Beberapa jam kemudian, bel berbunyi, menandakan waktunya pulang sekolah. murid-murid segera merapikan barang-barangnya, termaksud chandra dan bian. “chandra, yuk pulang.” ajak Bian.299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHffa6YROYG
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvrNVNGXduT
Chandra melihat ke arah jendela di samping mejanya, membuat bian ikut-ikutan melihatny
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxUXULVOAH
“yah, mau hujan ya?” keluh bia
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCohtoWcdJv
“lu nggak boleh bilang gitu. hujan itu kan rezeki dari tuhan, jadi kita enggak boleh mengeluh.” nasehat chandr
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡheWM1baAlc
“iya sih
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI6DooXBTl4
“kalau lu emang gak mau kehujanan, mending segera kita pulang.” usul chandr
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsK8bez1p3S
“iya-iya.” chandra dan bian pun berjalan keluar kela
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5vVwEFWrmM
saat di perjalanan, “oh, gua tahu. bagaimana kalau kita ke rumah kak adrian nya naik mobil gua.” usul bia
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfxp3gOIOz
“nggak usah, terima kasih.” tolak chandr
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMPIWlYmpmR
“enggak apa-apa kok. gua yakin ibu gua juga nggak akan keberatan
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ZRdJUN3Rk
“bukan itu maksudnya
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPmcBOaghJ
“lalu?” tanya bia
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGpQqNfKpid
“kalau cuacanya begini, biasanya gua akan dijemput
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGFPA1We1Hg
“oh, begitu. sama orang tua lu?” tanya bia
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2c1ocjvcmI
“enggak, bukan, sama sopir gua. orang tua gua lagi ada di luar negeri.” jelas chandr
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWoxzcUwFmw
“sopir? berarti lu orang kaya ya?” tebak bia
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCLhnKcslNk
“itu hanya anggapan bodoh lu saja
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1tQpsHkgMs
“jahat,” sengit bian sambil berpura-pura cemberut. “tapi kita masih ke rumah kak adrian kan hari ini?” tanya bia
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGTIHeRmzCs
“mungkin nggak usah dulu deh
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vBdvvHhrT
“loh, kenapa?” tanya bia
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMnYeJ2vZUR
“hari ini gua ada urusan mendadak, jadi nggak bisa
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1y9FCw994x
“apakah urusan mendadak itu ada hubungannya dengan interogasi dengan kak adrian
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTzOz97X3A
“tidak.” jawab chandra sambil tersenyu
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡia9nISm1Kr
“begitu ya? ya sudahlah, terus mau kapan lagi kita melakukannya?” tanya bian. “nanti akan gua kabarin.” jawab chandra lalu berjalan mendahului bia
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwBwt5tonQD
“eh, tungguin dong. jangan main tinggal-tinggal aja.” protes bia
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJvWezRlpOo
bian dan chandra pun berjalan bersama sampai ke pintu masuk sekolah yang berada di lantai 1 gedung sekolah mereka. sambil berteduh di dalam, mereka mencari jemputannya masing-masin
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwmjympOrYv
“nah, itu mobil ibu gua.” kata bian sambil memicingkan matanya, mencoba melihat melalui derasnya hujan. lalu ia pun bersiap-siap untuk berlari. namun, sebelum itu terjadi, chandra menghentikannya, sebelum bian bisa berjalan selangkahpu
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8xPRMmxeUe
“ada apa?” tanya bia
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4SLXYYR1Db
“ini sedang hujan deras. kalau lu berlari dibawahnya, bisa-bisa besok lu kena demam.” jawab chandr
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcKk8u85gfJ
“apakah lu mengkhawatirkan gua?” tanya bia
