benci itu kembali bersarang di hati Baek Hyun. Hana sudah bukan seperti yang ia kenal dulu. Ia mencoba mengubur kembali perasaannya dalam-dalam dan melupakannya dengan meleburkan diri dalam kegiatannya. Ia membalaskan semuanya ke sana sampai ia benar-benar tak punya kesempatan memikirkan gadis itu lagi. 72Please respect copyright.PENANAe8hLBF5QDa
Baek Hyun gila kerja. Ia semakin kaya dan populer. Hanya saja ia tak menggunakan uangnya untuk menikmati kemewahan. Ia lebih suka menjadi donatur yang diam-diam memberikan bantuan atau sumbangan ke panti-panti, korban bencana atau musibah. Melihat orang yang dibantunya secara diam-diam itu, bahagia. Saat itulah Baek Hyun menemukan sedikit suka cita di hatinya. 72Please respect copyright.PENANAFt0YVK7Ipn
Dalam sebuah sesi wawancara, Baek Hyun mengakui kalau hubungannya dengan Ruri hanyalah sebatas teman biasa. Mereka memang terlihat dekat karena mereka berada di perusahaan yang sama, yang tentu saja membuat intensitas pertemuannya jadi cukup banyak.72Please respect copyright.PENANAY0vT8CIPU7
Dua tahun berlalu. Setelah sekian lama larut dalam kesibukan. Hati kecilnya penasaran untuk mengintip kembali perasaannya yang terkubur. Baek Hyun mencoba menjenguknya kembali dari tempat yang sama. Di mana ia pernah memutuskan membunuh perasaannya sendiri.72Please respect copyright.PENANAi7ti8EgQd7
Tak ada yang berubah. Ah, tidak sepertinya ada sesuatu. Sesosok anak kecil yang terlihat belum pandai melangkahkan kakinya keluar dari pagar yang terbuka itu. Perasan Baek Hyun terenyuh.72Please respect copyright.PENANA0Wqe31x49U
“Ia sudah memiliki seorang anak?” 72Please respect copyright.PENANA9tAz85SSkw
Baek Hyun merasakan nyeri di dadanya. Kenapa ia terluka sekarang? Seketika ia sadar. Perasaan itu, biar sudah terkubur tetap saja bernyawa dan bertahan. Jika perasaan itu benar-benar mati untuk Hana, ia tentu tidak merasakan pedih di hatinya sekarang. 72Please respect copyright.PENANAKSgrM0KxuW
Anak kecil itu melangkah keluar pagar dan berjalan tertatih-tatih mengejar balon mainan yang tertendang ujung kakinya. Perasaan Baek Hyun kembali terenyuh. Haruskah ia menerima kenyataan ini? Benar saja ini sudah terjadi. Ia tak bisa menghindarinya lagi. Baek Hyun keluar dari mobilnya menggunakan topi juga maskernya. Ia menangkap balon yang sudah melayang hingga ke tengah jalan itu, lalu menghampiri anak kecil tadi. Anak itu tersenyum senang melihatnya.72Please respect copyright.PENANAlNgPNcvvnn
“Oh, maafkan aku. Aku sedang menerima telepon dari atasanku hingga aku tidak menyadari putriku keluar dari pagar ini. Dia memang sedang aktif-aktifnya, sehingga lengah sedikit saja, dia tiba-tiba sudah menghilang,” ujar ayah anak tadi yang tidak menyadari kalau pria itu adalah Baek Hyun.72Please respect copyright.PENANABzRC2eeMUF
“Tidak apa. Untunglah jalanan sedang sepi.”72Please respect copyright.PENANApWfx7A1Qo0
“Sayang, ada apa?” Seorang wanita melangkah menghampiri mereka.72Please respect copyright.PENANAtx5PbR6lpv
“Sayang?” Baek Hyun heran.72Please respect copyright.PENANAnbXrxqFfDB
“Tidak apa-apa. Putri kita keluar dari pagar saat aku menerima telepon dari atasanku. Untunglah dia menemukannya.”72Please respect copyright.PENANAkH3ZLcPsgN
