“Argh!”8964 copyright protection322PENANA9xCSjh4zXr 維尼
“Lepas!”8964 copyright protection322PENANAc41YXYUyd9 維尼
“Kagak!8964 copyright protection322PENANA41CgIE7he6 維尼
“Lepasin, nggak?!!”8964 copyright protection322PENANAjVseLy4DCo 維尼
“Kalo gue bilang ‘nggak’, ya enggak!!”8964 copyright protection322PENANAwqDiL5EVWm 維尼
Mereka berdua saling menatap penuh amarah. Dua gadis ini sedari tadi tidak melepaskan genggaman tangan masing-masing dari rambut lawan di hadapan. Semua orang memandang ngeri ketika gadis berambut coklat merengek kesakitan sementara gadis berambut hitam tidak juga melepaskan genggamannya dari rambut gadis cengeng tersebut.8964 copyright protection322PENANAArcFyu7Bhn 維尼
“Argh!”8964 copyright protection322PENANADjIv9ogNdI 維尼
Kali ini terdengar jeritan tertahan dari gadis berambut hitam, karena gadis manja dan cengeng ini menarik rambut hitamnya dengan sangat kuat. Siswa lain semakin ramai mengerumuni mereka. Tontonan langka ini akan sangat sayang jika dilewatkan. Pertarungan fisik antara anak Kepala Sekolah dengan Ketua Osis di sekolah mereka ini, akhirnya terjadi juga.8964 copyright protection322PENANACXR4i0tKRK 維尼
“Argh! Rambut Hani....!!!!” gadis berambut coklat mulai menangis keras, lalu kembali menatap bengis gadis di hadapannya.8964 copyright protection322PENANAc8IdaZeMmk 維尼
“Gue bilang ‘lepasin’!” tatapan tajam dan nada suara yang dingin terdengar dari mulut gadis berambut hitam ini.8964 copyright protection322PENANAOIJNPQo38l 維尼
“Nggak!!!” seiring dengan teriakan gadis berambut coklat ini, aksi tarik-menarik rambut ini semakin ganas dan berubah menjadi saling banting ke lantai.8964 copyright protection322PENANAFCnLjczrc7 維尼
Sebelum berlanjut ke adegan perkelahian dua gadis ini, kita mundur dulu ke satu tahun sebelumnya.8964 copyright protection322PENANAa3kb7b4cQy 維尼
* * *8964 copyright protection322PENANAN7Hgt2Kj5v 維尼
Hani berjalan dengan sangat percaya diri menuju gerbang sekolah, tersenyum tipis ketika orang-orang langsung terfokus memandanginya.8964 copyright protection322PENANAxzmd20Ollo 維尼
“Eh, ada bule masuk ke sini, ya?”8964 copyright protection322PENANAKhKUmWFwe2 維尼
“Wah, anak bule!”8964 copyright protection322PENANAnVJNp9ME8U 維尼
Hani tertawa pelan, menghentikan langkah kakinya hanya untuk melihat pantulan dirinya di kaca mobil milik salah satu guru. Tangan kanannya perlahan memegang pipinya dengan begitu hati-hati. Ya, karena ia adalah seorang ‘Hani’. Kemanapun ia pergi, ia akan menjadi kesukaan semua orang. Terima kasih kepada Papa yang telah memberikan gen khas orang Eropa padanya. Hani kembali tertawa pelan, berterima kasih kepada Mama yang telah bertemu dengan Papa ketika berlibur ke Bali dua puluh satu tahun yang lalu, hingga akhirnya menikah dan menghasilkan dua anak perempuan berpenampilan menarik. Hani kembali menghadap ke depan, memasang senyuman cerianya yang selalu enak dipandang. Dengan langkah yang penuh percaya diri, ia menyapa guru piket dengan nada suara yang riang pula.8964 copyright protection322PENANABzUuWj7bCV 維尼
Hani masuk ke ruangan yang sudah ditunjukkan untuk melaksanakan kegiatan MOS. Semua orang hanya bisa memandanginya dengan tercengang. Seorang gadis yang menjulang tinggi. Mereka menyamakan sosok Hani dengan tiang listik. Sebagai balasan atas tatapan dan bisik-bisik tidak sopan yang membicarakannya sedari tadi, Hani hanya memberikan senyuman tipis yang begitu menggemaskan.8964 copyright protection322PENANAR8n8UY9ofN 維尼
“Hani boleh duduk di sini?”8964 copyright protection322PENANASSUZ6vqfdf 維尼
Seorang gadis yang sedang duduk santai di kursi, kini melemparkan pandangan bingung pada Hani. Bukan hanya karena Hani yang menghampirinya secara tiba-tiba, tapi juga nada suara dan ekspresi wajah sok imut yang ia tunjukkan, membuat gadis ini ingin muntah. Belum lagi tadi ia menyebutkan namanya sendiri tanpa diminta. Apa? ‘Hani’? Ya, makhluk bermerek ‘Hani’ yang membuat matanya iritasi. Gadis cuek ini hanya mengangguk malas, membuat Hani tersenyum senang dan duduk dengan anggun.8964 copyright protection322PENANAuh6RSCGP9d 維尼
