-
info_outline 資料
-
toc 目錄
-
share 分享
-
format_color_text 介面設置
-
exposure_plus_1 推薦
-
report_problem 檢舉
-
account_circle 登入

“Argh!”
“Lepas!”
“Kagak!
“Lepasin, nggak?!!”
“Kalo gue bilang ‘nggak’, ya enggak!!”
Mereka berdua saling menatap penuh amarah. Dua gadis ini sedari tadi tidak melepaskan genggaman tangan masing-masing dari rambut lawan di hadapan. Semua orang memandang ngeri ketika gadis berambut coklat merengek kesakitan sementara gadis berambut hitam tidak juga melepaskan genggamannya dari rambut gadis cengeng tersebut.
“Argh!”
Kali ini terdengar jeritan tertahan dari gadis berambut hitam, karena gadis manja dan cengeng ini menarik rambut hitamnya dengan sangat kuat. Siswa lain semakin ramai mengerumuni mereka. Tontonan langka ini akan sangat sayang jika dilewatkan. Pertarungan fisik antara anak Kepala Sekolah dengan Ketua Osis di sekolah mereka ini, akhirnya terjadi juga.
“Argh! Rambut Hani....!!!!” gadis berambut coklat mulai menangis keras, lalu kembali menatap bengis gadis di hadapannya.
“Gue bilang ‘lepasin’!” tatapan tajam dan nada suara yang dingin terdengar dari mulut gadis berambut hitam ini.
“Nggak!!!” seiring dengan teriakan gadis berambut coklat ini, aksi tarik-menarik rambut ini semakin ganas dan berubah menjadi saling banting ke lantai.
Sebelum berlanjut ke adegan perkelahian dua gadis ini, kita mundur dulu ke satu tahun sebelumnya.
* * *