The Prologue138Please respect copyright.PENANAtuc4XmIXxs
138Please respect copyright.PENANARawtBzeFHh
“Manusia tidak mengetahui bahwa dia menguasai takdirnya, manusia selalu mencoba bermain sebagai Tuhan namun sesungguhnya Tuhan tidak memainkan nasib manusia, dia hanya menuliskan dan membiarkan manusia memilihnya”
- NN -
Siapa diriku?
Aku terjebak di tengah jalan ditengah malam gelap di antah berantah!
Semua tak kukira berakhir seperti ini, aku berlumuran darah, berdiri ditengah jalan dengan pistol di tangan
Ibu aku tak mau seperti ini
Aku takut....
Aku tak menyangka semua akan seperti ini, aku tak paham kenapa bisa seperti ini. Aku hanya laki-laki biasa bukan seorang pembunuh dan bukan seorang kriminal. Aku takut! Aku takut! Malam ini sangat gelap dan aku tak tau dia dimana. Hanya ada dua kemungkinan aku mati kalau tidak ditabrak oleh kendaraan maka aku akan terbunuh oleh orang ini.
Aku berlari tengah malam dengan darah berlumuran dan dengan menahan sakit di perutku, aku masih bisa merasakan dinginya besi yang menusuk perutku perlahan tersebut. Aku coba menerka takdirku dalam menahan rasa sakitku ini.
Konon katanya jika dalam fase kritis manusia bisa mengeluarkan kemampuan terdesaknya. Aku tak paham seperti apa kemampuan tersebut namun yang kupikirkan sekarang aku bisa memulihkan luka ini dan segera pulang, Ibu aku tak mau mati malam ini dan disini.
Aku tak tau bagaimana awalnya aku menceritakan semua hal ini.
“halo bu, ini Rifan, bu tolong Rifan! Rifan takut! Rifan dikejar orang pakai pisau dan sekarang Rifan ditengah jalan! Jalan sepi malam ini! Rifan takut!”138Please respect copyright.PENANAy7N9HmOgDT
23.15 WIB.
Seorang ibu terbangun dari tidurnya, bawaanya tidak enak karena dia bermimpi hal-hal aneh. Perasaan ibu memang selalu saja kuat terhadap anaknya namun ada apa gerangan? Aku berdoa selalu agar anakku dilindungi olehmu Tuhan. Selalu dalam perlindunganmu.
Namun malam ini aku keringat dingin tidak seperti biasa, ada apa gerangan. Aku bangun sejenak dan hendak akan ke kamar mandi untuk cuci muka dan membaca kitab suci jika perasaan diriku sedang tidak nyaman seperti ini
“Oh Tuhan! Jagalah iya untuk diriku, dialah separuh jiwaku, tidak ada lagi harta yang berharga selain anakku seorang”
Sebuah tingkah laku yang normal dari seorang ibu atas anaknya. Tidak ada yang berbeda dari ibu seperti ibu lainnya yang ada di dunia.138Please respect copyright.PENANAhQIKWk92x7
23.40
Drrrrtttttt.......! sebuah telepon genggam berbunyi tanda ada sebuah sambungan yang masuk ke telepon tersebut. Drrrrrrrrrttttt.......! tidak berhenti sekali namun telepon tersebut berbunyi hingga 3 dan 4 kali. Ini sebuah telepon bukan pesan tertulis atau misscall.
Ada apa gerangan?
Voicemail!
“halo bu, ini Rifan, bu tolong Rifan! Rifan takut! Rifan dikejar orang pakai pisau dan sekarang Rifan ditengah jalan! Jalan sepi malam ini! Rifan takut”
Sebuah suara yang tentu familiar dan tidak terdengar asing
“halo nak! Halo nak! Kenapa kamu? Ini Rivan? Jangan main-main kamu nak! Jangan buat ibu kena sakit jantung! Halo! Halo! Nak!”
Sang ibu panik! Tidak tertolong gejolak dalam hatinya. 5 tahun merantau baru kali pikirnya anaknya kemudian menelpon dengan nada panik buka karena kehabisan uang atau sakit tapi seperti mendengar orang ketakutan. Ketakutan apa?
Rivan tidak banyak musuh dan dia juga sangat mudah bergaul, dari kecil dia tak pernah berkelahi. Apa gerangan ini?138Please respect copyright.PENANAyZt6wzMpgo
23.40
Dia datang! Bajingan itu datang kesini, kakiku sakit luar biasa! Bajingan itu datang! Tuhan aku ingin kau merubah nasibku sekarang juga! Aku berjanji akan menjadi seorang yang baik dan taat kepadamu! Selamat tinggal semua aku harus pergi dan meninggalkan kalian semua!
