My Cherry Blossom - Bagian Satu

Tiga bulan kemudian...

Kahirya menghela napasnya untuk yang kesekian kalinya pagi ini. Riani Dharmawangsa, Ibu kandung Kahirya, yang duduk di sebelah kanannya mengernyitkan dahi merasa heran melihat wajah murung dan pucat putri bungsunya itu.

Putrinya yang biasanya terlihat cerah dan riang, entah kenapa, tiga bulan terakhir terlihat mendung dan murung. Riani sudah berulang kali mencoba bertanya mengapa pada putrinya. Namun, jawaban yang diberikan oleh Kahirya hanyalah gelengan kepala atau kalimat tidak apa-apa. Tapi kenyataan yang ia lihat setiap hari adalah putrinya semakin mendung dari hari ke hari.

"Hirya, kenapa, Nak? Makanannya tidak enak?" Riani bertanya lembut sembari menyentuh tangan kanan Kahirya yang terus mengaduk- aduk makanan dalam piringnya.

Kahirya tersentak pelan sebentar kemudian menggelengkan kepalanya. "Apa yang Mama bilang tadi?" Tanyanya pelan.

Mahridza yang duduk di ujung meja pun ikut memandang Putrinya dengan sedikit mengernyit. Percayalah, dia juga merasakan perbedaan sikap yang di tunjukkan putrinya. Tidak seperti istrinya, Mahridza hanya diam dan hanya terus memperhatikan. Ia khawatir, tentu saja. Dia adalah Ayahnya. Namun menurutnya, ini belum waktunya ia ikut campur kedalam situasi ini.

"Mama bertanya, apa makanannya tidak enak? Kenapa hanya diaduk- aduk saja?"

"Aku hanya tidak selera, Ma." Kahirya menyuap sedikit makanannya, dan mengunyahnya lamat-lamat.

"Kalau tidak suka dengan makanannya, minum aja susunya."

"Iya, Ma." Kahirya mengambil gelas panjang berisi susu vanilla kesukaannya, dan meminumnya sedikit. Aneh, kenapa susu vanilla menjadi bau seperti ini? Namun, Kahirya hanya diam dan meletakkan kembali gelas susu itu ke meja.

"Oh, Iya. Hari Minggu nanti Naraya akan pulang kembali ke rumah. Setelah bercerai, dia memutuskan untuk kembali bersama kita di sini. Kamu nanti mau ikut menjemput ke bandara?" Riani bertanya dengan nada yang terdengar antusias pada Kahirya. Gadis itu terlihat tertarik dengan topik yang di lontarkan Ibunya.

Naraya Putri Mahridza adalah putri sulung di keluarga Mahridza Ahmad Sofyan. Perempuan itu memutuskan untuk bercerai dengan suaminya, Farhananda Agustian, karena merasa tidak memiliki kecocokan dan sangat sering bertengkar bahkan hanya karena hal sepele. Mereka sepakat untuk mengakhiri pernikahan mereka karena merasa semuanya tidak akan sehat untuk putra mereka, Randika Agustian, dan tidak akan meributkan hak asuh anak.

"Mbak bakal pulang? Dengan Randi juga, kan?"

"Iya."

"Tapi, bagaimana dengan Randi, Ma? Jarak dari Selangor ke Jakarta, kan lumayan jauh. Dia bakal jauh dari Mas Farhan, kan?" Kahirya bertanya sedikit khawatir dengan keponakannya tersebut. Kenapa harus di jauhkan dari Ayahnya, sih?

Setelah menikah delapan tahun yang lalu, Naraya dan Farhan pindah ke Selangor, Malaysia. Hal itu terjadi karena Farhan yang bekerja sebagai manager sebuah perusahaan yang bergerak di bidang fashion yang merek dagangnya sudah di kenal di seluruh Malaysia dan beberapa negara Asia tenggara, yaitu Cevrill. Naraya juga membuka butik baju pengantin di sana, yang di rancang oleh Naraya sendiri dan mulai memiliki nama di Selangor dan Kuala Lumpur.

"Mbakmu dan Farhan sudah sepakat seperti itu. Farhan bisa datang ke Jakarta kapan pun dia mau. Lagi pula, Mbakmu juga masih tetap membuka butiknya yang di Selangor. Setiap sebulan sekali dia akan ke sana untuk memantau."