“Oh terima kasih.” Perempuan yang merupakan ibu dari anak tadi membungkuk sembari tersenyum pada Baek Hyun.72Please respect copyright.PENANAcvWF2pTGUZ
“Tapi ... ngomong-omong Anda mau ke mana?”72Please respect copyright.PENANAiZqoENCTJr
“Ah, begini. Sebenarnya aku ingin mengunjungi teman perempuanku yang dulu tinggal di rumah ini. Dua tahun yang lalu ia tinggal di sini.”72Please respect copyright.PENANACbhpokzLrF
“Maksudmu Hana? Jadi kau temannya Hana?”72Please respect copyright.PENANAhMmxy7mwc8
Baek mengangguk.72Please respect copyright.PENANAvPHD1UsNcn
“Aku anak dari pemilik rumah ini dan ini suamiku. Hana dulu tinggal bersama kami. Tapi sekitar 2 bulan setelah kami menempati rumah ini, Hana pindah. Katanya, pemilik kafe tempatnya bekerja membuka cabang baru di kota lain. Jadi Hana ikut pindah ke sana. Apa Hana sama sekali tidak memberi tahumu?”72Please respect copyright.PENANAMeWUnZjEA9
Baek Hyun menggeleng. “Aku sibuk bekerja hingga kami jarang bertemu.”72Please respect copyright.PENANAfsvAx1vhoV
“Sayang sekali. Kami juga tidak mengetahui kabarnya. Setelah ia pindah, ia tak bisa dihubungi sama sekali. Jika kau penasaran. Cobalah bertanya pada pemilik kafe yang memperkerjakan Hana dulu. Siapa tahu dia menyimpan kontak Hana yang baru.”72Please respect copyright.PENANA438VEtPrEU
“Baiklah … terima kasih. Sepertinya aku juga harus pergi,” pamitnya.72Please respect copyright.PENANAZhZhs1gNGv
*72Please respect copyright.PENANAkHrySlqzEl
“Jadi pria yang kulihat waktu itu suami dari kakak angkat Hana?” ujar Baek Hyun dalam hatinya. 72Please respect copyright.PENANAT5rcFW9IYd
Baek Hyun memarkirkan mobilnya di pinggiran jalan yang sepi. Ia menelungkupkan mukanya pada kemudi mobil. Perasaan gundah perlahan-lahan mulai mengorek hatinya, dan membentuk luka di sana. Dalam kegundahan itu, Baek Hyun menatap handphonenya. Pria itu menegakkan tubuhnya dan mulai mengetik nomor Hana pada layar handphonenya. Baek Hyun mendekatkan handphone itu ke telinganya dengan hati yang berdebar.72Please respect copyright.PENANAHtDjNeLrIR
“Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif …”72Please respect copyright.PENANAmPWyVUde9h
***72Please respect copyright.PENANAgmWNvy8q2F
Setelah yakin kafe itu benar-benar sepi, Baek Hyun langsung masuk ke sana.72Please respect copyright.PENANAgwQgAHl1PJ
“Maaf, kafe kami sudah …” Hanta itu tak melanjutkan kata-katanya. Ia sangat terkejut saat melihat kehadiran Baek Hyun yang tiba-tiba di sana.72Please respect copyright.PENANAPKhqmDgjSt
“Maaf, aku tidak bermaksud memesan sesuatu. Ada hal yang ingin kutanyakan. Bolehkah aku menunggu sampai kau menyelesaikan pekerjaanmu?”72Please respect copyright.PENANApOgBmfWNwx
“Ah … pekerjaanku? Pekerjaanku sudah selesai. Silakan duduk. Apa yang ingin kau tanyakan?”72Please respect copyright.PENANAcroV1EDUvm
Baek Hyun duduk di tempat yang ditunjuk perempuan tadi.72Please respect copyright.PENANAMIw2YeHqAs
“Kau tahu Hana bukan?”72Please respect copyright.PENANAQGxvkFbuWK
“Iya ... iya tentu saja aku tahu. Dia pernah bekerja di sini 2 tahun yang lalu. Ada apa?” Tanyanya penasaran.72Please respect copyright.PENANA2o0iN0rEOB
“Hana teman masa kecilku. Aku ingin menemuinya, tapi aku kehilangan kontak dengannya.”72Please respect copyright.PENANAtyQV7ZfWZr
