"Kringggggg!" bel berbunyi, menandakan waktu istirahat. Setelah semua pelajaran selesai, Risa segera merapihkan barang-barangnya.336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGenlStp7zI
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48Cr9KSjGK
"Dir, gua duluan," kata Risa lalu buru-buru keluar kelas. "Dahhh." lanjutnya sebelum meninggalkan kelas.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKRWXXtHFTc
Tidak seperti biasanya, Risa yang pertama kali meninggalkan kelas. Biasanya, saat istirahat ia yang paling akhir keluar atau nitip sama orang lain saat ia ingin membeli suatu makanan di kantin, membuat teman-teman sekelasnya kebingungan.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVcngTV5BE
"Kenapa dia?" tanya salah satu tempat sekelasnya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8HTTBVEGhx
"Entahlah." jawab Diara, juga kebingungan.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZsAPBxwBV
Risa sebenarnya meninggalkan kelas duluan karena ingin cepat-cepat bertanya soal apa yang terjadi pada Syamil. Ia berlarian di sepanjang lorong, menuju ke kelas Syamil. Di depan kelas Syamil, Risa mengetuk pintu dan melihat ke dalam.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlBm3O9pIY4
"Permisi," katanya sambil mengetuk pintu. "Apakah Syamil masuk?" tanyanya kepada salah satu murid di sana.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFuM09cAcK5
"Oh, Syamil. Dia gak masuk hari ini." jawabannya, membuat Risa agak kecewa.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZ8Op14qIr
"Oh, gitu. Kenapa dia gak masuk?" tanya Risa, masih penasaran.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmezILO7MrH
"Entahlah, gak ada keterangannya."
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkVT5KZqsh
"Yah, gitu ya. Yaudah deh, makasih dek." kata Risa lalu berbalik arah, kembali ke kelasnya dengan keadaan kecewa.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtyYYYucHoG
Tapi saat itu, Risa malah hampir tertabrak oleh seseorang yang tidak asing baginya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYpGSUolvNw
"Eh, maaf," kata Risa lalu terkejut melihat siapa orang yang hampir ia tabrak. "Eh, elu." yang ternyata adalah Dorin.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡebcCSs6sye
"Oh, pacarnya Ervan ya? Ngapain lu di sini?" tanya Dorin.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl1bmA83xV7
"Eh, jaga bicara lu. Gua ini lebih tua daripada lu," kata Risa. Dorin malah membuang muka, membuat Risa semakin kesal.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtR1e65bgJo
Risa menarik nafas panjang dan berkata, "Gua di sini nyari temen lu? Lu liat gak?"
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzGklUW326H
"Temen gua? Siapa ya?" tanya Dorin.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrPWOCrzbur
"Syamil. Bukannya dia temen lu?"
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQ75s4wQt9
"Oh, iya, Syamil. Gua lupa."
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvRsLJBYzHQ
"Astaga." kata Risa sambil menepuk jidatnya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw8uNKcXNOa
"Ngomong-ngomong, karena lu ingin bertemu dengannya? Tidak biasanya." tanya Dorin.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZOukImMR5
"Gua ini temannya. Jadi wajar saja kalau gua mau ketemu dia.”
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYqgS5kY2m
“Oh…” Dorin puar-pura tidak peduli sambil memalingkan wajahnya ke arah lain, membuat Risa menjadi kesal.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5T0SgaVINP
“Woi, dengerin napa!” bentak Risa, membuat Dorin jengkel. “Sekarang pertanyaannya, kenapa lu di sini? Yang pasti bukan untuk bertemu dengan Syamil kan?” tanyanya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4K9mMqVoCD
“Terserah gua mau ngapain. Sekarang, minggir. Gue ada urusan lain.” kata Dorin lalu mendorong tubuh Risa dengan kasar, membuatnya tidak bisa menahan amarahnya lebih lama lagi.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqkyPFl54S
“kenapa, lu masih cemburu ke gua jadi sifat lu begini?” tanya Risa, membuat Dorin membalikan badannya. “Sayang sekali ya, Ervan lebih memilih gua, orang lain yang baru ia kenali, daripada dirimu yang sudah lama berteman denganya.” lanjutnya, memcoba memanas-manaskan Dorin.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YbtGb0qa5
“Apa lu bilang?!” bentak Dorin, membuat orang-orang di sekitarnya memandang ke arahnya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5GSq50T6I
“Hmmm, gua mau tau kenapa?” kata Risa sambil mengelus-ngelus dagunya, membuatnya seperti sedang berpikir. “Oh, gue tahu. Lu pernah mencoba menembaknya kan, tapi Ervan malah menolak mentah-mentah.” katanya membuat Dorin semakin kesal dan rasanya ingin menghajar wajah Risa.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82rs1RV4aa
“Apa lu bilang?!” kata Dorin sambil mengepal tangannya kuat-kuat.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZCeb6z9lS
“Ya, lu kagak salah dengar. Dia me-no-lak-mu.” ulang Risa.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqpfx2gOwk
“Hah? Masa Dorin yang secantik itu ditolak sama Ervan?”