Kahirya mengangguk paham dan kembali berusaha melanjutkan sarapannya dengan menyuapkan sedikit ke mulutnya.

"Lalu, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya, Kahirya? Kuliah kamu sudah selesai. Kamu ingin melanjutkan kuliah lagi atau mulai ingin bekerja?" Mahridza bertanya sembari mengelap mulutnya. Kemudian meminum segelas air putih dan memusatkan perhatiannya pada putrinya yang terlihat diam mencari jawaban untuknya.

"Kahirya tidak ingin melanjutkan kuliah lagi. Kahirya ingin menulis saja, Pa." Kahirya menjawab dengan suara pelan namun terdengar mantap.

Mahridza menganggukkan kepalanya, mencoba mengerti dengan keputusan putrinya. Ia tidak akan membatasi apapun yang ingin di lakukan oleh anak-anaknya. Walau sebenarnya ia ingin jika Kahirya bekerja sesuai dengan jurusan yang diambilnya sewaktu kuliah. "Lalu bagaimana dengan sepatu yang kamu jual via online itu? Tidak ingin membuka toko saja? Kan sayang kalau di tinggalkan?" Tanya Mahridza kemudian.

"Gak, Pa. Hirya belum ingin membuka toko seperti itu. Sekarang Hirya hanya ingin fokus dengan menulis."

"Baiklah kalau begitu. Terserah dengan apapun yang ingin kamu lakukan, asal kamu nyaman dan suka, Papa tidak akan melarang." Mahridza tersenyum dan beranjak dari kursinya. "Ayo, Ma. Kita harus segera ke kampus." Pasangan dosen di sebuah Universitas swasta di Jakarta itu kemudian mulai bersiap-siap untuk segera berangkat.

"Jangan lupa, kunci pintunya kalau kamu di dalam kamar dan tolong, cuci piringnya ya? Rumah sudah Mama bersihkan tadi. Mama sama Papa berangkat, ya?"

Kahirya tersenyum dan hanya melihat mereka yang berjalan ke luar rumah dan meninggalkannya sendirian.

***194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL99c9bBovg
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDj46Pw2mRI
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtEMl63iDzg

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLn6ihdlQRP
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYn9q0BPqW

Kahirya dengan langkah lunglai berjalan perlahan membuka pintu balkon kamarnya dan duduk dengan segelas air hangat di tangannya. Setelah muntah-muntah dengan hebat saat selesai mencuci piring, Kahirya mulai menjalankan kegiatannya setiap pagi selama sebulan belakangan ini, yaitu, duduk di Balkon kamarnya sembari memandang pada Balkon di rumah bercat Abu-abu putih di seberang rumahnya. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHa0n6nsvmj
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpE0gP3il6r
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqoBvu29LvY

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFk5q6RrwU
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqfyuiCJRxR

Kahirya memandang sedih pada Balkon yang pintu serta jendelanya tetap tertutup rapat sejak sebulan lalu itu. Dan itu juga yang membuat ia melakukan kegiatan yang sekarang, memandanginya dengan harapan seseorang pemilik kamar itu akan membuka pintu balkon itu dan menyapanya dengan ramah seperti dulu, seperti sebelum Kahirya mengenal Arya Mahendra dan perlahan Sahala mulai menjadi dingin padanya.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLmlS1zNpvL
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70jeFSxEbZ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIl8LPy7cG2

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQwz8RCmes
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1jnV8kN5b2

Setelah kejadian malam itu, ketika Kahirya bangun di pagi harinya, ia tak menemukan Sahala di kamarnya. Kahirya sempat lega saat mengira itu hanya mimpi. Namun, bajunya yang berserakan serta bercak darah di sprei merah mudanya dan bagian tubuh bawahnya begitu sakit, Kahirya sadar itu bukanlah mimpi. Semuanya adalah kenyataan yang memukulnya telak.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6xWt1OvPu4
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ064OND4Ev3
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGV6fIFfM7U

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD4NPSHydSV
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMSskUTPke

Sahala telah memaksakan dirinya pada Kahirya dan sesuatu dalam dadanya berdenyut perih dan pedih. Kenapa Sahala seperti itu? Kenapa Sahala yang ia kenal begitu baik, tega melakukan hal senista itu padanya? Apa salah Kahirya padanya?194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6W0mpmh8Yd
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf1u92yfbZ5
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKPiMnDdZe

