Seorang wanita yang akan menikah atau sudah merencanakan pernikahan memiliki cinta pertama yang luar biasa. Cinta yang tidak akan mengkhianati nya, baik sedih, terpuruk, bahagia, dalam keadaan apapun. Namun, semua akan terlihat samar ketika semua pergi dan menghilang tanpa ada tanda sedikit pun hadirnya kembali cinta pertamanya. 

Untuk pertama kalinya, ada kisah seorang gadis kecil yang mengalami kehilangan, merahasiakan tangisan, mengbungkam kesedihan. Semuanya di rangkum begitu rapi agar semua orang yang dikenal tidak mengetahui apa yang dirasakan. Untuk pertama kalinya, dia menyuarakan isi hatinya, dan untuk terakhir kali ia berhenti untuk membuka suaranya. Semuanya terjadi hanya karena pedulinya sebuah keluarga yang ia fikir dapat mengertinya, namun itu semua nihil. 

Pada suatu ketika ia merasakan bahagia, yang dipikir orang lain ia bahagia. Namun itu semuanya tipu daya nya agar semua terlihat baik-baik saja, agar semuanya berfikir bahwa ia terlihat cukup baik menjalani kesedihan yang telah lampau. 

Tembok kamar menjadi sahabat sejatinya dalam melindungi rahasia, dan semua yang ia sembunyikan kepada manusia sekelilingnya. Tembok menjadi penolong pertama yang akan melindungi suara nya agar tidak terdengar tangisan yang ia keluarkan begitu keras dalam timpaan alas tidur yang tebal. Ia teriak begitu keras dalam sela-sela alas. Kemudian keluar dari tembok yang melindunginya, dan kembali seperti awal. Semuanya terlihat baik-baik saja. 

Seorang gadis kecil akan selalu merasa sendiri, selalu merasa ingin pergi menjauh dan menghilang. Semua ia tutup agar semua manusia disekelilingnya tidak memberikan kekhawatiran yang berlebihan. Karena ia membenci perhatian yang di gabungkan dengan penasaran, tanpa ketulusan.

Sampai jumpa di cerita berikutnya.