Ada salah satu sajak yang kubuat saat memikirkanmu. Kuberi judul "Mati Kedua Kali", dan kuunggah di Instagramku. Sajak itu kubuat sebagai pengingat diri bahwa mengagumimu akan membuatku patah untuk kedua kali.
Terceritakan bagaimana masa lalu masih membayangiku. Membuatku berhati-hati dalam menjaga hati. Tapi entah, selalu ada celah yang membuatku kalah: kehadiranmu. Aku kembali di jalan yang sama, meski dengan orang yang berbeda; bukan seseorang di masa lalu, tapi kau di masa kini. Keraguan antara berani melangkah lalu 'mati', atau menyerah lalu menyesali.
Lucunya, kau menyukai unggahanku ini di Instagram. Apakah itu juga jeritanmu yang terdalam? Hanya kebetulan atau memang pengalaman? Mungkinkah ada seseorang juga yang sedang kau dambakan?
Entah, pertanyaan itu kubatin saja.
Entah, belum tentu kau ingat juga.
ns3.145.138.21da2