-
info_outline Info
-
toc Table of Contents
-
share Share
-
format_color_text Display Settings
-
exposure_plus_1 Recommend
-
report_problem Report
-
account_circle Login
Dari dalam mulutmu yg sok suci, aku mendengarkan kata-kata mutiara. Menggelora dg penuh semangat namun tanpa aksi yg nyata. Engkau dihormati bagai raja di edisi modern.
Namun aku mulai muak, panik penuh alergi..Engkau hadir dg identitas baru yg membingungkan,, urusan dunia yg dulu kau hindari kini jadi incaran... Dewi-Dewi asmara selalu menghampirimu,,
Engkau kini menjadi tempat curahan hati para bidadari dunia,, engkau bukan lagi sebagai mediator insan yg ingin mengaku dosa,,lebih dari itu,, engkau hadir sebagai sosok yg memberi kenyamanan dg penuh intens terhadap insan tertentu... Sungguh muak aku melihatmu....
Engkau dituntut hidup selibat bukan sibuk mencari "teman hidup" dalam sayup-sayup dosa. Engkau bicara kesucian namun penuh kepalsuan dalam aksi. Engkau sang pengkhotbah bukan penebar asmara yg penuh dosa.
Sang pengkhotbah ingatlah engkau dipilih dari sekian banyak orang. Jangan khianati ikrar janji dan sumpah mu....
Reading Theme:
Font Size:
Line Spacing:
Paragraph Spacing:
Load the next issue automatically
Reset to default