INT. - POV RIN - PAGI
Rin bangun tidur dengan mata sembab. Dia lupa, bahwa hari ini adalah hari pertama masuk sekolah. Sekolah sudah mulai masuk di tahun ajaran baru. Dengan langkah gontai, dia mengambil ponsel yang tergeletak di meja samping tempat tidurnya.
Tiba-tiba di layar ponsel Rin muncul foto Winny yang menandakan panggilan telepon masuk. Rin mengangkat telepon dengan malas.
”Pagi. Ada apa Win?”
”Sudah bangun? Gue udah di depan rumah lo nih. Cepat mandi!” ujar Winny dengan nada tinggi.
”Okay. Tunggu ya, lima menit”.
Rin dengan segera loncat turun tempat tidur dan masuk dalam kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.
—————————
OUT - MOBIL WINNY - PAGI
“Pagi Rin! Buruan dong ah. Lama deh nanti telat lho!!” teriak Winny kepada Rin yang sedang mengunci pintu gerbang.
”Iya bos. Thank you sudah jemput pagi-pagi, nona Winny yang cantik,” rayu Rin yang merasa bersalah karena tidak bersiap lebih cepat dari yang dijanjikan.
Winny tersenyum dan memberikan tinjunya ke Rin. Lalu, mereka tertawa dan memulai perjalanan ke sekolah.
Rin memberi aba-aba dirinya akan memulai cerita. Winny menganggukan kepala dan mengecilkan suara radio yang menemaninya.
”Gue mimpi buruk terus beberapa hari ini. Mimpi nyokap masih ada. Kayak masih nggak ikhlas gue, nyokap ikut Bokap sama Abang gue.”
”Sabar ya Rin. Lo kan bisa nginep rumah gue atau saudara lo sebenarnya. Kalau nggak, gue sama anak-anak bisa nginep rumah lo nemenin lo lah seminggu sekali pas weekend,” kata Winny sambil menepuk bahu Rin.
”Haha iya ya. Nanti lah diagendakan bareng anak-anak. Kita juga sudah lama nggak ngumpul. Sorry ya, gue sempat nggak mau ketemu kalian liburan kemarin. Bukannya nggak mau, lo kan tahu gue...”
Winny langsung memotong ucapan Rin dengan nada gusar “Eitts kurang ajar nih motor main motong jalan aja,”. Dia membuka kaca jendelanya dan teriak “WOOII!!”
Ada seorang siswi turun dari Ojek Online terlihat terburu-buru lalu memberikan isyarat minta maaf dan segera masuk ke gerbang sekolah.
Rin menenangkan Winny dan menyuruhnya segera parkir mobil di depan sekolah. Karena melihat gerbang yang sudah mulai ditarik Pak Hendrik, salah satu guru Bimbingan Konseling (BK).
———————
249Please respect copyright.PENANA77F3qIJsnw