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMH9JIPNioq
“Kok bisa ya?”
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCMEW00ejcz
“Ya ampun. Kasihan amat.” orang-orang di sekitar pun mulai membicarakannya, membuat Dorin menjadi semakin kesal.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtS8wfoGJ3a
Dorin menghampiri Risa dan mencengkeram baju Risa kuat-kuat. “Lu diem gak! Kalau enggak,” ancamnya sambil ingin memukul Risa.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6EKpVmZjg4
“Kenapa? Emang lu punya hak untuk menghentikan gua? Lagipula, lu emang berani mukul gua dihadapan orang banyak begini?” kata Risa.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKtVOCZkXb
Dorin melepas mencengkeram baju Risa dan mundur beberapa langkah ke belakang.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0HymGO2I1
“Bagus. Begitu harusnya.” sengit Risa lalu meninggal Dorin dengan hatinya yang merasa puas.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHB6FTWPGO
“Akan gua balas lu.” kata Dorin di dalam hati.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcCCabFui3w
Di tengah jalan, “Ah, senangnya bisa melepaskan semua amarahku.” kata Risa di dalam hati.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCqYMeh9NJZ
“Risa.” panggil seseorang di belakangnya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgy4ppQkKLD
Risa pun berbalik badan. “Eh, Caca. Kenapa?”
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4X7DnZ8GeG
Caca Tidak menjawab dan malu memukul pipi Risa. “Apa-apaan lu ini?! Mau jadi pembully.” tanyanya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6iaCDsRpp
“Hei, kenapa kau memukulku seperti itu? Sakit tau.” tanya Risa, sambil menegang pipinya yang habis dipukul oleh sahabatnya sendiri.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7P53dpRfF
“Itulah balasanya untuk membully adek kelasmu sendiri.” jawab Caca.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjs2A9jNYwe
“Membully adek kelas? Apaan maksudnya?”
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNCrBe92Trd
“Jangan pura-pura gak tau yah. Gua liat semuanya. Lu tadi sengaja manas-manasin anak kelas 10 kan?”
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLqx2XIoUNI
“Ohhh, maksudnya sih Dorin itu?” tebak Risa.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxbmouXSqLM
“Iya.”
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkZPyUmPxi
“Tapi bukan aku yang mulai duluan.”
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGdNP2rPBI
"Itu bukan masalah siapa yang mulai duluan. Kau harusnya tau itu."
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75xyvyPZud
"Iya, sih."
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK3EIeMSGUw
"Kau itu lebih tua daripadanya, tapi tingkah lakumu seperti anak TK." ejek Caca lalu membalikan badan Risa dan mendorong ke belakang.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPGqrFZXBGL
"Lah? Mau kemana kita?" tanya Risa.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCJBzPhfrb
"Ke kelas tadi, untuk meminta maaf kepada Dorin." jawab Caca.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa2Pb4N0rgT
"Tunggu, tunggu! Kita bahkan gak tau dia masih di sana atau enggak."
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCqVJ7Rxed
"Emang bener sih," Caca berhenti dan berpikir. "Oh, aku tau. Kau tunggu dia ruangan memasak."
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC6gKBNPtUc
"Dan bagaimana caranya kita membujuk dia untuk pergi ke sana?"
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0oUYggPwfR
"Biar aku yang urus. Kau kesana dan diam sampai dia datang, atau sampai bel berbunyi."
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd2TXI7Cjs1
"Hah?! Maksudnya?"
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCjvO0bcIk
"Gak ada. Dah, kau cepet ke sana," kata Caca lalu mendorongnya. "Tapi jangan kabur yah." lanjutnya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡte0ILOnGgv
"Oke, oke." jawab Risa lalu pergi dan menuju ke ruangan memasak.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRG8G7GK7I
Sementara Risa pergi ke ruangan memasak, Caca mencoba mencari anak yang bernama Dorin. Tapi tiba-tiba, Risa menghentikan langkah dan perpikir. "Bentar, bentar, bentar. Emang sih Caca kenal anak yang bernama Dorin itu?" tanyanya pada dirinya sendiri. "Bodo ah. Males mikirinnya."