“Oh, iya, nama lo siapa?” Hani dengan tiba-tiba mengulurkan tangannya.8964 copyright protection322PENANAhlmecSBqzf 維尼
“Tiara.”8964 copyright protection322PENANAB2Y9FrjJ1X 維尼
Balasan yang sangat singkat, lalu gadis ini mengibas-ngibaskan tangannya tepat di depan wajah Hani, menyuruhnya untuk tidak mengganggunya.8964 copyright protection322PENANAx3drXnywfx 維尼
“Main jauh-jauh, gih, sana! Jangan ganggu gue. Hush... hush...!” gadis bernama Tiara sangat tidak berselera meladeni ‘boneka barbie berjalan’ ini.8964 copyright protection322PENANAvZbOxHyhaO 維尼
“Ih, emangnya Hani ayam apa, pake di ‘hush-hush’ segala?!” wajah Hani cemberut menunjukkan bahwa ia tidak suka diusir.8964 copyright protection322PENANABsQx7YIBP7 維尼
Detik berikutnya Hani kembali tersenyum. Hari ini adalah hari pertama ia menjalani MOS, ia tidak ingin merusak hari ini dengan menunjukkan wajah cemberut pada dunia. Lagipula, sosok gadis cantik bersikap ala preman di sampingnya ini sama sekali tidak mengganggu, dia hanya terlalu jujur. Hani putuskan untuk fokus ke depan ketika senior masuk, dan siswa lain mulai duduk dengan rapi.8964 copyright protection322PENANAJsSHACqXlJ 維尼
Hani seperti ‘happy virus’ kemanapun ia pergi. Selalu menunjukkan senyum menggemaskannya pada orang yang hendak marah karena ucapan serta tingkahnya itu, membuat mereka tidak jadi untuk memarahi gadis ini. Hani sangat suka menjaga penampilannya. Bahkan ia hanya merapikan lip balm dengan sembunyi-sembunyi ketika terjadi keributan di depan kelas antara Tiara dan beberapa senior Paskibra yang melakukan MOS pada siswa baru.8964 copyright protection322PENANAECvK15snJJ 維尼
Hari terakhir MOS, para siswa baru membentuk kelompok untuk menampilkan aksi penuh kreativitas. Hani membentuk kelompok bersama Tiara, yang langsung populer di kalangan senior karena aksi pembangkangannya dua hari yang lalu, juga Demi dan Viona. Mereka melakukan cover dance K-Pop setelah Hani merengek seharian dan menunjukkan puppy eyes pada mereka. Diluar ekspetasi Hani, tiga teman barunya ini ternyata penari yang handal. Sambil menunjukkan tarian Nobody dari Wonder Girls, Hani juga menambahkan ekspresi menggemaskan pada siswa lain yang menonton di pinggir lapangan.8964 copyright protection322PENANAgqWXFaOLDc 維尼
Sambil diiringi tepuk tangan yang meriah, Hani turun dari panggung kecil di tengah lapangan itu, berjalan dengan sangat percaya diri sementara tiga temannya menahan malu.8964 copyright protection322PENANAwWRacLHynq 維尼
“Argh! Hueee....”8964 copyright protection322PENANAQ5AhvKN2f3 維尼
Orang-orang yang berdiri tak jauh dari panggung langsung terfokus pada Hani yang kini terduduk di lantai semen lapangan, sambil merengek manja.8964 copyright protection322PENANAlF1uIEshVQ 維尼
“Kalo jalan hati-hati, dong! Aw, sakit....” rengekan Hani semakin menjadi, air mata mulai keluar dari kedua sudut matanya.8964 copyright protection322PENANAtgVxtHVMtE 維尼
Tiara menggeleng pelan lalu pergi begitu saja sambil mengibas-ngibaskan tangan ke arah leher demi mengusir rasa panas. Sementara itu, orang yang ditunjuk oleh Hani sebagai penyebab ia terjatuh, masih tercengang dan memasang ekspresi tak percaya atas apa yang gadis manja ini tuduhkan padanya. Gadis berambut hitam ini memandang kesal pada Hani yang kini dibantu berdiri oleh Demi dan Viona.8964 copyright protection322PENANAvODSYmdqGt 維尼
Hani berjalan pergi dengan tertatih-tatih sambil dibantu oleh dua teman barunya. Sekilas Hani menoleh ke belakang, lalu menunjukkan senyuman sinis pada gadis berambut hitam yang tadi tak sengaja menyenggol bahunya dengan pelan. Melihat senyuman sinis dari gadis bule menyebalkan itu, membuat gadis berambut hitam ini menjadi berang.8964 copyright protection322PENANAzX0ZPyOahx 維尼
