kita tidak akan pernah tahu terhadap sesuatu jika kita tidak mencoba dan memastikanya.597Please respect copyright.PENANA1zWJvFBsnI
597Please respect copyright.PENANAJAVL3U2EvR
597Please respect copyright.PENANA6AQKWu61NB
597Please respect copyright.PENANAoTgWmaPpPE
597Please respect copyright.PENANATdzNEtkSX4
****597Please respect copyright.PENANA4cGwEf7KV8
597Please respect copyright.PENANATqv5VvZ8qn
597Please respect copyright.PENANAdkkEiuTGgg
597Please respect copyright.PENANAMKnsHCpJQi
597Please respect copyright.PENANAEs0Z5PoXIR
Suasana terasa begitu membosankan dalam ruangan berwarna putih gading sejak setengah jam yang lalu. Pelajaran sejarah yang entah kenapa diletakkan dijam jam rawan setelah makan siang membuat penghuni ruangan tersebut menatap malas kearah objek yang tengah menulis dengan semangat didepan sana.
Angin yang berasal dari jendela kaca panjang yang terbuka berhembus pelan, menggerakkan hiasan hiasan berupa bendera warna warni yang tergantung diatap kelas. Suara gemirisik dedaunan yang berada dibarisan lapangan luar terdengar memabukkan untuk jam siang seperti ini . Bill yang duduk tepat sekali dengan tepi dinding dimana jendela kaca terletak diatas kepalanya bersusah payah menahan kantuk.
"Aku bisa mati menahan kantuk jika angin angin ini terus berhembus" ucapnya lirih.
Menghilangkan kantuknya, bill mengambil alat tulis yang berada diatas meja. Kemudian menjadikan alat tersebut sebagai mainan dadakan dengan cara memutar mutarkannya. Dia melihat kearah barisan bangku paling belakang. Beberapa temannya telah membenamkan kepala mereka dalam lipatan tangan, tertidur. Dilayangkan pandanganya hingga menuju barisan bangku tengah, kemudian barisan bangku paling depan.
Sama seperti dirinya yang sedang berusaha menahan kantuk, teman temanya ternyata juga demikian. Mereka bahkan sampai mencubit cubit kecil pipi mereka agar tetap terjaga hingga ada yang terang terangan membelalakkan mata dan menganjal nya dengan jari agar kelopak mata tetap terbuka.
Mr. Fred tengah asyik mencatat kalimat kalimat penting dengan khidmat didepan sana. Dia merupakan seorang guru yang mengajar mata pelajaran sejarah dan bahasa untuk siswa tingkat dasar kelompok akhir. Umurnya yang sudah memasuki setengah abad membuat cara mengajarnya terkesan monoton dan membosankan.
"Nah anak anak,"
Mr. Fred berbalik dengan mendadak. Murid murid yang tengah terangguk angguk setengah jalan menuju alam mimpi terkejut gelagapan. Kemudian memasang wajah seperti "aku sedang mendengarkan mu Mr fred", bill nyaris tergelak melihat tingkah polos teman temannya.
"Kalian tahu, perang dua ribu tahun yang lalu mengakibatkan kehidupan setelahnya sangat fatal-"
Mr. Fred menyipit, menyapu pandangannya keseluruh keras. Dia kemudian berbicara pelan dan menyampaikan kalimat selanjutnya seakan-akan kalimat tersebut sangat misterius.
"Kalian pasti tidak akan menyangka bahwa teknologi yang saat ini kita punya, belum ada tiga perempatnya dari mereka. Dengan kata lain," Mr. Fred melepas kaca matanya, 597Please respect copyright.PENANATVw25uc8e2
597Please respect copyright.PENANAI4zPg1qz1p
"masa mereka sangat canggih hingga kau bahkan bisa melihat kotak kotak makanan diantar dengan cara diterbangkan,"
"Keren sekali. kalau begitu, orang orang yang hidup dua ribu tahun lalu tidak perlu mengantri lama hanya untuk membeli sebuah roti jellum"597Please respect copyright.PENANAKef3YkxQTb
597Please respect copyright.PENANAcVZS42hdwg
Salah satu teman bill yang tertarik dengan mata pelajaran ini berseru.
