Telepon di meja Nayyara berdering segera Ia mengangkat gagang teleponnya. Ternyata Diana yang penasaran langsung menelpon. Setelah mendengar beberapa pertanyaan Diana, Nayyara memutuskan untuk bercerita.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolHCnjY5Un
"Nanti jam 4 aku telpon lagi," Nayyara memperhitungkan kapan pekerjaannya selesai dan akan bercerita dengan mereka.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ0n6yyd4W7
Nayyara memeriksa setiap data yang ia siapkan untuk meeting besok. Memilih poin-poin penting yang akan dibahas. Dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Setelah semua pekerjaannya selesai ia langsung mengirim hasil kerjanya kepada Kavi.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3wuWLdviSu
Nayyara memenuhi janjinya untuk bercerita pada temannya. Ia langsung menelpon Diana dan menceritakan semuanya. Tak butuh waktu lama teman-teman lainya sudah mengetahui cerita Nayyara, terbukti dari pesan masuk yang menyemangatinya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡceT0OCjw5S
Nayyara merapikan meja karena ia pikir pekerjaan hari ini sudah selesai.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuQDEMNhVXZ
Tuti yang seorang office girl mengantar kopi untuk Nayyara, segera setelah Tuti mendapat telepon dari Nayyara yang minta dibuatkan kopi.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡklrOEhK0kc
Belum lama Nayyara menikmati kopi. Tama sudah sampai di depan kantor Nayyara, Tama langsung menelpon Nayara memberitahu keberadaanya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkaFjZnFIFi
" Ok Bang tunggu sebentar, Nay Turun."
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUl3PXjGkN
Nayyara meraih tasnya dan bergegas pergi meninggalkan meja dan berjalan ke arah lift untuk menuju lantai dasar. Nayara melihat kearah resepsionis, ia melambaikan tangan pada Diana yang sedang duduk berdua dengan Zya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJ9fRjJjNU
Tama duduk di atas motor sportnya, melambaikan tangannya ke arah Nayyara memberikan tanda bahwa dirinya menunggu disana. Nayyara mendengar beberapa gadis di belakangnya sedang mengagumi Tama beserta motor yang ditumpangi Tama.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhDQrObqTRQ
"Astaga Ducati."
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwr67BkqXJP
Terdengar suara kekaguman yang sangat jelas di telinga Nayyara.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5oWbITWcdJ
Tama mengambil helm yang akan digunakan Nayyara dan memakaikan ke kepala Nayyara.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJW2ED03uE2
"Di jemput abang ganteng ko malah cemberut?" Tama tersenyum kepada Nayyara.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmtFytVgIL
" Beginilah malasnya aku dijemput sama Abang."
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXh2JAVSiIM
Nayyara melirik deretan para wanita yang sedang memandang kagum pada Tama. Nayyara bukannya cemburu apalagi tidak suka dijemput oleh Tama, Ia hanya tidak suka menjadi pusat perhatian pada saat Tama menjemput.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmiHcztZTms
Tama tertawa. "Hahaha, tenang neng hati abang cuman untuk neng seorang!" Tama malah menggodanya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuVSlrAbmWl
Nayyara memukul bahu tama pelan "tau ah" kemudian duduk di atas motor. Tama menyalakan mesin motor dan melesat meninggalkan kantor tempat Nayyara bekerja.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfvODsOOOj
Tama mengendarai motor melewati jalanan komplek perumahan elit di tengah kota, jalanan yang sepi membuatnya menurunkan kecepatan menikmati perjalan dengan Nayyara.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGO2ekFumvt
"Nay, kamu tau ga kenapa Abang bawa motor?" Tama melepaskan satu tanganya dari setir dan memegang tangan Nayara yang melingkar di pinggangnya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKOC3ac4thZ
"Yang tau jawabanya kan Abang," gerutu Nayyara
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ65UAogsZzN
Tama tertawa mendengar jawaban Nayyara.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdZT8gJYuMN
"Biar kaya gini di peluk kamu."
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8EHEASQhXd
Tama tersenyum dari balik helm.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzOY2NX95zK
Tama bahagia dengan perubahan Nayyara, pasalnya pada awal mereka menjalin hubungan jangankan memeluk duduk saja tidak mau berdekatan.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdwBLAADir
"Abang bahaya!" protes Nayyara
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgFzgF5fVO
Tama tidak menggubris protesan Nayyara dan terus melajukan motornya dengan satu tangan hingga sampai tujuan, angkringan Taman Senopati, walaupun bukan tempat yang khusus tapi itu salah satu tempat favoritnya. Bersantai di bawah pohon-pohon besar dan lampu taman yang temaram. taman yang bersih hanya sedikit kendaraan yang berlalu-lalang membuat suasana taman yang sepi dan nyaman.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpcJSLVz32
Sambil menikmati aneka sate yang tersedia dan teh hangat yang membantu melawan rasa dingin akibat hembusan angin malam yang sepoi-sepoi memberikan rasa dingin di kulit.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3HrY85NSaU
Nayyara menarik nafas dalam lalu membuangnya sekaligus lewat mulut bermaksud untuk menghilangkan kecemasannya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI7TuDXsWf0
"Abang..."
