/story/65560/naturania/?load=0
NATURANIA | Penana
arrow_back
NATURANIA
more_vert share bookmark_border file_download
info_outline
format_color_text
toc
exposure_plus_1
Search stories, writers or societies
Continue ReadingClear All
What Others Are ReadingRefresh
X
Never miss what's happening on Penana!
PG-13
NATURANIA
ardari
Intro Table of Contents Comments (0)

Chapter 01 "Awal Peradaban"

Bima, seorang mahasiswa semester akhir fakultas sejarah yg tinggal di kota besar.


Kehidupannya memang biasa saja, pagi berangkat ke kampus , sorenya baru pulang ke kontrakan, dan malamnya dia kerja paruh waktu di sebuah kafe, tapi dia ambil ketika weekend saja.


Pagi hari yang cerah datang. suara alarm berbunyi sangat keras, dan Bima terbangun dari tidur nyenyak nya.


"Hoaaammmm, udah pagi lagi aja nih..."

"Rasanya baru sebentar gua tidur ya..."

"YA, AMPUNNN , GUA TELAT?!, KAN HARI INI GUA ADA BIMBINGAN...!"


"ADUHH, GAWAT NIHHH..!"


DRRTTT....DRRRTT... (suara handphone bergetar)


"Wah, pasti Bu Riska nih yg nelpon..."

"Tuhh, kan bener.. DUH gawat nih"


"Ha, Hallo..."

"HEI, BIMA... KAMU MAU LULUS GAK SIH?!, CEPETAN KE KAMPUS SEKARANG JUGA DAN BAWA SEMUA TESIS KAMU YA! JANGAN LAMA...!!!"


"I, iya Bu, saya lagi di jalan nih... "

"Oh, yaudah , cepet yaa!!?"

"O, oke Bu..."


"ADUHH, gara-gara semalem gua baca situs aneh jadi gini nih dan yg semalem itu....?"


"Ahhh, paling juga mimpi, kan gua abis baca situs aneh , masa iya ada peradaban maju jaman purba sih... Hahahaha ada ada aja..."


Bima berkemas dan ia berangkat menuju kampus.


"Duhh, Bu maaf yaaa, di jalan macet Bu... Ini tau sendiri kan kota DARTHAKA macetnya kek apa?"


"KA..!!! MU..!!! YAAAA..!!! JANGAN BANYAK ALASAN...! SINI MANA TESISNYA ?" Bu Riska marah.


"I, iya Bu nih, tesis saya..." menyerahkan sekumpulan kertas yg sudah di buat rapih.


Bu Riska memeriksa tesis yg selamat ini Bima buat untuk melanjutkan proses ke tahap sidang dan semua itu untungnya berjalan lancar, tapi ketika sesuatu hal berjalan dengan lancar pasti di sisi lain ada sesuatu yg mengganjal, itulah yg di fikirkan Bima.


"Oke, tesis kamu bagus, semua yg tertulis ada di buku dan informasi yg kamu tuangkan juga valid"


"Ouh , makasih Bu..."


Seketika Bima terdiam....


"Bim? Ada apa??? Kok kamu kayak gak semangat gitu, kan tesisnya udah oke nih dan udah saya tanda tangani kamu juga sudah bisa ikut sidang bulan depan, kamu memang hebat Bim, dan almarhum ayahmu pasti bangga dengan anak yg jenius nya sama seperti ayahnya..."


"Ma, makasih Bu atas pujiannya.. tapi..." Ucap Bima namun bingung

"Tapi kenapa Bim?" tanya Bu Riska.


"Bu ada yg mau saya tanyakan Bu.. " menatap Bu Riska dengan serius.

"Loh tanya aja, gak usah sungkan" jawab Bu Riska dengan senyum

"Apakah ibu percaya dengan peradaban jaman dulu itu ada?"

