Jun pergi ke sekitaran pagar, karena dia tidak punya uang untuk makan di restoran jadi dia lebih memilih untuk berburu hewan liar di sekitaran desa.copyright protection127PENANAXEObzT10Ga
“Ah..uhhh..” Suara seorang gadis seolah kebinggungan untuk mengajak bicara Jun atau tidak, membuat Jun menoleh kearahnya.copyright protection127PENANA05yg2j6DCw
“Bagaimana dengan kerja paruh waktu mu?” Jun bertanya santai pada Agnes yang juga mengikutinya berjalan di sekitaran desa.copyright protection127PENANAcdUu8u5gfv
“Karena desa masih belum normal membuat pengunjungnya hanya beberapa.” Agnes berucap dengan malu.copyright protection127PENANAQu9Fm67NnW
Agnes sadar di satu-satunya Elf yang tinggal di desa ini, itu membuatnya harus selalu mengenakan tudung untuk menutupi telinganya, dia mengenakan baju berwarna hijau yang di tutup dengan kulit rusa, celan panjang yang biasa, dan sepatu kulit yang di ikat.copyright protection127PENANAaCx4Iqz9aT
“Lalu?” Jun bertanya ambigu membuat Agnes semakin binggung.copyright protection127PENANAfr8fQ1ANFj
“Lalu, emm.. aku pergi mencari herbal.”copyright protection127PENANAgYjAGDHnTn
“Jangan terlalu jauh dari desa, mungkin beberapa goblin masih bersembunyi di hutan.” Jun menginggatkan, lalu seketika dia terdiam dan matanya tertuju pada semak-semak di depannya dan mengambil kerikil di sekitarnya.copyright protection127PENANAA63sa54Vpd
Agnes yang melihat sikap Jun segera menggengam busurnya bersiap untuk memanah.copyright protection127PENANAtqGwAp0Wwj
-DAAZZZ..!!copyright protection127PENANA7be1vyg6U7
Berbarengan dengan suara itu, efek udara yang melingkar di tangan Jun seolah menggambarkan seberapa cepat lemparan yang Jun lakukan barusan.copyright protection127PENANAU8SDE6fq2v
Agnes hanya bisa menatap kaget, dia tidak bisa melihat pergerakan tangan Jun, kecuali sebuah bayangan hitam yang terbang seperti lalat melewati matanya.copyright protection127PENANAoXq9yTXyMP
“Apa itu goblin?” Agnes bertanya.copyright protection127PENANAcJNomgYL2L
“Sebuah kelinci liar.” Jun berucap dan segera berlari mendekatinya.copyright protection127PENANAgAAH5J7N1C
‘Kelinci? Bagaimana dia bisa melihat kelinci dari jarak sejauh ini?’ Agnes bertanya-tanya, sejak kemunculan Jun dia selalu menganggapnya orang aneh, bahkan lebih aneh dari dia yang juga merupakan Elf di desa.copyright protection127PENANAYv7ygZc8zx
Agnes yang juga penasaran berlari cepat kearah Jun dan menatap hasil buruannya.copyright protection127PENANASRI6qomzsk
“Ah.. bukanya ini kelinci terbang berbulu cokelat, aku kira hewan itu hanya ada dalam dongeng.” Agnes berseru menatap kelinci sebesar kucing dewasa itu tergeletak mati.copyright protection127PENANA8z0zPCTahE
“Kelinci dalam legenda?” Jun berkata dengan nada bertanya.copyright protection127PENANAZZhcvax7So
“Mereka bilang kelinci itu bisa terbang, dagingnya sangat lembut dan sangat sulit untuk di temukan, karena mereka hanya beranak satu setiap sepuluh tahun sekali.” Agnes menerangkan.copyright protection127PENANAYtXipuLMU0
‘PING..!!’copyright protection127PENANAlkUsGQmJU0
Notifikasi muncul menandakan Jun memiliki title baru seorang pemburu kelinci, tapi Jun segera mengabaikannya dan fokus menguliti kelinci lalu di bersiap untuk membakarnya.copyright protection127PENANAh3IdpkwmuZ
“Kelinci ini hanya ada dalam legenda, pasti harganya sangat mahal, mungkin bisa sampai 10 juta col, jika kamu jual” Agnes berucap menahan Jun.copyright protection127PENANAx638qMiY0F
“Aku rasa orang di desa tidak aka nada yang mampu untuk membelinya.” Jun menatap Agnes, lalu membuka Item mall dari menunya dan mengambil beberapa botol kecap, saus dan penyedap rasa lalu menaburinya di atas potongan daging kelinci.copyright protection127PENANA3e4Rw9NTuD
Agnes hanya menatapnya penasaran, di hadapan Jun dia terlihat seperti seorang bayi yang baru pertama kali melihat dunia, jadi dia tidak kaget lagi dengan apa yang Jun lakukan melainkan penasaran.copyright protection127PENANAMLGouPBAve
Melihat botol-botol kecap Agnes segera teringat bahwa dia telah di diselamatkan oleh Jun saat pertarungan di desa.copyright protection127PENANACJhu8PYPdJ
“Emm.. sebelumnya terimakasih karena sudah menyelamatkan ku.” Agnes berkata dengan canggung.copyright protection127PENANA0Xa7hpJHFS