Perempuan tadi terperangah mendengar pengakuan Baek Hyun. Ia sungguh tak menyangka bila Hana pernah menjadi teman masa kecilnya Baek Hyun, salah satu artis yang sangat terkenal saat ini.72Please respect copyright.PENANAh2bh95wuIx
“Itulah yang sebenarnya membuat kami bingung. Setelah mendengar pemilik kafe membuka cabang baru di kota lain. Hana tiba-tiba saja mengajukan diri untuk bekerja di sana. Dia memang sempat bercerita kalau anak pemilik rumah itu telah kembali ke rumahnya. Aku pikir, itulah yang membuat Hana berniat pindah. Tapi, seharusnya dia hanya pindah rumah, bukan pindah tempat kerja.”72Please respect copyright.PENANAvRr1QNug2k
“Lalu … apa kau tahu kontak Hana yang baru. Aku mencoba menghubungi ke nomornya yang lama, tapi tidak bisa.”72Please respect copyright.PENANA4vzKlVZktT
“Setahuku Hana tidak pernah mengganti nomor kontak handphonenya. Itulah yang membingungkan kami hingga sekarang. Kata pengelola cabang kafe di kota itu, Hana tidak pernah sampai ke sana.”72Please respect copyright.PENANAksoZIiA8p9
***72Please respect copyright.PENANAI0gbUHMyzv
Baek Hyun menatap kosong langit malam dari lantai atap gedung perusahaannya. Setelah dua tahun dikubur hidup-hidup. Perasaan yang nyatanya masih bertahan dan bernyawa itu kembali bertunas, namun dalam keadaan cacat dan terluka. 72Please respect copyright.PENANAPZsWmxkBOp
Baek Hyun memejamkan matanya. Dadanya terasa sesak dan sakit. Hana adalah teman hidupnya semenjak kecil hingga ia menjadi seperti sekarang. Hana pula yang membuatnya melarikan diri dari panti asuhan karena tak ingin berpisah. Hana adalah sahabat perempuan satu-satunya juga cinta pertamanya yang tak pernah meninggalkannya dalam keadaan apa pun. Hana adalah sosok yang ia jaga sejak kecil hingga akhirnya ia tinggal begitu saja. Padahal, dirinyalah satu-satunya yang tersisa untuk Hana selama ini.72Please respect copyright.PENANA29omKM0q9Y
“Apa kau benar-benar yakin dengan keputusanmu? Lebih dari setengah kehidupanmu kau lalui bersamanya.”72Please respect copyright.PENANAbMfRQIEF5O
“Kau berkata seperti itu karena kau tidak mengalami apa yang kualami.”72Please respect copyright.PENANAC5Y8fXfAdP
“Tapi bukannya keputusanmu ini terlalu cepat. Bagaimana kalau dia benar-benar menghilang dari kehidupanmu?”72Please respect copyright.PENANA3pBEgSOjXZ
“Aku tidak peduli! Ssudah kubilang aku membencinya sekarang!”72Please respect copyright.PENANAldodILjXKF
“Itu sekarang! Bagaimana nantinya!?”72Please respect copyright.PENANAx3VAXS3xs0
“Aku memang tidak mengenal Hana sepenuhnya. Aku hanya mengingatkanmu, jangan sampai kau menyesal nantinya.”72Please respect copyright.PENANAATI75fhQIq
Kata-kata Suho kembali terngiang di pikirannya bagaikan mantra kutukan yang kini benar-benar terjadi. Baek Hyun menatap sebuah kaleng minuman kosong yang tergeletak di lantai atap itu. Ia menghampirinya kemudian dengan perasaan gusar menendang kaleng tersebut hingga terpental ke dinding. Suara keras kaleng yang beradu dengan dinding gedung membuat dua orang yang sedang dimabuk nafsu asmara pada sudut tersembunyi gedung itu, terkejut. Perempuan yang tadinya tak mampu berbuat apa-apa karena dipaksa lawan mainnya segera membenahi pakaiannya. Kesempatan itu membuatnya ingin segera keluar dan membebaskan diri dari pria yang hampir menidurinya.72Please respect copyright.PENANAYQFbvTZ81u