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSbRyxK2TBY
Nayara mulai bersuara sejak dari tadi Memilah kata-kata yang ingin Ia ucapkan.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMiiAOq2fRb
"Iya kenapa?" jawab tama setelah menyeruput teh hangatnya
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6z9o0ABNy
"Nay hari jum'at ada dinas keluar kota…" Nayyara bingung harus berbicara apalagi.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7fMvzj2NFx
Nayyara merasa bersalah karena sudah dari sebulan sebelumnya Tama sangat antusias orang tuanya akan berkunjung di kota perantauan dan ingin memperkenalkan Nayyara seseorang yang sangat spesial di hatinya, seseorang yang ia kejar dengan susah payah, seseorang yang memenuhi dunianya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK7LQmpzbpw
Kini harapannya mempertemukan orang tua dan Kekasihnya terancam gagal.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡioMSq9qn65
Tama terdiam dan tak bergeming. Ia pun bingung harus merespon seperti apa jujur dadanya terasa sesak mendengar ucapan Nayyara, tapi ia tak ingin menyakiti wanita yang sedang bertahta di hatinya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiwLhBaAcSV
"Orang tua Abang kapan datangnya?" Nayyara sangat takut kalau-kalau ia salah bicara.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf0DWL2LqI7
"Hari Kamis, Senin siang pulang," jawab Tama, dengan suara yang terdengar sangat putus asa dan kecewa, sambil tertunduk tak ingin menunjukan rasa kecewanya kepada Nayyara
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5nmdBZt1x
"Nay Jumat sore berangkat bang, gimana kalo hari Kamis aku ikut abang ke bandara menjemput Orang tua abang."
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnECYwsUmLA
Nayyara menggapai tangan Tama dan menggenggamnya kemudian menatapnya lekat.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRXuYCQm7lQ
Tama membalas genggaman tangan Nayyara. Memastikan apa yang Nayyara bicarakan bisa terjadi,
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOhivxzQGIq
"hari Kamiskan kamu masih kerja?
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd1xiO5sdez
"Nay bisa minta izin."
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rTTWgMydJ
Nayyara tersenyum dan menatap manik mata Tama.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVSBDstVttC
"Nanti Seninnya Nay ikut juga mengantar orang tua Abang ke bandara yah." Nayyara menganggukan kepalanya cepat.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR8BkrWDomZ
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTEDESctQ7
"Emangnya kamu ga cape abis dari luar kota, trus ikut abang ke bandara?" tanya Tama cemas.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSf7RMqdVVe
"Abang ga tau aku siapa? Klo kata Mike, Nanay si batu karang," ujar Nayyara membanggakan diri.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvh56GpTJt
Kata-kata Nayyara malah membuat hati Tama mencelos. Mengingat pernah memergoki Nayyara sedang menangis tanpa Suara. Padahal ia selalu Nayyara seperti wanita kuat dibalik sikap tertutupnya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡASWsvP1BST
"Kelak istriku tak diizinkan untuk memikul beban sedikitpun, cukup menikmati peran sebagai seorang istri dan seorang Ibu, Aku yang akan mengatasi semua masalah." Tama lalu menggenggam tangan Nayyara dengan erat seraya menatap intens mata Nayyara, yang teduh namun penuh luka.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VMvG05VaK
"Abang ga butuh sisi sok kuat muh itu. Tunjukan itu ke yang lain, itu ga akan mempan ke Abang, semakin kamu merasa sok kuat, semakin kamu dalam keadaan tertekan..." Ujar Tama lirih
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsPeifWMr5L
Nayyara hanya terdiam tanpa bisa membalas kata-kata Tama.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkF904EGxbG
"Bicarakan semua masalah yang kamu hadapi. Biar Abang tau isi hati kamu, biar Abang tau apa yang sedang kamu rasakan, Abang ngerasa ga berguna kalo liat kamu sok kuat padahal rapuh, kamu tau betapa sakitnya Abang, betapa sesaknya dada Abang liat kamu yang sok kuat, liat kamu yang menangis dalam senyum, liat kamu yang menangis sendiri tanpa suara, tolong jangan siksa aku seperti itu Nay."
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilNifoMP3z
Dengan suara tertahan dan mata yang berkaca-kaca Tama menuntaskan isi hati, dan menuntun tangan Nayyara ke dadanya menunjukan bagian yang sakit pada dirinya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHWAME5Sqq9
"Iya abang..."
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBd85PM0co5
Nayyara menarik tangannya yang berada di dada Tama.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt6aBS7kW2G
"Besok nay izin sama bos ya jadi Kamis Nay bisa dari pagi sama abang, nanti Nay masakin buat Abang sama orang tua Abang!" Nayyara mengelus pipi halus dan rahang kokoh Tama untuk menghiburnya
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeGrmFWtmAn
Tama tersenyum dan menggenggam tangan Nayyara yang berada di pipinya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAPVtRr5CDn
Bersambung
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhnA7JIuzrM
.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8uGSCSp01
.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61Zra4NLnZ
.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQhufIZJpbU
.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1q3jybCW91
.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyS31paCQVC
hai hai makasih ya udah mau mampir.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAK2b2WL8l3
Jangan lupa tinggalkan jejak ya
ns216.73.217.1da2
然後按「加至主畫面」