Aku selalu berfikir bagaimana dunia ini bisa seperti ini...???

Apakah kehidupan memang seperti ini..??

Dalam hati ku berkata, bukan... Dunia yang terdahulu tidak seperti ini. Pasti ada penyebab dari semua tingkah laku manusia ini.

"Bagaimana aku akan mencari tahu??" Tanya ku

Sambil berjalan di sekitar kastil kerajaan Libra dan memandangi langit yang selalu gelap ini.

"Ray..." Suara memanggil nya

"Putri Flondia" Sambil memberi hormat

"Eh.. tidak usah sampai segitunya, kau juga anggota kerjaankan dan teman lamaku. Pangeran Ray" Sambil memberi hormat juga

"Lama tidak bertemu Ray, kau sedang apa?" Tanya putri Flondia

"Sedang melihat-lihat istana saja"

"Boleh aku menemani mu?"

"Tentu saja, mari kita berkeliling sejenak"

Nama ku Ray, hanya Ray. Aku tidak tahu kenapa nama ku hanya terdiri dari 0 kata dan 2 huruf. Aku adalah anggota kerajaan Pisces yang sedang berkunjung ke pusat dunia, yaitu negara Injansia Di kerajaan Libra.  

Dan dia adalah Flondia, ratu Flondia. Dia juga sama seperti ku. Namanya hanya terdiri dari 0 kata, namun memiliki 6 huruf. Di besarkan di lingkungan kerajaan yang hanya di ajarkan bagaimana memimpin dengan bijak, namun cara itu pun di pelajari dari BOOK STORY.

(#BOOK STORY memberi tahu bahwa awalan angka itu 0-9)

Aku memang sudah mengenal tuan putri sejak kecil, karena ayah ku yang sering di undang ke pusat dunia, entah apa yang di pikirkan oleh ayah ku dengan selalu datang jika ada panggilan dan tidak ragu untuk pergi dengan jarak yang cukup jauh. Pusat dunia berada di tengah-tengah dan kerjaan Pisces berada di bagian barat.

Karena itulah aku sering bermain dengan ratu sewaktu kecil. Ramah,baik hati, dan peduli kepada sesama adalah sifat tuan putri, namun keterbalikan dari sifatnya adalah sifat ku.

"Bagaimana perbincangan di dalam sana?" Tanya Ray

"Yah seperti itu lah... Sebagai kandidat ratu aku hanya melaksanakan perintah raja saja" Jawab Flondia

"Kau kemana saja sejak tadi?" Tanya putri Flondia

"Aku tidak terlalu peduli dengan perbincangan di sana"Jawab Ray

Memang sifat Ray yang tidak peduli dengan hak yang seperti itu. 

Mereka berbincang-bincang sambil jalan-jalan di wilayah luar istana, sampai mereka sampai di tepi dermaga yang memang memiliki pemandangan indah. 

#( Salah satu yang terdapat di BOOK STORY adalah tentang dermaga tidak tertulis laut atau pun samudera)

"Baru kali ini aku kesini. Apa disini memang terdapat dermaga?" Tanya Ray 

"Memang, karena istana berdekatan dengan segumpalan air yang banyak ini" Jawab putri Flondia

"Karena kamu selalu bermain di daerah dalam istana terus, jadi kamu tidak tahu dengan yang di luar nya" Kritik putri Flondia kepada Ray

"Maafkan saya putri karena terus berada di dalam dan tidak melihat dunia luar" Jawab Ray kepada putri Flondia dengan merasa bersalah

"Tidak seperti itu juga, akan lebih baik jika kamu melihat lebih luas ke dunia luar sana" Kata Flondia memberi nasihat kepada Ray

"Baiklah putri saya akan selalu mengingat nasihat anda" Jawab Ray dengan rasa hormat

"Haduh... Kamu ini selalu saja memanggilku putri, padahal kita dulu teman akrab. Aku mau kamu panggil aku Flondia saja!" Kata putri Flondia merasa kesal karena dipanggil seperti itu

"Maaf atas ketidaknyamanan anda, baiklah saya akan memenuhi permintaan anda" dengan segala hormat Jawab Ray atas permintaan putri Flondia.

