81Please respect copyright.PENANA05w4hXa6Up
81Please respect copyright.PENANAS68wslbLCN
Tay tawan Vihokratana adalah seorang anak dari pengusaha ternama yang satu-satunya menjadi penerus keluarga Vihokratana. 81Please respect copyright.PENANAX1V65dW4Za
81Please respect copyright.PENANANEChAFI9Tz
Laki-laki ini memiliki sifat ego tinggi dan angkuh. Ia merasa dirinya paling berkuasa akan latar belakangnya karna ia berasal dari keluarga terpandang. Apalagi ia yang nantinya akan menjadi ahli waris tunggal keluarganya.
Saat ini ia masih tengah duduk dibangku kuliah semester pertengahan, ia dipercaya oleh orangtuanya untuk bisa menjaga nama baik keluarga. 81Please respect copyright.PENANAbY0wxkk9Bl
81Please respect copyright.PENANAy0NJQaNWIB
Namun, Tay yang begitu bebas dan tidak mau dikekang selalu membuat ulah, difikirannya hanya ada kata bersenang-senang, pergi bermain-main melakukan apa saja yang ia mau, terutama berfoya foya menghabiskan uangnya bersama teman-temanya, off, singto dan earth. 81Please respect copyright.PENANAA8mnPeSzAQ
81Please respect copyright.PENANAbjmwF7zjMR
Teman-teman yang tentunya juga berasal dari kalangan atas, sama-sama memiliki keluarga yang kaya. Tapi diantara mereka taylah yang masih berada diatas. Bisa dibilang Tay tawan seorang anak pengusaha no. Satu dikotanya. Tak bisa dibandingkan dengan ketiga temannya yang dibawah satu level dengannya. 81Please respect copyright.PENANAv9uqwEevWG
81Please respect copyright.PENANAZh1mk3Bts3
Dan Masalahnya saat ini ia tidak pernah peduli pada orang lain, sifatnya yang keras, sombong dan kasar menjadikan dirinya ditakuti banyak orang, bahkan ia sama sekali tidak mempedulikan masa depannya kelak, karna itu ia tidak pernah menekuni pelajaran dan mengabaikan nilainya dikampus elite, salah satu universitas ternama yang para pelajar nya kebanyakan dari kalangan atas.
Tapi dengan uangnya ia bisa melakukan apa saja termaksud hari ini, ia mencoba menyogok kepala rektor kampus ,pak choi. Agar bisa memberikan nilai bagus dan meluluskannya.
"Tidak bisa Tay" Tolak pak choi langsung mentah-mentah keinginan tay itu, "bapak tidak bisa lagi membantumu, kamu harus bisa mendapatkan nilai dengan usahamu sendiri"
"Apa, jadi bapak tidak mau melakukannya!" Tay menggeram bernada lebih tinggi dari pak choi. Pria yang usianya lebih tua darinya.81Please respect copyright.PENANAcyuLWavT97
81Please respect copyright.PENANAz55OuvlUlP
"Ya bapak tidak bisa melakukannya, karna bapak merasa bersalah pada mahasiswa lain, karna terus membantumu. Apa kamu tidak bisa melakukannya sendiri, kamu bisa belajar lebih giat lagi dan jangan membolos setiap ada kelas"81Please respect copyright.PENANA446O6M5vH0
81Please respect copyright.PENANALGGtIbdOGO
"Bapak gak usah ngajarin saya, saya itu bisa buat bapak kehilangan pekerjaan bapak ini. Bapak lupa ayah saya punya kuasa di kampus ini, apa bapak mau dipecat!!!" sentak tay.
Pak choi langsung nampak gelagapan, dan sedikit berkeringat wajahnya. "Tay jangan begitu, bapak ingin kamu memiliki usaha sendiri"
"Aku gak mau dengar ocehan bapak itu, terima saja uang itu dan berikan nilai A pada semua nilai saya" Tay bicara dengan tegas seakan-akan memberikan perintah. Begitulah sikap Tay tak pernah peduli siapa yang diajaknya bicara padahal pak choi lebih tua darinya, tapi ia sama sekali tidak mau menghormati.
