767Please respect copyright.PENANAjintqAUj1U
767Please respect copyright.PENANAtx48fg8b0y
Siang hendak menjemput senja. Parkiran sekolah sudah mulai sesak karena bel terakhir sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Kirana berjalan ke halte dengan gusar. Cewek itu memilih untuk bergabung dengan siswa siswi yang sedang menunggu angkutan umum disana. Hanya ada beberapa orang. Tidak terlalu ramai. Karena kebanyakan dari siswa SMA Kartika memang membawa kendaraan pribadi.767Please respect copyright.PENANANZlWAAEFws
Kira melirik jam tangan mungilnya dengan kesal. Sudah jam empat. Tak butuh waktu lama, halte mulai kosong. Menyisakan Kira bersama beberapa siswa kelas duabelas yang tidak dikenalnya. Berhubung dirinya adalah siswa baru, jadi itu wajar saja.767Please respect copyright.PENANASkog0L1Uhk
Jika saja bukan Bunda yang meminta agar Abi —kakak semata wayangnya— untuk menjemputnya, ia pasti akan menerima tawaran Cesa, Tifa, dan Dea —sahabat barunya— untuk mengantarkannya pulang. Itulah Kirana, ia mudah beradaptasi. Tak butuh waktu lama, ia sudah mendapat teman disana. 767Please respect copyright.PENANARrLBP0sNkB
Kira meng-slide layar handphonenya saat dirasanya benda itu bergetar. Sebuah pesan teks masuk. 767Please respect copyright.PENANAFkR1LdACWN
From bAbi :767Please respect copyright.PENANAYy3qLYbwc6
767Please respect copyright.PENANACaj7Xg61lC
[Hola adek gue yang manisnya kayak kecap Jepang. Maafin kakakmu ini ya, dek. Gue nggak bisa jemput karena ban motor gue bocor. Ini lagi dorong, hehehe. Maap yaak. Jangan marah. Naik angkot aja yaa. Gampang kan? Oke. See you my princess 😘😘]767Please respect copyright.PENANA6EPQC8UzXa
"Bangsat!" Kira mengumpat kesal setelah sebelumnya bergidik geli melihat emotikon di akhir pesan Abi. Angkot apaan coba? Batin Kira. 767Please respect copyright.PENANACYI9Pf8qzs
Kalau saja dia tahu mau naik angkot yang mana, dia lebih memilih naik angkutan itu dari pada harus menunggu Abi. 767Please respect copyright.PENANAA8Ef6zidmD
[Apaan maksudnya? Ini udah jam empat lho. Gila lo ya! Tuh angkot udah pergi dari tadi. Udah sore banget. Mana ada angkot yang lewat. Pokoknya gue mau dijemput sekarang. Sekolah udah sepi. Takut nih. Buruan! Gue tungguin] 767Please respect copyright.PENANAlzkknsSJYh
Send767Please respect copyright.PENANAx9x2NnWN8j
Kirana menelfon nomor Abi berkali-kali. Tapi operator terus yang menjawab, mengatakan bahwa nomor kakaknya sedang tidak bisa dihubungi. 767Please respect copyright.PENANAQVID2scVcy
Kakinya mengehentak bumi dengan kesal. Ia menggerutu sendirian. Tak mempedulikan bahwa rombongan siswa kelas duabelas yang sejak tadi di halte bersamanya mulai menatap Kira dengan genit. 767Please respect copyright.PENANAoOia4R5Cx5
Kondisi sepi, tak ada angkutan yang lewat. Dan keberadaan Mereka semakin memperkeruh suasana. 767Please respect copyright.PENANAlXkGZdHz8I
Awas aja kalau berani macem-macem. Kira menatap mereka dengan tatapan jengkel. Ia tak segan untuk mengeluarkan jurus karate andalannya kalau perlu. Bisa Kira lihat dari sudut matanya. Seorang dari mereka berjalan ke arahnya. 767Please respect copyright.PENANACnpWxJG3dP
"Adek... " godanya jahil. "Pulang kuy. Bareng kakak aja." Cowok itu sudah berada disamping Kira sambil memasukkan tangannya ke kantong celana. 767Please respect copyright.PENANACU7sxc8xPd
Kira menatapnya sekilas lalu kembali melirik layar handphonenya berharap ada balasan dari Abi. Ternyata tidak. Kira kalut. Ia sendirian disini. Tak ada angkutan apapun. Jantungnya berdegup kencang. Tanpa sadar, Kira mengepalkan tangannya. Membuat buku jarinya memutih. 767Please respect copyright.PENANAsDQFQzyjPB
"Adek siswi baru, ya? " tanya yang satunya. Membuat Kira gemas. Tangannya sudah terkepal dengan kuat. Siap menyerang. 767Please respect copyright.PENANAKm8f8wyRNT
"Aduhh. Kok tangannya dikepal gitu sih? Kayak es aja pake dikepal-kepal?"767Please respect copyright.PENANABjK7cf0bg4