Tanya Bima

"Ya, percaya dong kan ibu juga ngajarin pelajari ini ke mahasiswa ya termasuk kamu" ucap Bu Riska


"Tapi apa ibu masih percaya kalo peradaban jaman dulu justru lebih modern dari kita dan lebih beradab?"


"Ka,..kamu ngomong apaan sih Bim? Ya gak mungkinlah, kan gak ada bukti buktinya Bim?"


"Misalkan, kalo bukti bukti Itu ada apa ibu percaya?" tanya Bima dengan tegas


"Hahahaha kamu ini yaaa, persis banget sama ayahmu, selalu saja serius kalo ngomongin sejarah" Mengelus kepala Bima.


"Ah, ehhh emmm, maaf Bu , saya lancang hehehe" balas bima dengan tatapan malu.


"Ahhh, sudah sudah gak apa-apa itu hal wajar bagi seseorang yang haus akan ilmuwan pengetahuan, oke kalo gitu ibu permisi yaa"


"Ouh ya Bu , silahkan"


Bima dan Bu Riska mengakhiri obrolan dan pertemuan mereka di kampus, Bima akhirnya pulang untuk istirahat dan menikmati masa tenang nya sampai bulan depan.


Sesampainya di rumah.


"Wuhhhh, akhirnya gua bebas juga, yeahhhh bisa santai bulan ini cuy, ahhhh duduk di sofa sambil nikmati secangkir kopi panas memanglah nikmat"


"Acara tv ada yg bagus gak ya???"


"Berita kali ini, melaporkan dari kawasan gunung LEMA ditemukan bahwa ada situs peninggalan kuno yang menyerupai TV di jaman modern ini, di laporkan bahwa penemuan artefak tersebut terbuat dari batu yang sangat keras, ini dia liputan nya" (suara berita televisi)


"Benda itu??? Benda itu???? PERSIS SEPERTI YAG ADA DI MIMPI GUA????!!!!"


DONGGGGG.... !!!!!!!


Tiba tiba waktu berhenti dan Semua yg ada di dunia berhenti tidak bergerak sama sekali.


"I, ini...? Ada apa ini? Kok Semua gak gerak gini?" Kenapa ini badan gua kok??? Gak bisa di gerakan gini?? Ya Tuhan bantu hamba mu...."


Bima pun menutup mata dan dia berdoa semoga tidak terjadi apa apa pada dirinya dan ketika ia membuka mata ia pun kaget buka kepalang.


Bima Dirgantara Putra 23 tahun hidup di jaman modern tahun 2020 dan ia pergi ke 14.000 tahun yang lalu dimana ia pergi ke jaman awal peradaban di mulai.


JRUSHHHHHH....


suara air terjun yang sangat deras serta hutan hutan yg masih asli hingga gunung gunung yg menjulang sangat tinggi menghisin bumi dan Bima sampai di era tersebut.


"Huwaaaduhhh.... Mbah kok ada cahaya seperti itu Mbah?? Dan menjulang ke langit ....?!" ucap Salah satu seorang Gadis di sebuah hutan di atas puncak gunung yg di sekitarnya terdapat ruangan seperti halnya kuil.


"Waduhh, kenapa ini??? Kok seperti ini??? Ya, pencerah maaf hamba lancang, apa yg sebenarnya terjadi??" Tanya salah satu pria tua kepada seseorang yg mirip seperti biksu.


"Mohon tenang, dia akan segera datang"


"Dia?? Dia siapa??" Pria tua itupun bingung.


"Duhhh, tuan pencerah benar benar mengerikan banget sih, udah tau aku takut banget sama leluhur, mereka itu kan di dunia berbeda....duhhh takut...."

Gadis itu terlihat ketakutan ketika melihat cahaya yg sangat terang menjulang ke langit muncul dari atas bangunan yg mirip Piramida.


Di sisi lain, di kerajaan ALTARIA.


" Maaf paduka raja, saya melaporkan ada cahaya aneh dari arah bangsa LEMORA" lapor salah satu prajurit kerajaan.