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMupWtbE1f
Sementara itu, Caca mencoba mencari Dorin di kelas Syamil. "Permisi, ada yang melihat Dorin gak?" tanyanya kepada seluruh kelas.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhrFUIUP2jZ
Lalu salah satu siswa di sana menjawab, "Maaf Kak, Dorin udah pernah."
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLOSGD5wgI1
"Dia pergi ke mana?" tanya Caca.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTTSnKZVHpN
"Katanya sih dia mau balik ke kelasnya." jawabannya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi4BSHAcYHi
"Oh, gitu. Kelas dia di mana?"
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DXHMbv8Ri
"Kelas 10A." jawab anak itu.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡld1SHQJBpO
"Oke, makasih yah." kata Caca lalu berlari menuju kelasnya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKI4lHy2dzv
Sesampainya ia di kelas tersebut, ia kembali bertanya kepada salah seorang murid di kelas itu. "Permisi, ada yang melihat anak yang bernama Dorin gak?"
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSuRjCRKNTb
Sebelum anak itu bisa menjawab, Dorin sudah menghampirinya duluan dan menjawabM "Ya, ada apa?"
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHrsx7H512L
"Eh, kamu Dorin ya?" tebak Caca.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvEdFMHgnsl
"Iya, itu saya. Dan kakak pasti Kak Marissa dari kelas 11A kan?" tebak Dorin.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXYXw8hPWFA
"Woww, bener. Kau tau?" tanya Caca, tidak percaya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuJODDeY8Dj
"Dia itu fans besarnya kakak loh." tembak salah seorang murid di kelas itu, membuat Dorin tersipu.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLA9jHt2c1
"Woi, apaan sih lu?" batin Dorin, salah tingkah.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX2oJapJBIs
"Gak papa kok. Aku senang." kata Caca dengan senyuman terterang di wajahnya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5Ex89sYhk
"Jadi ada apa kakak datang ke kelas kami ini?" tanya Dorin, kembali pada topik sebelumnya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtljIf45rld
"Sebenarnya, ada yang aku mau bahas denganmu." jawab Caca, berbicara kepada Dorin.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQv8kbCvbk
"Dengan saya?" tanya Dorin tak percaya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiwe11F8KZf
"Ya. Boleh kan?" tanya Caca.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEBmyVunfDB
"Iya, boleh." jawab Dorin, senang.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjiEaDPWNnt
"Kalo gitu, ikuti aku." pinta Caca.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnRTKvu4nAt
Tanpa berpikir panjang, Dorin mengikuti Caca menuju ke ruangan memasak. Di perjalanan, Dorin sama sekali tak mengajukan pertanyaan apapun soal ke mana mereka akan pergi. Ia malah menanyak soal OSIS, tentang pelajaran, dan hal-hal lain. Baru saat mereka sudah dekat dengan ruangan memasak, Dorin baru merasa agak aneh dan bertanya, "Jadi apa yang kita lakukan di sini?" tanyanya sambil melihat sekeliling.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVSKFCwHJSi
"Soal itu, ada yang ingin berbicara denganmu." jawab Caca.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE23HmQ1IyJ
"Loh, bukannya kakak yang ingin berbicara dengan saya."
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFAtXNVZyS4
"Memang benar. Tapi ada orang lain juga yang ingin berbicara denganmu." jawab Caca lalu membuka pintu ruang memasak.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd3tj0pxqik
"Ngapain kita ke sini Kak?"