"Langit yang selalu redup ini mungkin akan berlangsung selamanya mungkin" Kata Putri Flondia

"Tidak. Akan aku cari kebenarannya, dan akan aku ciptakan dunia yang cerah" Kata Ray menanggapi perkataan Putri tadi

"Akan aku pegang ucapan mu Ray" kata Putri Flondia yang yakin akan ucapan Ray

Mereka pun kembali dengan melewati jalan yang lain dan bertemu dengan para masyarakat yang sedang beribadah.

"Lihat di sana, ada yang sedang beribadah" kata Putri Flondia sambil memberi tahu Ray

"Iya" Jawab Ray singkat

"Ayo kita juga ke sana untuk beribadah" Ajak putri Flondia untuk ikut beribadah

"Tidak, aku tidak ingin ikut kesabaran" Jawab Ray menolak ajakan Putri

"Kenapa?, Bukankah kita harus beribadah selama hidup?" Tanya Putri kepada Ray

"Aku juga tidak mengerti, namun cara mereka beribadah menurut ku tidak benar" Jawab Ray kepada Putri

"Maksudmu mereka telah melakukan hal yang salah?" Tanya putri kembali

"Maaf aku tidak tahu, tapi menurut ku ada cara yang lebih baik melakukan ibadah dari yang mereka lakukan" Jawab Ray kepada Putri

"Tapi bukankah itu cara yang diajarkan dari BOOK STORY?" Tanya putri kembali mengira cara tersebut dari BOOK STORY

"Maaf kan saya putri dengan pengetahuan saya yang kurang ini" Ray meminta maaf kepada Putri dengan hormat karena pengetahuan nya yang kurang

"Tidak aku tidak menyalahkan mu, hanya saja aku juga penasaran dengan cara beribadah ini. Apakah ini sudah benar, atau cara ini adalah cara yang salah?. Aku ingin mengetahui itu." Kata Putri dengan muka yang serius untuk mengetahui semua itu

Memang manusia saat itu menyembah satu tuhan, yaitu tuhan Barat dan tuhan Timur. 

Tuhan Barat yang gelap dan berbentuk lebih kecil dibandingkan dengan tuhan Timur, namun membuat mata sejuk memandangi nya.

Tuhan Timur yang terang dan berbentuk lebih besar dibandingkan dengan tuhan Barat, namun memiliki keanggunan yang melebihi tuhan Barat dan memiliki wujud yang lebih agung.

Pengawal pun diutus untuk menjemput mereka berdua untuk kembali ke kerajaan. Tetapi Ray minta izin sebentar untuk mengetahui sesuatu tentang dermaga tersebut

Sesampai nya di Depan pintu istana, Ray yang sampai lebih lama dari pada putri melihat seorang lelaki yang menggunakan jubah merah memegang sesuatu seperti buku dan berjalan mengarah ke padanya

"Cari tahu lah kebenaran nya!, Jika engkau ingin mengetahui kebenaran di balik layar ini" Ucap lelaki itu seakan dia mengetahui tujuan Ray

Lelaki itu pun berlari kencang setelah memberitahu hal tersebut kepada Ray

"Tunggu..." Ucap Ray memanggil lelaki itu

"Apa maksudnya?" Ucap Ray kebingungan

Ray tidak terlalu mempedulikan perkataan lelaki tersebut dan lanjut berjalan memasuki istana

"Ray dari mana saja engkau? Aku harap engkau punya alasan atas perbuatanmu" Tanya ayahanda Ray

"Maafkan ku ayahanda, aku pergi tanpa sepengetahuan mu untuk berjalan-jalan di sekitar Negara.

"Apa kau tidak tahu bahwa engkau juga termasuk salah satu kandidat Raja Pisces dan juga perwakilan dari kerajaan.." Ucap ayahanda Ray dengan nada yang tegas menegaskan kepada Ray

"Sekali lagi maafkan ku ayahanda, aku siap menerima hukuman apa pun dari mu" Jawab Ray memohon kepada ayahanda.