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5s27Vu3D8u
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqEKbFd0QU

Dan sejak kejadian malam itu pula, Sahala selalu datang padanya untuk meminta maaf setiap orang tuanya tidak ada di rumah. Ia mengatakan, bahwa ia khilaf pada malam itu. Ia terbawa emosi. Tapi, setiap kali Kahirya bertanya apa yang membuatnya emosi hingga melampiaskan padanya, Sahala hanya diam dan kemudian pergi.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpFld72oPl
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsN4isELKLG
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3TrhoYstvP

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDcXkH5ZFP
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGF0QqkYI75

Hal itu terus berulang hampir setiap Sahala memiliki waktu di tengah kesibukannya sebagai dokter. Namun, hati Kahirya yang sudah terlanjur hancur, tidak pernah juga menerima permintaan maaf itu. Baginya, apapun itu yang akan di lakukan Sahala, tidak akan pernah membuatnya kembali utuh seperti sebelum malam itu.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTVLD9uwrad
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbebwLs4kSU
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7I2jiSXmR6

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTY9lN7BHOf
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGYZWbLMTDk

Namun Sahala, entah karena bosan, atau sudah lelah karena permintaan maafnya tidak pernah di iyakan oleh Kahirya, pria itu sudah tidak pernah nampak lagi selama sebulan ini. Kahirya tau bahwa sesibuk apapun Sahala, kamar itu tidak pernah tertutup rapat seperti sekarang ini. Ada Ibu Milla Anggraini, Ibunda Sahala yang selalu membukanya setiap Sahala tidak pulang karena piket jaga. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy62BwTV8Xg
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaqAmtu6neJ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF740Kyubeb

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHHv57cKiMJ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm81gcncVIp

Kahirya sebenarnya ingin bertanya, namun ego dalam dirinya menahan itu semua. Dia tidak ingin semuanya terlalu mudah bagi Sahala, apalagi setelah semua itu. Setidaknya, Sahala harus mengerti bahwa apa yang telah di lakukannya telah merenggut hal yang begitu berharga untuk seorang gadis. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvrhI53xe3q
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6QG25eEKM8
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nhm9YZ4B2

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpYCTby67a
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvGgvYsmhdF

Hah...194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwl5e8mQHFk
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDfr1nMMZKc
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53of0iKutY

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡua28gVLfmF
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0inBKF7Ddx

Memikirkan Sahala, entah kenapa beberapa hari terakhir ini membuatnya sedikit merindukan laki-laki itu.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJTtUO7kr6
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Qm8upwV8B
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4eevNZ7m3a

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDDxLpx3WWl
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUFeLPogxZr

Sedikit.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTiA4jBThx7
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9CfUsaq0oE
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwI1h9HynO9

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOg1rRbxZkS
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXI2STRbtmK

Hanya sedikit. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6dNUSCA7W0
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAG6EXJKeO7
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk0zFAtfe2Z

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe4qDZz68Rg
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeKmhml8JO

Sisanya di balut oleh rasa benci, kecewa dan marah dalam dadanya.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogTDEgSjOY
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmeEPpKuhT
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXv2c9f3lO

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCkpbnVUN5
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ66PgUBwreh

Perutnya mendadak mual dan keinginan untuk muntah itu begitu kuat, hingga membuat Kahirya berlari kencang menuju kamar mandi di kamarnya. Ia tidak peduli bahwa jari kelingkingnya baru saja tersandung tempat tidurnya atau bahkan ia baru saja mendobrak keras pintu kamar mandinya hingga bunyi suara berdebum terdengar begitu keras.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5fL0uZMeaj
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwR3n6a6ADX
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPM2jp3grPN

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7MTytQQNVD
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNEiifr9yoe

Kahirya membuka tutup kloset dan bersimpuh sembari memuntahkan isi perutnya yang entah apa lagi. Ia sudah muntah tadi, mengeluarkan tiga sendok makanannya dan dua teguk susu vanilla. Dan sekarang hanya air yang terasa pahit yang berhasil dia muntahkan.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYrxrJoOUL
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMip5VffMAv
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy2Fcz2ATCi

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGqSoM4neX
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ63f1om7Gab