Mr. Fred mengangguk mengiyakan.597Please respect copyright.PENANAa3xRGbOfVx
597Please respect copyright.PENANAzUTypYN6sl
"Betul, masyarakat pada zaman itu tidak perlu berdesak desakan didalam restoran"
"Lalu, kenapa kita tidak merasakan teknolgi mereka sedikitpun? Ku kira zaman mereka primitif sekali"
"Nah, dari sini aku berharap kalian mendengarkan ku dengan baik. Aku akan menjelaskan pertanyaan barusan setelah ini" Mr. Fred maju selangkah, kemudian mengambil buku pedoman. Memasang kaca matanya kembali dan mulai menjelaskan.
"Saat dimasa jaya jayanya, kerajaan maharatan yang saat itu merupakan kerajaan terkuat dibumi dan pemilik seluruh ilmu tekonologi terbaik mengalami konflik yang berasal dari dalam. Perdana mentri yang merupakan saudara dari raja muda saat itu ingin sekali merebut tahta kerajaan, hingga akhirnya perang besar terjadi. Seluruh kerajaan kecil baik yang mendukung raja muda ataupun perdana mentri berperang habis habisan. Seluruh teknologi dan ilmu yang telah ditemukan hancur, terbakar ataupun dirusak. Karna itulah hari ini kita tidak bisa merasakan teknologi canggih mereka. Kita merupakan generasi baru yang terlahir setelah perang besar tersebut. Nah-"
Mr. Fred berjalan kearah meja, meletakkan buku tebalnya. Dia menumpukan kedua tangannya disana, badan nya dia majukan sehingga posisinya menjorok kedalam kelas, kehadapan kami.
"Sejak perang besar terjadi, hingga kini. Perdana mentri dan raja muda tidak pernah ditemukan. Beberapa peneliti dan ilmuan mengkonfirmasi data tersebut sebab dari hasil riset dan tes yang diuji pada tengkorak yang berhsil ditemukan di area pertempuran, tidak ada satupun hasil yang menunjukkan tengkorak milik raja muda dan perdana mentrinya"
"Dengan kata lain mereka masih hidup?"
Dean, siswa terpintar dikelas yang selalu melahap habis isi buku memberikan pendapat. Pernyataan dari dean yang anehnya melenceng terdengar seperti lelucon sehingga membuat seisi kelas tertawa. Mr. Fred berdiri tegak, dan berfikir sambil mengusap dagunya.
"Jika kau berfikir demikian pada sepuluh atau dua puluh tahun setelah perang berlalu. Itu mungkin saja terjadi -"
"Atau jangan jangan dia melarika diri dengan mesin waktu. Lalu berteleportasi kemasa jauh dibelakang atau didepan"
"Khayalan mu terlalu tinggi. mesin waktu tidak akan pernah ditemukan, mereka mungkin tertelan oleh tirex!"
"Tirex mu itu sudah mati dibakar meteor!"
Suasana kelas mendadak berubah, Mr. Fred tersenyum membiarkan murid muridnya mengeluarkan pendapat mereka.
"Mereka pasti lari kehutan. setelah iu dibawa lari oleh penyihir"
"Bukan, mereka masuk kelubang cacing. Lalu tiba diplanet lain-"
"Mereka bisa mati, di planet lain tidak ada udaranya. Mana bisa mereka hidup!"
dalam perdebatan yang semakin ramai sahut menyahut. Hanya bill, satu satunya siswa yang tidak tertarik dengan bahasan bahasan yang kini semakin ramai dibahas oleh teman temannya.
Seseorang yang duduk didepan bill,dengan kaca mata bundar dan dahi yang lebar membalikkan badan penuh hingga kini posisinya berhadap hadapan dengan bill. Argumen argumen tidak masuk akal masih terdengar sahut menyahut diruangan tersebut.
"Menurut mu bagaimana?"
"Apanya?" Bill mengernyit tidak mengerti.
"menurutmu apa yang terjadi dengan raja muda dan saudaranya?"
Bill memiringkan kepalanya, berfikir.
"Mungkin mereka melarikan diri?"
"Lalu?" Dia memajukan wajahnya, menunggu jawaban bill penasaran.
"Entah lah" bill mengedikkan bahu tak peduli.
"Kenapa? Kau tertarik dengan mereka dan berniat menjadikan kisah mereka sebagai kasus yang akan kau selidiki selanjutnya, patrick?" Lanjut bill.
