Zhen terkejut. Saat membuka matanya Chanyoel tiba-tiba sudah berada di depannya. Menatapnya tajam seakan-akan ingin menyeret dan memaksanya. Tidak hanya Chanyoel, member lain juga ada di sana. Menatapnya dengan pandangan yang seakan ingin membunuhnya.77Please respect copyright.PENANABjmLzm6B7i
“Kenapa … kenapa kalian ada di sini?” Tanyanya gugup.77Please respect copyright.PENANAFAnC3bb5Wn
“Ayo ikut kami!” Chanyoel meraih tangan Zhen dan mencengkeramnya kuat.77Please respect copyright.PENANAm8fOZjVWru
“A a aku tidak bisa,” Zhen mencoba meronta.77Please respect copyright.PENANAttio0DOrUj
“Kenapa kalian hanya melihatnya saja?! Ikat kakinya!” Perintah Chanyoel setengah berteriak.77Please respect copyright.PENANAwcO8dBr5l9
Kedua member lainnya, Kai dan Sehun naik ke tempat tidur Zhen lalu mencengkeram kedua kaki Zhen yang terus-terusan bergerak melawan. Kedua kaki Zhen dijadikan satu dan diikat erat. Sehun menekannya kuat ke kasur agar tidak terus bergerak. Sementara di samping Zhen, tampak Xiumin yang sedang meneteskan obat bius ke tisu, lalu menekannya ke mulut dan hidung Zhen. Zhen sama sekali tak mampu melawan karena kedua tangannya dicengkeram dengan sangat kuat oleh Chanyoel.77Please respect copyright.PENANAjktUEgBFua
Zhen menangis ketakutan. Dalam ketidak-berdayaannya ia masih mencoba meronta melepaskan diri, menunjukkan sikap perlawanan dan penolakan. Namun tubuhnya hampir tak mampu digerakkan lagi. Zhen mencoba menahan nafas agar tak menghirup aroma dalam tisu yang ditekan kuat ke mulut dan hidungnya. Lama-kelamaan, dada terasa sesak. Belum lagi rontaannya membuatnya butuh udara lebih banyak lagi. 77Please respect copyright.PENANAe7j2QrZpzs
Ditekan perasaan panik dan takut, Zhen akhirnya terbangun dari mimpinya. Seluruh tubuhnya terasa panas setelah melakukan perlawanan yang tak masuk akal itu. Sepertinya situasi menegangkan di ruang tamu hotel bersama member EXO itu terbawa dalam mimpinya.77Please respect copyright.PENANALn2AkKVhbD
“Ting, tong ...” Bel kamarnya membuyarkan pikiran gadis itu. Ia pun bangun dan mengintip dari layar intercomnya. Seorang pelayan wanita sedang berdiri di sana dengan sebuah meja troli di sampingnya.77Please respect copyright.PENANAZkcdkuMQzT
“Tunggu sebentar.” Hana mendorong lemari yang semalam ia tempatkan di depan pintu.77Please respect copyright.PENANA3pqTRdnuTT
“Ini sarapan pagi Anda. Apa perlu saya antarkan ke dalam?”77Please respect copyright.PENANADVCvSz0OMN
“Iya, silakan.”77Please respect copyright.PENANA7WogLZoKfw
“Jika ada yang diperlukan lagi, silakan hubungi kami. Terima kasih,” ujar pelayan itu setelah mengantar sarapannya ke dalam.77Please respect copyright.PENANAcFyBxzhIcX
“Iya ...” jawab Zhen sembari mengangguk ramah.77Please respect copyright.PENANAuW36sApe4N
***77Please respect copyright.PENANARNQz5AzjBH
“Bagaimana? Kau sudah mendapatkan cara untuk membawanya kembali?” Tanya manajer Eight yang akhirnya tahu hubungan Baek Hyun dengan Zhen atau Hana. Suho sudah membicarakan semuanya malam itu. Awalnya pria paruh baya itu terkejut. Tapi Suho berhasil meyakinkannya kalau semuanya akan baik-baik saja.77Please respect copyright.PENANAsiKyXGRVmf
Baek Hyun mengangguk. “Tapi aku tidak begitu yakin.”77Please respect copyright.PENANAlhXvBTnWuJ
