Berdiam diri dengan ditemani dentingan jam dinding menjadi salah satu rutinitas harian Mita. Tak hanya cukup dengan waktu 1 jam, dia melakukan hal tersebut terkadang sampai 3 jam lamanya. Bahkan, orangtuanya sering memarahi kebiasaan buruknya itu, sebab hal itu benar-benar membuang waktu. Namun, apa daya dia tidak bisa menghilangkan kebiasaan tersebut. Biarpun menurut sebagian orang, tidak berfaedah sama sekali. Ia akan terus melakukan kegiatan tersebut, karena dengan hal itu dia bisa berandai-andai menjadi pendamping Zarky di kemudian hari tanpa adanya gangguan Ara.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6HErTI0Bqu
"Ta ... aku mau minta pendapat kamu dong," seruan seseorang menganggu daya imajinasi Mita.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrfmNRpqYR8
"Ganggu mulu ih Ra. Aku kan udah wanti-wanti jam segini tuh, jangan ada yang ganggu aku."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrviuY2qheD
"Sorry ya. Tapi, aku gak tahan pengin nanyain pendapat kamu."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc8OVt76xqC
"Emang apain sih? Kayak urgent gitu, sampai ganggu orang lain."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZejT38tbh
"Jadi gini, Zarky kan ulang tahun minggu depan kira-kira aku kasih apa ya ke dia?"
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqxZVP7iKz
"Lah gitu aja kok bingung, kasih aja dia jersey klub sepak bola kesayangannya tapi yang ori ya," ucap Mita dengan senyuman yang lebar.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyY9G0sifFD
"Klub bola kesukaannya apa sih, aku lupa. Biasanya kan dia nonton bola sama kamu Ta, aku kan gak terlalu suka sama bola."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGx3sCKpuPl
"Nanti aku kirimin deh, nama klub kesukaan dia lewat chat. Kalau aku kasih tahu sekarang, bisa-bisa kamu lupa lagi Ra."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8nxgwHzdiu
"Thank yo very much, Ta sahabatku yang paling pengertian walau garang. Lanjutin lagi gih melamunnya, aku pulang dulu ya. Sorry udah ganggu" Ara memegang lengan Mita, berusaha untuk mengembalikan mood Mita yang terlihat memburuk.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ51PLAemeIe
"Di sini aja lah, dirumahmu juga gak ada siapa-siapa."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfv6u5WZLRb
"Tadi aku diajak Zarky ke toko buku," timpal Ara dengan nada rendahnya.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDWhjjtJLu
"Dia kok gak ngajak aku juga sih, ngeselin tuh orang."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MAV2LQLSz
"Kamu kan gak terlalu suka buku, jadi dia gak ngajak kamu."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXvZC4Q3Cy
"Oh gitu, ya udah deh. Hati- hati ya di jalannya, aku mau berimajinasi lagi deh," balas Mita sambil tersenyum dan mulai merebahkan diri di kasur.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDyvjsMOw0d
"Dasar," gumam Ara sambil menggelengkan kepala dengan bibir melengkung.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr5IQbGQRAi
Ia pun meninggalkan ruangan tersebut dengan langkah yang riang, diiringi tatapan licik dari arah belakang punggungnya.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEpqg1Crwh
"Dasar bodoh, dari dulu aku kan gak suka sama kamu Ra. Tapi kamu masih saja anggap aku teman bahkan, mungkin sahabat. Eh aku harus kirimin nama klub kesayangan Zarky, rival klubnya aja ah aku kirimannya. Biar Zarky gak suka kado dari Ara," ucap batin Mita.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrofxxBcHjH
***
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzqDHfdU7Td
Kotak berwarna biru menjadi fokus Zarky untuk saat ini, dia begitu semangat membuka kado tersebut tentunya gara-gara orang yang memberinya. Lain hal lagi dengan kotak berwarna abu yang terabaikan dari tadi, membuat sang empu bermuram durjana.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRbViJuZe4k
"Wah kamu kasih aku apa sih, Ra? Bungkusannya kuat banget nih, susah aku bukanya," canda Zarky sambil tertawa ringan.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHHoL9kwGbC
"Ada- ada aja kamu, Zar."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMq0BHek0I
"Buka dulu aja yang ini, Zar."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUGi74YuFY
