Wanita itu berjalan cepat menembus kegelapan malam. Dia menoleh ke sekeliling dengan cemas dan ketakutan. Suasana di sekitarnya begitu sepi dan lengang, namun itu justru membuatnya merasa tidak nyaman. Dia merasa ada yang mengikuti dan mengawasinya dari tadi. Dan benar saja, tiba - tiba di belakangnya muncul sosok misterius yang langsung menyergapnya. Wanita itu membuka mulutnya untuk berteriak meminta tolong, tapi tangan besar langsung membekap mulutnya. Dia berusaha meronta dan melawan, tapi semua sia - sia. Satu tusukan jarum suntik langsung melemahkan tubuhnya. Membuat tak berdaya dan tidak sadarkan diri. Inilah yang ditunggu sosok misterius itu. Saatnya tiba untuk menciptakan karya luar biasanya yang pastinya dikagumi banyak orang.
Detektif Chae Won membelah jalan yang sudah dipenuhi oleh orang yang ingin melihat. Peristiwa pembunuhan sadis memang jarang terjadi. Karena itu semua ingin melihat, mulai para wartawan dan masyarakat umum. Untung para petugas sigap menghalangi sebelum orang - orang itu mengotori TKP. Detektif wanita yang masih muda dan cantik itu diam, menatap mayat wanita itu. Hatinya merutuki si pembunuh sadis yang kali betul - betul di luar batas kemanusiaan. Mata korban ditusuk dengan paku ukuran sedang, wajahnya disayat - sayat. Lalu tangan dan kakinya dikuliti dengan rapi. Terlihat juga bekas menghitam seperti habis dibakar di jari kaki dan tangannya.
"Ini perbuatan iblis, bukan manusia," desisnya pelan menahan amarah.
Rekan - rekannya hanya terdiam. Mereka merasakan kengerian yang sama. Seorang detektif senior melangkah mendekat,
"Ini pembunuhan yang sama seperti 20 tahun lalu," ujarnya. Chae Won dan yang lain menoleh dan menatap detektif itu, tak yakin.
"Kalian tidak percaya padaku? Ikutlah denganku, akan kutunjukkan pada kalian," ujarnya,"lagipula tidak ada lagi yang bisa kalian lakukan di sini, mungkin kasus 20 tahun lalu itu akan menjadi sarana bagi kalian untuk menangkap pelakunya," lanjutnya. Chae Won dan yang lain lalu ikut dengan detektif itu.