Melihat gelagat gadis yang ingin melarikan diri. Pria yang bercumbu dengannya itu segera menangkap lengannya. Sebuah teriakkan berhasil lolos dari mulutnya, yang kemudian membuat mulut itu dibungkam oleh pria tadi dengan tangannya. Tak kalah akal gadis itu menggigit tangan pria yang menutup mulutnya.72Please respect copyright.PENANAFmlCb3Myvn
“Aarrggh …” pria itu berteriak kesakitan.72Please respect copyright.PENANAoUEUweAcXm
Ia lengah. Perempuan tadi lolos dari cengkeramannya dan berlari keluar. Pria itu segera mengenakan celananya lalu berlari keluar dengan kemeja yang ia pasang serampangan. Namun, langkahnya kemudian terhenti. Demikian pula dengan perempuan tadi yang tidak lain adalah staf di perusahaan tempat mereka berada sekarang.72Please respect copyright.PENANApWVp4XGbbb
Baek Hyun menatap kedua dingin. Ia jelas mengenal perempuan di depannya yang wajahnya sembab, pakaiannya terbuka, sobek dan sangat berantakan dari ujung kepala hingga kaki.72Please respect copyright.PENANAP0OE4wCPgR
“Kembali … aku baru saja ingin memulainya denganmu,” kata pria yang ternyata Ranu yang tampak mabuk berat. Mungkin itulah yang membuatnya bersikap tidak tahu malu di hadapan Baek Hyun. Dengan langkah sempoyongan Ranu berjalan menghampiri staf tadi. Sadar Ranu akan menangkapnya lagi, gadis itu berlari ke belakang Baek Hyun.72Please respect copyright.PENANAJy7ZngXsfX
Ranu yang di bawah pengaruh obat dan minuman keras itu tak memedulikan kehadiran Baek Hyun di sana. Ia terus berjalan menghampiri gadis yang mencoba mendapatkan perlindungan dari Baek Hyun. Dengan kasar ia mencoba mencengkeram tangan perempuan tadi, namun geraknya terhenti karena Baek Hyun tiba-tiba menangkap tangannya.72Please respect copyright.PENANAaImA0IKgJf
“Pergilah ...” ujar Baek Hyun pada gadis di belakangnya.72Please respect copyright.PENANAMkrxtxk6YK
“TUNGGU!” Ranu menghempas tangan Baek Hyun. 72Please respect copyright.PENANAXigJVlxXsW
Ia mencoba mengejar gadis tadi. Namun langkahnya tertahan karena Baek Hyun mencengkeram kerah kemeja yang ia kenakan. Dengan tangan terkepal, Ranu yang tersulut emosi itu memutar badannya, dan melayangkan pukulan pada Baek Hyun yang berdiri di belakangnya. Pria itu berkelit, sembari menendang dada Ranu yang membuatnya terjungkal ke lantai.72Please respect copyright.PENANAOb1q4Svqix
“Arrrrrggghhh!!” Teriak Ranu frustrasi.72Please respect copyright.PENANA3L6rB8AhBV
Tiba-tiba ia tertawa sendiri seperti orang gila.72Please respect copyright.PENANAQFlzAb7IkD
“KENAPA KAU SELALU DATANG MENGGANNGUKU?!”72Please respect copyright.PENANAAr8jazUYZE
Ranu bangkit, dan berjalan sempoyongan mendekati Baek Hyun. Kedua tangannya mencengkeram kerah baju Baek Hyun.72Please respect copyright.PENANAdgqBirQnAv
“Kau membuatnya pergi barusan. Waktu itu, saat aku ingin bercinta dengan Hana. Kau juga datang bukan?”72Please respect copyright.PENANA9cTtW5jSV1
Dengan gusar Baek Hyun melayangkan pukulannya kembali di wajah Ranu hingga pria itu kembali terjungkal di lantai.72Please respect copyright.PENANAH00fNLL8es