“Kenapa? Kenapa kau tidak jujur saja dari pada membuatnya jadi rumit seperti ini.”77Please respect copyright.PENANAcF9xoyqm5C
“Yang rumit itu lebih baik untuk saat ini. Itu pun kalau bisa berjalan sesuai rencana. Tapi jika aku gagal. Maka pilihan terakhirnya adalah, jujur.”77Please respect copyright.PENANAbsM3WkWH90
“Apa kau sudah punya rencana?” Tanya Suho.77Please respect copyright.PENANADeQJZNY0r2
Baek Hyun mengangguk. “Aku akan memanfaatkan rasa sukanya padaku untuk mempengaruhinya pindah ke kota.”77Please respect copyright.PENANAt30FkN8Ye4
“Yang akan kau pengaruhi itu adalah Zhen berjiwa Hana, bukan Hana secara sadar,” ujar Sehun mengingatkan Baek Hyun.77Please respect copyright.PENANAY8vBO0ozLB
“Karena itulah aku akan mencobanya terlebih dahulu.”77Please respect copyright.PENANA8weO3hFa1n
***77Please respect copyright.PENANAgm7XlRqtkA
Zhen terperangah sekaligus senang saat melihat sosok Baek Hyun di layar intercomnya. 77Please respect copyright.PENANAXlDEQZtpyJ
“Bolehkah aku masuk?” Tanyanya.77Please respect copyright.PENANAotuNl4YsdH
“Iya … masuklah … aku juga ingin bertanya sesuatu.” jawab Zhen beremangat.77Please respect copyright.PENANAoGm3kt66g1
“Apa yang ingin kau tanyakan?” Tanya Baek Hyun sembari duduk di sofa ruangan itu.77Please respect copyright.PENANAwXRRlqpp0Y
Zhen yang memilih duduk di sofa yang sama dengan jarak yang terjaga tampak ragu mengungkapkan pertanyaannya.77Please respect copyright.PENANASLxOZJbGyJ
“Katakan saja … apa yang ingin kau tanyakan?”77Please respect copyright.PENANAdlwR7VeD0x
“ Itu … kamar ini dan makanannya … apakah itu tanggunganku?” Tanya Zhen dengan wajah tertunduk.77Please respect copyright.PENANAgkKSPfG2Ae
“Oh … itu. Tentu saja itu menjadi tanggungan kami. Bukankah kami yang membawamu menginap di sini?”77Please respect copyright.PENANA1ucEs6XvyI
“Ah iya. Syukurlah … aku tidak tahu seberapa mahal biaya penginapan di sini. Aku terlalu senang kemarin hingga lupa kalau aku sama sekali tidak membawa uang yang cukup untuk membayar hotel. Ini juga terlalu mewah untukku, juga makannya. Aku sangat berterima kasih.”77Please respect copyright.PENANAZ2CzDRHjKM
“Sama-sama.”77Please respect copyright.PENANANQpkebD98L
“Apa kalian semua akan pulang hari ini?”77Please respect copyright.PENANA9PPOnN2VmC
“Iya, sekitar 3 jam lagi,” jawab Baek Hyun sambil memperhatikan jam tangannya.77Please respect copyright.PENANAT3ZFModffb
Raut wajah Zhen berubah sedih. Sebenarnya ia ingin sekali lebih lama bersama idolanya itu. Tapi, sepertinya harapannya itu, hanya sebatas harapan saja. Lagi pula siapa dirinya yang berharap bisa lebih lama bersama seorang Baek Hyun. Tiba- tiba Zhen teringat sesuatu.77Please respect copyright.PENANAQO5N6PEw48
“Pakaianmu … apa bolehkah untukku saja?”77Please respect copyright.PENANACh7ZYNrQKT
“Iya … kau bisa mengambilnya untukmu.”77Please respect copyright.PENANAPIzii63kP1
“Terima kasih. Aku akan menjaganya baik–baik.”77Please respect copyright.PENANAnm6tYyIyFz
“Apa pekerjaanmu di sini?”77Please respect copyright.PENANAAiq254Pre4
“Oh ... aku bekerja sebagai petugas kebersihan di Rumah sakit tempatku dirawat. Tiga bulan setelah sadar dari koma dan dinyatakan sembuh secara total. Suster yang merawatku mencarikanku pekerjaan di sana.”77Please respect copyright.PENANAz9lVd0l29Q