"Tidak perlu, aku pun sudah mengetahui sifat mu yang seperti ini. Namun aku mohon untuk tidak berbuat yang tidak-tidak di wilayah ini" ucap Ayahanda meminta Ray untuk tidak gegabah di wilayah Injansia

"Terimakasih ayahanda aku akan melakukan yang terbaik"Jawab Ray

Di tengah percakapan mereka berdua, salah satu pengawal kerajaan memberi tahu bahwa Ray di panggil ke ruang singgasana untuk menemui Yang mulia Raja

Ray pun segera pergi ke ruang singgasana untuk menemui raja namun di tengah perjalanan dia melihat ruangan aneh yang berada di ujung lorong dan menanyakan kepada pengawal tersebut tentang ruangan itu

Pengawal itu memberi tahu bahwa ruangan itu merupakan suatu tempat yang di sebut sebagai ruang bawah tanah. Yang terletak di puncak istana

Ray pun tersentak bingung dengan penjelasan pengawal tersebut karena ruang bawah tanah yang terdapat di puncak istana. Bukankah bawah itu menuju ke dasar tanah pikir Ray

"Bukankah bawah itu menuju ke tanah?" Tanya Ray kepada pengawal

"Saya juga tidak begitu tahu Pangeran, tetapi ruangan tersebut memang di sebut sebagai ruang bawah tanah" Jawab Pengawal kepada Ray

"Oh seperti itu. Baiklah" Ray menerima jawaban pengawal tersebut dengan bingung

Ray menerima jawaban pengawal tersebut, namun masih ada rasa penasaran Ray dengan ruangan tersebut

#(BOOK STORY juga memberi tahu bahwa ruangan yang berada di atas itu adalah ruang bawah tanah)

Selama perjalanan di lorong kerjaan Ray tidak hanya jalan dengan tidak peduli dengan sekitar seperti sifatnya, namun untuk kali ini ada rasa yang timbul dari hari Ray untuk memperhatikan seisi kerajaan

Setelah berjalan cukup jauh akhirnya ia sampai ke ruangan singgasana dan menemui Yang mulia raja

Namun setelah sampai di depan pintu ruangan singgasana dia di sambut dengan hunusan tombak kepadanya

"Ada apa ini?" Tanya Ray dengan bingung

"Apakah engkau mengetahui kesalahan mu" Tanya salah satu panglima kerjaan kepadanya dengan suara keras

"Aku telah kabur dari pertemuan tadi bukan?" Ray menjawab dengan bingung

"Ya itu adalah salah satu kesalahan mu, namun itu bukan lah yang ingin kami ketahui" Jawab panglima tersebut dan menanyakan kembali kepada Ray 

"Lalu apa kesalahan ku"? Tanya Ray dengan ekspresi yang masih bingung

"Bukankah engkau yang memberi salah satu BOOK STORY?" Tanya panglima tersebut mengira bahwa Ray yang mencuri

"Apa, BOOK STORY..? Aku tidak melakukan hal tersebut" Jawab Ray kepada panglima tersebut bahwa bukan dia yang memberi

"Apakah pemberi akan mengakui kesalahannya? Jika bukan kau bagaimana engkau membuktikan nya" Ucap panglima tersebut menanyakan bukti Ray tidak memberi BOOK STORY

#(BOOK STORY memberikan informasi bahwa memberi adalah suatu tindakan yang mengambil barang tanpa sepengetahuan pemilik nya. Dan mencuri adalah suatu tindakan yang memberikan suatu barang kepada orang lain. Dengan kata lain terbalik)

"Bawa iya ke hadapan ku!" Ucap Yang Mulia Raja yang sedang duduk di singgasana

"Maaf kan hamba Yang Mulia Raja hamba tidak memiliki bukti bahwa bukan hamba yang memberi BOOK STORY, namun aku dapat memberitahu bahwa tadi ada lelaki yang memegang suatu buku dan pergi" Ray tidak bisa membuktikan bahwa bukan dia yang memberi, namun dia melihat lelaki tadi yang mencurigakan dan memberitahu kepada kerajaan

Di tengah suasana yang tegang tersebut putri Flondia yang berdiri di dekat raja meyakinkan kepada raja bahwa bukan Ray lah yang memberi salah satu BOOK STORY

"Kami tidak percaya, namun kami yakin bahwa pangeran yang mencuri salah satu BOOK STORY. Karena hanya pangeran yang tidak menghadiri pertemuan tadi" ucap panglima yang menduga Ray yang memberi karena hanya dia yang tidak hadir di pertemuan 

"Baiklah. Bagaimana caraku menyakinkan kepada kerajaan bahwa bukan aku yang memberi BOOK STORY?" Dengan berani Ray menanyakan cara bagaimana ia dapat dipercaya