"Bapak tidak bisa tay" pak choi masih belum mengiyakan tapi suaranya sudah mulai mengalah darinya. 81Please respect copyright.PENANAHTTjJoIUZv
81Please respect copyright.PENANAEEwI51T3bl
"Oh.. .Jadi bapak mau menolak!!!" Tay semakin geram dan emosinya agak memuncak.
"Permisi pak" tapi seseaat suaranya terhenti saat seseorang datang memberikan salam. 81Please respect copyright.PENANA7XQNJoQP9G
81Please respect copyright.PENANA9bMuqBa7Xj
Pak choi langsung beralih pada seorang Pria yang saat ini hadir menyela obrolan mereka, pria berkulit putih dan mulus dengan rambut potongan pendek yang tertata rapih mengetuk pintu yang sudah dari tadi terbuka.
"Oh, New...kau sudah datang" pak choi sedikit lega karna ada seseorang yang sementara itu bisa menyelamatkan dari suasana tegangnya tadi.
"Saya mau mengembalikan formulir ini pak" pria berkulit putih itu, sedikit dilirik oleh Tay yang sempat emosi seketika menjadi reda saat melihat ada pria yang sebelumnya belum pernah ia lihat dikampusnya.
"oh, kamu sudah mengisi semuanya" tanya pak choi menerima beberapa lembar kertas yang ia berikan dengan ramah. 81Please respect copyright.PENANAH5eC1SpqFS
81Please respect copyright.PENANASzTfS4UFSf
"sudah pak" jawabnya.
"Oh ya tay, kenalin ini Newwie thitipoom. Mahasiswa pindahan dari desa jiranta. Kamu bisa belajar darinya, karna new ini satu jurusan denganmu" ujar pak choi memperkenalkan new pada tay, new senang bisa diperkenalkan langsung karna ia memang sedang beradaptasi dengan mahasiswa lainnya.
"Siapa yang mau belajar dengan dia, dasar anak kampung" cetus Tay. Baru new melontarkan senyum padanya, mendengar kalimat itu senyum new pudar sesaat. 81Please respect copyright.PENANAkXC6jjjqO8
81Please respect copyright.PENANA8M3y3JUGDS
"Tay kamu jangan begitu, new itu memiliki prestasi yang bagus dikampus lamanya. Dia sangat berbakat dan nilainya juga cukup bagus."
"Memangnya aku peduli soal itu!! Aku gak butuh orang seperti dia" tay mendengus dengan sengit memandang pada new.
"new ini.. "81Please respect copyright.PENANAiVPm9zLcRN
81Please respect copyright.PENANAY5icn5DDOn
"pak sudahlah. Sebaiknya saya pergi saja" new menyambar pak choi yang sepertinya masih terus memaksa dirinya untuk saling kenal, padahal new sendiri merasa risih dengan sikap tay yang baru ia kenal sudah seperti itu. New tak berlama-lama, Lalu ia pun langsung mengundurkan diri meninggalkan ruangan itu.
"Tapi new.." pak choi jadi kebingungan, padahal ia baru saja berharap new bisa membantu Tay dengan mengenalkan anak baru yang cukup pintar. Tapi lagi-lagi sifat Tay merusak semua rencananya.
"Bapak itu gak usah banyak mikir, saya gak punya waktu buat dengarin ocehan bapak, terima uang saya. Dan lakukan apa yang saya minta" Tay kembali memanas disaat new sudah pergi dari ruangannya.81Please respect copyright.PENANAIMCFN17EQf
81Please respect copyright.PENANAoV0MlyJIyh
Pak choi jadi serba salah harus bagaimana, ia tidak berani lagi harus bicara banyak pada Tay yang jelas-jelas akan lebih menang darinya.
