Masuk Perangkap104Please respect copyright.PENANAA4qulpv58q
Hana yang berdiri di sana menatapnya bimbang. Baek Hyun tampak sangat kelelahan sampai harus berbaring di sofa. Ia tak tega mengusik pria itu walau sekedar menanyakan tasnya yang berisi handphone dan kunci kamarnya yang tertinggal di dalam mobil Baek Hyun. Beruntung dompetnya terbawa dalam tas lain yang dibawa temannya ke rumah sakit. Karena itu ia bisa keluar dari sana dan membayar taksi menuju ke apartemen Baek Hyun saat ini.104Please respect copyright.PENANAWEDXOLeCll
Gadis itu akhirnya menunda niatnya sementara sampai Baek Hyun benar-benar terbangun. Ia memberanikan diri masuk ke kamar pribadi Baek Hyun untuk mengambil selimut lalu menyelimuti tubuh Baek Hyun yang sebenarnya tidak benar-benar tidur. Merasa terusik, pria itu akhirnya membuka matanya.104Please respect copyright.PENANAhcb3O8Q8gZ
“Kau bangun? Maafkan aku … aku tidak bermaksud membangunkanmu.”104Please respect copyright.PENANAlO7hCQCk6c
Mata Baek Hyun melebar. Seketika pria itu menegakkan tubuhnya dan menatap mata Hana penuh keterkejutan. 104Please respect copyright.PENANASOw5Yo4yMU
“KENAPA KAU DI SINI?!” Teriaknya frustrasi.104Please respect copyright.PENANADsMEXpHhvJ
“Maaf ... maafkan aku … aku …” Hana tak sempat menyelesaikan kata-katanya. Ia merasa gugup dan gemetar diteriaki Baek Hyun seperti itu.104Please respect copyright.PENANA4tSlrImA9C
Baek Hyun tiba-tiba menggila. Pria itu mengacak-ngacak rambutnya sendiri, lalu berbaring sembari menghentak-hentakkan kakinya frustrasi. Matanya terpejam menahan geram akan pikirannya yang hampir membuatnya gila hari ini.104Please respect copyright.PENANA8lUNb5k8aO
“Akh …” Baek Hyun meremas wajahnya sendiri. Nafasnya tersengal-sengal setelah aksinya tadi. Pria itu tiba-tiba duduk dan menatap Hana yang mundur selangkah karena ketakutan.104Please respect copyright.PENANAayA4SoYvyD
“Aku … aku tidak bisa masuk ke kamarku. Mereka bilang tasku tertinggal di mobilmu. Jadi … jadi aku ke sini. Maaf jika aku masuk apartemenmu tanpa izin.”104Please respect copyright.PENANAm5ShlWjZSd
Baek Hyun tak menjawab. Ia menatap Hana tanpa mampu mengatakan apa pun. Ia diolok perasaannya sendiri akan kekonyolannya seharian ini. Gadis yang ia cari sampai berkeliling kota. Sampai lupa makan, minum, lupa rasanya lapar, yang akhirnya membuat tubuhnya berakhir lemas, lelah, hingga terdampar di sofa itu. Gadis itu kini berdiri di hadapannya, dan di rumahnya sendiri.104Please respect copyright.PENANAzox9Ls0cmk
“Aku akan pergi, tapi berikan tasku dulu. Aku juga menunggumu seharian di luar sana. Karena itu aku berinisiatif masuk, dan menunggumu di dalam.”104Please respect copyright.PENANAP95T0JJCbq
Kegeraman Baek Hyun akan dirinya sendiri berangsur mereda. Pria itu memejamkan matanya rapat-rapat. Mencoba menekan sisa emosi yang masih bergejolak dalam jiwanya. Baek Hyun berdiri. Pengaruh lelah, dan lemas tadi membuat langkahnya sempoyongan dan hampir jatuh. Beruntung Hana sempat menyambutnya.104Please respect copyright.PENANACXkgQhBgan
“Kau tidak apa? Kau terlihat lelah sekali? Sebaiknya kau berbaring saja dan beristirahat.”104Please respect copyright.PENANAEkjguxG4qs
Baek Hyun tak menggubris perkataan Hana. Ia merangkul erat tubuh itu lalu menyandarkan dagunya di bahu perempuan itu, seakan di sanalah tempat peristirahatan yang paling nyaman bagi pikirannya yang lelah hari ini. Sebelah tangannya mengusap lembut kepala Hana, meyakinkan dirinya, akan apa yang dikiranya hilang itu, kini ada dalam pelukannya.104Please respect copyright.PENANAtsZllfK7tI