“Itu benar-benar dirimu. Aku yakin itu. APA YANG SALAH, HAH!? Aku susah payah membuntutinya diam-diam ke rumahnya. Aku harus membiusnya. Aku memberikannya obat perangsang, dan kau datang seenaknya menghajarku! Kau selalu bermain kasar padaku! Jika kau memang menginginkannya juga malam itu, seharusnya kau menungguku dulu sampai selesai!”72Please respect copyright.PENANAqmTYKLa2jP
Amarah Baek Hyun meluap tak terbendung lagi. Dengan air mata yang bercucuran pria itu berlari menghampiri Ranu. Tangan kirinya mencekik leher Ranu, dan tangan kananya meninju wajah Ranu secara membabi buta.72Please respect copyright.PENANAtbDxWVz9zn
“BAEK! HENTIKAN!” Chanyoel tiba-tiba datang bersama Suho, Xiumin, dan Chen.72Please respect copyright.PENANAIPXWiMH6BK
Chanyoel merangkul kuat Baek Hyun dari belakang dan menariknya menjauhi Ranu yang terkapar tak sadarkan diri. Baek Hyun meronta sekuat tenaga. Pikiran dan jiwanya sudah dikuasai amarah. Ia berteriak dan terus meronta agar bisa menyerang Ranu kembali. Begitu kuatnya rontaan itu, keduanya jatuh terkapar di lantai. Chanyoel terus menawannya, sementara Baek Hyun masih terus meronta, menangis, dan berteriak. Ia mencoba bangun, tapi geraknya terbebani tangan kuat Chanyoel yang sekuat tenaga menawannya.72Please respect copyright.PENANANvIVEuMIg9
Suho merasa prihatin dan sedih melihat keadaan Baek Hyun yang sudah seperti orang gila. Pria itu tak sanggup menahan air matanya. Ia datang menghampiri dan memeluk sahabatnya itu, mencoba menenangkannya. Sementara itu, Xiumin dan Chen membawa Ranu yang tak sadarkan diri, pergi dari sana.72Please respect copyright.PENANA9Nz3PsSJG5
Dalam pelukan kedua sahabatnya, perlahan Baek Hyun mulai bisa menemukan ketenangannya. 72Please respect copyright.PENANARTESQn9Y9D
“Kau baik-baik saja?” Suho menatap Baek Hyun sembari memegang pundak dan wajah sahabatnya itu.72Please respect copyright.PENANAHkonnVm6Wh
Baek Hyun tak menjawab. Ia menjatuhkan kepalanya di pundak Suho.72Please respect copyright.PENANAl9CkpSN7fg
“Ayo kita pergi dari sini,” bisik Suho sembari membelai kepala sahabatnya itu.72Please respect copyright.PENANA8q8ySehy0H
Suho memutar badanya membelakangi Baek Hyun. Menarik tangan Baek Hyun ke pundaknya, lalu membawanya dari sana, di punggungnya.72Please respect copyright.PENANA08DUfXOznd
Terluka dan lelah ... 72Please respect copyright.PENANAIRuIKB5sSc
Seperti tunas yang cacat, terluka dan layu, kepala Baek Hyun terkulai tak berdaya di pundak Suho.
arrow_back
Patah Tumbuh dan Tak Mati
more_vert
-
info_outline Info
-
toc Table of Contents
-
share Share
-
format_color_text Display Settings
-
exposure_plus_1 Recommend
-
report_problem Report
-
account_circle Login
Search stories, writers or societies
Continue ReadingClear All
What Others Are ReadingRefresh
X
Never miss what's happening on Penana!
Patah Tumbuh dan Tak Mati
Author:
Rindi Kamala Sary
ISSUE #9
9. Tunas yang cacat dan terluka
LIKES 0
READS 68
BOOKMARKS 0
Suggest Edits
Login with Facebook
or Sign up/Login to comment or bookmark!
Click to load the next chapter
×
Patah Tumbuh dan Tak Mati
Fanfiction
Romance
Friendship
Last updated: Nov 6, 2021
Total word count: 43,986
Total reading time: 204 Minutes
Writer:
exo
baekhyun_exo
×
Write down what you like about the story
×
Reading Theme:
Font Size:
Line Spacing:
Paragraph Spacing:
Load the next issue automatically
Reset to default
×
People Who Like This