Kantor sepi. Kali ini bukan karena aku berangkat terlalu pagi, tapi karena hampir semua pegawai bekerja di rumah mulai hari ini. Alasannya apalagi kalau bukan karena wabah Corona. Semua yang kurencanakan pun tertunda.
Batal bertemu, padahal hari ini kesempatan terakhirku. Sepertinya Tuhan memang tidak setuju. Tapi Dia memberiku perpanjangan waktu, tepat di saat-saat masa karantina mulai berlaku.
Kini aku harus memutar otak kembali: perpisahan seperti apa yang ingin kuberi. Sedangkan kita entah kapan bisa bertemu lagi karena wabah ini menjadikan segalanya hampir tak pasti.
ns13.59.203.127da2