Saat jam kelas kosong, aku beserta teman-teman selalu bergurau satu sama lain. Namun, yang sering kami lakukan adalah membully Joko yang merupakan teman sekelasku. Dia adalah orang yang cengeng, lemah, dan seorang kutu buku dikelas kami. Waktu itu, aku dan teman-temanku menyembunyikan sepatu, tas, dan tak tanggung-tanggung motornya pun kami sembunyikan. Dalang semua itu adalah aku. Kami tertawa, hingga membuatnya menangis.
Hal itu hampir setiap hari kami lakukan ketika sedang bosan dengan suasana sekolah yang tidak pernah berubah hingga akhirnya.
“Eh kita kan udah mau lulus nih gimana kalau kita bully Joko untuk terakhir kalinya?” Ujar salah satu temanku. Aku beserta temanku lainnya mengaminkan hal itu. Kulihat Joko sedang berada di kelas bersama teman-teman perempuan, kami menyeret dia dengan mengangkat badannya keluar kelas. Joko berontak berkali-kali namun kami dengan tenaga yang lebih besar membuat dia tak berdaya.
“Lepasin aku!” Teriak Joko berkali-kali.
Kami mengikatnya di batang pohon yang tidak jauh letaknya dari kelas. Selain mengikatnya kami juga melucuti seragam yang dia kenakan dengan celananya. Kami melempar seragam serta celana itu keatas pohon tersebut hingga tersangkut. Joko berontak dalam ikatan tali tersebut meminta kami melepaskannya.
“Awas!” Teriakku sambil melempar tanah yang basah ke badannya. Hal tersebut dilanjutkan dengan teman-temanku diiringi gelak tawa kami yang semakin keras.
“Woi lepasin Joko, kalian gak punya otak apa ya?!” Teriak Putri teman kelasku.
“Bacot lu, gak usah ikut campur!”
Kami menghiraukan teriakan dia dan itu menjadi titik semangat kami untuk melanjutkan apa yang kami lakukan. Joko terlihat lemas dan pasrah atas apa yang kami lakukan, dan sudah tidak melawan lagi. Melihatnya sudah sangat kotor kami pun meninggalkan dia di pohon tersebut dengan masih terikat. Kulihat teman perempuan kami sekelas berlari menuju Joko dan membantu melepaskan tali tersebut dan mengambil seragam serta celana yang tergantung di pohon tersebut. Dan kulihat saat itu wajah Joko melihatkku dengan penuh kebencian dan amarah, kuacungkan jari tengahku padanya.
ns18.189.13.48da2