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLUuK24smF
"Akan aku jawab nanti. Sekarang, tolong kau masuk dulu." pinta Caca.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa3r24Ualmb
Tanpa berpikir dua kali, Dorin mengikuti kata-kata Caca dan masuk ke dalam tanpa bertanya lagi. Saat sampai di dalam, Dorin sangat kaget melihat siapa yang ada di dalam bersamnya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbHRPaIhw5
"Hah?! Lu lagi." kata Dorin kepada Risa.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPPxxnLjehI
Risa bangkit dari kursi yang ia duduki dan berjalan mendekati Dorin.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaebhYguNpw
"Ngapain lu di sini?!" tanya Dorin, lagi.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYzPLTzyB4I
"Gua mau bicara sebentar." jawab Risa sambil memandang ke arah Caca, membuat Dorin menyadari sesuatu.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTo0mwkRKvD
"Tunggu bentar! Jangan-jangan, dia orang yang ingin berbicara kepadaku, seperti kata kakak." kata Dorin kepada Caca.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyyqGaF2tLA
Caca tidak menjawab. Ia memalingkan wajahnya, mencoba untuk tidak menjawab pertanyaan dari Dorin. Dorin marah dan merasa tertipu. "Jadi gitu yah. Kakak temenan sama dia dan ingin ikut-ikutan meledekku." sengit Dorin.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2CevXTCLz9
"Tidak. Tentu saja tidak." jawab Caca.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTh0qMiIyvr
"Gua menyesal telah mengikutimu dan menjadi kakak sebagai idola gua." katanya lalu mencoba meningkatkan ruang itu, tapi dihentikan oleh Caca.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhUDiPGNiQb
Dorin sebenarnya tidak tahu kalau Caca berteman dengan Risa dan tidak tahu kalau Caca ikut ekskul memasak bersama Risa.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3tIg5e77Vg
"Minggir. Lu bukan siap-siapnya gua." bentak Dorin kepada Caca.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡElfPm4b7EJ
"Tunggu sebentar." kata Risa berada di belakang Dorin.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpOsUDtwXBK
"Apa? Mau ngapain lagi lu?" tanya Dorin.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXXeiTcYoJ4
"Gua hanya pengen minta maaf soal yang tadi." jawab Risa.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHnem7Bewc4
"Minta maaf? Kagak guna. Gua selama-lamanya gak akan memaafkan elu." batin Dorin lalu mendorong Caca ke belakang, membuat Caca bertubrukan meja di belakangnya. Caca pun terjatuh dan kesakitan. Risa mencoba menolongnya. Sedangkan Dorin, ia bahkan tidak merasa bersalah, apalagi perduli soal Caca. Lalu Dorin meninggalkan ruangan, meninggalkan Caca yang terluka karena didorong oleh dirinya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhr01xBgTSj
"Itulah akibatnya karena telah membohongi gua." ketus Dorin, yang masih berada di dalam ruangan, ingin membuka pintu.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZk6TLIRwcf
Risa berdiri dan berkata, "Apa lu bilang?!"
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSmPryHXeMW
"Kenapa? Emang lu punya hak untuk menghentikan gua?" kata Dorin, tidak mau kalah.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9cEXn3xaTu
"Apa maksud lu? Ngajak berantem?!" bentak Risa.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOcbIbI97Py
"Emangnya lu berani berantem sama adek kelas sendiri? Hati-hati, karena saat lu melakukannya, bukan hanya lu yang akan merasakan akibatnya. Tapi dia dan teman lu yang lain." ketus Dorin, mencoba mengancam Risa.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq19mkTuWJK
Risa merasa sangat marah dan ingin sekali berteriak. Tapi tak bisa karena takut dengan apa yang akan diancam oleh Dorin kepada Caca.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxU8BCTihI
"Itu benar, kakak gua adalah ketua OSIS. Jadi jangan lu berani-rani menyentuh gua.” ancam Dorin.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ20jexdX4Pf
“Menggunakan kekuasaan kakakmu ya? Sungguh egois.” ketus Risa.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCL6U5SkC5v
“Terserah lu mau ngomong apa. Tapi jangan pikir ini yang terakhir. Gua akan tetap balas apa yang telah lu perbuat.” sengit Dorin lalu meninggal mereka.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI0d1w6KWrN
Risa hampir ingin meledak, tapi untungnya Caca bisa membalik keadaannya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfYNciRGSOZ
“Sudahlah Risa, biarkan dia pergi.” kata Caca sambil mencoba untuk berdiri.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPHlv7Omk22
“Eh, hati-hati, nanti kau jatuh,” kata Risa lalu membantu Caca berdiri. “Ayo kita pergi ke UKS.” ajaknya.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl8ELdjMUcE
“Gak, gak usah. Aku baik-baik aja kok,” tolak Caca lalu melihat jam dinding. “Widih, udah jam segini. Yuk, balik ke kelas.”
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbsl0gvtDN
Risa juga ikut-ikutan melihat jam dinding. “Oh iya.”
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQZosdMB0hL
“Kringgggg!” Baru dibahas, bel tiba-tiba berbunyi.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlRvOl2Jmzm
“Waduh, udah bel tuh.” celetuk Risa.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGG8rvo8MnZ
“Yuk, kita balik.” ajak Caca.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QIWJxnXhP
“Kelas kitakan beda.”
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcjXR0sOMdt
“Gak papa. Kita jalan bareng aja ke sana.”
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagbNukgaMa
“Tidak akan gua biarkan lu lolos begitu saja.” gumam Risa di dalam hati.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgXZFqx5WCu
Setelah itu mereka pun kembali ke kelasnya masing-masing.
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdzrgkUtSK
336Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGE2NCms1m
然後按「加至主畫面」