Meski sempat ragu, Hana memberanikan diri membalas pelukan itu. Kedua tangannya melingkar di pinggang Baek Hyun. Ia sendiri sedang dilanda kebingungan dengan perubahan sikap Baek Hyun yang tiba-tiba. Tadinya pria itu tampak marah sampai membentaknya. Dan kini pria itu justru memeluknya.104Please respect copyright.PENANAyy79yuG6RK
“Kau tidak apa-apa bukan?” Tanya Hana khawatir.104Please respect copyright.PENANAtlLXh1AGma
“Maaf membentakmu tadi. Aku hanya terkejut.” Suara Baek Hyun terdengar lirih.104Please respect copyright.PENANAGrCqGIaMn6
“Oh … aku pikir kau benar-benar marah karena aku masuk sembarangan.”104Please respect copyright.PENANA67DVCh55NM
“Tinggallah di sini sampai semuanya kembali aman.”104Please respect copyright.PENANAaqKVc162xs
“Haaa?” Hana hampir tak percaya dengan perkataan Baek Hyun.104Please respect copyright.PENANAjumT3jUQes
“Aku juga lapar … aku tidak makan seharian ini. Bisakah kau buat sesuatu untuk kita? Aku ingin mandi dulu,” pintanya seraya menatap sayu gadis itu.104Please respect copyright.PENANA5ZqnStGj3X
“Tunggu ... Apa maksudmu aku tinggal di sini? Itu tidak mungkin … Bagaimana kalau orang lain tahu?”104Please respect copyright.PENANAyEjqAgiTOe
“Tidak ada satu pun orang lain tahu tempat ini selain memberku. Bahkan kak Eight juga tidak tahu. Kau tak aman selama Ranu berkeliaran di luar sana. Jadi tinggallah di sini sampai polisi berhasil menemukannya. Aku juga akan kembali dorm esok. Sebaiknya kau juga menghubungi Yura. Dia mungkin mengkhawatirkanmu saat ini,” ujarnya seraya melepaskan jaketnya.104Please respect copyright.PENANAo4mtfAnVd6
“Handphoneku ada dalam di tasku yang tertinggal dalam mobilmu. Tadi aku menelepon Yura dengan meminjam handphone salah satu perawat di rumah sakit. Tapi dia tidak menjawabnya. Jadi aku mengirimnya pesan teks. Aku rasa Yura sudah membacanya.”104Please respect copyright.PENANA5iZccI3ERk
“Oh … syukurlah. Aku mandi dulu,” ujar Baek Hyun sembari berjalan menuju kamar mandi.104Please respect copyright.PENANAs0CMfKoJiJ
Pria mengambil handphone dan memeriksanya. Ternyata ada banyak panggilan tak terjawab dan pesan teks di sana dari Yura. Dalam hatinya pria itu mengatai keteledorannya sendiri.104Please respect copyright.PENANArtgpvLlSsr
*104Please respect copyright.PENANAe1L7ozUYmI
Hana merasa segar setelah mandi. Baek Hyun yang sudah lebih dahulu mandi tampak sibuk menyiapkan makan malam mereka di atas meja. Beruntung di dalam tas yang tertinggal dalam mobil terdapat pakaian ganti yang Hana siapkan saat menginap di vila. Jadi ia bisa mengenakan pakaian itu untuk malam ini.104Please respect copyright.PENANAZm2TnxbDkv
“Jika aku tinggal di sini sementara ini, aku harus mengambil pakaianku dulu di kontrakkan,” ujar Hana seraya duduk menghadap meja makan.104Please respect copyright.PENANAYlm3cOHT66
“Aku akan mengambilnya ke sana.”104Please respect copyright.PENANAvnpEbSpvdx
“Jangan!”104Please respect copyright.PENANAiOvU4DAU2r
“Kenapa? Kau tidak boleh keluar dari sini sementara waktu.”104Please respect copyright.PENANAgTNOq3GTzq
“Itu …” Hana berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk menjelaskannya pada Baek Hyun. Ia tak nyaman jika Baek Hyun sampai menyentuh dalamannya.104Please respect copyright.PENANAOdup5PY0kS
“Aku tidak akan menyentuhnya. Aku akan ke sana bersama Yura. Jadi Yura yang akan mengambilnya,” jawab Baek Hyun yang sudah bisa menebak apa yang dipikirkan Hana.104Please respect copyright.PENANA7OuhisjQfI