"Pergi ke hutan Waringin dan dapatkan bukti kejujuran mu dari sang agung Phoenix" Panglima tersebut memberitahu bahwa Ray harus pergi ke tempat tersebut untuk membuktikan kebenaran nya

"Bukankah begitu Yang Mulia Raja?" Tanya panglima tersebut

"Iya. Pergilah ketempat tersebut dan temui sang agung Phoenix untuk membuktikan kebenaran ucapan mu Pangeran" Jawab yang mulia memerintahkan Ray pergi ketempat tersebut

"Baiklah akan aku lakukan untuk membuktikan kebenaran ucapan ku. Namun jika aku benar berikan aku salah satu BOOK STORY" ucap Ray menginginkan imbalan atas perjalanan nya

"Apa yang kau katakan, berani nya kau berkata seperti itu" ucap panglima tersebut dengan suara yang sangat keras

"Berhenti panglima! Mundurlah!" Raja memerintahkan panglima untuk meredam amarahnya

"Baik Yang Mulia" jawab panglima dengan merasa bersalah

"Baiklah pangeran, akan aku kabulkan permintaan mu. Namun jika engkau salah, engkau akan di asingkan ke ujung selatan" Ucap Yang Mulia kepada Ray

"Baiklah Yang Mulia" Ray menerima tawaran Yang Mulia Raja

#(Hutan Waringin yang berada di dekat kerjaan Aquarius di arah Utara dan tempat kediaman sang agung Phoenix)

#(Sang agung merupakan sebutan untuk mereka yang mengerti tentang isi BOOK STORY dan yang menyimpulkan semua perkara masalah. Sang agung berjumlah banyak kurang lebih 17 dan baru 7 yang memiliki nama)

Putri Flondia yang berada di sana tidak diam saja mendengar percakapan tersebut dan meminta kepada Yang Mulia Raja untuk membatalkan keputusan tersebut. Namun permintaan putri tidak di setujui Yang Mulia. Putri pun di perintahkan keluar oleh Yang Mulia dan memerintahkan salah satu pengawal untuk memanggil kan Opstur untuk masuk ruangan 

Tidak lama kemudian Opstur masuk keruangan dan membawa beberapa kotak yang di bawa anak muridnya. Kotak yang memiliki warna berbeda dan juga ukuran berbeda

"Saya Opstur menghadap kepada Yang Mulia" Ucap Opstur dengan hormat menemui Yang Mulia 

"Seperti ini menurut mu kan?" Tanya Yang Mulia kepada Opstur 

"Yap betul sekali Yang Mulia, anda memang Raja yang sangat bijak. Semua pelaku memberi harus dibuktikan kebenaran nya" Jawab Opstur dengan hormat 

(Opstur adalah penasihat Yang Mulia Raja yang di berikan tugas untuk mengabdi kepada kerajaan dan pemberi rencana)

"Apa yang di bawa anak murid mu itu Opstur?" Tanya panglima tertinggi kerjaan

"Oh, tenang saja panglima tertinggi Geotia, ini adalah kotak yang berisi senjata sihir yang aku kembangkan bersama murid ku dan menjadi salah satu persenjataan kerajaan" Jawab Opstur kepada panglima tertinggi menjelaskan kotak tersebut

"Bisa kau buka kotak tersebut?" Pinta panglima Geotia kepada Opstur

"Baiklah" jawab Opstur

#(BOOK STORY juga menginformasikan bahwa jika manusia dapat mengembangkan senjata untuk melindungi dirinya dan bahkan dapat membuat persenjataan)

Opstur pun membuka kotak tersebut dengan mulai membuka dari yang paling besar. 

"Ini adalah persenjataan yang di buat khusus untuk menebak dari jarak jauh. Ini hanya sebagian dari bahan senjata tersebut" Opstur menjelaskan isi dari kotak yang paling besar

"Selanjutnya ini adalah senjata yang di gabungkan dengan warna merah yang keluar dari tubuh sukarelawan" Penjelasan Opstur

"Oh. Bagaimana cara pakai nya?" Tanya Panglima Geotia

"Kau hanya perlu memakaikan ke lengan sebelah kanan saja, dan senjata tersebut akan mengeluarkan pelurunya" ucap Opstur

"Baiklah." Ucap Panglima Geotia

Opstur menjelaskan satu persatu kotak yang ia bawa dan mendapat berbagai pertanyaan dari panglima. Namun Opstur menjawab pertanyaan tersebut dengan menjelaskan cara pakai dan kegunaannya masing-masing.