“Sudah berapa lama?”77Please respect copyright.PENANADXjiEH3TZa
“Dua tahun, 2 bulan ini. Tempat tinggalku juga tidak jauh dari sana.”77Please respect copyright.PENANAgPFp6iyBWN
“Apa kau tidak berencana tinggal di kota?”77Please respect copyright.PENANAMAOmoX18F4
“Apa?”77Please respect copyright.PENANAENrA7yThs5
“Pindah ke kota, ke tempat di mana aku dan member lainnya tinggal.”77Please respect copyright.PENANAe8Kp83x2cT
“Maksudmu ibu kota?”77Please respect copyright.PENANA0SpcXDhGHw
“Iya … jika kau ingin lebih dekat dengan kami, kau bisa menyusul kami ke sana dan tinggal di sana. Soal pekerjaan dan tempat tinggal, pasti ada banyak rekomendasi yang akan cocok denganmu.”77Please respect copyright.PENANA9GMQynK4BZ
Zhen menatap Baek Hyun. Jelas terlihat keraguan pada ekspresi gadis itu. Zhen memang pernah menginginkan hal itu. Tapi ia juga tidak menyangka Baek Hyun juga akan menyarankan hal itu padanya. Tapi bagaimana ia memulai semuanya dari awal?77Please respect copyright.PENANAi3sPLPa15K
“Kau tak perlu seserius itu. Aku tidak akan memaksa jika kau memang betah di sini. Memang tidak mudah memulai semua dari awal. Pekerjaan baru, tempat baru, juga menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru.” Baek Hyun mencoba menenangkan hati gadis itu. Sudah jelas perkataannya itu bertolak belakang dengan hatinya yang berharap Zhen akan tertarik dengan sarannya.77Please respect copyright.PENANAcIv8ZqVjn7
“Itu terdengar menyenangkan, tapi …” Zhen berpikir sejenak untuk melanjutkan kata-katanya.77Please respect copyright.PENANAJZZpwJ71cU
Baek Hyun terdiam dengan sabar menantinya. Ia melihat pengharapan dari binar-binar yang tampak di mata Zhen. Hanya saja gadis itu ragu.77Please respect copyright.PENANADcJbqdaAyB
“Bagaimana aku memulai semuanya? Aku tak mengenali siapa pun di sana.”77Please respect copyright.PENANAlNYsca0vBf
“Bukankah kau mengenaliku?”77Please respect copyright.PENANAdiMjREfcYm
“Tentu saja aku mengenalimu. Aku juga mengenali member EXO lainnya. Selain itu tidak ada lagi.”77Please respect copyright.PENANAHdzojpSHGl
“Lalu apa yang sulit?”77Please respect copyright.PENANADyTP3Y98xM
“Sulitnya … Aku tidak mungkin mendatangimu atau member lainnya jika aku dalam kesulitan.”77Please respect copyright.PENANAIx3GK6w6r2
“Itu benar ... meski kita berada di tempat yang sama. Tidak akan mudah bagi kita untuk bertemu secara pribadi. Ada banyak orang yang diam-diam mengikuti kami hanya untuk mencari momen dengan bukti yang bisa dijadikan bahan berita. Tapi aku yakin. Jika kau punya keinginan kau, pasti bisa.”77Please respect copyright.PENANAlivaVHm4es
Zhen seperti terhipnotis. Ia memang pernah berharap bisa tinggal di ibu kota agar bisa lebih sering melihat dan bertemu secara langsung dengan idolanya itu. Tapi itu hanya sekedar harapannya saja. Ia tidak yakin itu akan benar-benar terwujud.77Please respect copyright.PENANAJc1UaAFanz
“Simpan nomor handphonemu di sini.” Baek Hyun memberikan handphonenya pada Zhen.77Please respect copyright.PENANAWKNACh9FB0
“Nomor handphoneku?” Tanyanya terkejut sekaligus tak percaya. Semudah itukah mendekati Baek Hyun?77Please respect copyright.PENANASTVjiqGUGf
