“Arghhhh……….”
“Slurpp….. ” 3204Please respect copyright.PENANANdWffAcmbZ
3204Please respect copyright.PENANASRye4H0NVv
Buang mengentel biji kelentit Ramlah dengan hujung lidahnya hingga lendir dari pantat Ramlah memenuhi mukanya. Semakin licin muka Buang, semakin laju Ramlah menenyeh-nenyeh pantatnya ke muka ayahnya. Sekali sekala Buang menjolokkan lidahnya ke lubang faraj Ramlah yang masih sempit itu.3204Please respect copyright.PENANAKwD7sXMgaE
3204Please respect copyright.PENANAQN6HAgRDvH
“Ahh ayah sedapnya…… ” Ramlah merengek-rengek kesedapan.3204Please respect copyright.PENANAWGPvoqwOa6
” Aduh sedapnya ayahhhh…….”3204Please respect copyright.PENANAN50mxcBZYX
“Mmmm.. ayahhhh… mmmmm…… ayahhh……. mmmmm… ayahhhh…..” Keluhan Ramlah semakin kuat bila hujung lidah ayahnya menjilat laju dan mengetar-getar hujung biji kelentitnya. Punggungnya terangkat-angkat kerana mengelak kegelian yang melampau tapi Buang menekan punggung Ramlah kembali merapati mukanya.3204Please respect copyright.PENANAifYzdLeXdk
3204Please respect copyright.PENANA1MmnTSBNjy
” Ram….. “3204Please respect copyright.PENANA7dHtoheAwE
” Yaa ayahh, mmmmm……”3204Please respect copyright.PENANAidGRnA20ci
” Undur sikit Ram, geselkan pada konek ayah pulak… “3204Please respect copyright.PENANAdjAzmXH5jJ
3204Please respect copyright.PENANAwCKzwnyPra
Ramlah yang masih belum puas dijilat itu berundur mengikuti arahan ayahnya. Pantatnya yang berlendir itu terus membasahi konek ayahnya. Ramlah mengoyang-goyang punggungnya ke depan dan ke belakang mengesel-geselkan lurah pantatnya ke atas batang pelir ayahnya. Bila kepala konek ayahnya berlanggar dengan biji kelentitnya, Ramlah mula mengeluh lagi. Ditambah pula dengan sedutan di puting teteknya, Ramlah mula meraung-raung…3204Please respect copyright.PENANAl7DliVqXkS
3204Please respect copyright.PENANAQrG1YTv04d
” Sedap ke Ram ?”3204Please respect copyright.PENANAyeP2Qa4mV7
“Sedapppp ayahhh…………..mmmmmmmmmmmmmm……… sedapppppp…….”3204Please respect copyright.PENANAynmNTUdBwT
3204Please respect copyright.PENANAo3nCdvRdxO
“Biar ayah di atas pulak Ram. Ram macam dah penat tu… “3204Please respect copyright.PENANA7EYH3KoOGW
3204Please respect copyright.PENANADlyzeR6rrB
“Baiklah ayah.. ” Ramlah terus akur dengan arahan ayahnya. Dia membaringkan diri, Buang terus meramas-ramas tundun pantat anaknya. Puting tetak Ramlah disedut, di gigit, di kolom berbagai cara hingga lebam-di sana sini.3204Please respect copyright.PENANA6iuStc6aL9
Jari hantunya terus mengentel-gentel biji kelentit Ramlah. Perlahan-lahan Buang memasukkan jari hantunya ke lubang faraj Ramlah. Dia merasa jarinya dikemut-kemut.3204Please respect copyright.PENANAi8LKihaWjg
3204Please respect copyright.PENANAzlvZNqvHFB
“Sedap ke Ram ? “3204Please respect copyright.PENANAQY3kpOLTSc
3204Please respect copyright.PENANAkPi8rXnIby
“S.. ss.. sedaaaaap……”3204Please respect copyright.PENANAaQQNkwezC3
3204Please respect copyright.PENANAcBMAdLTUxE
Semakin lama semakin laju jolokan jari hantu Buang. Punggung Ramlah terangkat dari tilam menahan sakit bercampur geli. Nafasnya semakin pendek tapi laju. Ramlah sudah hampir mencapai kemuncak. Tiba-tiba ayahnya memberhentikan jolokan nikmat itu. Punggungnya yang sudah naik tinggi itu terhempas semula ke tilam.3204Please respect copyright.PENANAjxdFGm4xNa
3204Please respect copyright.PENANAVVuzmrpgfg
“Sedap ke Ram ? ”3204Please respect copyright.PENANAyKT5BMOGXN
3204Please respect copyright.PENANAXbelPRkLJo
“Sedap ayah, buat lagi lah ayah, jangan berhenti-henti..” jawab Ramlah separuh kecewa. Dia mengangkang lagi meminta ayahnya memasukkan jari semula.3204Please respect copyright.PENANAw4xb2qYcC2
3204Please respect copyright.PENANAK3Ddawjhrn
“Ram nak lagi sedap tak ? “3204Please respect copyright.PENANAkWDipKaxGH
3204Please respect copyright.PENANAPlHtMU52JO