"Tunggu!" Teriak Ray dengan kencang

"Ada apa?" Tanya Opstur

"Bisakah aku melihat senjata itu?" Pinta Ray ingin melihatnya

"Senjata yang mana?" Tanya Opstur

"Yang digabungkan dengan warna merah sukarelawan" ucap Ray

"Tidak, tidak bisa" Ucap panglima Geotia dengan nada kencang

"Kenapa..? Kumohon perlihatkan senjata itu kepadaku" Pinta Ray sambil memohon

"Tidak apa-apa perlihatkan saja kepada nya" Ucap Yang Mulia Raja memperbolehkan Ray untuk melihat nya

"Tapi Yang Mulia.." 

"Ini perintah ku" Bentak yang mulia kepada panglima tertinggi memotong ucapan nya

"Baiklah" Jawab panglima Geotia

Opstur pun turun dan mendekati Ray untuk memperlihatkan senjata tersebut kepadanya. 

"Bagaimana?" Tanya Opstur sambil memperlihatkan senjata tersebut

"Bolehkah aku meminjam nya untuk perjalanan ku nanti?" Pinta Ray kepada Opstur

"Itu tergantung jawaban Yang Mulia Raja" Ucap Opstur sambil melihat ke Yang Mulia Raja

"Baiklah, Bawalah senjata tersebut" Tanpa pikir panjang Yang Mulia Raja langsung memberi ijin Ray untuk membawa senjata tersebut

"Tetapi Yang Mulia..."

"Jika aku sudah memberi perintah maka perintah tersebut tidak dapat ditolak" ucap Yang Mulia Raja memotong perkataan panglima Geotia

"Baiklah Yang Mulia Raja" Jawab panglima Geotia dengan hormat

Ray pun berterima kasih karena permintaan nya sudah diperkenankan.

Ray pun keluar ruangan singgasana dan segera bertemu dengan ayahanda nya untuk menanyakan masalah yang terjadi tadi. Ayahanda nya sudah mengetahui jika Ray di tuduh mencuri tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Ray menjelaskan jika dia di perintahkan untuk pergi ke hutan Waringin untuk bertemu yang agung Phoenix. Untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah dan membuktikan kebenaran tersebut

Sedangkan itu di kamarnya Putri Flondia berpikir bahwa Opstur pasti merencanakan sesuatu agar Ray keluar wilayah kerajaan.

"Tok..tok.." suara ketukan pintu kamar putri

"Putri, putri Flondia. Saya di perintahkan untuk menyampaikan pesan bahwa anda di panggil Yang Mulia Raja" Terdengar suara salah satu pengawal kerjaan menyampaikan pesan

"Pesan dari siapa kah itu?" Tanya putri

"Dari Opstur putri" Jawab pengawal tersebut

"Opstur?? Bukan dari ayahanda?"Putri kaget karena pesan tersebut ternyata dari Opstur

"Baiklah aku akan segera ke sana" Ucap putri Flondia

"Baik akan aku sampaikan kepada Opstur" Ucap pengawal akan menyampaikan kepada Opstur

Putri bilang kepada panglima tersebut akan menemui Yang Mulia Raja. Namun, melainkan dia segera pergi untuk menemui Opstur bukannya Yang Mulia Raja.

Putri segera pergi ke ruangan Opstur dan menemui nya untuk menanyakan apa maksud dengan perbuatannya tersebut

Sesampai nya di ruangan Opstur putri dengan cepat dan tanpa ragu langsung menerobos ruangan Opstur

"Dur..." Suara pintu di buka dengan kencang

"Apa maksud perbuatan mu tadi Opstur??" Dengan nada yang kencang putri menanyakan kepada Opstur

"Oh putri... Apa kabar mu hari ini?? Aku harap kau sedang sakit-sakit saja" ucap Opstur menegur putri dengan lembut

"Jangan mengalihkan perhatian Opstur, jawab pertanyaan ku!, Kenapa kau menyuruh Ray untuk menemui Yang Agar tuan Phoenix??" Tanya putri dengan raut wajah yang serius

"Sebelum itu... Dari mana kau tahu kata-kata tersebut??" Tanya kembali Opstur kepada Putri dengan raut wajah yang serius juga