Timpal Ara dan Mita dengan nada yang berbanding terbalik. Ara dengan nada imutnya dan satu orang lagi dengan nada juteknya. Tapi, timpalan-timpalan itu tidak dihiraukan oleh Zarky dia malah terus berusaha membuka kado tersebut. Hingga akhirnya, terpampang kaos yang mmebuat raut wajah Zarky murung seketika.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEsTSRYTN52
"Gimana kamu sukakan?" tanya Ara dengan nada yang riang.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGe7ka3Rtf
"Hm... suka," balas Zarky dengan senyum terpaksanya.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3w1lKbZCDr
Ara yang memang kurang peka terhadap ekspersi orang pun, mempercayai ucapan Zarky. Ia melemparkan senyum ke arah Mita dengan diiringi perkataan terimakasih tanpa suara. Kemudian, dibalas Mita dengan senyum yang sperti seringaian sakng lebarnya.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6OHrKeDEls
"Zar buka dong yang ini," ucap Mita memecahkan keheningan diantara mereka bertiga.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBnBpzuQfF
"Kamu dari tadi, nyuruh-nyuruh mulu."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gkUjMkZmX
Raut wajah Zarky yang suram semakin bertambah muram, nada perkataannya kepada Mita pun sinis. Tangannya yang berusaha membuka kado bergerak semrawutan. Membuat orang yang berada di sampingnya yakni Ara bergeser karena takut wajahnya terkena tangan Zarky.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡryCnfL2dDZ
"Baguskan kadonya, siapa dulu dong yang milih," cetus Mita dengan nada bangganya dan tangan yang terlipat di perutnya.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡABP6PWEUpt
Ara merogoh saku kanan bajunya untuk mengambil handphonenya yang berdering. Di sana tertera nama Bunda Mita. Di notifikasi handphone Ara masuk sebuah chat yang mengatakan untuk segera menyuruh Mita pulang.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExIrTMmeAK
"Siapa sih yang nelpon? Kok gak diangkat."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bVkmO7OsJ
"Ini Bunda kamu Mit, miscall. Beliau chat aku untuk nyuruh kamu cepetan pulang," ungkap Ara sambil melihat handphonenya.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCAPZccs4G
"Oh iya, aku lupa bawa hp. Eh Ara temenin aku yuk pulangnya."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCdQX0gmkiI
Mereka berdua pun pergi setelah berpamitan, meninggalkan Zarky yang termenung melihat kado pemberian Ara dan Mita.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7y2YSoFliS
"Padahal aku berharap kado istimewa dari kamu, Ra. Tapi ... untuk tahu kesukaan aku aja kamu gak ngerti. Malah kayaknya Mita lebih paham tentang aku dibanding kamu, Ra. Thank a lot, Mita." Zarky tesenyum tipis sambil memegang kado pemberian dari Mita
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqauDOT5Hi0
***
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvGCmDho6O4
Sepanjang jalan menuju rumah, Mita terus melemparkan tatapan kesalnya ke samping. Ia sebal melihat melihat reaksi Zarky yang diam saja, tanpa ada niat untuk meneriaki Ara. Padahalkan harapannya tadi mereka berdua berantem, terus dia bisa ambil celah buat senatiasa bersama Zarky pujaan hatinya. Tapi, sayang kesempatan itu tak pernah ia dapatkan. Mungkin suatu hari nanti.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡME13CP22UZ
"Ra... tadi beneran bunda suruh aku pulang? Tapi kok, ini pintu dikunci." Mita terus mencoba untuk membuka pintu depan rumahnya hingga akhirnya, dia berusaha untuk mencari kunci yang biasanya di letakan di dekat pot bunga.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFkIXjyjMuh
"Beneran Ta, coba ini kamu lihat." Ara berusaha menyakinkan Mita dengan menunjukan riwayat chatnya bersama Bunda.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLt0ji8UK2l
"Iya aku percaya. Ini kunci kemana lagi, dicariin kok gak ada. Biasanya di sini nih."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZnLditlrm
"Aku chat bunda ya Mit?" tanya Ara sambil mengetik di layar handphone tanpa menunggu persetujuan dari Mita.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJVx4MqIsl
"Coba di telpon aja. Lama kalau di chat," dumel Mita sambil memutar kedua bola matnya. Ara yang melihat hal itu hanya menghendikkan kedua bahunya.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNWG5J6JY4q