Baek Hyun mengangguk. “Jika kau dalam kesulitan kau bisa menghubungiku.”77Please respect copyright.PENANAosRwf3lTuK
“Haaa?” Zhen menatap Baek Hyun tak percaya. Meski ragu, Zhen tetap mengambil handphone itu dan mengetikkan nomornya di sana.77Please respect copyright.PENANAMjz6fldJ0i
“Sudah,” Zhen menyerahkan handphone Baek Hyun kembali. 77Please respect copyright.PENANAp5gY2UPJZt
Baek Hyun langsung menghubungi nama kontak itu. Nada dering handphone Zhen yang ia ambil dari salah satu album solo Baek Hyun menggema di ruangan itu. ‘every second’. Baek Hyun merasa tersentuh, juga senang mengetahui Zhen menyimpan lagu itu sampai menjadikannya nada dering handphonenya. Sementara Zhen yang tak mengira Baek Hyun langsung menghubungi hanya membuang mukanya yang memerah karena malu.77Please respect copyright.PENANAl33GpxJSHK
“Kau menyukainya?”77Please respect copyright.PENANAnCn8IKVLpd
Zhen mengangguk tanpa berani memandang Baek Hyun. Perlahan terasa debaran di dadanya. Tanpa sadar tangannya menyentuh area itu. 77Please respect copyright.PENANAB4jsMpeeQI
“Kenapa jantungku berdebar?”77Please respect copyright.PENANAGdStTH9iq1
Baek Hyun tersenyum. “Terima kasih sudah menyukaiku. Aku berharap kau bisa datang padaku nanti.”77Please respect copyright.PENANAdX9ydxBgda
“Datang padanya?” Zhen merasa tersentuh. Tanpa mampu mengatakan apa pun, Zhen hanya bisa menganggukkan kepalanya.77Please respect copyright.PENANAQyrfxZWciG
“Aku harus pergi. Jaga dirimu baik-baik,” pamitnya.77Please respect copyright.PENANAn8B2ghQ3fU
*77Please respect copyright.PENANAYD8qJeTLgL
Zhen menyandarkan tubuhnya di sofa itu dengan tubuh meringkuk dan mata terpejam.77Please respect copyright.PENANARAND8ocd7F
Perasaan macam apa ini? Dirinya memang menyukai Baek Hyun. Merindukan, mengkhawatirkan, juga memikirkan layaknya seorang yang ia sayangi. Ya ... dia memang menyayanginya. Karena itulah temannya menganggap ia penggemar yang gila. Meski demikian, Zhen masih mampu menjaga perasaan itu tanpa obsesi dan ambisi apa pun. Cukup dengan melihat dan mengetahui kabarnya saja, itu membuatnya puas. Syukur-syukur ia bisa berjumpa seperti sekarang. Tapi … setelah perbincangan tadi. Kenapa dirinya jadi seperti ini?77Please respect copyright.PENANAeUAkkfyFmH
“Tidak … aku tidak boleh membiarkan perasaan seperti itu tumbuh. Aku harus mengingat siapa diriku.”77Please respect copyright.PENANAwxw0WXinrI
*77Please respect copyright.PENANAsdweXvM0cG
Baek Hyun tak benar-benar pergi. Dia masih berdiri di sana menyandarkan tubuhnya di depan pintu kamar Zhen. Sebenarnya ia ingin lebih lama di sana. Tapi kecanggungannya karena harus menyesuaikan diri dengan sosok Hana yang baru, membuatnya harus menjaga bicaranya. Ia juga sebisa mungkin menahan diri menunjukkan perhatian yang lebih, layaknya sikap yang biasa ia lakukan pada Hana. Ia juga harus menjaga sikap itu agar tak menimbulkan kecurigaan yang justru membuat gadis itu bertanya-tanya atau malah takut padanya. Terlalu lama berada di sana juga bisa saja membuatnya secara tidak sadar telah lepas dari kepura-puraan bahwa ia mengetahui jati diri Zhen yang sesungguhnya.77Please respect copyright.PENANAxDHQkt9AHn
