Teror hantu Jailangkung
497Please respect copyright.PENANApfR2X4TeQr
Empat orang pemuda-pemudi sedang duduk di sebuah rumah kosong yang terlihat berserakan. Sambil memegang sebuah boneka dari batok kelapa, mereka melakukan ritual pemanggilan Jailangkung.
497Please respect copyright.PENANA0eGHkETsH5
"Jailangkung, Jailangset, di sini ada pesta. Pestanya kecil-kecilan. Datang tsk dijemput, pulang tak diantar," ujar mereka semua.
497Please respect copyright.PENANAmB8mZQ6age
Mereka diam sejenak lalu melihat sekeliling, tak ada apa pun di sana.
497Please respect copyright.PENANAsQDud8zWVq
"Sudah kubilang, nggak ada gunanya, main kayak gini!" bentak Andre lalu berdiri menatap mereka semua.
497Please respect copyright.PENANA1DMH192ICK
"Sayang, jangan kayak gini, lah," lerai Anggi pacar pria itu.
497Please respect copyright.PENANAWmmDlPuid1
"Kamu lihat, mana setannya? Nggak ada, kan?" bentak pria itu lagi.
497Please respect copyright.PENANA1UDKM9MQO0
"Ini baru permulaan, Ndre," sela Puja. Teman mereka.
497Please respect copyright.PENANAQW1qsoKk0u
"Udah, kita pulang aja, aku tunggu kalian di mobil!" ucap pria itu seraya menggandeng Anggi lalu pergi dari sana.
497Please respect copyright.PENANAkrWEfxATI7
"Van, kamu masih mau di sini? Ayo, pulang!" pinta Puja seraya melirik ke sekitar yang gelep gulita.
497Please respect copyright.PENANAghOfkkyvqU
"Ehm, aku bersihin ini dulu," sahut Devan seraya memasukkan boneka Jailangkung itu ke dalam tasnya.
497Please respect copyright.PENANAKk76uHXOzL
Mereka berdua masuk ke mobil, kemudian pergi dari tempat itu. Sesosok wanita dengan rambutnya yang acak-acakan menatap dari kejauhan. Di dalam mobil, wajah Andre terlihat sangat marah sekali.
497Please respect copyright.PENANA8KuV3G1XXo
"Ndre, kamu masih marah, ya? Maaf, udah ngajak kamu buat main Jailangkung," ujar Puja.
497Please respect copyright.PENANARZZyOPRqAd
"Iya, nggak papa, biasa aja," sahut Andre datar.
497Please respect copyright.PENANAw4BvDclMTQ
Andre mengantarkan teman-temannya satu per satu, kemudian yang terakhir adalah rumah Anggi.
497Please respect copyright.PENANAbzL27Gx6uS
"Sampai ketemu besok, Sayang," ujar Anggi seraya mengecup pipi Andre.
497Please respect copyright.PENANAhSDy68RmqT
"Ehm, jangan lupa angkat teleponku," pinta pria itu.
497Please respect copyright.PENANACB7U9VyV7j
"Siap, Bos," sahut Anggi dan melemparkan senyumannya.
497Please respect copyright.PENANAymJrBlv1pW
Andre pun pergi dari rumah itu. Saat mobilnya melintas Anggi seperti melihat seseorang duduk di bangku belakang.
497Please respect copyright.PENANAk8yk0UsULo
"Eh, bukannya semua orang udah pulang, ya? Terus yang di bangku belakang ... ah, paling aku berhalusinasi," gumam wanita itu lalu masuk ke rumah.
497Please respect copyright.PENANAJQB5CoTOSg
Andre sampai di rumah, lalu merebahkan tubuhnya sejenak di atas ranjang.
497Please respect copyright.PENANANF7bLxsnxK
"Capeknya," gumam pria itu.
497Please respect copyright.PENANAqazXjGCdOg
Ia meletakkan ponsel di atas meja lalu beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Guyuran air hangat membuat pikiran pria itu menjadi segar. Kemudian dia keluar dari kamar mandi dan hanya berbalut handuk.
497Please respect copyright.PENANAU1eHo1V4dh
Andre ingin mengambil ponsel yang tadi dia letakkan di atas meja. Namun, ponsel itu sudah berpindah tempat dan berada di atas kasur.
497Please respect copyright.PENANAPduUnKe5B0
"Apa aku mulai pikun, ya?" gumamnya.
497Please respect copyright.PENANALjd43Hy6PN
Ia Ingin mengambil ponsel itu. Namun, ponselnya bergerak ke atas. Ia ingin mengambilnya lagi, tetapi benda itu selalu naik ke atas.
497Please respect copyright.PENANAIEd3IpLT9N
"Waduh, macem-macem, nih. Keong!" umpatnya pada benda yang tak bernyawa itu.
497Please respect copyright.PENANAo3fSt6MoB9
Andre akhirnya bisa memegang ponsel itu. Namun, tiba-tiba tangannya juga dipegang oleh tangan yang berkuku panjang. Andre menatap ke depan dan melihat sesosok wanita dengan wajah yang penuh sayatan sudah menatapnya dengan tajam
497Please respect copyright.PENANAPzMgXSVBub
"Archhhhh?!" teriak Andre dan bangun dari tidurnya.
497Please respect copyright.PENANAxuCKtcvJ7h
"Mimpi apa aku tadi? Serem banget," gerutunya lalu beranjak dari tempat tidur.
497Please respect copyright.PENANAiVXzYWU73Z
Di kampus pria itu segera menemui teman-temannya.