***81Please respect copyright.PENANAMQQsRamVyV
81Please respect copyright.PENANAKmECktxYf7
81Please respect copyright.PENANAUmsMgsqHEN
81Please respect copyright.PENANAG2HwJOMEhk
81Please respect copyright.PENANAfHA8slz3xx
Ditempat lain, saat ini justru ketiga teman Tay sedang asik mengerjai seorang, ditepi lapangan basket. Lebih tepatnya mereka sedang membully salah satu mahasiswa yang mereka anggap sebagai hiburan. 81Please respect copyright.PENANAqvZmhP0nr5
81Please respect copyright.PENANAenm9HCIhly
Makhluk kecil bertubuh pendek ini bernama gun ini, merintih dan terduduk diam menerima perlakuan yang kasar dari mereka, sekujur tubuh dan pakaiannya sudah basah kuyup tersiram air kotor yang menimbulkan bau busuk dari tubuhnya, belum lagi mereka melempari botol-botol bekas padanya dan menjadikannya sebagai bulan-bulanan. 81Please respect copyright.PENANAIRvo41lUpw
81Please respect copyright.PENANAGwBsaaX1mk
81Please respect copyright.PENANANhWuiIepAE
81Please respect copyright.PENANAY4ZwqJdN8d
81Please respect copyright.PENANAVnC0DB762M
"Tolong lepaskan saya...." gun memohon karna sudah merasa lelah dan kedinginan karna kemeja yang dikenakan sedari tadi basah, tapi mereka malah makin menjadi dan tidak mau melepasnya. Terutama pada off, laki-laki yang kelihatan senang sekali membullynya. 81Please respect copyright.PENANAYq8Ehhm6pb
81Please respect copyright.PENANAimSWLEiMaa
81Please respect copyright.PENANAH5pgTH0B47
81Please respect copyright.PENANAgkCAtV2mWg
81Please respect copyright.PENANA3a0F3BNxpk
Mahasiswa disekitarnya tidak ada yang berani membantu, bahkan mencegah mereka berbuat seperti itu. Karna mereka tak berani dengan ketigannya.
Dan kebetulan disaat new keluar dari ruangan kepala rektor, ia melintasi sisi lapangan, langkah kakinya terhenti dan sejenak memperhatikan seseorang didepan matanya yang sedang dibully, ia melihat suasana yang tak mengenakan disana. 81Please respect copyright.PENANAlhqsILxcZ7
81Please respect copyright.PENANAdQCMEjeOhf
Langsung saja new bergegas pergi menghampiri. Walau ia tidak mengenal dan tidak tau siapa mereka New tetap datang mendekati pria bertubuh pendek itu lalu membantunya untuk berdiri.
"Hei.. Hei.. kamu siapa?" Off meneriaki new yang tiba-tiba tanpa permisi langsung mendatangi gun, 81Please respect copyright.PENANAf62bm3YHxy
81Please respect copyright.PENANAXw3bC9zkBR
"wah ada yang mau ikut campur nih, siapa kamu" singto ikut bertanya. "Anak baru ya?" tegur Singto memang merasa tidak pernah melihat new sebelumnya.
"Siapa aku itu gak penting" ujar new yang tak sudi memberitahukan namanya pada mereka, ia cuma ingin membantu laki-laki yang mereka ganggu. Dan membawanya pergi dari sana...tapi...
"Kamu gak bisa pergi!" Earth berdiri menghalagi jalan new yang ingin membawa gun dari sana. Sejenak new mengarah pada laki-laki yang nampak berisi dan lebih tinggi darinya, memancarkan tatapan yang tidak suka padanya.