Gadis itu tertunduk malu. Entah bagaimana caranya pria itu selalu tahu apa yang ia pikirkan.104Please respect copyright.PENANA1e8j6dueWt
“Ke mana kau seharian ini?” Hana mengalihkan pembicaraan.104Please respect copyright.PENANABUwW8PocpD
“Uhuuuk … uhuk …” Baek Hyun yang tengah mengunyah makanan dalam mulutnya terbatuk mendengarkan pertanyaan itu.104Please respect copyright.PENANAnKlWglNS0C
“Maaf ...” ujar Hana setelah sadar memberikan pertanyaan pada waktu yang tidak tepat.104Please respect copyright.PENANAvmHnW6jkUd
Baek Hyun mengambil air minum dan meneguk isinya. Haruskah dirinya mengatakan yang sebenarnya tentang kekonyolan hari ini? Hana pasti menertawakannya. Tapi jika Yura memberi tahu Hana yang sebenarnya bukannya sama saja.104Please respect copyright.PENANAN2RBecr2as
“Tadinya aku ke rumah sakit. Yura bilang kau sudah kembali. Aku sempat khawatir soal Ranu, jadi aku mencarimu ke kontrakkan.”104Please respect copyright.PENANASIHzkXrWvW
Hana tertegun ketika mendengar Baek Hyun menyebutkan nama Ranu. Pria itu yang membuat hubungannya dengan Baek Hyun berakhir saat itu.104Please respect copyright.PENANAEiUpp3ORHW
“Aku belum minta maaf tentang hal yang terjadi dulu. Maafkan aku. Maaf soal kedekatanku dengan Ranu.” Ujar Hana yang tak sepenuhnya ingat mengenai permasalahannya di masa lalu.104Please respect copyright.PENANA7sBze7RwIW
“Aku sudah memaafkanmu, lagi pula kau sudah kembali padaku sekarang. Tadinya aku sempat berpikir, kau pergi lagi setelah tahu semuanya.”104Please respect copyright.PENANApGFRdqOJW4
“Kau sudah menerimaku kembali. Itu membuatku merasa lega dan senang.”104Please respect copyright.PENANAdiBebIuKyX
Baek Hyun tersenyum. 104Please respect copyright.PENANAOz7rjZ91dT
“Sepetinya kau juga mengingat password apartemen ini padahal aku tidak memberitahumu sebelumnya.”104Please respect copyright.PENANAR3xjifgXXg
“Entahlah, aku mengingatnya begitu saja.”104Please respect copyright.PENANATqaB91ka8y
“Aku pernah menggantinya saat kita tak bersama, lalu aku mengembalikannya lagi tak lama setelah itu. Kau tahu itu angka apa?”104Please respect copyright.PENANASvRqqRCcCg
Hana menggeleng.104Please respect copyright.PENANA22Biz6ngSC
“Akh … kau merasa pernah melihat apartemenku di internet padahal aku tidak pernah membagikan hal itu di sana. Kau juga ingat kode passwordnya, tapi kau tidak tahu arti angka itu” ujar Baek Hyun kecewa.104Please respect copyright.PENANAymLBVdOztM
“Memangnya itu angka apa?”104Please respect copyright.PENANAEbR9GxU3o3
“Itu tanggal, bulan, dan tahun saat aku memintamu jadi pacarku.”104Please respect copyright.PENANAYwV1wd1avQ
***104Please respect copyright.PENANA4rom74xILd
Hana diistirahatkan sementara setelah insiden yang menimpanya. Beruntung Yura masih bisa bekerja walau sebagian besar pekerjaannya diambil alih Rorin. Selain karena dalam masa pemulihan, Hana juga harus bersembunyi dulu dari Ranu yang menjadi penyebab insiden itu. Kini Ranu sedang dalam kejaran polisi.104Please respect copyright.PENANAEZcxEv4PdL
***104Please respect copyright.PENANADo6mCH7Jr5
Selayaknya buronan, Ranu pandai bersembunyi. Ia tak punya perasaan jera sedikit pun setelah terpenjara akibat ulahnya sendiri. Statusnya sebagai buronan justru membuat niat jahatnya makin menjadi-jadi.104Please respect copyright.PENANAmptbNLlYWu
“Sekalian saja,” pikirnya. Apa pun risikonya, dia tidak akan takut atau pun mundur untuk membalas kenyataan pahit yang pernah ia terima. Toh dirinya sudah terlanjur menjadi orang jahat di mata dunia.104Please respect copyright.PENANAPp2Efv9ryf