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRhtnCJpzBU
“karena kalau itu terjadi, gua akan kesulitan.” jawab chandra yang sebenarnya hanya alasa
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAFAj8gs9S
“oh, so sweet banget sih
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6LBkZFKQR
“ini, pakailah.” chandra mengabaikan perkataan bian dan memberikannya payung milikny
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ42stsh43oL
“lalu bagaimana dengan elu?” tanya bian yang juga mengkhawatirkan chandra. “sebentar lagi supir gua datang dan dia juga membawa payung kok,” bian memandang tidak yakin. “pokonya pakai aja. besok jangan lupa kembalikan ya.” kata chandr
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDz49MJmJ6Z
“ya udah deh, gua terima kebaikan elu,” kata bian sambil buka payung tersebut. “akan gua kembalikan secepatnya, jadi lu tenang aja.” lanjutny
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq3w7EfUxWu
chandra membalasnya dengan senyuman. setelah itu bian segera melangkah keluar gedung sekolah melewati derasnya hujan menggunakan payung biru milik chandra. sementara chandra masih menunggu sopirnya di dalam. saat itu, tiba-tiba saja chandra teringat sesuatu. ia langsung membuka tasnya dan mencoba mencari sesuatu di dalamny
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQaIrA2pO2B
“oh iya, ngomong-ngomong di mana ya topi gua?” tanyanya pada dirinya sendiri, sambil mencoba mencarinya di dalam tasnya. “aduh, ke mana ya? apa jangan-jangan ketinggalan di kelas.” lalu chandra membalikkan tubuhnya ke belakang, melihat ke arah tangg
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnsuKkVjN9C
“supir gua memang belum datang sih. ya udah deh, gua akan mengambil. dari pada hilang.” chandra pun memutuskan untuk kembali ke kelasnya dan memutuskan untuk berlari agar tidak membuang-buang waktunya. tak perlu berpikir lagi, chandra segera menuju ke kelasnya, menaiki tangga dan melewati lorong lantai 2. karena keadaan sekarang hujan deras, masih banyak siswa yang berada di sekolah sambil menunggu hujan reda. walaupun begitu, semua berada di lantai satu dan lantai dua yang sekarang chandra berada koson
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5JugAq6VQ
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC9uY39w3sg
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7r3omDeP3F
chandra yang sudah sampai di kelas segera pergi ke mejanya. ia pun mencoba mencari topinya di atas meja, namun tidak menemukannya. kemudian ia mencarinya di bawah dan yang terakhir di kolong m
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWFd6L86iQ
“nah, ini dia,” ucap chandra yang sudah berhasil menemukan topinya yang ia temukan di kolong mejanya. “untung masih ada.” lalu chandra memasukkan topi tersebut ke dalam tasnya dan berjalan kembali menuju pintu dan menuju lantai 1. dengan santainya chandra berjalan melalui lorong di lantai 2, tanpa ekspektasikan apapun untuk terjadi. tiba-tiba, dari arah kelas lain, ada seorang anak laki-laki yang kelua
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82JIf6ivpL
“danis?!” chandra terkejut mengetahui bahwa laki-laki tersebut adalah dani
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsIRdHZcONl
danis yang mendengar namanya dipanggil, menoleh ke belakang. saat ia memutarkan kepalanya, menghadap ke chandra, chandra dapat melihat wajah danis sangat pucat. chandra yang benar-benar terkejut segera menghampirinya lalu bertanya, “danis, ada apa ini?” chandra berusaha untuk tidak panik, namun danis tidak menjawa
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbR8e18Ardx
tiba-tiba saja danis terjatuh. untungnya, lututnya bisa menopangnya. danis yang sudah tidak kuat berdiri, duduk di lantai. hal tersebut semakin membuat chandra khawati
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnpCzrmF2GC
“danis, elu kenapa?” tanya chandra dan kembali sambil berlutut di hadapan danis. lagi-lagi danis tidak menjawab dan kali ini ia malah memegangi bagian perutnya dengan era
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡla96byoNkm