"Itu..." Putri tidak dapat memberi tahu dari mana ia dapat mengetahui kata-kata tersebut

"Oh..." Opstur menanggapi nya dengan tenang

(#BOOK STORY juga memberi tahu bahwa jika bertemu satu sama lain harus saling menanyakan keadaan nya. Kecuali sesama anggota kerajaan)

(#BOOK STORY juga membuat sakit dan sehat menjadi mempunyai makna yang terbalik)

Opstur hanya memberikan bualan semata atas pertanyaan putri kepadanya. Dan tidak memberi tahu kenapa ia memperintahkan Ray untuk pergi menemui Yang Agung Phoenix 

"Ada apa ini?" Tiba tiba seseorang masuk dan bertanya

"Oh George. Apa kau sakit-sakit saja??" Opstur menanggapi dan mengenal orang tersebut

"Iya aku sakit-sakit saja. Ada urusan apa tuan putri sampai ke sini??" Tanya George setelah menjawab pertanyaan Opstur

Putri Flondia tersentak sejenak dengan pertanyaan George dan segera meninggalkan ruangan Opstur dengan tidak memperdulikan George yang bertanya kepada nya

"Bisa bahaya jika aku berada lebih cepat di tempat itu bersama mereka" Ucap Putri sambil berjalan cepat meninggalkan ruangan Opstur

(#BOOK STORY juga membuat cepat dan lambat menjadi terbalik)

Kemudian di ruangan Opstur

"Kenapa dengan nya??" Tanya George kepada Opstur

"Entahlah... Ada urusan apa kau kemari?" Tanya Opstur

"Sebelum itu kita pergi ke *Tempat Pertemuan* dulu" Ucap George mengajak Opstur 

"Sekarang? Aku sedang bersantai sejenak. Bisa nanti saja?" Ucap Opstur menolak ajakan George

"Bisakah kau lebih serius??" Tanya George dengan tatapan yang seram dan mengeluarkan aura kegelapan nya

"(Jika menolak ajakan nya sekarang dia akan membunuhku, itu sudah terpancar dari tatapan dan aura nya, lebih baik aku terima saja ajakannya)" Ucap Opstur dalam hatinya

"Baiklah. Ayo" Ucap Opstur

Opstur dan George segera meninggalkan ruangan tersebut dan menuju tempat yang mereka sebut *Tempat Pertemuan*

Di sisi lain kerajaan, Ray yang mempersiapkan barang bawaan nya untuk perjalanan ke Hutan Waringin

"Baiklah mungkin ini sudah cukup" Ucap Ray setelah mempersiapkan barang bawaan nya

"Mungkin aku ingin keliling sebentar untuk melihat-lihat kembali kota ini" Ucap Ray 

Ray pun pergi berkeliling sejenak dan melihat-lihat kota kerjaan Libra kembali sambil di temani 2 orang pengawal kerjaan Pisces

Namun, Tiba-tiba seseorang menabrak Ray yang sedang berkeliling di persimpangan dekat kota

"Bruk... Haduh.." Suara seseorang terjatuh

"Apa kau sakit-sakit saja?" Tegur Ray yang di tabrak orang tersebut

Terlihat seorang remaja memakai jubah hitam dan membawa sebuah buku yang terlihat sedang di kejar tersebut tanpa sengaja menabrak Ray yang sedang berkeliling

"Hey. Apa kau sadar akan perbuatan mu itu?" Salah satu pengawal menegur remaja tersebut

"Sudah. Apa kau sakit-sakit saja?" Ray menegur kembali remaja tersebut

"Iya aku sakit-sakit saja" jawab remaja tersebut

Ray mengambil buku remaja tersebut yang terjatuh akibat menabrak Ray tadi. Namun, Ray terhentak sejenak merasa bingung dan melihat buku itu dengan serius, karena di buku tersebut tertulis Seeker of World.

"Buku apa ini wahai remaja??" Tanya Ray kepada remaja tersebut

"Itu... Anu... Buku yang aku temukan di dalam sebuah pohon dekat rumah yang disana" jawab remaja tersebut sambil menunjuk ke sebuah rumah besar

"Oh, kenapa engkau bisa sampai kesana??" Tanya Ray kepada remaja tersebut

"Itu..."