Kahirya sedikit bingung dengan keadaannya. Ada selintas pikiran bahwa dia hamil saat ini. Apalagi dia juga tidak mendapatkan menstruasi nya di tiga bulan terakhir. Dan mual di pagi hari yang dia rasakan sebulan terakhir ini juga. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8QC70L58B
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhhARxWb10S
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzyumM5hyD3

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1QKg08oiC
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnXKRKnv68M

Tapi, Kahirya juga selalu terlambat mendapatkan menstruasi-nya bahkan sebelum kejadian itu. Apalagi jika dia tengah stress, contohnya seperti saat menyusun skripsi nya dulu. Dia ingat, bahkan dia tidak mendapat menstruasi-nya selama tiga bulan, seperti sekarang ini. Dan mual, dia adalah penderita asam lambung. Bisa saja dia muntah karena itu.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg2NmTo3nFS
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTYKPRxJi0i
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ707Cj3YRl1

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmEiwnBigME
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTylEwOYOdW

Setelah puas berusaha memuntahkan apapun yang ingin keluar dari lambungnya, Kahirya terduduk lemas di lantai kamar mandinya. Rasanya sakit sekali, bahkan ia sempat menangis sebentar. Setelah menekan tombol flush di tangki klosetnya, Kahirya membersihkan mulutnya dengan telapak tangannya. Dia ingin segera berdiri dan beranjak dari sini, tapi kakinya sungguh lemas.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIFBNe1wvEh
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRWK5uoh9D
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHEaaR7Voiu

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw8DRfcZFAI
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybczsVxq8x

Apa mungkin ini masih normal. Maksud Kahirya, apakah ini masih normal karena asam lambungnya? Dia selalu muntah saat asam lambungnya kambuh. Tapi tidak pernah seperti yang dia alami akhir-akhir ini. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOp6LUGT4h
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDujxBuMpIf
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjdXQCC2io

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoydIAUUBv8
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGAnrfTwjn

Apakah mungkin?194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡre9VcKrD2V
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQGDuFYysO
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZMb7g0EGsZ

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9WPEXRKIE
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ9By5WAo9m

Tidak, tidak! Dia tidak mungkin hamil. Dia biasa mendapat telat menstruasi-nya dan terbiasa muntah karena asam lambung. Tidak mungkin karena hamil, kan?194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ9RtnsvZp1
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7be6tgu6iS
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyAOxLB7Ee0

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU57gLTbFQN
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjcneE03X8v

Tapi, ada sesuatu dalam hatinya percaya bahwa mungkin benar dia hamil. Bisa saja, kan? Ini sudah tiga bulan setelah malam itu, kan? Apalagi saat Sahala melakukannya- ah tidak! Kenapa harus memikirkan itu?194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBrFkbwyVZ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpaTEwI5TJz
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAbeKxDhun

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7AXIp8ffs
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbnJekZXYh

Setelah mendapat sedikit tenaga dan mampu berdiri, Kahirya memutuskan untuk mengeceknya sendiri. Ia tidak mau terus menduga-duga. Tapi, apa harus langsung ke dokter kandungan? Ah, tidak! Ia bisa mengeceknya dari testpack dahulu. Ia tidak boleh terburu-buru seperti itu.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLDXNP8RBz8
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsuYcWNEfNK
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAwdFmtqVWi

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg4R74kVpcv
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNH6rT9Y5Ft

Dengan perlahan, Kahirya memakai jaket yang biasa ia gantung di capstok di balik pintunya. Kemudian mengambil tas kecil yang ia letakkan sembarangan diatasi meja riasnya, memasukkan dompet serta ponselnya. Tidak lupa menutup pintu balkon dan jendela kamarnya. Lalu segera bergegas pergi ke apotik yang sedikit jauh dari komplek rumahnya. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3sVIATqF1M
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggeuWT9wfy
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFq2x6PxiEu

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZb1kK8SR7E
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBEm9KlHIcu

***194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqg9tdqK1J9
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNFLLG08Vi5
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWiepJUfMd6

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBClwMDrxg3
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIbh8BCVMkn

Setelah berlelah-lelah karena perjalanan yang begitu panjang menurut Kahirya, berjalan, menunggu taksi, mendapat tatapan menyelidik dari sang Apoteker, menunggu taksi lagi, Akhirnya Kahirya mendapat testpack yang ia butuhkan.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiIaapS4HVQ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZqN8U3YZ2
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC839zUryFJ

