-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[OKUCHI]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-

author : azukane

created by : zusukane

genre : fantasy , action , adventure , comedy , slice of life , school , ecchi , romance

Chapter : 8

O»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»O

Judul : Terlalu memaksakan

O«««««««««««««««««««««««««««««««««««O

*Sudut pandang Zu chan*

“(Aku tidak boleh mengecewakan teman temanku)” ujar Zusukane dalam hati.

Setelah selesei bersiap siap Zusukane keluar istana untuk menemui teman temanya.

“Hai, Zu chan bisakah kau membawakan tas latihan kami?” tanya Tomori.

“Eh, Aku bawa sendiri saja,” ujar Akemi.

“Aku juga akan bawa sendiri,” kata Michiyo.

“Aku ga mau ngerepotin Zu chan jadi aku bawa sendiri saja deh,” ujar Aiko.

“Haha, Hanya bercanda kok lagipula kau baru pulih,” ujar Tomori.

“Hmm…… sebenarnya jika mau nitip tidak apa kok tapi jangan semua,” kata Zusukane. “(Cih… ngomong apa sih gua bisa bisa gw jatuh karena mana gw yg masih sedikit)” gumam Zusukane dalam hati.

“Eh, Tidak usah kok kami bisa bawa sendiri, Oh ya Zu chan apa kau benar benar sudah pulih?” ujar Tomori.

“Iya aku sudah pulih sepenuhnya, Ayo ke tempat latihan,” kata Zusukane.

*Mereka berangkat ke tempat latihan*

Sampai di tempat latihan.

“Aiko ku akan belajar sihir apiku agar lebih terkontrol panasnya tolong anginmu ya kita juga akan belajar kombinasi lagi,” ujar Zusukane.

“Eh, Apa itu tidak apa apa dengan dirimu?” tanya Aiko.

“Sudah kubilang aku sudah pulih sepenuhnya,” jawab Zusukane.

“Baiklah, tapi jangan memaksakan dirimu ya,” ujar Aiko.

Aiko menggunakan skill anginya.

{Skill : topan angin , kecepatan putaran : 200 rpm , kecepatan : 100km/s , diameter pusat : 25m , diameter mulut : 75m}

“Baiklah, Giliran aku,” ujar Zusukane sambil terbang dengan skill nya.

{Skill : nether blast , suhu : 200℃ , kecepatan : 20km/s , besar : 5m , target : skill Aiko , tingkat keberhasilan : 100% }

“(Argh… mana ku 0 aku tidak dapat menahan skill nya lagi)” gumam Zusukane dalam hati.

“Zu chan kau kenapa?” tanya Aiko.

“(Tidak aku harus menahanya setidaknya sampai ke angin Aiko aku tidak boleh mengecewakanya)” gumam Zusukane dalam hati. “T…ti….tidak apa apa” kata zusukane kepada Aiko.

“Apa kau yakin?, Sepertinya kau akan jatuh dan apimu mulai menghilang,” kata Aiko.

“(Tidak aku tidak bisa menahanya lagi)” gumam Zusukane dalam hati sambil terjatuh.

*sfx : bruuk*

“Aku menangkapmu,” ujar Akemi.

“Apa kau tidak apa apa Zu chan?” tanya Aiko.

“Aku tidak apa kok,” jawab Zusukane.

“Zu chan istirahatlah,” ujar Michiyo.

“Aku tidak apa apa ayo lanjut berlatih, Oh ya ngomong ngomong Akemi bisakah kau menurunkan aku?” ujar Zusukane.

“Eh, maaf Zu chan,” Akemi melepas Zusukane.

*sfx : bruk*

“Aw… Hei turunin yang bener donk jangan langsung lepas,” kata Zusukane kesakitan.

“Eh… gomen gomen tadi aku kaget makanya langsung ku lepas,” ujar Akemi.

“Awas kau ya akan kubakar lain kali jika mana ku sudah pulih,” ucap Zusukane kesal.

“Hei, Zu chan kenapa kau tidak bangun?” tanya tomori

“(Sial aku gak bisa gerakin tubuhku)” gumam Zusukane dalam hati. “Eh… aku lebih suka seperti ini saat memulihkan mana ku,” ujar Zusukane.

“Sudahlah tidak usah bohong,” Akemi tiba tiba menggendong Zusukane.

“Hei apa ini lepaskan!” ujar Zusukane sambil memukul-mukul pundak Akemi.

“Zu chan pegangan kau bisa jatuh xixixi,” ujar Aiko sambil tertawa.

“Apanya yang pegangan lama lama ku bakar kau,” ujar zusukane

“Heh… Zu chan kata Aiko benar pegangan lah lagipula kita teman tidak lebih dari itu,” ujar Akemi.

“Ba….baiklah,” Zusukane memeluk Akemi.

“Cie Zu chan,” ujar Tomori.

“Apaan yang cie cie,” ujar Zusukane.

Tidak sengaja tangan Zu chan mencekik leher Akemi

“Zu chan kau mencekik ku,” ujar Akemi kesakitan.

Mereka pun terjatuh dengan posisi berhadapan dan bibir mereka hampir menyentuh.

“Akemi bisa kau menyingkir dari tubuhku?” ujar Zusukane sambil menjauhkan muka Akemi.

“Eh, gomen gomen,” Akemi berdiri dan menggendong kembali Zusukane.

“Wah, padahal tadi itu hampir saja,” ujar Tomori.

“Hampir saja palalu peyang lain kali kalau kamu ngomong gitu bakal ku hanguskan loh,” ujar Zusukane.

Zusukane memeluk kembali Akemi untuk berpegangan.

mereka pun kembali ke istana.

BERLANJUT……