Patrick merupakan seorang anak dimana daya khayalnya yang terlalu berlebihan membuat ia bercita cita ingin menjadi seorang detektif. Dia akan sangat senang jika menemukan sesuatu yang janggal dan aneh. Beberapa hari yang lalu, bill tidak sengaja melihat dia berjalan mengendap endap seperti sedang membuntuti seseorang. dia pastilah sedang mengurusi sesuatu yang berhubungan dengan penyelidikannya.
Mendengar jawaban bill barusan, dia memundurkan kepala dan duduk seperti semula.
"Karna kau bertanya begitu, aku jadi benar benar berniat untuk menyelidikinya"
Bill tertawa, kepalanya mendongkak geli mendengar jawaban dari patrick. Dia benar benar gila, fikirnya.
"Kenapa kau tertawa?" Patrick tampak tersinggung.
"Kau benar benar ingin menyelidikinya?" Tanya bill sekali lagi.
Patrick mengangguk yakin.
"Kenapa kau yakin sekali?"
"Karna bisa saja mereka berdua masih hidup"
"Kau membenarkan pernyataan dean karna dia jenius?" Tanya bill geli.
"dengar bill, kita tidak akan pernah tahu jika kita tidak mencoba dan memastikanya"
Setelah itu patrick kembali menghadap depan dan mengacuhkan kekehan bill yang masih terdengar. 597Please respect copyright.PENANAHWTxxiSiYr
597Please respect copyright.PENANAXA7Yywpy6B
Perdebatan tentang perdana mentri beserta raja muda yang tadi membuat kelas rusuh telah berhenti, kelas kembali hening karena mereka semua kini tengah sibuk mencatat huruf huruf lama yang ditulis besar besar dengan warna berbeda oleh Mr. Siman dipapan tulis.
Bill mengambil pensil, dan menyalin huruf huruf yang tak ia mengerti didepan sana. Baru saja akan menulis, kekehan patrick mengalihkan perhatianya. Bill mencondongkan badan agar lebih dekat dengan patrick untuk bertanya.
"Kau kenapa tertawa sendiri seperti itu?" Bisik bill pelan
"Huruf huruf ini lucu," patrick sedikit memalingkan wajah kearah bill. "Kau tidak bisa bilang itu beruang padahal jelas jelas simbolnya bergambar beruang"
"Apa iya?" Bill mengernyit tidak percaya.
Jawaban bill membuat patrick sebal. Dia meluruskan kembali kepalanya kemudian berkata ketus.
"Sudahlah kalau tidak percaya. Kau membuat ku sebal! Sana kembali ketempat duduk mu!"
Bill melihat kearah papan tulis. Kini Mr. Fred tengah membuat petak khusus yang didalamnya terdapat huruf huruf yang meliuk liuk seperti cacing dan simbol simbol yang tengah mereka salin kebuku tulis masing masing.
mata bill nyaris keluar saat dia akhirnya sadar terhadap huruf dan simbol simbol yang kini terpampang jelas didepan mata. Dia dengan tidak pedulinya berjalan kearah kelas dan melihat huruf huruf tersebut dalam jarak yang sangat dekat.
"Apa kau tidak bisa melihat huruf huruf itu dari tempat duduk mu bill? Aku rasa aku telah menuliskannya dengan cukup besar"
"Mr. Fred" panggil bill gemetaran.
"Ya?"
"Apa huruf huruf ini yang dipakai oleh masyarakat dua ribu tahun yang lalu?"
Mr. Fred mengangguk heran.
"Benar, apa kau tidak mendengar penjelasan ku tadi bill?"
Mendengar pernyataan Mr. Fred barusan. Bill menjadi linguling dan gemetaran dengan apa yang telah ia sadari saat ini.
"Aku.. aku pasti sedang bermimpi"
****
Kamu nggak mimpi kok bill, cuma kurang ngeh aja sama tanda yang diberikan semesta.
597Please respect copyright.PENANABZM32nJtXh
Salam dari kelas tingkat dasar kelompok akhir!