Handphone Hana berbunyi. Nama Celen, kakak angkatnya itu terpampang jelas di layar handphonenya.104Please respect copyright.PENANAU4yMAgJ49Z
“Hallo kak. Bagaimana kabarmu?”104Please respect copyright.PENANA9EaoeKnNdl
“Baik … kakakmu baik-baik saja,” jawab seorang pria yang menelepon Hana.104Please respect copyright.PENANAH6QE3CifyO
Gadis itu kembali mengamati handphonenya. Memang benar nama Celen tertulis di sana, tapi kenapa pria itu meneleponnya menggunakan handphone Celen? Mungkinkah itu Zian? Tapi itu tak terdengar seperti suara Zian.104Please respect copyright.PENANAhlsznYnsAB
“Siapa ini? Kenapa kau meneleponku menggunakan handphone kakakku?”104Please respect copyright.PENANAISAioEyqvR
“Akh … aku kecewa sekali. Kau juga melupakan suaraku ya?”104Please respect copyright.PENANAHyRIGEjxtY
Jantung Hana berdegup. Ia merasa tak asing dengan kalimat itu.104Please respect copyright.PENANAPA5Yd7XFGm
“Kau di mana? Aku kesusahan mencarimu. Aku tak bisa menemukanmu di tempat kerja, jadi aku ke rumahmu sekarang. Tempat kita hampir pernah memadu cinta dahulu.”104Please respect copyright.PENANASwl7RLOIs5
Air mata Hana tumpah. “Apa maumu!? Apa yang ingin kau lakukan pada kakakku!? Mereka tidak ada hubungannya denganku!?” Tangis Hana.104Please respect copyright.PENANADw1u4DGry4
“Masa kau bilang tidak ada hubungan? Bukankah dia kakak angkatmu? Kau ingin menyangkal itu? Apa karena sekarang kau berpacaran dengan seorang artis lalu kau tak ingin mengakuinya?”104Please respect copyright.PENANAKHVegcaSx5
“APA MAU SEBENARNYA!” Teriak Hana kesal.104Please respect copyright.PENANAQXbwI8M8kR
“Sudah kubilang aku datang ke sini mencarimu. Jadi pulanglah. Aku ingin mengajakmu berkencan malam ini. Jangan sampai terlambat. Aku menunggumu … sayangku.” Ranu menutup teleponnya dan tertawa puas. 104Please respect copyright.PENANAOE3x824fdL
Hana tertunduk dengan air mata yang terus bercucuran. Ia sungguh tak mengira kalau kakaknya akan terkena imbas dari semua ini. 104Please respect copyright.PENANAGS28KRAtcw
“Jangan sampai terlambat.” Kata-kata Ranu bagai alarm pengingat yang mengancam di pikirannya. Perempuan itu bergegas bangun tanpa sanggup memikirkan apa pun lagi.104Please respect copyright.PENANAWOjc2830vv
*104Please respect copyright.PENANAc0OS5Bk3an
“Kakak!” Hana berlari menghampiri Celen dan putrinya yang duduk meringkuk di sudut ruangan itu. Mata gadis kecil itu sembab karena terus-terusan menangis demikian pula Celen yang hanya bisa pasrah sembari memeluk putri satu-satunya itu.104Please respect copyright.PENANAM19XbYieek
“Hana, ada apa sebenarnya? Kenapa dia memperlakukan kita seperti ini?”104Please respect copyright.PENANAz5Xg0NmjcR
Ranu yang duduk santai di sofa tersenyum manis menyaksikan adegan di hadapannya. Pria itu lantas bangun dan merampas paksa handphone yang dipegang Hana.104Please respect copyright.PENANA4MLFFLqIFT
“APA YANG KAU LAKUKAN?!” Teriak Hana.104Please respect copyright.PENANAiawA25Fl39
“Bisakah kalian berdua pergi sebentar? Aku ingin berdua dengannya dulu,” ujarnya ramah pada Celen dan putrinya.104Please respect copyright.PENANAECSF0rB0ae
“Hana …” ujar Celen ragu.104Please respect copyright.PENANAZeI10rGFBk
“Pergilah sebelum aku berubah pikiran.” Suara Ranu terdengar lembut tapi mengandung ancaman.104Please respect copyright.PENANAndCHXRbpdz
“Sebaiknya kakak pergi dulu, biarkan aku bicara dengannya,” ujar Hana meyakinkan Celen.104Please respect copyright.PENANAl0TA9cocOY
Celen akhirnya bangun dan membawa putrinya pergi dari sana.104Please respect copyright.PENANAhb1heE3JPM
