859Please respect copyright.PENANAnPmFtl6Qn1
859Please respect copyright.PENANAn2qNtIHxG5
Siang hendak menjemput senja. Parkiran sekolah sudah mulai sesak karena bel terakhir sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Kirana berjalan ke halte dengan gusar. Cewek itu memilih untuk bergabung dengan siswa siswi yang sedang menunggu angkutan umum disana. Hanya ada beberapa orang. Tidak terlalu ramai. Karena kebanyakan dari siswa SMA Kartika memang membawa kendaraan pribadi.859Please respect copyright.PENANATSGbR4ltUx
Kira melirik jam tangan mungilnya dengan kesal. Sudah jam empat. Tak butuh waktu lama, halte mulai kosong. Menyisakan Kira bersama beberapa siswa kelas duabelas yang tidak dikenalnya. Berhubung dirinya adalah siswa baru, jadi itu wajar saja.859Please respect copyright.PENANAdW1SWfl9iA
Jika saja bukan Bunda yang meminta agar Abi —kakak semata wayangnya— untuk menjemputnya, ia pasti akan menerima tawaran Cesa, Tifa, dan Dea —sahabat barunya— untuk mengantarkannya pulang. Itulah Kirana, ia mudah beradaptasi. Tak butuh waktu lama, ia sudah mendapat teman disana. 859Please respect copyright.PENANAWJIwsPtDab
Kira meng-slide layar handphonenya saat dirasanya benda itu bergetar. Sebuah pesan teks masuk. 859Please respect copyright.PENANALaHUnHAgF3
From bAbi :859Please respect copyright.PENANAlJezxwKVbn
859Please respect copyright.PENANAfAoveCZSAm
[Hola adek gue yang manisnya kayak kecap Jepang. Maafin kakakmu ini ya, dek. Gue nggak bisa jemput karena ban motor gue bocor. Ini lagi dorong, hehehe. Maap yaak. Jangan marah. Naik angkot aja yaa. Gampang kan? Oke. See you my princess 😘😘]859Please respect copyright.PENANAL0Hf1AtMrc
"Bangsat!" Kira mengumpat kesal setelah sebelumnya bergidik geli melihat emotikon di akhir pesan Abi. Angkot apaan coba? Batin Kira. 859Please respect copyright.PENANAUkMtnJXMvk
Kalau saja dia tahu mau naik angkot yang mana, dia lebih memilih naik angkutan itu dari pada harus menunggu Abi. 859Please respect copyright.PENANAlEJ6Wn8O4G
[Apaan maksudnya? Ini udah jam empat lho. Gila lo ya! Tuh angkot udah pergi dari tadi. Udah sore banget. Mana ada angkot yang lewat. Pokoknya gue mau dijemput sekarang. Sekolah udah sepi. Takut nih. Buruan! Gue tungguin] 859Please respect copyright.PENANAdskwOWZOpU
Send859Please respect copyright.PENANAAIP2Y9me5N
Kirana menelfon nomor Abi berkali-kali. Tapi operator terus yang menjawab, mengatakan bahwa nomor kakaknya sedang tidak bisa dihubungi. 859Please respect copyright.PENANADKZzx7qtHv
Kakinya mengehentak bumi dengan kesal. Ia menggerutu sendirian. Tak mempedulikan bahwa rombongan siswa kelas duabelas yang sejak tadi di halte bersamanya mulai menatap Kira dengan genit. 859Please respect copyright.PENANA8019C144SZ
Kondisi sepi, tak ada angkutan yang lewat. Dan keberadaan Mereka semakin memperkeruh suasana. 859Please respect copyright.PENANANoifGCeG7A
Awas aja kalau berani macem-macem. Kira menatap mereka dengan tatapan jengkel. Ia tak segan untuk mengeluarkan jurus karate andalannya kalau perlu. Bisa Kira lihat dari sudut matanya. Seorang dari mereka berjalan ke arahnya. 859Please respect copyright.PENANA8YwSlAtW7Z
"Adek... " godanya jahil. "Pulang kuy. Bareng kakak aja." Cowok itu sudah berada disamping Kira sambil memasukkan tangannya ke kantong celana. 859Please respect copyright.PENANA6sxhoRVIRa
Kira menatapnya sekilas lalu kembali melirik layar handphonenya berharap ada balasan dari Abi. Ternyata tidak. Kira kalut. Ia sendirian disini. Tak ada angkutan apapun. Jantungnya berdegup kencang. Tanpa sadar, Kira mengepalkan tangannya. Membuat buku jarinya memutih. 859Please respect copyright.PENANAzmzQH8CuwG
"Adek siswi baru, ya? " tanya yang satunya. Membuat Kira gemas. Tangannya sudah terkepal dengan kuat. Siap menyerang. 859Please respect copyright.PENANA6V7v6iujtf
"Aduhh. Kok tangannya dikepal gitu sih? Kayak es aja pake dikepal-kepal?"859Please respect copyright.PENANAdDYRnMzZnv
