/story/72440/prolog-1/?v=mobile
Prolog 1 | Penana
arrow_back
Prolog 1
more_vert share bookmark_border file_download
info_outline
format_color_text
toc
exposure_plus_1
Search stories, writers or societies
Continue ReadingClear All
What Others Are ReadingRefresh
X
Never miss what's happening on Penana!
G
Prolog 1
Muel
Intro Table of Contents Comments (0)

Pikiranku penuh dengan bayangnya, seperti clise yang tersimpan apik didalam memori kamera. Bayang itu terasa melekat jelas di kedua pupilku. Tak seperti kotoran mata yang mau menepi dipojok, yang ini tepat seperti kontak lensa yang melekat tepat ditengah tengah pupilku. 

Mata itu, senyum itu, dengusan nafas dari hidungnya yang tak pernah absen aku dengar dari ujung telingaku, dan gerak tubuhnya yang terlampau energic, membuat seluruh energi tubuhku terkuras habis, harus selalu mengikuti kemanapun dan kapanpun dia beranjak. Walaupun demikian aku menikmatinya meski harus selalu melihatnya dari kaca kameraku. And I think, he is the most beautiful view. 

18-12-2020

Show Comments
BOOKMARK
Total Reading Time:
toc Table of Contents
bookmark_border Bookmark Start Reading >
×


Reset to default

X
×
×

Install this webapp for easier offline reading: tap and then Add to home screen.