"Udah. Jangan gangguin woi! Ntar pada bonyok!" Lalu mereka semua tertawa.767Please respect copyright.PENANAbuPCMog3ZK
Kira mengatupkan bibirnya rapat. Wajahnya menatap bumi. Antara malu dan takut. Orang yang Kira duga sebagai ketuanya berdiri di hadapan Kira. 767Please respect copyright.PENANAr1VGJtnsaN
Satu tangannya yang sejak tadi terlipat di dada, ia gunakan untuk mengangkat dagu Kira. Membuat mata mereka bertatapan. "Manis juga. Buat gue aja, ya?" cowok itu tersenyum meremehkan.767Please respect copyright.PENANAiClH654gXc
Dan. Duumm. 767Please respect copyright.PENANA4tHvoORgQW
Tinju Kira yang sejak tadi mengeras. Berhasil membuat bogeman mentah mendarat di rahang kiri cowok itu. Membuatnya terjerembab ke belakang. 767Please respect copyright.PENANAk8HHXh3f9N
Kira menatap mereka kesal. Akhirnya keluar juga tuh jurus. Ternyata tidak sia-sia Kira belajar karate bersama ayahnya di Dojo. 767Please respect copyright.PENANAF4REoUKfe0
Teman-teman cowok itu langsung berlarian membantu ketuanya berdiri. Cowok itu menyeka cairan kental di ujung bibirnya dengan kasar. Matanya menatap Kira tajam. 767Please respect copyright.PENANAFQEr6WNuMx
"Lo pikir gue apaan?! Seenaknya ngomong gitu. Gue bukan barang!! Jangan mentang-mentang lo senior jadi lo bebas ngomong gitu ke junior lo!!" Kira berapi-api. Dia tak terima diperlakukan begitu. 767Please respect copyright.PENANAA6rcM7OYNP
"Dasar cewek sial—" Cowok itu mengangkat tangannya di udara. Bersiap menampar Kira sebagai bentuk balas dendam atas stempel di rahang Kirinya. 767Please respect copyright.PENANAWUiJTc3lwR
Kira memejamkan matanya. Bersiap menerimanya. Siap atas rasa sakit tamparan cowok itu yang mungkin jauh lebih sakit dari bogemannya pada cowok itu. Kira siap. Itu takdir.767Please respect copyright.PENANAPjYqjrgmQa
Tapi kenapa rasa perih seperti setruman itu tak terasa di Pipinya? Perlahan Kira membuka matanya kaget. Menatap tangan cowok itu yang diam bak melayang di udara.767Please respect copyright.PENANA6rWJqOuDgj
Cowok itu sama terkejutnya dengan Kira. Ia menatap jengkel ke arah cowok di samping Kira. Cowok yang sedang mencekal tangannya. Menghalanginya menampar Kira. 767Please respect copyright.PENANAtaIsGamB4a
"Deon," Bisik cowok yang menampar Kira tertahan. 767Please respect copyright.PENANAuRg2hdC0j9
Kira menatap keduanya tidak mengerti. Mereka saling kenal? Apa di juga ada niatan buruk sama Kira? Tapi kenyataannya lain. Ia malah menolong Kira. 767Please respect copyright.PENANAopP3QAITqk
Sementara teman-teman cowok yang Kira bogem tadi malah lari terbirit-birit. Meninggalkan ketuanya sendirian. Kira diam ditempat. Menatap mereka tanpa bergidik.767Please respect copyright.PENANAcOdXMAmgCz
Cowok bernama Deon itu menghempaskan tangan cowok itu kasar. Matanya memandang cowok itu dengan tatapan nanar. "Lo belum puas gue hajar?!! " tanyanya sarkatis.767Please respect copyright.PENANAhwNzBOLaZ7
"Mau lo apa?!!" tanya cowok didepan Kira tak kalah sinis.767Please respect copyright.PENANAp154iFYeQ3
"Gue nggak suka lo ganggu dia!!" bentak Deon sambil menatap Kira dan mengacungkan telunjuknya767Please respect copyright.PENANAR0AAxltMir
767Please respect copyright.PENANAZ0dezImCRB
ke arah cowok itu. 767Please respect copyright.PENANAy1Xtem5WsP
Cowok di depan Kira menatapnya dengan sambil nyengir kuda. "Jadi dia? Target lo selanjutnya?" tanya cowok itu sambil menatap Kira lewat sudut matanya. 767Please respect copyright.PENANAA6lDogwsY8
Deon geram lalu mendorong tubuh cowok itu hingga menghantam bangku halte. Membuat Kira yang sejak tadi diam ditempat langsung menutup wajahnya. 767Please respect copyright.PENANAQHiESlgZPA
Takut bercampur ngeri. Bagaimana tidak? Hanya dengan sekali dorong cowok itu sudah terhuyung ke belakang. Bayangkan betapa kuatnya Deon. 767Please respect copyright.PENANAc2BsEM0UCt
"Ayo!" Deon menarik paksa tangan Kira ke tempat motornya terparkir. 767Please respect copyright.PENANAb2ljE43hFZ