Hani duduk di lapangan bersama seluruh siswa baru lain untuk melihat Parade Ekskul, yang menampilkan aksi-aksi unggulan tiap ekskul di sekolah ini demi merekrut anggota baru. Hani sangat antusias melihat penampilan para seniornya, bahkan ia bertepuk tangan dengan penuh semangat setiap pertunjukan selesai. Semua orang di sekelilingnya ikut tertawa pelan melihat sikap lucu Hani.8964 copyright protection322PENANAjI9pol61J9 維尼
“Demi sama Viona mau ikut ekskul apa?” tanya Hani dengan nada suara manja yang sama seperti biasanya.8964 copyright protection322PENANA6XNuTCI1f5 維尼
“Teater, dong!” balas Demi dengan penuh semangat sambil menunjukkan senyuman lebar.8964 copyright protection322PENANA2y0y7AzGoZ 維尼
“Mading, deh, kayaknya.” Viona merapikan poninya yang tertiup angin.8964 copyright protection322PENANAymfXiqfhCL 維尼
“Kalo Tiara?” kali ini Hani menunjukkan senyumannya yang membuat mata iritasi kepada Tiara.8964 copyright protection322PENANA7pNbqRCGc3 維尼
“Cheers.”8964 copyright protection322PENANAJRFz9AR3LP 維尼
Ucapan singkat Tiara terdengar bersamaan dengan dimulainya sebuah musik dance yang cukup nyaring. Sekelompok gadis dengan pakaian ala anggota cheerleaders seperti di film Bring It On, mulai melakukan aksi di lapangan sekolah. Hani terus memperhatikan dengan wajah takjub. Semua orang menahan nafas ketika salah seorang anggota cheerleaders dilempar ke udara, lalu spontan bersorak kagum ketika anggota lain berhasil menangkapnya. Tanpa sadar Hani berdiri dan bertepuk tangan sambil bersorak kegirangan, membuat orang lain di sekelilingnya melakukan hal yang sama.8964 copyright protection322PENANAUZljGbJLXf 維尼
“Oke, Hani juga mau ikut masuk Cheers!!” Hani terlihat sangat bersemangat.8964 copyright protection322PENANAyv8zVq60HW 維尼
“Cih!”8964 copyright protection322PENANARcJJL05pG4 維尼
Dengusan seseorang di sebelah kirinya, membuat Hani menoleh dengan kaget. Ia tak menyangka ada orang yang sangat berani memandang rendah dirinya. Hani dapat melihat seorang gadis berambut hitam yang berdiri anggun sambil melipat lengan di depan dada. Hani sangat yakin, bahwa orang yang meng-‘interupsi’ kesenangannya tadi adalah gadis ini.8964 copyright protection322PENANAXjFF7YW26v 維尼
“Oh, excuse me? Ada masalah apa lo sama gue?” hardik Hani sambil menunjukkan tatapan tidak suka pada gadis berambut hitam ini.8964 copyright protection322PENANAxtsDpG2bms 維尼
Gadis berambut hitam ini memandang tak percaya pada Hani, lalu mendecakkan lidah.8964 copyright protection322PENANApGLi5SmUd6 維尼
“What’s your problem?” gadis berambut hitam ini masih bersikap anggun ketika menyipitkan matanya pada Hani, dan menganggap gadis manja di depannya ini adalah orang tidak waras.8964 copyright protection322PENANAw3TMHB81j5 維尼
Hani teringat akan sesuatu. Ya, gadis menyebalkan di depannya ini adalah orang yang sama dengan yang menyenggol bahunya tadi. Mata Hani lalu tertuju pada nama yang terpampang di seragam sekolah lama gadis ini.8964 copyright protection322PENANAkun26LDwp5 維尼
“Hah? ‘Quinn’? Nama apaan tuh? Orangtua lo ngasih nama itu berharap biar suatu saat lo jadi ratu kerajaan, gitu? Eewww... gross....”8964 copyright protection322PENANAyDvOWWt7pN 維尼
Ucapan Hani barusan benar-benar mengejutkan bagi gadis berambut hitam ini. Ia memandang marah pada Hani, yang kini tersenyum mengejek ke arahnya. Berani sekali gadis ini menghina nama pemberian orangtuanya?!8964 copyright protection322PENANADyAqV61l1A 維尼
Hani membelalak ketika tanpa diduga, gadis ini menarik kerah seragam Hani.8964 copyright protection322PENANAgDnpaCMXMv 維尼
“Uhuk!”8964 copyright protection322PENANAEvLLE3CenH 維尼
Hani terbatuk-batuk ketika gadis berambut hitam di hadapannya mempererat cengkeramannya. Beberapa orang di sekeliling mereka memandang ngeri. Perkelahian antar siswi baru di masa MOS? Yang benar saja! Hani mencoba melepaskan diri dari cengkeraman kuat gadis bernama Quinn ini. Hani memandang marah, sementara gadis di depannya menatap penuh kebencian.8964 copyright protection322PENANATBIwCP4O4v 維尼
* * *8964 copyright protection322PENANAviSDicL0uA 維尼
ns3.235.140.84da2