"Udah. Jangan gangguin woi! Ntar pada bonyok!" Lalu mereka semua tertawa.859Please respect copyright.PENANASJ8WPN7G6w
Kira mengatupkan bibirnya rapat. Wajahnya menatap bumi. Antara malu dan takut. Orang yang Kira duga sebagai ketuanya berdiri di hadapan Kira. 859Please respect copyright.PENANAlx1pawAczS
Satu tangannya yang sejak tadi terlipat di dada, ia gunakan untuk mengangkat dagu Kira. Membuat mata mereka bertatapan. "Manis juga. Buat gue aja, ya?" cowok itu tersenyum meremehkan.859Please respect copyright.PENANAdxJq1zfi8S
Dan. Duumm. 859Please respect copyright.PENANACfwY0RcyAe
Tinju Kira yang sejak tadi mengeras. Berhasil membuat bogeman mentah mendarat di rahang kiri cowok itu. Membuatnya terjerembab ke belakang. 859Please respect copyright.PENANAO7zgpvjVdy
Kira menatap mereka kesal. Akhirnya keluar juga tuh jurus. Ternyata tidak sia-sia Kira belajar karate bersama ayahnya di Dojo. 859Please respect copyright.PENANA1unIHdKRo3
Teman-teman cowok itu langsung berlarian membantu ketuanya berdiri. Cowok itu menyeka cairan kental di ujung bibirnya dengan kasar. Matanya menatap Kira tajam. 859Please respect copyright.PENANAWHi62VOaux
"Lo pikir gue apaan?! Seenaknya ngomong gitu. Gue bukan barang!! Jangan mentang-mentang lo senior jadi lo bebas ngomong gitu ke junior lo!!" Kira berapi-api. Dia tak terima diperlakukan begitu. 859Please respect copyright.PENANAOtEg6iQ9A5
"Dasar cewek sial—" Cowok itu mengangkat tangannya di udara. Bersiap menampar Kira sebagai bentuk balas dendam atas stempel di rahang Kirinya. 859Please respect copyright.PENANACNfn46oNnl
Kira memejamkan matanya. Bersiap menerimanya. Siap atas rasa sakit tamparan cowok itu yang mungkin jauh lebih sakit dari bogemannya pada cowok itu. Kira siap. Itu takdir.859Please respect copyright.PENANALNkIZcsRGK
Tapi kenapa rasa perih seperti setruman itu tak terasa di Pipinya? Perlahan Kira membuka matanya kaget. Menatap tangan cowok itu yang diam bak melayang di udara.859Please respect copyright.PENANAIAZa53uzKz
Cowok itu sama terkejutnya dengan Kira. Ia menatap jengkel ke arah cowok di samping Kira. Cowok yang sedang mencekal tangannya. Menghalanginya menampar Kira. 859Please respect copyright.PENANA7QldmfSdYI
"Deon," Bisik cowok yang menampar Kira tertahan. 859Please respect copyright.PENANAsal8M3W6Zh
Kira menatap keduanya tidak mengerti. Mereka saling kenal? Apa di juga ada niatan buruk sama Kira? Tapi kenyataannya lain. Ia malah menolong Kira. 859Please respect copyright.PENANAZIfz8WZMNV
Sementara teman-teman cowok yang Kira bogem tadi malah lari terbirit-birit. Meninggalkan ketuanya sendirian. Kira diam ditempat. Menatap mereka tanpa bergidik.859Please respect copyright.PENANAOAcpRmVZRt
Cowok bernama Deon itu menghempaskan tangan cowok itu kasar. Matanya memandang cowok itu dengan tatapan nanar. "Lo belum puas gue hajar?!! " tanyanya sarkatis.859Please respect copyright.PENANALwAKUbMJ7f
"Mau lo apa?!!" tanya cowok didepan Kira tak kalah sinis.859Please respect copyright.PENANA7WE83EuLAp
"Gue nggak suka lo ganggu dia!!" bentak Deon sambil menatap Kira dan mengacungkan telunjuknya859Please respect copyright.PENANA42nq6yXs4h
859Please respect copyright.PENANA2cDlfUqLY8
ke arah cowok itu. 859Please respect copyright.PENANAzdlC1Qh9LO
Cowok di depan Kira menatapnya dengan sambil nyengir kuda. "Jadi dia? Target lo selanjutnya?" tanya cowok itu sambil menatap Kira lewat sudut matanya. 859Please respect copyright.PENANA2o7t41NYcH
Deon geram lalu mendorong tubuh cowok itu hingga menghantam bangku halte. Membuat Kira yang sejak tadi diam ditempat langsung menutup wajahnya. 859Please respect copyright.PENANAZRFm1EjNnp
Takut bercampur ngeri. Bagaimana tidak? Hanya dengan sekali dorong cowok itu sudah terhuyung ke belakang. Bayangkan betapa kuatnya Deon. 859Please respect copyright.PENANAI803pZ4DKC
"Ayo!" Deon menarik paksa tangan Kira ke tempat motornya terparkir. 859Please respect copyright.PENANAjgiySr7RM9