597Please respect copyright.PENANAaHKNVbTGkV
Jangan lupa untuk vote dan komen:)
Selamat membaca!597Please respect copyright.PENANA9rgEM4LgFF
597Please respect copyright.PENANACULlwee1l3
- Alfa
597Please respect copyright.PENANAh9Ll0ZTJMh
597Please respect copyright.PENANAD7zfBiIzb8
597Please respect copyright.PENANA4cREVpy4uu
597Please respect copyright.PENANA2vlBGXtIP5
597Please respect copyright.PENANAivRH6SIUrH
597Please respect copyright.PENANAJkBoJ8Pr1i
597Please respect copyright.PENANA2tc5mZI61X
597Please respect copyright.PENANAE5pc8pOoAO
597Please respect copyright.PENANARsi2JGq2wh
597Please respect copyright.PENANARc9OeoTvVd
597Please respect copyright.PENANA3wNssnzPsH
597Please respect copyright.PENANAarCBcJqTWx
597Please respect copyright.PENANAGIU2e2bJth
597Please respect copyright.PENANA5xSvSdHglS
597Please respect copyright.PENANAgyiK5HJ2xK
597Please respect copyright.PENANAFCGxzV6TTo
597Please respect copyright.PENANAZqTrAoFEv5
597Please respect copyright.PENANAXU0ONzpOFB
597Please respect copyright.PENANAshsJ2baKs6
597Please respect copyright.PENANAT3mE3bdEcQ
597Please respect copyright.PENANA3E8uigPoXx
597Please respect copyright.PENANATAxe99tNeH
597Please respect copyright.PENANAFMjisVVuyF
597Please respect copyright.PENANARi4ZlRZzbo
597Please respect copyright.PENANAzEidUuZHTe
597Please respect copyright.PENANAzmvtbBMOb3
597Please respect copyright.PENANAzVQAKSOIwb
597Please respect copyright.PENANAT7tCwbIuRn
597Please respect copyright.PENANAzssfhedx3H
597Please respect copyright.PENANAkefRjEY9HQ
597Please respect copyright.PENANAPgbSwN4Tna
597Please respect copyright.PENANASIlAKXVwbC
597Please respect copyright.PENANAmG9h0bCltJ
597Please respect copyright.PENANAcN97DGn7BR
597Please respect copyright.PENANA35ykqXZZZG
597Please respect copyright.PENANAsAuQAPuB4U
597Please respect copyright.PENANAtKHfUiPYit
597Please respect copyright.PENANApvVVKtwRhn
597Please respect copyright.PENANA0WXzKOmgxL
597Please respect copyright.PENANAt1TsFrJG2T
597Please respect copyright.PENANAFwE5aaq225
597Please respect copyright.PENANAVTtpEwsxAq
597Please respect copyright.PENANADbUBCvdmM8
597Please respect copyright.PENANAm52xps7Lbv
597Please respect copyright.PENANAmWh0GSFEXX
597Please respect copyright.PENANAsldu9CNIJ1
597Please respect copyright.PENANAR1VkTpCNQ4
597Please respect copyright.PENANAlKn2ranIGl
597Please respect copyright.PENANARKWqICkvEx
597Please respect copyright.PENANAFqSUyUa0qy
597Please respect copyright.PENANA1U1hbnbw1P
597Please respect copyright.PENANA8xMHO3fDRz
597Please respect copyright.PENANATmXoXT5BxK
597Please respect copyright.PENANAQXnGPHG7MP
597Please respect copyright.PENANAUJ4qncwoea
597Please respect copyright.PENANACqBonpBtIy
597Please respect copyright.PENANAh7kpUtq8DO
597Please respect copyright.PENANASDiYdsJXxh
597Please respect copyright.PENANAxa2Q81w8cS
597Please respect copyright.PENANARZSUWnsk9x
597Please respect copyright.PENANAbpWoyKt9aq
597Please respect copyright.PENANAxYqWWkwymJ
597Please respect copyright.PENANAAsF4fP3cJS
597Please respect copyright.PENANA1ZtVtDBawQ
597Please respect copyright.PENANAMxTQMQnXhP
597Please respect copyright.PENANA9LhKUle9Dr
597Please respect copyright.PENANAsVEUFrXVRu
597Please respect copyright.PENANAPUpWgSSvXR
597Please respect copyright.PENANAZkMB1DQGsV
597Please respect copyright.PENANA8Qt5cLJ7bj
597Please respect copyright.PENANAJl0Q3TAHBO
597Please respect copyright.PENANAFi6rawDrtz
597Please respect copyright.PENANA0n47Ts0Myu
Follow me on instagram597Please respect copyright.PENANAJ6OYzT3sbh
597Please respect copyright.PENANAjgAs1SV9gQ
alfaamerta