“Nak ayah, tapi macamana ?… ”3204Please respect copyright.PENANAcZEaccmOcP
3204Please respect copyright.PENANAWQYS6nq0IF
“Kalau ayah masukkan konek ayah, lagi sedap Ram….”3204Please respect copyright.PENANA9ZcBtgN1I3
3204Please respect copyright.PENANAaTkhRDbH5u
Buang sebenarnya sudah tidak tahan. Rengekan dan keluhan Ramlah membuat dia tidak sanggup bersabar, dia mahu setubuhi Ramlah malam itu jugak. Koneknya sudah terlalu keras kerana bergesel-gesel dengan peha Ramlah yang halus itu. Buang sudah hilang pertimbangan, tubuhnya mengigil menahan air maninya yang berada di hujung koneknya.3204Please respect copyright.PENANAABDW1TZOj6
3204Please respect copyright.PENANAJp5bURjGBq
“Tapi konek ayah besar sangat, boleh ke masuk ? “3204Please respect copyright.PENANAtORcnmW2ag
3204Please respect copyright.PENANAB1pwQhdXor
“Boleh Ram sebab lubang pantat Ram tu memang tempat masukkan konek macam ayah punya ni….” tanpa menunggu jawapan dari Ramlah, Buang terus mengesel-geselkan kepala koneknya di lubang pantat Ramlah, kemudian ditekannya perlahan-lahan……….3204Please respect copyright.PENANAD3CZcwfHV3
3204Please respect copyright.PENANAbPpEkvrCgW
“Awww, sakit ayah…………. “3204Please respect copyright.PENANAyM3lAewX8w
“Awww sakitttt……………….. “3204Please respect copyright.PENANAXZPtu2ebgQ
3204Please respect copyright.PENANAIzwHEwU9dz
Nafas Buang sudah seperti kerbau. Dia langsung tidak menghiraukan jeritan Ramlah. Ditekannya terus koneknya walaupun dia merasakan ada halangan. Ditariknya sedikit kemudian ditekannya lagi hingga berdetus selaput dara Ramlah. Konek Buang sudah tertanam sedalam-dalamnya kedalam pantat Ramlah, ditariknya lagi dan ditekannya semula. Matanya tertumpu penuh konsentrasi melihat koneknya yang besar dan keras itu membelah pantat Ramlah yang berbulu nipis itu. Ditariknya lagi dan ditekannya semula sedalam yang mungkin.
3204Please respect copyright.PENANA8xzkVlE2Px
” Awwwww, sakitnya ayah…… Dah la ayahhh……….”3204Please respect copyright.PENANAUPWQGVavOX
3204Please respect copyright.PENANA2MeEDZnXk1
Ramlah meraung-raung sambil menangis kesakitan. Dia cuba menolak badan ayahnya tapi tidak berdaya. Kepedihan yang dirasakan dipantatnya memang tidak tertanggung. Setiap kali ayahnya menarik dan menekan koneknya keluar masuk, pantatnya terasa semakin terkoyak. Semakin laju henjutan Buang, maka semakin kuat jeritan Ramlah dimalam hujan lebat itu.
https://ceritaharuan.wordpress.com/2020/04/01/buang-dahaga-5/3204Please respect copyright.PENANAgcB8zYZ0dF
Buang seperti dirasuk hantu, makin lama makin keras hentakan koneknya kedalam lubang pantat Ramlah. Dia sudah tidak perduli dengan tangisan dan rayuan Ramlah. Koneknya yang berlumuran darah itu terus dihenjutnya selaju boleh hingga akhirnya dia berhenti menghenjut, menekan sekuatnya lalu bersemburan air mani didalam lubang pantat Ramlah, badannya tersengut-sengut kesedapan ketika koneknya memancut-mancutkan air mani.3204Please respect copyright.PENANAprU8ejMwzS
3204Please respect copyright.PENANAFbhtLqnQ8y
Buang yang sudah tidak bermaya itu merebahkan badannya. Ramlah masih menangis teresak-esak menahan sakit, tangannya memeluk perutnya yang kesenakan seperti dipijak-pijak, badannya mengerekot seperti udang. Pehanya rapat mengepit pantatnya berharap kesakitan koyakan pantatnya segera hilang, Tetapi kepedihan itu tetap terasa. Air mani bercampur darah meleleh perlahan dari pantatnya membasahi tilam.3204Please respect copyright.PENANAQDqPoLrNsk
3204Please respect copyright.PENANAQC0h2RRKWn
Keesokan harinya Ramlah jatuh sakit, badannya panas dan dia merasa tidak bermaya. Ramlah tidur hingga tengahari. Bila dia sedar, dia lihat Acik sedang terkebil-kebil merenungnya…3204Please respect copyright.PENANALZoJRLh1z1
3204Please respect copyright.PENANAwLrx0QVmnO
Bersambung.. #06