"Iyaa, saya tau itu, saya sudah melihatnya jauh sebelum kamu melapor, sepertinya pria botak bernama Surya itu berhasil menyentuh dimensi lain ya?? Hemmm akhirnya ini adalah tanda kita akan menang melawan iblis itu." Ucap sang raja ALTARIA


Di sisi lain kerajaan GHADARTA.


"WAH....liat itu ya mulia! Mereka berhasil menyentuh dimensi lain" respon salah satu ajudan raja.


"Hahahaha, bagus bagus.... Bangsa LEMORA memang hebat soal yg seperti ini ya, hahahaha , akhirnya kita akan menembus kekalahan kita melawan iblis laknat itu.... Yeahhhh....!"  Ucapa raja GHADARTA dengan tegasnya.


Di kerajaan LEMONIA.


"Ya, paduka raja ..." salah satu prajurit Bersujud menghadap sang raja.


"Ah, iyaa saya akan segera ke sana" ucap sang raja LEMONIA


WUNGGG....


suara cahaya yg semakin keras dan akhirnya meredup seketika.


"A, APA? ternyata yg datang Adalah manusia???" Terkejutnya seorang pria tua itu.


"Wahh, tampan banget bngt yaaa... Jadi suka dehhh" ucap si gadis itu.


"Di, dimana ini??" Bima bingung.


"Selamat datang nak, ternyata masih ada keturunan bangsa kami di negeri mu ya..?" Sapa lembut sang pencerah bernama Surya itu.


"HAAAA???? A... Apa yang terjadi ini , kenapa gua ada disini????!!!!!!"


Jelas! Bima terkejut dengan apa yang dia alami karena tiba-tiba saja dia ada di sebuah tempat yg dia tidak tau sama sekali dan dia juga tidak paham dengan bahasa orang-orang yang ada di sekitarnya, Bima merasa bingung sekaligus takjub dengan apa yg dia lihat karena Bima berada di atas gunung namun di atasnya ada gunung lagi menjulang tinggi, hingga pohon pohon besar yg seakan-akan menyentuh langit.


"Gua, ada dimana ini?" ucap Bima yang kebingungan


"kamu sudah sadar toh, aku kira energi di sini terlalu kuat untuk mu, makanya kamu sampai pingsan" ucap sang pencerah sambil tersenyum kecil.


"kamu? kok bisa mengerti bahasa ku?" ucap Bima kebingungan


"ya, tentu saja , Karena pada dasarnya kita memiliki peradaban yang sama , bisa dikatakan bahwa kita ini adalah saudara"


"jangan-jangan, ini? ini adalah naturania?" ucap Bima yang kebingungan.


"wahh, aku merasa senang sekali masih ada orang dari negeri lain yang tau naturania" ucap pencerah dengan senyum lembut.


"jadi ini peradaban yang hilang itu, eh.. maksudku" ucap Bima namun berasa bersalah.


"tak apa , tak usah sungkan, aku sudah tau itu, karena bagaimanapun juga peradaban ini tak hanya Sampai di sini saja bukan? lagipula tuhan itu ada dan sang Gusti maha besar pasti punya rencananya sendiri...." Ucap sang pencerah dengan tenang.


"iyaa, kamu ada benarnya juga..." Ucap Bima.


"tapi bagiku adalah peradaban itu pada akhirnya pasti akan hilang di makan waktu, namun yg terpenting adalah Jangan pernah menghilangkan sejarah di balik peradaban yang hilang itu" Ucap sang pencerah.


Bima hanya bisa mendengarkan dan terdiam ketika sang pencerah berbicara mengenai naturania dan peradaban.

Show Comments
BOOKMARK
Total Reading Time:
toc Table of Contents
No tags yet.
bookmark_border Bookmark Start Reading >
×


Reset to default

X
×
×

Install this webapp for easier offline reading: tap and then Add to home screen.