497Please respect copyright.PENANAYeKAveU6gc
"Eh, kalian pada ngimpi setan, nggak?" tanya Andre tiba-tiba.
497Please respect copyright.PENANAswgaL2obsY
Mereka semua menggeleng.
497Please respect copyright.PENANAUWjyvfnRsm
"Enggak, tuh!" sahut Devan.
497Please respect copyright.PENANAOLMG9jNSnP
"Haesttt, sialan! Pasti gara-gara manggil Jailangkung kemarin, nih!" gerutu Andre.
497Please respect copyright.PENANA5wiQ8rChPI
"Paling, kamu cuman kecapean, Sayang," bujuk Anggi.
497Please respect copyright.PENANA0ka2Tkpkpx
"Iya, Ndre. Jangan berpikiran negatif dulu, deh!" timpal Puja.
497Please respect copyright.PENANAfMgDT7B4WD
Mereka semua terdiam.
497Please respect copyright.PENANAHEqS0dHgMi
Puja baru saja pulang dari kampus lalu mengeluarkan buku tugas dari pelajaran hari ini.
497Please respect copyright.PENANA7Gb4Z517Ev
Crengggg!! Suara berisik itu mengagetkan Puja. Ia keluar dari kamar dan melihat piring pecah di lantai.
497Please respect copyright.PENANAjoHVy7dFSu
"Kok, bisa jatuh, ya?" gumam wanita itu seraya memunguti pecahan piring.
497Please respect copyright.PENANAQBBEL6aJhh
Mendadak dari belakang wanita itu, berdirilah sesosok wanita yang berwajah hitam. Wanita itu langsung mencekik leher Puja.
497Please respect copyright.PENANAIwXZUckN5h
***
497Please respect copyright.PENANAH6gGfPx3Wc
Devan baru saja pulang ke rumah, karena sering mampir ke toko kaset dulu. Pria itu melihat Puja berdiri di depan rumahnya.
497Please respect copyright.PENANA5rc69sVtsq
"Puja, ngapain ke sini?" tanya Devan.
497Please respect copyright.PENANAkb0uYQhRJp
"Bisa kita bicara sebentar, Van?" sahutnya lirih.
497Please respect copyright.PENANAaIJ5pnpNNN
"Bisa, ayo, masuk ke dalam?" pinta pria itu.
497Please respect copyright.PENANA3f90K1LK0h
"Nggak usah Van, di sini aja. Sebenarnya udah lama aku suka sama kamu, Van. Tapi baru hari ini aku bisa mengatakannya. Maafkan aku, jika ini sudah terlambat," ujar wanita itu.
497Please respect copyright.PENANAW6QHYo0vj3
"Aku juga suka sama kamu, Puja. Maaf, jika membuatmu menunggu." Devan langsung memeluk tubuh wanita itu. Namun, terasa begitu dingin.
497Please respect copyright.PENANAsnBgwZ1FJ7
"Apa kamu sakit, Ja?" tanya Devan.
497Please respect copyright.PENANASzBdDetq8y
"Enggak, kok. Ya udah, aku pamit dulu," ujar wanita itu lalu melepaskan pelukan Devan.
497Please respect copyright.PENANAEvjmiwGlbQ
Devan merasa sedikit aneh, kenapa pelukan itu seperti tanda perpisahan.
497Please respect copyright.PENANAWgwmwI4kRi
Keesokan harinya, Devan mencari-cari Puja di kampus. Namun, wanita itu tidak masuk kuliah. Teleponnya dari semalam juga tidak diangkat. Kedua temannya juga tidak tahu keberadaan Puja.
497Please respect copyright.PENANACEVymnSDOM
Hingga sebuah selebaran yang di tempel di dinding pengumuman, membuat air mata Devan mengalir deras. Pasalnya pengumuman itu adalah pemberitahuan bahwa mahasiswa bernama Puja Sarendra telah meninggal sejak kemarin siang.
497Please respect copyright.PENANAEdNQSAxPe4
Devan beserta kedua temannya langsung datang ke rumah Puja yang sudah dibanjiri banyak orang. Terlihat seorang wanita yang sudah terbalut kain kafan sedang terbaring di tengah-tengah kerumunan orang.
497Please respect copyright.PENANABxJvnwpH5a
"Ini nggak mungkin! Puja, bangun? Semua ini bohong, kan?" teriak Devan dan menguncang tubuh wanita yang sudah tidak bernyawa itu.
497Please respect copyright.PENANA7V9oDO3kVd
Karena membuat keributan, maka Devan harus dijaga oleh teman-temannya. Anggi bertanya kepada kedua orang tuanya Puja. Bagaimana bisa Puja meninggal.
497Please respect copyright.PENANAxpFYSdG8gx
Mereka mengatakan bahwa menemukan Puja di kamar mandi dengan keadaan kepalanya pecah. Polisi sudah memeriksa dan tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Jadi mereka berasumsi bahwa Puja terpeleset dan kepalanya terbentur dinding kamar mandi.
497Please respect copyright.PENANAAVGIWQw52h
Anggi masih belum percaya dengan semua yang orang itu katakan. Saat penguburan jenazah, Devan dan teman-temannya ikut ke tanah perkuburan juga. Devan melihat arwah Puja sedang berdiri menatapnya. Saat pria itu ingin mengejarnya, terlihat sosok lain yang menyeramkan langsung menarik arwah wanita itu hingga lenyap dari sana.
497Please respect copyright.PENANARzljnygHmg
"Pujaaaaaaa!" teriak Devan sembari menangis di atas tanah perkuburan kekasihnya.
ns216.73.216.206da2