Kira hanya pasrah sambil melirik ke belakang. Memastikan bahwa cowok tadk baik-baik saja. Ia khawatir cowok itu terluka parah. 767Please respect copyright.PENANAk45Ehio17a
Cowok yang jatuh terjeremban itu kini tertawa geli. Menatap Deon yang dengan mudahnya menarik tangan Kira untuk mengikutinya. 767Please respect copyright.PENANA3w9npBIplT
Deon meminta Kira naik ke motornya. Cowok itu bermaksud mengantarnya pulang. 767Please respect copyright.PENANAlSfjElj9LR
"Naik!" perintah Deon yang hendak memasang helm. Namun gerakannya terhenti begitu dilihatnya Kira masih bengong. 767Please respect copyright.PENANAWw1QGtkeY5
Kira masih terdiam di samping motor Deon. Tak mengerti dengan apa yang terjadi. Cewek itu menatap kosong ke arah Deon. Kenapa dia mau membantu Kira. Padaha Kira tak mengenal Deon. 767Please respect copyright.PENANAygJmQfVYhG
Meski Deon memang terkenal dan jadi incaran banyak Cewek di SMA Kartika lantaran wajahnya yang ganteng dan dikenal sebagai cowok badboy di sekolah.767Please respect copyright.PENANA15WgeXUzNt
Hanya itu yang Kira tahu. Dan Kira yakin Deon juga tidak mengenalnya. Apalagi insiden saat Deon mendorong cowok tadi membuat Kira berpikiran yang aneh tentangnya. 767Please respect copyright.PENANANRTHFxJ6q6
Dia aja sampe kejengkang karena cuma di dorong. Apalagi gue? Bisa mati duluan kali. Batin Kira.767Please respect copyright.PENANABQMefGrQlm
Deon menatap Kira yang bediri mematung seperti manekin. Hingga saat Deon memasangkan helm di kepalanya cewek itu tetap tidak sadar. Deon gemas sendiri lalu. 767Please respect copyright.PENANAmkB6JzExtp
Cup. 767Please respect copyright.PENANAYDITeFjz89
Kira merasakan pipinya menghangat. Ia tersadar saat dilihatnya Deon senyum-senyum tak jelas sambil menatapnya dengan gemas. Kira meraba pipinya tidak percaya. Matanya membelalak seolah baru tersadar sesuatu. 767Please respect copyright.PENANAtwoZ0kziqI
"Dasar. Mau dianterin pulang aja minta dicium dulu. Apalagi—"767Please respect copyright.PENANAM1UjbTvjdH
"Apalagi apa maksud lo? Dasar mesum! Ngapain lo barusan?!!" Kira menatapnya penuh dendam. 767Please respect copyright.PENANABkQyOqNgam
"Cium pipi lo. Gimana? Nggak kerasa ya? Keasyikan melamun sih. Mau diulang? Auuwh—" Deon menjerit.767Please respect copyright.PENANAT6DjdVwDct
Spontan tangannya menepis tangan Kira. Tangannya berdenyut karena cubitan super Kira. 767Please respect copyright.PENANAzAGyuf6uMW
"Makanya jangan macem-macem!"767Please respect copyright.PENANA4E6zaOFpVA
"Iya. Nggak bakalan deh. Gue cuma mau nganterin lo pulang." Deon meringis mengusap lengannya. 767Please respect copyright.PENANAXctGnPcYhk
"Gue nggak mau." Kira menggeleng parno. 767Please respect copyright.PENANAxAyxc7quSS
"Santai, gue nggak makan orang."767Please respect copyright.PENANAo2v9n8g8hJ
767Please respect copyright.PENANAvCOYIeCXbQ
767Please respect copyright.PENANAiLH2UlVU3q
767Please respect copyright.PENANAPZUZTcXS2g
767Please respect copyright.PENANA5U4VcR6jD7
767Please respect copyright.PENANAX14xeHNxkJ
767Please respect copyright.PENANAw8y5g7bfGw
767Please respect copyright.PENANA85LlotOlZz
Hehehehehe. Maap masih abal-abal767Please respect copyright.PENANA6RomwQoB3o
767Please respect copyright.PENANALbd5DiNxzU
767Please respect copyright.PENANAfQaE0akrlz
767Please respect copyright.PENANAX3AJKIck87
767Please respect copyright.PENANANJu1i9s9Bl
767Please respect copyright.PENANAA2WHjQREZK
Give me vote and comment 767Please respect copyright.PENANAdP5vZDAaaj
767Please respect copyright.PENANAgpr1Q3GAao
767Please respect copyright.PENANAXZbn2Q4OFa
767Please respect copyright.PENANAg5X9JZAmkV
767Please respect copyright.PENANAXg8wB9k6GU
767Please respect copyright.PENANAcJkf7m0uKO
Saaayaang reader 767Please respect copyright.PENANAs0sE3CEDRk
767Please respect copyright.PENANAOGYT204cWi
767Please respect copyright.PENANAQ85auznuPh
767Please respect copyright.PENANAfJFYcMxcBn
767Please respect copyright.PENANALmWeI5Q2ap