/story/52767/mau-putus-tapi-takut-menyesal/toc?v=mobile
Mau putus tapi takut menyesal | Penana
arrow_back
Mau putus tapi takut menyesal
more_vert share bookmark_border file_download
info_outline
format_color_text
toc
exposure_plus_1
Search stories, writers or societies
Continue ReadingClear All
What Others Are ReadingRefresh
X
Never miss what's happening on Penana!
G
Mau putus tapi takut menyesal
Vita
Intro Table of Contents Comments (0)

Mau putus tapi masih cinta. Mau putus tapi takut menyesal, tapi udah ngga nyaman, tapi masih butuh si dia, tapi....

Kapan seh waktu yang tepat buat berpisah? atau pertanyaannya dibalik, Adakah yang siap saat harus berpisah dengan pacar?

Siap atau tidak siap, saat kita memutuskan untuk jatuh cinta, harus tetap menerima kenyataan akan sakit hati. Sepertinya udah jadi paket, saat hati sudah berlabuh didermaga cintanya. Jadi harusnya kita sudah tahu akan ada saatnya ditimpa rasa sakit hati. Namun beberapa dari kita selalu menghindari perpisahan dengan pernak pernik alasan.

Tidak selamanya kita harus bersama dengan satu orang yang sama, bahkan mungkin akan lebih baik berpisah daripada bersama tapi saling menyakiti. Terkadang sulit untuk ambil keputusan "berpisah" padahal sebenarnya sudah sangat yakin tidak bisa bersama. Kenapa harus takut putus, dunia toh ga langsung kiamat kalau kalian berpisah. 

Coba deh dipikirkan baik-baik, hubungan kalian masih layak dipertahankan atau tidak?

#Lebih banyak bertengkar daripada berdiskusi dengan pasangan. Dalam situasi ini, perpisahan akan jauh lebih efektif daripada bersama. Jangan buang energi hanya untuk berdebat tiap saat, atau bahkan berteriak dengan pasanganmu. Rugi kalau energimu terkuras habis untuk emosi yang sebenarnya bisa kamu tuntaskan.

#Waktu kebersamaan sudah semakin menipis. Jarang bertemu bukan berarti harus langsung putus. Tapi kalau jarang bertemu karena alasan salah satu sudah merasa ngga nyaman berdekatan, artinya ada yang salah dengan hubungan kalian. Sibuk cari alasan supaya tidak ketemu sama pasangan, karena sudah terbayang akan seperti apa situasinya kalau bertemu.

#Saat ketemuan tapi satu sama lain sibuk dengan urusan masing-masing. Ketemuan seh, tapi pas berduaan kalian lebih nyaman dengan kegiatan masing-masing. Ada disatu tempat tapi jiwanya kosong, bahkan merasa pengen cepat-cepat kabur dari kebersamaan itu.

#Komunikasi semakin memburuk. Udah jarang ngobrol, sekalinya ngobrol malah berantem. Kalau sudah seperti ini, putus adalah jalan terbaik daripada tetap bersama. Komunikasi adalah hal utama dengan pasangan, dengan komunikasi semua hal teratasi dengan baik. Bahkan kalian yang pendiam satu sama lain, tetap harus memiliki komunikasi yang lancar dengan pasangan. Kalau yang satu ini sudah menjadi issue dihubungan kalian, sebaiknya tidak harus memaksakan tetap bersama.

Dunia belum akan berakhir kalaupun kalian sudah tidak bersama. Jangan selalu berburuk sangka dengan perpisahan, siapa tahu dengan berpisah keadaan hati kalian jauh lebih membaik. Daripada harus terus bersama dengan pasangan, justru akan menutup pintu kebahagiaan kalian satu sama lain.

Keputusan berpisah pun sebaiknya diputuskan bersama dalam keadaan yang tidak dipenuhi rasa emosi. Keputusan yang diambil pada saat emosi jadinya akan membuat jarak semakin curam, yang akhirnya membuat kalian tidak bisa berteman baik setelahnya. Apapun keputusannya akan lebih baik kalau kita masih bisa berteman dengan mantan, karena menjaga silahturahmi itu memperpanjang usia. 

Jangan pernah menyesal untuk putus, sesungguhnya ada kebahagiaan lain menanti setelahnya. 

 

Show Comments
BOOKMARK
Total Reading Time: 2 minutes
toc Table of Contents
bookmark_border Bookmark Start Reading >
×


Reset to default

X
×
×

Install this webapp for easier offline reading: tap and then Add to home screen.