Kira hanya pasrah sambil melirik ke belakang. Memastikan bahwa cowok tadk baik-baik saja. Ia khawatir cowok itu terluka parah. 859Please respect copyright.PENANA3APaEU9xlx
Cowok yang jatuh terjeremban itu kini tertawa geli. Menatap Deon yang dengan mudahnya menarik tangan Kira untuk mengikutinya. 859Please respect copyright.PENANA4Yg3peg1XU
Deon meminta Kira naik ke motornya. Cowok itu bermaksud mengantarnya pulang. 859Please respect copyright.PENANAtK6MtPuikO
"Naik!" perintah Deon yang hendak memasang helm. Namun gerakannya terhenti begitu dilihatnya Kira masih bengong. 859Please respect copyright.PENANAvWsOJi4bEy
Kira masih terdiam di samping motor Deon. Tak mengerti dengan apa yang terjadi. Cewek itu menatap kosong ke arah Deon. Kenapa dia mau membantu Kira. Padaha Kira tak mengenal Deon. 859Please respect copyright.PENANArLHX5KFQ1O
Meski Deon memang terkenal dan jadi incaran banyak Cewek di SMA Kartika lantaran wajahnya yang ganteng dan dikenal sebagai cowok badboy di sekolah.859Please respect copyright.PENANA23pMAygCPS
Hanya itu yang Kira tahu. Dan Kira yakin Deon juga tidak mengenalnya. Apalagi insiden saat Deon mendorong cowok tadi membuat Kira berpikiran yang aneh tentangnya. 859Please respect copyright.PENANASRsGYjBGP9
Dia aja sampe kejengkang karena cuma di dorong. Apalagi gue? Bisa mati duluan kali. Batin Kira.859Please respect copyright.PENANAomu0Whx1qG
Deon menatap Kira yang bediri mematung seperti manekin. Hingga saat Deon memasangkan helm di kepalanya cewek itu tetap tidak sadar. Deon gemas sendiri lalu. 859Please respect copyright.PENANAAwpQrBx0HU
Cup. 859Please respect copyright.PENANANO55z8fKeH
Kira merasakan pipinya menghangat. Ia tersadar saat dilihatnya Deon senyum-senyum tak jelas sambil menatapnya dengan gemas. Kira meraba pipinya tidak percaya. Matanya membelalak seolah baru tersadar sesuatu. 859Please respect copyright.PENANATwq3s5K6v7
"Dasar. Mau dianterin pulang aja minta dicium dulu. Apalagi—"859Please respect copyright.PENANAgvWNOyTHRJ
"Apalagi apa maksud lo? Dasar mesum! Ngapain lo barusan?!!" Kira menatapnya penuh dendam. 859Please respect copyright.PENANAZiRp1iDxHy
"Cium pipi lo. Gimana? Nggak kerasa ya? Keasyikan melamun sih. Mau diulang? Auuwh—" Deon menjerit.859Please respect copyright.PENANAQ8DTsAqJJO
Spontan tangannya menepis tangan Kira. Tangannya berdenyut karena cubitan super Kira. 859Please respect copyright.PENANArD80pQIuxz
"Makanya jangan macem-macem!"859Please respect copyright.PENANAtF1mxFt5LO
"Iya. Nggak bakalan deh. Gue cuma mau nganterin lo pulang." Deon meringis mengusap lengannya. 859Please respect copyright.PENANA6HjnmEryrT
"Gue nggak mau." Kira menggeleng parno. 859Please respect copyright.PENANAIXJyIhT0vI
"Santai, gue nggak makan orang."859Please respect copyright.PENANA3jZqhVgsTX
859Please respect copyright.PENANApjiRbeqqJd
859Please respect copyright.PENANAyR5O7JkwZO
859Please respect copyright.PENANAncmDxx3KuW
859Please respect copyright.PENANA8g4D3UOJlR
859Please respect copyright.PENANAjJbCI1OVU2
859Please respect copyright.PENANAW4HZwyQVtH
859Please respect copyright.PENANAmMoTXJ3OqD
Hehehehehe. Maap masih abal-abal859Please respect copyright.PENANApg5uFsF9gN
859Please respect copyright.PENANAZ7FcZ3yBHH
859Please respect copyright.PENANAIXKXsxzcer
859Please respect copyright.PENANAqs3YvBHwDq
859Please respect copyright.PENANABGCpQVU6O3
859Please respect copyright.PENANA8U8kFJNa1I
Give me vote and comment 859Please respect copyright.PENANAouXq4jEkjF
859Please respect copyright.PENANAEgFlJTjaBB
859Please respect copyright.PENANADNygzecgMs
859Please respect copyright.PENANAM2khMVIkKG
859Please respect copyright.PENANAJ5Y3l261gO
859Please respect copyright.PENANArQkHqK31Av
Saaayaang reader 859Please respect copyright.PENANAmG9ROUOetF
859Please respect copyright.PENANA8Rsp5xiJxX
859Please respect copyright.PENANASLXEDJQZxi
859Please respect copyright.PENANAyJPoqesjAx
859Please respect copyright.PENANAmEQ94zHw3s