-
info_outline 資料
-
toc 目錄
-
share 分享
-
format_color_text 介面設置
-
exposure_plus_1 推薦
-
report_problem 檢舉
-
account_circle 登入
Setiap hari hatiku dilanda kesusahan,jalanku pun lunglai seperti tiada harapan,langit seakan bertopang di pundakku.Ingin rasanya aku lari entah kemana,namun aku tak bisa meninggalkan anak ku.Dan aku malu bila harus berpisah dengan suamiku,aku ingin memiliki keluarga yang utuh,membesarkan anak bersama sama.Namun banyak hal hal yang membuat aku seakan tidak sanggup untuk melanjutkan hidup dengannya.
Suatu ketika aku memberanikan ini bicara dengan suamiku
"Mas aku ingin berpisa dengan kamu"
"Silahkan kalau kamu mau berpisah,tapi tabungan dan barang barang semua yg ada disini jadi milikku"
Saat itu akupun terdiam tak bicara,dan memutuskan untuk tidak melanjutkan pembicaraan.Katakanlah aku matre,iya aku memang matre,saat aku memutuskan untuk menikah dengannya pun aku melihat secara logika,bahwa hidupku dengannya tidak akan kesulitan ekonomi,di desanya suamiku termasuk keluarga terpandang dengan rumah yang paling megah berdiri disana,lengkap dengan mobil dan pabrik kerupuknya dengan beberapa karyawan.Apalagi ketika mamanya menjanjikan akan membelikan sebuah rumah saat kami menikah nanti.Namun ternyata logika tidak selalu benar,mimpi tentang indahnya pernikahan pun lenyap seketika.
Sebelum aku menikah dengannya aku bekerja dan dia baru lulus kuliah,sampai