Dengan langkah gontai Baek Hyun beranjak dari sana. Meninggalkan harapannya yang masih menggantung dan belum jelas akhirnya. Ia berharap kata-katanya tadi berhasil mempengaruhi Zhen.77Please respect copyright.PENANAix8yf4Cftd
***77Please respect copyright.PENANA3MZx5SjEps
Selama dua hari setelah pertemuan dengan idolanya itu Zhen terus dilanda kebimbangan. Bukan saja tentang ajakkan Baek Hyun padanya, tapi masalah perasaannya yang kini berhasil ditembus oleh sosok idolanya itu. Ia tidak bisa memungkiri hatinya tengah berbunga-bunga. Tapi di sisi lain, ia tidak ingin bunga itu terus tumbuh dengan subur dan membuatnya terluka karena durinya.77Please respect copyright.PENANA0YvNvSsmqC
Zhen merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Ia masih belum mendapatkan keputusan apa pun. Jika ia pindah, sama saja dengan membiarkan harapannya terus tumbuh. Tidak, ia pasti bisa mengatasi itu. Jika dia di sana. Dia hanya akan menjadi penggemar biasa. Meski kelak ia akan benar-benar jatuh cinta. Ia pasti bisa mengatasi perasaan itu meski harus terluka. 77Please respect copyright.PENANAMCLAPVzBB9
Kenapa pertemuan itu membuatnya seperti ini. Padahal saat itu dia hanya berharap bisa memeluk lalu foto bersama. Tapi kenyataannya, ia justru terlibat lebih jauh dengan idolanya itu. Ia juga merindukannya sekarang.77Please respect copyright.PENANA56CczO6Cgv
Zhen memandangi nomor kontak Baek Hyun di layar handphonenya. Zhen tersenyum senang. Sekarang, hanya dengan memandangi nomor itu saja hatinya sudah bahagia dan kerinduannya sedikit terobati. Saat hanyut dalam perasan itu, tiba-tiba ...77Please respect copyright.PENANA2WxDIhGcUR
“Haaa!” Zhen seketika bangun dan tanpa sadar handphone itu lepas dari tangannya. Jantungnya berdetak tak beraturan. Nama Baek Hyun tiba-tiba muncul di layar handphonenya. Ia mendapat panggilan dari pria itu.77Please respect copyright.PENANABM3GhoG9Kw
“Apa yang harus kulakukan?” Zhen mengurut-urut dadanya sendiri. Dengan tangan yang gemetar ia mengambil handphone itu dan menjawab panggilan.77Please respect copyright.PENANAa4j9qBbtSE
“Bagaimana kabarmu?”77Please respect copyright.PENANA9MZTXsR026
“Ba baik … aku baik saja,” jawab Zhen gugup.77Please respect copyright.PENANAGGIyRjhs0J
“Kau baik-baik saja? Kenapa suaramu terdengar aneh? Apa kau sakit?”77Please respect copyright.PENANAwu6yL5Xzxn
“Tidak … aku baik-baik saja.”77Please respect copyright.PENANA0Oe6ELanOQ
“Oh … apa mungkin kau sedang sibuk?”77Please respect copyright.PENANAtxvfqGs0Jm
“Tidak juga. Aku … aku sedang berbaring sekarang.”77Please respect copyright.PENANAnDVmnaNXU3
“Syukurlah. Aku pikir, aku sudah mengganggumu sekarang. Aku juga baru pulang latihan. Sebentar lagi akan ada acara yang kami isi. Kau bisa menontonnya nanti di TV.”77Please respect copyright.PENANAclbpWNSdr1
“Benarkah?” Perasaan Zhen perlahan mampu ia kendalikan. 77Please respect copyright.PENANAg4uUqvL6gP
“Kapan?” Tanyanya.77Please respect copyright.PENANANcG3hPKR7Q
“Minggu depan ... aku akan memberi tahumu jadwalnya nanti. Bagaimana dengan rencanamu ke sini?"77Please respect copyright.PENANAAaonP2M1mR
Zhen kembali bingung. Apa yang menjadi kebimbangannya kini dipertanyakan langsung oleh Baek Hyun. “Aku harus menjawab apa?” Zhen berpikir keras. Ia harus menemukan jawaban yang tepat secepatnya. 77Please respect copyright.PENANAtP56xtQjgc