“danis, danis!” chandra mencoba mendapatkan perhatiannya dengan cara menggoyang pelan pundaknya. namun karena hal itu juga tidak berhasil ia mencoba mengecek sendiri keadaan tubuh danis. chandra mencoba memegang jidat danis, mencoba mengetahui suhu tubuhnya. namun belum sempat chandra melakukannya, danis muntah. chandra semakin dan semakin panik. chandra berdiri lalu kembali berkata, “tunggu di sini, akan gua panggilkan guru.” lalu saat ia sedang bersiap-siap untuk berlari, danis menghentikannya dengan cara memegang kaki chandra. chandra menoleh ke belakang lalu berkata, “danis, jangan menghalangi gua. kalau menghalangi gua, gua nggak akan bisa mengambil guru dan lu-” belum selesai ucapannya chandra, danis sudah memuntahkan darah. darah tersebut mengenai celana chandra di bagian bawah, membuat chandra terkejut melihatnya. setelah itu danis menjatuhkan dirinya ke lanta
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVGGQaru2Sr
“danis, danis!” chandra berteriak, namun ia tidak bisa melakukan apapun saat itu karena kakinya masih dipegang oleh danis. sampai akhirnya, beberapa saat kemudian, danis melepaskan chandra. chandra segera duduk di depannya lalu mencoba mengecek keadaan tubuh danis. ia juga tidak lupa mengecek denyut nadinya. saat ia sedang mengecek denyut nadi danis, chandra terkejut dan langsung gemetara
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ56iejtI9Y
“d-dia tidak bernafas nafas?” nafas chandra tiba-tiba menjadi berat. chandra segera menutupi mulutnya dengan kedua tangannya dengan erat lalu menoleh ke kanan dan ke kiril mencoba melihat apakah ada orang atau tidak. dan hasilnya tidak ada orang. lalu chandra memperhatikan danis yang sudah tidak bernyawa itu lalu melihat ke arah kelas yang tadi danis keluar. chandra yang marasa penasaran memutuskan untuk melihat keadaan di dalamnya. chandra pun perlahan-lahan bangkit dan berjalan perlahan menuju kelas tersebut. sebelum masuk chandra memperhatikan sekitar dalam kelas tersebu
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTz3M2GUHG7
“oke, tidak ada orang.” gumam chandr
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIzXocnd1qS
karena merasa keadaan di dalam aman, chandra pun memutuskan untuk masuk. dia pun membuka pintunya lebih lebar untuk memastikan sekali lagi apakah ada orang atau tidak. memang tidak ada orang di dalamnya, namun ada hal lain yang membuat chandra lebih ketakut
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUN6DWP0gj
“gua sudah bosan menunggu, mulai sekarang permainannya akan dimulai. penyelidikanmu tidak akan membuahkan hasil apapun. jadi menyerah saja, gualah pemenangnya
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQalgqLgmP
kalimat yang ditulis di lantai menggunakan darahlah yang membuat chandra ketakuta
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxBWAYf09IX
“a-apa-apaan itu?” tanya chandra sambil perlahan-lahan masuk. hal itu juga membuatnya masuk di dalam perangkap sih pembunu
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaxqpUHs2Yt
chandra berjalan lurus menuju tulisan darah tersebut dengan tangannya yang masih memegang gagang pintu. namun chandra berhenti karena akhirnya ia menyadari kalau ini hanyalah jebakan. chandra langsung berbalik dan meninggalkan ruangan tersebut dan meninggalkan mayat danis yang tergeletak di depannya. ia berlari turun ke lantai 1, mencoba mencari bantuan orang di san
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSehKp59jX4
“tolong, tolong!” kata chandra sambil berlari menuju kumpulan siswa yang berdiri di depan pintu, menunggu hujan red
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡponYJEUdzp
para siswa itu pun menoleh. “ada apa ini?” tanya salah seorang siswa. chandra yang terengah-engah menjawab, “a-ada orang yang meninggal di atas.” mendengar itu, para murid terkeju
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPEoFuqep6K
“ada kasus pembunuhan lagi?” tanya siswa itu.chandra yang kelelahan tidak bisa menjawab. untuk menjawabnya ia hanya menganggu
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMlPdQyJ6h
“bagaimana ini terjadi lagi