Lirik Bohemian Rhapsody tiba-tiba menjadi lagu pengiring bagi takdirku hari ini, dengan alunan musik Bryan May yang fenomenal, aku seperti menghadapi malaikat kematian dan diujung tebing, lalu?
Pasrah! Aku pasrah saja! Menanti waktu diriku!
Namun seperti bagaimana dialog dalam lagu Queen itu, ada perdebatan dimana aku melihat pistol ditangaku!
Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh!
Kau yang mati atau dia yang mati! Dengan nama Tuhan aku akan hidup melihat hari esok! Tapi tapi.....aku bisa-bisa dikirim ke penjara dan membusuk disana menjadi primadona bagi para napi karena parasku.
Ha......ha......ha aku lebih baik mati saja! Tidak ya tidak! Kalau mati maka aku harus mengajak dirinya bertemu malaikat kematian, bukan hanya diriku saja.
Bunuh! Bunuh! Bunuh! Paduan suara bergaung di otakku, aku terus melihat pistol di tanganku dan semakin bergaung lagu Bohemian Rhapsody semakin kencang! Freddy Mercury semakin bernanyi kencang sekali dalam otakku! Tidak tidak kau tidak bisa lakukan ini! Kau tidak boleh membunuh!138Please respect copyright.PENANAaTfZlmPnKA
23.30
Bajingan! Malam-malam begini aku heras jalur gelap dan terkutuk ini! Kalau bukan karena uang! Aku tak akan mau melakukan hal ini hanya untuk memastikan menara sinyal ini baik-baik saja.
Pemuda ini sibuk menyalakan rokok ketika kabut tebal di jalan tersebut mulai turun dan menyelimuti semua sisi jalan.
“sekarang apa? Semakin gelap? Kenapa tidak ada pembunuhan saja biar makin ramai malam ini?”
Supir ini menggerutu!
Duitnya habis bermain perempuan! Istrinya sakit dan anaknya butuh sekolah! Mau tidak mau dia harus kerja lembur sendirian ke daerah pelosok dimana pekerjaan ini harusnya bisa diambil teknisi junior bukan senior seperti dia yang sudah kenyang makan asam garam.
Kau pernah makan asam garam? Aku juga belum namun entah kenapa kata ini cocok saja disematkan untuk menggambarkan manusia kaya pengalaman.
Kaya akan perselingkuhan dan hidup susah di kota besar dengan nafsu di tangan dan keluarga di kepala. Seks! Dan cinta adalah dua hal yang sama namun cukup mematikan! Normalkah pria sudah berkeluarga selingkuh untuk memuaskan hasratnya dengan menghabiskan uang kepada wanita penghibur disaat istrinya sakit dan tidak bisa melayani?
Apakah si pria salah? Dia tak ingin menyakiti istrinya dengan memadu wanita lain! Tapi hasrat dia sebagai manusia tentu tak bisa dibendung, birahi bukan air, lepaskan atau meledak!
“Anjing! Makin tebal aja! Siti...Siti...kalau ga karena cinta sudah aku madu kamu!, emangnya saya robot ga punya birahi!”
“ah...ah...ah....” suara desahan wanita sedang memadu kasih
Sepi begini jadi makin keingat saja sama kamu Lastri. Lastri? Entah siapa Lastri ini? Mungkin saja gadis penghibur yang suka main laki-laki kalau kata ibu-ibu komplek dan meninggalkan kampung karena iming-iming kerja menjadi pelayan restaurant namun dijual ke mucikari sesaat sampai di kota.
Mungkin dia wanita yang suka menguras harta laki-laki penuh nafsu yang masih suka bermain wanita. Para pria bersaldo tak terbatas yang banyak di kota besar! Daripada narkoba! Seks lebih baik bukan? Terserah anda mau setuju atau tidak tapi bapak supir ini terus terbayang akan persetubuhan hebat tadi sore dengan perempuan yang dia kenal dari aplikasi kencan.
Kamu tau kan?
Tidak ada yang gratis! Kali ini bayar! Tapi dia masih muda! Butuh uang untuk anaknya di kampung dan menebus dirinya! Wajah cantiknya tidak masalah beradu dengan wajah hitam dan bengis si supir.
Adakah cinta disini? Entahlah mungkin saja sudah mati karena Tuhan berkehendak mematikan cinta manusia dan menghidupaknnya.
Ah terminal itu dimana kami berpisah setelah menghabiskan malam bersama bak seseorang kekasih. Aku memang menyimpan rasa, rasa birahi semata dan tak lebih daripada itu, namun ketika melepasnya aku kemudian merasakan hal lain.
Mungkin ada cinta dan ada dimana aku mulai menikmati bagaimana menghianati cinta kepada istriku.
ns 172.71.255.5da2