“Kontrak kerjaku akan berakhir tiga bulan lagi. Aku masih memikirkannya sambil mencari tahu keadaan di sana.”77Please respect copyright.PENANAUzl613i5k8
“Aku punya tempat tinggal yang bagus untukmu. Hubungi aku jika kau akan berangkat ke sini. Aku pastikan tempat itu murah dan layak untuk ditinggali.”77Please respect copyright.PENANAfPQqPMYSAn
Zhen memejamkan matanya. Ia tidak memberi kepastian, tapi Baek Hyun memastikan sendiri keputusannya. Zhen jadi tak ingin membuat idolanya itu kecewa.77Please respect copyright.PENANABkFHRGPddh
“Bagaimana dengan pekerjaanmu di sana nanti?”77Please respect copyright.PENANAgDfn8UlYxY
“Aku sudah mendapatkan beberapa rekomendasi yang cocok denganku,” jawab Zhen cepat. Ia terpaksa berbohong karena tidak mau terlalu jauh melibatkan Baek Hyun dalam urusannya.77Please respect copyright.PENANAPXUiX7sEOP
“Baiklah kau bisa menghubungiku jika butuh bantuan.”77Please respect copyright.PENANAI35iNCdmZo
“Tentu, dan terima kasih.”77Please respect copyright.PENANA9aFWC6Otsy
“Eum … istirahatlah. Selamat malam.” Baek Hyun mengakhiri percakapan mereka.77Please respect copyright.PENANADm3IIFFrdh
Zhen membaringkan badannya. Sekarang dalam benaknya terbayang kota besar yang asing itu. 77Please respect copyright.PENANAIfLnjn1iek
“Bagaimana ia memulai semuanya di sana nanti?”77Please respect copyright.PENANA9zTaXsceWK
***77Please respect copyright.PENANAVNYXjcFCD5
“Aku rasa itu tidak berlebihan? Bukannya aku harus menariknya ke sini?”77Please respect copyright.PENANA3Cj2Qgn0YZ
“Tidak akan sesulit ini jika kau jujur,” ujar Kai yang berbaring santai di tempat tidur Baek Hyun.77Please respect copyright.PENANAr5Tj6sr8En
“Tidak … ada banyak kemungkinan buntut masalah yang terjadi jika aku terlalu jujur padanya. Aku juga tidak akan punya waktu untuk meluruskan semuanya. Aku rasa saran Suho sepertinya lebih baik. Cukup membawanya kembali, memulai lagi dari awal dan membiarkan ingatan itu kembali dengan sendirinya.”77Please respect copyright.PENANA1ky8gfJ1C4
Kai tersenyum. “Itu artinya kau akan memulai pendekatan lagi? Sepertinya itu tidak akan terlalu sulit. Hana penggemarmu sekarang.”77Please respect copyright.PENANA7lojhS6WmR
“Aku harap begitu,” jawab Baek Hyun sembari tersenyum.
arrow_back
Patah Tumbuh dan Tak Mati
more_vert
-
info_outline Info
-
toc Table of Contents
-
share Share
-
format_color_text Display Settings
-
exposure_plus_1 Recommend
-
report_problem Report
-
account_circle Login
Search stories, writers or societies
Continue ReadingClear All
What Others Are ReadingRefresh
X
Never miss what's happening on Penana!
Patah Tumbuh dan Tak Mati
Author:
Rindi Kamala Sary
ISSUE #12
12. Memulai Dari Awal
LIKES 0
READS 73
BOOKMARKS 0
Suggest Edits
Login with Facebook
or Sign up/Login to comment or bookmark!
Click to load the next chapter
×
Patah Tumbuh dan Tak Mati
Fanfiction
Romance
Friendship
Last updated: Nov 6, 2021
Total word count: 43,986
Total reading time: 204 Minutes
Writer:
exo
baekhyun_exo
×
Write down what you like about the story
×
Reading Theme:
Font Size:
Line Spacing:
Paragraph Spacing:
Load the next issue automatically
Reset to default
×
People Who Like This