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVtjGo2jFW
“berarti ada pembunuhan di sekitar kita
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8nwtIt5kFo
“gua takut ah, mau pulang aja.” gara-gara berita yang dibawakan oleh chandra, para murid menjadi pani
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCF3JTEuJsG
di balik kepanikam para murid, ada seseorang yang memberika chandra minum. “chandra, silahkan diminum dulu,” kata orang itu sambil memberikan chandra air mineral ai
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3A2RwdtPDD
“pak ayib?” chandra terkejut kalau orang tersebut adalah pak ayi
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7bvl8whS1J
“silahkan diminum,” kata pak ayib lag
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkRNM1k4VOF
“o-oh, baik.” tangan chandra yang gemetaran mengambil air mineral tersebut, lalu meminumnya. “kamu, pakai ini dan tolong panggilkan satpam dan ob di pos.” minta pak ayib kepada seorang anak di depannya, sambil memberikan sebuah payung kepadany
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡubc6NJUh7g
“ba-baik.” jawab murid tersebut. kemudian ia melepas tasnya dan segera berlari keluar melewati hujan menggunakan payung pak ayib. setelah itu pak ayib kembali kepada chandr
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJzDFC8J9F
“sudah baikan?” tanyanya kepada tanda chandr
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxHNusF1ACD
chandra yang sedang mengelap bagian yang basah di dagunya karena air, mengangguk. “sekarang, siapa orang yang terbunuh itu?” tanya pak ayi
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpObtsOvoBX
“danis.” jawab chandra, membuat pak ayib dan beberapa anak sekitarnya terkejut. “lalu di mana dia sekarang
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRlbi1b0jXH
“di atas, di depan kelas 10 b.” jawab chandr
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUCYJAunlfC
“baiklah, kamu tunggu di sini dengan yang lain,” sebelum menyelesaikan kata-katanya pak ayin melihat sekelilingnya. “nah, akhirnya sudah sampai mereka.” pak ayib yang senang bala bantuan telah tib
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hroYlxuXL
“ada masalah apa?” tanya mas fajar yang termasuk dalam bantuan tersebu
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJqvito7Ex
“akan saya jelaskan di perjalanan. sekarang kalian ikut saya dulu.” bermaksud kepada mas fajar dan seorang satpam yang ikut bersama. lalu pak ayib beserta 2 orang itu segera melesat pergi menuju tempat lokasi. sementara chandra masih berdiam di tempat sambil melihat pak ayib beserta 2 orang itu berlari menuju tangga. “aduh, gua takut nih. pulang aja yuk
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA4a3BvRQmf
“gua akan terobos hujan saja. dari pada harus berada di sini
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mT2nk98kv
“aduh, pembunuhan lagi pembukaan lagi nggak selesai apa ini?” murid-murid kembali ribut karena hal in
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBePHK1t66b
saat yang lain sedang ribut karena masalah pembunuhan, chandra malah sibuk mencari jemputanny
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmorXghGQlJ
“jika dibiarkan terlalu lama sih pembunuh itu akan memakan lebih banyak korban. pokoknya sekarang gua harus tetap fokus pada kasus arsyad yang kemarin.” gumam chandra di dalam hati lalu beberapa saat kemudian, “nah, itu dia mobil sopir gua. akhirnya datang juga.” tanpa menunggu hujan reda atau dijemput oleh sopirnya, chandra memutuskan untuk berlari menuju mobil, melewati hujan yang masih deras. “dari pada lama sekali menunggu orang, mending lari aja.“ gumam chandra sambil mempersiapkan dirinya untuk berlari. chandra menaruh tasnya di depan, di bagian perutnya, mencoba membuat tasnya tidak basah. chandra pun berlari melalui hujan menuju mobilnya yang sedang diparkirka
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZPEY7ckeGb
“pokoknya hari ini gua harus ke rumah kak adrian lalu dari besoknya gua akan bertemu dengannya
299Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZVVC6KmKI
and then Add to home screen.