"Gak aktif."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLt93U4hUe
"Terus aku harus nungguin di teras rumah dong. Tau gitu, tadi gak jadi pulang." Mita pun mendudukan dirinya di depan teras dengan tangan yang menompang dagu.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQNS60T6jC
"Ya udah gini aja, kalo misal dalam waktu 30 menit bunda masih gak pulang ke rumah atau masih gak aktif handphonenya. Nanti kamu tungguin di rumah aku aja, gak ada siapa-siapa kok. Kamu kan jarang ke rumah aku." Ara paham mungkin Mita kesal pada Zarky karena tidak mengucapkan terimakasih sama sekali pada dia. Makanya Mita bersikap agak menyebalkan kepada dirinya.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN2nnO9XCpT
"Iya Ra."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5loXy9EmsE
Mereka bedua berdiam diri di teras, keheningan pun menyelimuti keduanya. Tak ayal membuat Ara yang pada dasarnya ga bisa diam pun mencoba melkukan aktivitas lainnya, salah satunya dengan melakukan siaran langsung di aplikasi sosial medianya. Mita yang melihat hal tersebut, hanya berdecih dengan lirihan. "So cantik lu."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNEPfaO398o
"Eh kamu bilang apa sih tadi ?" tanya Ara sambil mengakhiri livenya.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0xqmjOVXW8
"So ngartis kamu Ra. Emang kamu punya fans gitu." Tawa bernada mengejek terdengar keras membahana di telinga Ara.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgoYXZsDkci
"Kamu lihat aja nanti followersku, itu pun kalo kamu punya sosmed." Rambut Ara yang panjang tergerai sengaja digibaskan ke arah samping hingga mengenai wajah lawan bicarnya.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxm1wusOsb0
"Buntut kudamu gak ada akhlak... Ra ayolah kita ke rumahmu soalnya ini udah 30 menit gak ada kabar sama seklai dari Bunda."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmjQuUKLhzo
***
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyzNmrcTEFC
Benda kotak berwarna itu menjadi teman Mita selama Ara pergi untuk mandi, layar itu hanya menampilkan serial anak kecil yang mempunyai ciri khas tawa membuat penonton ikutan tertawa.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3GXfapioH0
"Bego bener dia," tunjuk Mita sambil tertawa terbahak-bahka sendiri. Hingga akhirnya decitan pintu depan menghentikan tawanya itu.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsUilxTSMF3
"Eh ada Mita... gimana sekolahnya baik kan." Usapan lembut pada kepalanya membuat Mita menoleh dan tersenyum riang ke arah seorang lelaki yang menjadi abangnya Ara.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtQQkezlGzU
"Baik dong, Bang. Sebentar lagi juga Mita bakaln masuk ke perguruan tinggi, Abang kemana aja sih? Kok gak nonggol-nonggol."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLnvuv9IN3R
"Kamunya aja yang jarang ke sini. Ara mana nih?"
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6njQQMVshQ
"Mandi dia, masa ninggalin aku se diri di sini. Gini-gini aku ini tramu loh, Bang. "
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNS52TG0RcX
"Masa ada tamu yang naikin kakinya ke kursi. Ya udah Abang ke atas dulu ya, mau simpan ini." Geraldi menunjuk tas yang dibawanya setelah me yimpan gawai miliknya ke meja.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFLzjsZWhV0
"Ke sini lagi, ya Bambang."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEquM7GdPQH
"Yoi... tamu terhormat," teriak Geraldi sambil beranjak dari kursi.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCTk4IC7eZ
"Gandeng ih, tuh mulut di perbang aja. Polusi udara mulu." Mata Mita tertuju pada gawai yang bergetar menandakan ada orang yang menelpon.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYO6IcxROY
"Ngepoin handphone orang gak dosakan ya..."
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuY1mDuA3s
Ketika ingin mengangkat panggilan itu, tiba-tba sebuah pesan masuk berisi ujaran kemesraan yang membuat Mita tersenyum geli. Tetapi, setelah mmbaca-baca riwayat chat terdahulu membuat Mita tersentak kaget dan juga merasa tercurangi. Hingga, membuatnya menscreenshoot chat tersebut dan mengirimkannya ke nomor miliknya.
240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQ5WHXrBJR
and then Add to home screen.