-
info_outline Info
-
toc Table of Contents
-
share Share
-
format_color_text Display Settings
-
exposure_plus_1 Recommend
-
report_problem Report
-
account_circle Login
Skizofrenia,
Depresi, halu, ketidakpedulian, di pasung dan dikurung, atau bahkan di pukul, dan sifat yang berubah-ubah dalam waktu singkat. Pengidap Skizofrenia ini sering di anggap gila oleh sebagian besar orang, bahkan orang terdekatnya sekalipun. Dia tak punya teman, berbicara dengan dirinya sendiri, seolah ia hanya punya bayangannya sendiri untuk memeluk raga nya yang rapuh dna penuh luka.
Biasanya orang yang diagnosa skizo ini umurnya rata-rata pendek karena sebagian besar memikih untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Sad banget!!
Sebenernya orang-orang kea gini tuh justru yang butuh pelukan, di dengarkan bukan di jauhi dan di anggap gila oleh lingkungan.
Tapi justru tanggapan orang selalu "Who cares?" atau "bodo amat!!!"
So? Pantas kan jika dia memilih untuk bercerita dengan halunya sendiri? Menyedihkan sekali nasib penderita skizo ini.
Tapi, Bagaimana jika pengidap skizo ini di anugrahi fisik sempurna untuk menutupi kekurangan mentalnya? Bagaimanakah kisah pahitnya penderita penyakit yang menyedihkan ini? Mungkinkah ada satu orang saja yang mau merangkulnya? Mendengar keluh kesahnya? Jika ada maka bagaimana bisa orang itu bertahan?
Reading Theme:
Font Size:
Line Spacing:
Paragraph Spacing:
Load the next issue automatically
Reset to default