
"Kalau makan Es krim jangan sampai muka dong, Nis" Tunggu, Sepertinya Aku pernah mendengar suara itu.
Kita bertiga menoleh dan melihat ada Nisa dan juga Bagas yang serang membersihkan muka Nisa, (Terutama bagian sekitar mulut) dengan Tisu.
"Kita Samperin mereka,Yuk" dengan cepat Aisyah berubah menjadi lebih antusias, Aku dan Tio tak ada pilihan lain selain mengikuti kemauan Aisyah, Kita juga sudah bingung ingin kemana lagi.
"Ya sudah, terserah Kau saja" setelah Aku berkata seperti itu, Aisyah langsung lari ke tempat dimana dua orang itu berada.
"Hai, Nis,Bagas" Aisyah datang menyapa dua orang itu.
Nisa yang mendengar Itu sedikit tersentak, Karena Aisyah yang datang Tiba-tiba secara mengejutkan.
"Oo, Aisyah, Kamu kesini juga?" tanya Nisa, (Ya, Ini adalah percakapan yang pasti sudah banyak orang ketahui).
"Ah, Iya, Aku kesini juga terus bertemu sama mereka berdua" Hmm, Lebih Aku simak saja percakapan dua perempuan ini, Bagas dan Tio juga diam membisu, Aku juga begitu kecuali ada yang bertanya padaku atau arah obrolan itu mengarah padaku.
"Oow, Kalau Aku berempat sama Zaki dan sama Aldari juga" hemm, Kayaknya Nisa sama Zaki ini saudaraan atau pacaran, Karena setiap Aku bertemu dengan Nisa pasti ada Zaki disitu.
Dan, Untuk Aldari, Aku tahu dia dulu satu kelas dengan ku saat SD dan kelas 2 SMA, (bisa dibilang Dia ini juga sahabat-ku, Dan untuk pemberitahuan saja, Kalau Tio dan Aisyah dulu tidak satu kelas denganku, Aku berada di kelas B dan mereka berdua kelas A. Dan Aldari ini juga kelas B di sekolah yang sama denganku).
Tapi, Aku tak tahu kalau dia berteman juga dengan Nisa, (Yaa, Aku tak terlalu peduli juga,sih).
"Dimana Aldari?" Tio yang mendengar nama Aldari langsung berdiri dari duduknya, (Kita sedang duduk di meja bundar yang cukup untuk beberapa orang dan ini seperti di acara apa gitu, Ah Sudahlah).
"Dia sedang mengantri di stand tukang sate" tanpa berlama-lama Tio langsung pergi menuju tempat yang disebutkan tadi.
Sekarang hanya tersisa Aku, Bagas, Nisa , Dan Aisyah. Mereka banyak mengobrol dan Aku hanya diam saja, Sesekali Aku menjawab pertanyaan yang dilontarkan selebihnya Aku hanya diam saja.
Mereka bertiga yang pergi memesan makanan sudah balik, (Seharusnya Dua tapi tak apalah, Tak terlalu penting juga).
"Lho, Ada Fasur juga" Aku padahal sudah ingin tertidur karena mengantuk mendengar obrolan mereka bertiga, Tapi suara Aldari membangunkan-ku.
Dan ini untuk mungkin perkenalan, Aku tidak tahu. Namanya Adalah Aldari Raihau, Dia dulu teman Sekelas-ku saat Sekolah Dasar, Oleh karena itu, Dia memanggilku Fasur. Dia orangnya bisa dibilang bersemangat, berbanding terbalik denganku. Kuharap, Aku bisa terus berteman dengannya.
"Ah iya, Kenapa?" Aku bertanya dengannya dan menguap diakhir kata.
"Tak apa, Kau mengantuk? Hey, Kawan ini baru jam segini dan Kau sudah mengantuk? Apa kau tak pernah pergi ke Festival,kah?" beberapa orang mungkin sudah kesal dengan orang yang seperti ini, Yang asal berbicara, Akupun juga begitu. Tapi, Kalau Itu adalah Aldari entah kenapa Aku malah tak ingin marah dan justru senang, Karena sudah lama tak mendengarnya mengoceh seperti dulu.
"Kau daripada Mengantuk lebih baik, Kau ikut Saya keliling Festival ini, Walaupun sudah berkali-kali tapi Aku tak bosan-bosan" Aku lebih baik ikut Aldari daripada berada disini, Karena yang kulakukan disini hanya Mengamati Nisa.
Aku menganggukan kepala tanda setuju dengan Aldari dan Akhirnya kita pergi keliling Festival bersama Tio, Mungkin Karena Tio juga sama denganku yang bosan kalau terus berada disitu, Lagipula Aku dan Tio mungkin tak nyambung dengan lingkaran mereka.
Aku, Aldari, dan Tio menaiki beberapa wahana yang sama dengan yang tadi saat Aku dan Tio bersama Aisyah, Hanya mungkin ini lebih seru? Karena Aldari sedari tadi tak bisa diam apalagi saat naik bianglala, Dia naik bianglala sembari memberikan beberapa lawakan yang lucu menurutku dan Tio. Aku senang bisa bertemu lagi dengan Aldari, Semoga Aku dan Dia bisa terus berteman.
~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••~
To be Continued...
ns52.14.145.78da2