/story/55197/kisah-kemarin?l=zh&v=mobile
Kisah Kemarin | Penana
arrow_back
Kisah Kemarin
more_vert share bookmark_border file_download
info_outline
format_color_text
toc
exposure_plus_1
搜尋故事、作者及社群
繼續閱讀全部清除
別人在看刷新
X
開啟推送通知以獲得 Penana 上的最新動態!
G
Kisah Kemarin
Ona
簡介 目錄 留言 (0)

Dikala sunyi sudah mulai menghampiriku, ku sendiri tak tahu apa yang hendak dilakukan;                                                            mau menulis, namun tak ada kata-kata yang mau dirangkaikan; mau membaca, namun ku tak bosan melihat buku dengan begini banyak halamannya; mau bernyanyi, namun jari jemariku tak sanggup memetik dan memainkan kunci gitar; yang tersisa hanyalah bisa membayangkan seseorang yang jauh diseberang samudra sana. Yang keriting rambutnya. Yang hitam kulitnya. Yang manis senyumnya. Dan ku hanya bisa bertanya dalam hati "dimanakah dirimu?" dan sesekali ingin ku berteriak.

Sesekali terlihat senyuman manis yang terlintas dibibirku, karena dikala itu, ku mulai membayangkan peristiwa-peristiwa yang telah kami lalui lewat "medsos ( media sosial)"; canda tawa yang dapat menghabiskan waktu dengan saling olok-olokan, pada pertengkaran karena perbedaan pendapat, dan pada sebuah persahabatan yang erat yang membuat kami saling membantu dan membangun relasi dalam menjalankan hidup kami.

Ke-sunyi-an itu, sesekali sirna ketika mendengar panggilan masuk di handphone, yang ternyata adalah si dia yang berambut keriting tapi manis.                                                         Dikala itu, hati begitu senang dan segera menjawab panggilan dan langsung melemparkan pertanyaan "kemana sajakah engkau dari tadi?", dan si dia yang berkulit hitam manis itu hanya menjawab "dihatimu".

留言
書籤
預計閱讀時間: 1 分鐘
toc 目錄
未有標籤
bookmark_border 書籤 開始閱讀 >
×


還原至預設

X
×
×

在主頁加入 Penana 以更方便離線閱讀:按 然後按「加至主畫面」