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1iIR5sJS1D
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu6bVmivZ2R

Ada lima buat tespack dari merek yang berbeda, Kahirya buru-buru masuk kedalam kamar mandinya, dan menguncinya. Gerakan refleks saat ia merasa harus bersembunyi dari orang lain, Kahirya duduk di atas klosetnya.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Nj2cgIPIN
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTlUXoQi2ie
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ZgfWHyjBB

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgWTaclAIHf
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3O9Pw4dTO

Ia membaca petunjuk dari kemasan testpack tersebut, jika garis dua, berarti positif hamil. Apoteker tadi mengatakan, lebih baik lagi di tes saat pagi hari. Tapi sungguh, Kahirya tidak akan bisa bertahan lagi dengan rasa penasarannya yang sudah menumpuk selama sebulan ini, bahkan untuk menunggu hingga esok hari.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwCXKId1oo
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0tWMtzO2S
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVq7B7aGY1

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfuf8YB8eDc
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5F7nghTID

Setelah mengikuti cara pakainya, Kahirya meletakkan kelima testpack-nya dengan posisi telungkup di atas tangki kloset, kemudian membiarkan nya sebentar. Ia sedikit gugup sekarang. Bagaimana jika dia benar hamil? Tapi, ketika dia memikirkan kemungkinan bahwa dia tidak hamil, ada sedikit rasa kecewa dalam dadanya.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3pbPqygcbP
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQXcYlN3n9
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6wVTbf3Oc

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7xlFdBCNLj
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCoEoWOdla9

Ah, apa-apaan ini? Bagaimana bisa pemikiran bodoh seperti itu melintas dalam otaknya. Dasar, Kahirya bodoh!194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndPZU8Adoq
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZiKGA9Snw
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTfNpnZrsz9

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCjiDaundaH
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRPP7FvbcIy

Setelah beberapa saat, dengan sedikit rasa gemetar, Kahirya mengambil testpack paling kiri yang berbentuk tipis. Dengan perlahan, Kahirya membaliknya. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDpgt1XR77
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtanxFOocX
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5FuHVT0KSZ

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXKMDGiQaAt
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ouq6NXT86

Garis satu.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFNAvv6lE1q
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJ4EtQxxhv
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55DGMrPyVi

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVGzRKwmRNB
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIApw7rt2YE

Negatif?194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHqqk1JaTpv
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2sgJv1EcdP
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGVN6cafmPv

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVjhFhNnkY
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStNNjoLV9v

Dia tidak hamil?194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxMDhoINGMa
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡblX55Efwis
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQmI46BsuS

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4450BbEVK1
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN67PCuTN2U

Kemudian dia mengambil testpack selanjutnya dan membuka cepat.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKo2XuWM6Xf
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡglcqWxloBt
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL1fNjFLugw

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyO4iK8LF6S
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1o7MyMICsz

Garis dua.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3BlZPv4eO
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvqsWmpYc3
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeBMjMFWbxO

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4f1YTO4R6T
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nRtm7Nr7p

Hah?194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSrIpoZkq2
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ679d8jKyEB
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL8z3Nc29TS

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0w9bHU41Uk
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKCXY1yCW5

Positif? 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvAznteNVvQ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsAMeh4pNnA
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGWeO3sWIx

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPIIcWcjt1F
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡICo9FGjimR

Kahirya hamil?194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVoC22o0er2
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2OM9TpqTr
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0kzHDTEf5C

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3I4VDRFc9q
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcoElFhIapu

Dengan tergesa, Kahirya mengambil ketiga testpack yang tersisa dan melihatnya dengan bola mata hampir keluar. Rasanya, jantung Kahirya yang berdetak sangat kencang sudah lepas dan jatuh ke perutnya. Tubuhnya langsung lemas dan kepalanya terasa sangat panas sekarang. Dadanya sesak sekali dan membuat kedua matanya terasa panas dan berair. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqo9ynyKAE8
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy6ZrAONxOc
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSXbTpVhv5

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHvR939y3i
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgoce8gqKlL

Apalagi ini? Tidak cukupkah hanya dengan dirinya yang rusak? Tidak cukupkah hanya dengan dirinya yang hancur? Tidak cukupkah hanya dia merasakannya sendirian saja? 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL03tVB0ljW
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXBfwQuYSCT
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZGeTGJTshm

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhoWL0lwbd
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCvFGWpjH68

Kenapa harus ada bayi juga? Bagaimana dia menghadapi orang tuanya? Eyang Kakungnya? Eyang putrinya? Bagaimana dia menghadapi keluarga besarnya? 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ4eo1UTcBf
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDcfuZooSLE
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZtknhL3aP

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ9o04Cf01z
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs0DKyQ7RcH

Dan bagaimana dia harus mengatakan pada semuanya? Haruskah dia mengatakan yang sebenarnya terjadi pada semuanya? Lalu bagaimana Sahala nanti? Apakah keluarganya akan memperkarakan ini?194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4KbvaVYI3h
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSDYib1C37R
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5YImX8OI3c

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQQlazpywX
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBdCqsWkBv

Dan...194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLGmm8dHpz
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7SNQAeH3se
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNsypriSd4

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJJNeGKnDz
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6AYBiyXR9d

Bagaimana dia harus mengatakan ini pada. Sahala? Dia jadi membenci pria itu yang membawa semakin banyak masalah dalam hidupnya.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm6FLREmiPn
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1N4fctRAJ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkuvFRivnN7

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡArxbCVVwUY
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB82Q9PmXA2
Dengan tangisan paling pilu, Kahirya menangisi semuanya hari ini. Menangisi mengapa ia harus pindah dari Yogyakarta ke Jakarta. Menangisi mengapa ia harus mengenal Sahala sebagai tetangganya. Menangisi malam laknat itu. Menangisi kehamilannya. Dan menangisi walau semua rasa sakit dan hancur yang dia rasakan sekarang, entah bagaimana di satu sudut dalam hatinya, Kahirya menginginkan Sahala ada di sini, di sisinya, memeluknya dan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.

Sial!194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZyNdWX2oC
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm3Lt1Fjnn9
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWK32PeTVr3

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSOhxZ7J0FP
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhaJ2veeqxj

To be continued...194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1cbTEgHCS9
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQpkmxcJQa
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHo1unnS0jo

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQJ0lOGMYK
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTo2KZU7CIJ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQFsMNdiwxW
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwBD6bd5pi2
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd8Tm7PwBgJ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfYUyZG9Ilq
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKy2bq8PZYH
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvU3VdVPUMg
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1Qz13IS4J
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyygDDt8gID
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgWBfmAleu
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyoPhIyimka
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe8WD2CQntj
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdiDGdojE26
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdfGoQJUzK
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ64JpPuhmws
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3SxlWtX4DB
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhaS8ZEyme
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwo5cy12OG
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbF0RarPwBb
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJE58AdmK7h
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPLb0LsWjTc
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRbXz54vwu6
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwXOV7ID21X
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuyvzBKjRLX
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCV6zBjGjC
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDlpq1n0eEd
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLCcjM4RQmu
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6s5lQsAODt
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmaSdjpjrk
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXMgnIJKSD9
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6h4LqRFYRs
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZ2M7ghOQk
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN255u4iaqA
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCoyEidad0S
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKWUjowHHTo
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZOnSMFAzvK
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLuk2rAC0eB
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8axZ0tnhnK
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWnK9cKLVb
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLozirJflk3
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlr5zkUWD9b
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUAYg6Dv9g3
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZNR846XbfN
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpDgDnreTuW
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LoZHQ2Zej
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkIOpawallx
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmd3wk7Y9g4
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcyY3zNbixg
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7GZTWINFSX
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡme879ysCT0
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxL6q0Sf7gP
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKOb9UTmTEk
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakDBYYwrvs
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftNHjjP4n2
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsX8cxEezOJ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqiLJQEexXj
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq2TPFsjMsJ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLi0JEIUS7
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1l3d1dXV9
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbw4WXSrwS
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxA6Ga23gA
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvK6X04HziP
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vU0F9sxiE
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡspYfJy2Pn8
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Ie9lBInTt
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtXra50Rxbb
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0V4qcWzAmD
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9voAaiRMit
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf3VaEgQW6X
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK7Kt1Zkv5W
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtEgXT0dHzn

194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCthVFBOx8
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISQRA7DIpT

ns18.221.133.22da2

介面主題:

字體大小:

行距:

段距:

自動加載下一章