“Baek Hyun … ini aku Ranu.”104Please respect copyright.PENANA5yMlw6v6F3
“Apa yang kau lakukan?! Kenapa kau menghubunginya.” Hana berteriak ingin merampas handphonenya.104Please respect copyright.PENANADEGCwU3ghm
“Aku sedang di rumah kekasihmu yang dulu. Bisakah kau datang ke sini mengambilnya dariku? Jangan terlalu lama ya? Aku menunggumu sekarang,” ujar Ranu seraya mematikan teleponnya.104Please respect copyright.PENANA6kJmkEcWNf
“Apa maumu sebenarnya?” Tangis Hana.104Please respect copyright.PENANAlMYA5qrOuv
“Aku akan memberikanmu pada Baek Hyun? Apa yang salah? Kau takut dia salah paham pada kita? Kau tenang saja. Jika dia tulus padamu, ia kan datang ke sini. Kita harus memastikannya apakah ia benar-benar mencintaimu atau tidak.”104Please respect copyright.PENANAKjHsf221fT
*104Please respect copyright.PENANAVQwhn6YzT5
Baek Hyun yang baru sampai di dorm merasa geram setelah menerima telepon dari Ranu. Pria itu tiba-tiba berbaik arah dan berlari menghampiri kendaraan yang terparkir di garasi. Di tengah malam pria itu melaju kencang bersama motornya. Pikirannya kalut dengan berbagai pertanyaan dalam benaknya. 104Please respect copyright.PENANAxhzeJ3is1D
“Bagaimana Hana bisa di sana padahal ia sudah mengingatkannya agar tidak keluar? Bukankah di rumah itu ada kakak angkatnya Hana? Apa mungkin Ranu menggunakan kakak angkatnya itu untuk memancing Hana keluar? Hana tak mungkin membantahnya. Ranu pasti mengancamnya dengan kakaknya itu. Apa dia baik-baik saja sekarang? Bagaimana bila pria itu memaksanya lagi seperti dulu?”104Please respect copyright.PENANAcrhNtaKMHd
“Aaarrrggghhh ...” Pria itu berteriak frustrasi. 104Please respect copyright.PENANAv65Y96hBj2
Di tekan rasa takut dan khawatir Baek Hyun menambah laju kendaraannya.104Please respect copyright.PENANAwXKH5l76N4
*104Please respect copyright.PENANAxGDtAXgA5M
Kurang dari sepuluh menit Baek Hyun tiba di depan rumah Hana. Pria itu berlarian masuk ke dalam rumah, dan menemukan Hana sudah terikat pada kedua tangan dan kakinya. Ranu sudah tidak ada di sana. Pria itu sudah pergi sebelum Baek Hyun tiba di rumah itu.104Please respect copyright.PENANAJqR6PYUtvM
“Kenapa kau datang ke sini?” Tangis Hana.104Please respect copyright.PENANA3mfnPN7aeQ
Baek Hyun tak menjawab. Pria itu sibuk melepas ikatan pada tangan dan kaki Hana.104Please respect copyright.PENANAgwgMTZfljY
“Cepat pergi! Dia hanya ingin menjebakmu!” Tangis Hana sembari mendorong tubuh Baek Hyun. 104Please respect copyright.PENANA8eWNtYr6Ka
Pria itu tak bergeming sama sekali. Sementara di halaman rumah itu, beberapa polisi dan media masa datang dan langsung mengepung tempat itu.
arrow_back
Patah Tumbuh dan Tak Mati
more_vert
-
info_outline Info
-
toc Table of Contents
-
share Share
-
format_color_text Display Settings
-
exposure_plus_1 Recommend
-
report_problem Report
-
account_circle Login
Search stories, writers or societies
Continue ReadingClear All
What Others Are ReadingRefresh
X
Never miss what's happening on Penana!
Patah Tumbuh dan Tak Mati
Author:
Rindi Kamala Sary
ISSUE #19
19. Masuk Perangkap
LIKES 0
READS 100
BOOKMARKS 0
Suggest Edits
Login with Facebook
or Sign up/Login to comment or bookmark!
Click to load the next chapter
×
Patah Tumbuh dan Tak Mati
Fanfiction
Romance
Friendship
Last updated: Nov 6, 2021
Total word count: 43,986
Total reading time: 204 Minutes
Writer:
exo
baekhyun_exo
×
Write down what you like about the story
×
Reading Theme:
Font Size:
Line Spacing:
Paragraph Spacing:
Load the next issue automatically
Reset to default
×
People Who Like This