"Kenapa? apa kalian ingin terus menganggunya. Kalian suka menyiksa orang seperti ini, dasar gak punya hati" Tukas new tegas, Earth yang masih berdiri didepannya seperti tersentak dengan ucapan new yang nampak berani, juga pada off dan Singto yang jadi beranjak dari posisi mereka yang melihat pada new. 81Please respect copyright.PENANAtdimfNp1dk
81Please respect copyright.PENANA1QrQ0eH568
"Mau kemana, kamu gak bisa membawa dia" off menahan lengan gun yang mau diajak pergi oleh new, tapi new langsung menepis tangan off dari peganganya. Off terkejut merasakan betapa kuat dorongan tangan new saat itu.
"lepasin dia, Kalian itu semua hanya orang-orang bodoh yang tidak punya hati nurani, apa yang kalian mau tunjukan dengan membuat orang lain menderita?" ujar new masih melolong tegas ingin menolong gun dari mereka.
"Berani sekali kamu bicara begitu," off yang kesal tangannya tergerak hendak meninju wajah new, 81Please respect copyright.PENANAjFAZscP8s4
81Please respect copyright.PENANAEpSdeocnrA
"Jangan off" tapi Earth menahan off yang sudah bernafsu ingin menghajar new, "jangan buang tenagamu untuk menghajar dia, kali ini biarkan dia pergi"
Off mendengarkan apa yang Earth katakan dan menurunkan tangannya kembali. Padahal new sendiri tidak masalah kalau akhirnya akan terjadi perkelahian toh new tak akan tinggal diam, tapi karna Earth melepasnya ia pun tak menghiraukan. Ia pergi memapah gun pergi dari sana.
"kali ini kau selamat, liat saja nanti jika bertemu lagi habislah kau" sahut off masih merasa belum lega karna belum menghajarnya. 81Please respect copyright.PENANA9RN39pZYW2
81Please respect copyright.PENANAxLMN6pNVB3
"dasar sial, kita beritahukan saja pada Tay biar mampus anak itu" cetus Singto jadi ikut memanas. 81Please respect copyright.PENANAxpBoqBeOXn
81Please respect copyright.PENANAdRV4c3dJpA
"Tidak usah, aku yakin dia tidak akan lagi cari-cari masalah pada kita" ucap Earth, matanya masih mengawasi belakang punggung new dan gun yang makin menjauh dari mereka.
***81Please respect copyright.PENANAkTSJNdYbil
81Please respect copyright.PENANAc74Hs4cvRd
81Please respect copyright.PENANAqcOzuULQYA
81Please respect copyright.PENANAqsZgUhnBUx
81Please respect copyright.PENANAECt5jf1gic
"Kau tidak apa, kan?" sambil berjalan menuju toilet, new bertanya melihat keadaan gun yang memprihatinkan.81Please respect copyright.PENANAWFMXjZcVDT
81Please respect copyright.PENANAZv0wpUCQ73
Gun hanya mengangguk, walaupun seluruh tubuhnya merasakan sakit semua tapi sekarang sudah merasa lebih baik. "Terima kasih ya kamu sudah menolongku. Bagaimana kalau kamu tidak datang, pasti aku akan lebih kacau lagi"81Please respect copyright.PENANAZd2iZwN82l
81Please respect copyright.PENANAgZgl8PGQzn
"Memangnya siapa sih mereka? Kenapa mereka menganggumu?"81Please respect copyright.PENANAHgEuzfirEZ
81Please respect copyright.PENANAtaspYP4n8P
"Mereka orang-orang yang berkuasa dikampus ini," ujar gun, mau memberitahukan secara new adalah anak baru "dan mereka tidak suka dengan orang miskin sepertiku. Maka dari itu mereka selalu melakukan itu"81Please respect copyright.PENANA894KGnCUhN
81Please respect copyright.PENANAa3SAlmrQyj
"apa ada hal seperti itu, memangnya kampus ini milik mereka sampai mereka bebas melakukan apa saja"81Please respect copyright.PENANA372fHyFpp5