“Itu tidak masalah, kalian bahkan mengijinkan ku untuk tinggal di desa.” Jun membalas dan masih sibuk dengan kelinci yang di panggangnya bahkan sudah menebarkan harum-harum yang di rindukannya dari dunia nyata.copyright protection127PENANAt3AzdEGVVm
“Ayahku menyimpan separuh Potion merah yang kamu berikan padanya, dia bilang Potion itu sangat berguna untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang berada di ambang kematian.” Agnes sangat ingin melihat Potion merah ajaib itu lagi, menurutnya meminum Potion itu satu banding satu juta orang yang bisa meminumnya.copyright protection127PENANAmufDGc56gR
“Aku senang dia menggunakannya dengan benar.” Jun berucap.copyright protection127PENANAd4sX0qZlEB
“Andai saja kamu bisa datang beberapa tahun sebelumnya.” Agnes bergumam dengan wajah sedih, dia berharap Jun bisa datang di tahun-tahun sebelumnya dan memberikan Potion merah kepada ibunya.copyright protection127PENANAtvciut5Oy4
Jun telah mengerti apa yang di maksud Agnes, namun itu di luar kekuasaanya jadi dia hanya bisa menghiburnya.copyright protection127PENANAcNnRYWjMG9
“Makanlah.” Jun menyerahkan separuh daging kelinci panggang hasil buruangnnya kepada Agnes.copyright protection127PENANAzbyB9C7UaW
Agnes menyeka matanya dan tidak percaya Jun akan memberikan kelinci panggang padanya, Agnes menatap daging kelinci itu yang sudah di beri bumbu oleh Jun, dia tidak tau apa yang sudah di tuangkan Jun pada daging itu, tapi itu membuat aromanya sangat tajam dan terlihat semakin enak.copyright protection127PENANAZCorhGGEQ1
“Kesempatan yang langka untuk bisa memakan daging mewah.” Ucap Jun kemudian, lalu memakan daging kelinci bagiannya hingga dia bisa merasakan masakan duniawai lagi di tempatnya saat ini.copyright protection127PENANApWsiDS5eay
‘Mungkin jika kita punya kacang, kita bisa membuat sate kelinci.’ Jun berandai dalam hatinya sembari terus makan.copyright protection127PENANAGrepvvO40X
Agnes mengigit daging kelinci yang dengan lembut memenuhi mulutnya, tidak pernah dalam hidupnya dia merasakan makanan yang seenak ini, lalu dengan cepat dia mengigit lagi hingga tanpa sadar daging di tangannya telah habis. copyright protection127PENANAPvUeX1pSpT
Lalu dia menatap Jun yang di tanggannya masih tersisa daging, Jun menatapnya dengan tertegun dan sekarang dia merasa menjadi kambing yang di perhatikan oleh serigala.copyright protection127PENANApv6TDmFzc0
“Aku tidak berjanji memberikan mu separuhnya.” Jun berkata santai.copyright protection127PENANAsSp4W9iTXJ
“Emm..” Agnes tidak berkata apapun, dan hanya menurunkan bahunya seolah mengeluh.copyright protection127PENANA7Xg9hxRFOC
“Aku ingat salah seorang goblin menyerangmu dengan sihir api, apa kamu juga memiliki sihir?” Jun bertanya.copyright protection127PENANAPB7ZKire5H
Agnes mendengar Jun tapi hanya memalingkan wajah dan mengembangkan pipi merah mudanya.copyright protection127PENANAzG9P7g2WI9
“Aku akan memberikan mu sisanya jika kamu menjawabnya.” Jun segera memancing Agnes dengan daging di tangannya.copyright protection127PENANAFTQGt283VD
“Aku masih level satu, kemampuan memanahku di atas rata-rata karena aku memiliki darah separuh Elf.” Ucapnya segera.copyright protection127PENANAR56HVvw9ku
“Kamu masih belum memiliki skill?” Jun kembali bertanya.copyright protection127PENANAxG7B89eXVY
“Skill kemampuan harus di buat dari awal, jika kamu memiliki uang yang banyak kamu bisa membelinya dengan harga yang mahal.” Agnes berkata dengan tidak sabar.copyright protection127PENANA4eLh9JpzmC
“Bagaimana mereka menjual Skill dan menggunakannya?” Jun masih bertanya.copyright protection127PENANACLfTWQAmFH
“Caranya mudah, berikan aku dagingnya dan akan ku beritahu sisanya.” Akhirnya Agnes kehabisan kesabaran dan segera meminta Jun menepati janjinya.copyright protection127PENANAjasC5Atv67
“Maafkan aku, aku sangat tertarik dengan ucapanmu.” Jun segera memberikan daging bakarnya pada Agnes, dan Agnes berbicara sembari mekan.copyright protection127PENANALOi1JnLfwC
“Kamu bisa membeli Stone skill/Batu Skill yang mempermudahmu untuk memiliki Skill yang sudah di beli, atau membeli Book skill/Buku Skill yang berarti kamu harus memulainya dengan membaca dan memahaminya, tentu saja harga Book skill/Buku Skill lebih murah daripada Stone skill/Batu Skill.” Lanjut Agnes.copyright protection127PENANAcTGD8srTHL
ns18.207.108.182da2