/story/73244/entah/?l=zh
Entah | Penana
arrow_back
Entah
more_vert share bookmark_border file_download
info_outline
format_color_text
toc
exposure_plus_1
搜尋故事、作者及社群
繼續閱讀全部清除
別人在看刷新
X
開啟推送通知以獲得 Penana 上的最新動態!
G
Entah
Amuya29
簡介 目錄 留言 (0)

Di suatu sore seorang pemuda duduk sendiri ditepi jalan, hatinya sedang bertanya-tanya "untuk apa saya hidup?", ucapnya dalam hati. Seolah mencari makna kehidupan yang tak pernah iya temukan. 

Tiba-tiba lamunannya pecah seolah ditelan bumi, "mau rokok mas?" terdengar suara bapak paruh baya. "Tidak pak, terimakasih" jawabnya menolak dengan halus. Seolah mengabaikan yang ada disekitarnya ia kembali lagi fokus pada lamunannya.

"Untuk apa ia hidup?", Lagi-lagi pertanyaan itu bertubi-tubi menyerang isi pikirannya, "Apa lebih baik mati saja?" Sepintas pemikiran itu melintas dalam benaknya. Tapi jika ia mati apakah dunia akan baik-baik saja? Iya tersenyum "hidup saja sudah tidak bermakna apalagi mati!!"ketusnya dalam hati.

Mobil-mobil ramai berlalu lalang didepannya beberapa sudut jalan mulai terlihat kemacetan, wajar saja sore itu para pekerja pulang melepas penat ke rumah masing-masing. Kemana ia akan Pulang? ato kemana ia akan Pergi? Iya sudah tak tahu arah mana yang harus ia pilih sekarang.

"Habis diputusin pacar ya mas" terdengar suara yang tak asing ia dengar sebelumnya, ternyata si bapak belum beranjak dari tempatnya dan sedari tadi memperhatikan pemuda tersebut. "Ehh gk pak..." jawab si pemuda itu terkejut.

"Lhaaa trus mas knpa? daritadi kok murung?" Tanya si bapak penasaran. "Gk kenapa-kenapa kok pak hehe" jawabnya halus. Seolah tak ingin jadi pusat perhatian iya pun segera beranjak dari lamunannya lalu pergi dengan senyum ke arah bapak paruh baya itu.

留言
書籤
預計閱讀時間: 1 分鐘
toc 目錄
未有標籤
bookmark_border 書籤 開始閱讀 >
×


還原至預設

X
×
×

在主頁加入 Penana 以更方便離線閱讀:按 然後按「加至主畫面」