/story/74951/perasaku/toc
Perasaku | Penana
arrow_back
Perasaku
more_vert share bookmark_border file_download
info_outline
format_color_text
toc
exposure_plus_1
Search stories, writers or societies
Continue ReadingClear All
What Others Are ReadingRefresh
X
Never miss what's happening on Penana!
PG-13
Perasaku
Felanda
Intro Table of Contents Comments (0)

Hai kehidupan,

Apakah semua nafas mu masih baik-baik saja,

Apakah seluruhnya bisa merasakan hal yang sama ?

Walau ku tau tentu jawabmu pastilah tidak,

Setidaknya dengan mengungkapkan itu,

kau tau masih ada yang menghawatirkan mu.


Sentana gurun pasir yang gersang

Tak selamanya akan tetap kekeringan

Tuhan pun sudah menyurat kan, bila sudah waktunya

Ia akan menghijau dengan sendirinya.

Dan pada saat itu kau tau telah berada di ujung zaman.


Tenanglah, dunia tak hanya berputar di sekitar pundakmu.

Mungkin saja yang lain menjejali yang lebih dari mu,

hanya kau saja yang tak sadar karena kau tak berdiri di atas kaki mereka.

Berjuanglah, Tuhan tak akan memberimu nafas hanya untuk menyerah Insan.


Kesakitan yang kau rasakan hanya karena,

kau tak mendapatkan apa yang kau mau.

Dan kau menganggap duniamu seolah tak adil,

sadarlah kau terlalu egois, 

Belajarlah....

Mulailah....

Merasa beruntung ketika kau dapat membedakan

warna langit yang ada di atas kepalamu dan

warna jalan di bawah pijakan telapak kakimu.

Show Comments
BOOKMARK
Total Reading Time: 1 minute
toc Table of Contents
No tags yet.
bookmark_border Bookmark Start Reading >
×


Reset to default

X
×
×

Install this webapp for easier offline reading: tap and then Add to home screen.