81Please respect copyright.PENANAdiqXASauRq
"Itulah anggapan mereka, kampus ini seperti milik mereka. Seperti yang kamu lihat kan, mahasiswa lain tidak ada yang berani pada mereka bahkan semua dosen pun hanya menutup mata seakan-akan tak pernah melihat apa yang mereka lakukan semua itu karna mereka merasa berkuasa" tutur gun. 81Please respect copyright.PENANAVCuoI54CDe
81Please respect copyright.PENANA0oEhOE63Dc
New terdiam sejenak masih memapah gun, dan juga menyimak apa yang gun katakan. Lalu langsung berkomentar "kampus macam apa ini, ada orang-orang kejam seperti mereka"
"kamu akan tau, jika kamu sudah melihat kelakuan mereka. Tapi aku sarankan jauhi mereka, jika mau belajar dengan tenang jangan pernah cari masalah dengan mereka"81Please respect copyright.PENANA18Gbd55xJQ
81Please respect copyright.PENANAjh2xfOiTzL
"ah, udah gak usah bicarakan mereka. Sekarang lebih baik kamu mengganti pakaianmu, kamu basah dan kotor nanti kamu bisa sakit." ujar new sudah malas mendengar soal anak-anak itu. Dan mereka juga sudah berhenti didepan toilet. 81Please respect copyright.PENANAcepxpXqzvI
81Please respect copyright.PENANA5EMMrxprL0
Gun mengangguk, "sekali lagi terima kasih...."81Please respect copyright.PENANAt7RcUcKvZk
81Please respect copyright.PENANA1DNaUZR7F7
"new, namaku Newwie thitiphoom. Tapi panggil saja new. "81Please respect copyright.PENANAEl3cEk8vqn
81Please respect copyright.PENANAXIQrRVaMEs
"aku gun atthaphan, senang mengenalmu new" gun ikut memperkenalkan dirinya, dan mereka saling tersenyum.
Itulah perkenalan antara mereka berdua, new senang karna hari pertamanya ia sudah mendapatkan seorang teman yang ternyata satu jurusan serta satu kelas dengannya.
81Please respect copyright.PENANAqDsxneyCW6
81Please respect copyright.PENANA40kAg84Pws
81Please respect copyright.PENANA5y8ssidWUv
81Please respect copyright.PENANA0egspJCGSj
81Please respect copyright.PENANAs6biWRaqxV
81Please respect copyright.PENANAVHuYIFAPt8
81Please respect copyright.PENANAQkykgdeVYa
81Please respect copyright.PENANAneH1ZPCOqm
81Please respect copyright.PENANAOFQMvyeXIM
81Please respect copyright.PENANAVFotl3AkCX
81Please respect copyright.PENANAc8YJxkCBhz
81Please respect copyright.PENANAtTiYviShQA
81Please respect copyright.PENANAlJNm2soUw4
81Please respect copyright.PENANAe46RNsvB3U
81Please respect copyright.PENANAr7wmPIPExH
81Please respect copyright.PENANADdTllPwDSy
81Please respect copyright.PENANA8vr3WP9zHt
81Please respect copyright.PENANAXeFdaSuBWQ
81Please respect copyright.PENANAk9UGzia7Fe
81Please respect copyright.PENANAqNXWcuYY3h
81Please respect copyright.PENANAOZzNYp2imJ
81Please respect copyright.PENANA2lPMH3W0Lv
81Please respect copyright.PENANA9F5a2IMhPi
81Please respect copyright.PENANAHul8dmqxh0
81Please respect copyright.PENANAQ8nPYUZu1P
81Please respect copyright.PENANAPzsnJUgBHJ
81Please respect copyright.PENANAUCXPespfiw
81Please respect copyright.PENANAbjhu060IPG
81Please respect copyright.PENANAYvJvkWE9Gf
81Please respect copyright.PENANAC0lbjE8OYr
81Please respect copyright.PENANAJKuco0IeVA
81Please respect copyright.PENANAxOwXImfuAC
81Please respect copyright.PENANAfl34laKa20
----------81Please respect copyright.PENANAYD8TANTr7z