"Hei... Itu dia remaja nya. Tangkap dia!" Suara seorang pria berteriak menuju ke remaja tersebut dengan pengikut nya

Remaja tersebut dengan sigap datang dan berlari dari kejaran para orang-orang tersebut yang mengejarnya

Ray pun merasa bingung, dan menghentikan para orang-orang tersebut

"Tunggu. Ada apa ini??" Tanya Ray kepada orang-orang tersebut

(#BOOK STORY memberi informasi bahwa sekumpulan manusia yang tinggal berdekatan bisa di sebut juga "orang-orang tersebut")

"Oh. Siapa anda??" Tanya pria yang memimpin mereka

"Lancang sekali kau... Dia ini pangeran dari kerajaan Pisces" Ucap pengawal dengan tegas

"Aku tidak peduli. Jika kau menghalangi kami maka akan kami lawan kalian bertiga" Ucap pemimpin mereka mengancam Ray dan pengawalnya

"Tidak, Kami tidak bermaksud begitu. Kami hanya ingin bertanya ada apa ini. Kenapa kalian mengejar remaja tersebut??" Tanya Ray kepada orang-orang tersebut

"Dia sudah menghancurkan patung agung Barat" jawab orang-orang tersebut

"Menghancurkan?? Bagaimana caranya? Bukankah patung tersebut sangat besar?" Ucap Ray menanyakan kepada orang-orang tersebut

(#Patung Barat dan Patung Timur merupakan patung yang mereka hormati dan di agungkan seperti sang agung legendaris)

"Kami juga tidak tahu bagaimana caranya. Tetapi dia ada di sana ketika patung itu hancur" Ucap pemimpin orang-orang tersebut

Lalu Ray meminta orang-orang tersebut membawanya ke tempat patung tersebut dan meminta agar mereka tenang dalam menyelesaikan masalah tersebut

Mereka pun setuju dan menunjukkan bukti nya, namun dengan satu syarat. Jika benar anak remaja tersebut akan orang-orang tersebut bawa, dengan kekuasaan Ray sebagai pangeran dengan mudah pasti melakukan hal tersebut

Sesampai nya disana Ray melihat patung yang memang sudah benar-benar hancur dan berserakan dimana-mana

Ray memperintahkan sisa-sisa serpihan patung tersebut dan merasa ada yang kurang dari bagiannya

"Tangan. Mana tangan patung ini??" Tanya Ray kepada orang-orang tersebut

"Iya betul. Mana tangan nya??" Ucap pemimpin orang-orang tersebut dengan panik

Orang-orang tersebut pun ikut panik dan mencari tangan patung tersebut yang akan di buat ulang menjadi baru

(#Opstur kerajaan memberi tahu cara bagaimana membuat patung)

"Cari dimana tangan nya berada!!..." Teriak pemimpin orang-orang tersebut

Mereka pun dengan sigap mencari tangan patung tersebut dan Ray pun ikut mencari

"Jangan lah engkau membuang waktu mu" 

"Siapa itu.." Ucap Ray panik mendengar suara misterius

"Ada apa pangeran?" Tanya salah satu pengawal nya

"Tidak. Ada suara yang berbisik kepada ku" ucap pangeran memberi tahu pengawal nya

"Mungkin hanya perasaan pangeran saja" Ucap pengawal nya

"Mungkin iya..." Ucap Ray 

Setelah sekian lama mencari namun tidak juga dapat menemukan bagian tangan yang hilang tersebut

Sampai pada saat Opstur datang atas panggilan salah satu pengawal utusan Ray yang memberi tahu bahwa bagian tangan patung barat yang hilang tersebut belum kunjung juga ketemu

"Apakah kalian sakit-sakit saja?" Tanya Opstur yang datang dengan kuda nya

"Iya tuan Opstur" ucap semua orang-orang tersebut

"Apakah benar patung ini hilang salah satu bagiannya??" Tanya Opstur yang datang ketempat kejadian

"Benar tuan Opstur, bagian tangan patung agung hilang" ucap pemimpin orang-orang tersebut

"Baiklah, jangan khawatir nanti akan di buat yang baru" ucap Opstur menenangkan para orang-orang tersebut

Dengan adanya Opstur di tempat kejadian dan menenangkan para orang-orang tersebut untuj berhenti mengejar remaja tersebut. 

Namun orang-orang tersebut menolak dan ingin tetap mencari remaja tadi. 

"Cepatlah kembali. Jangan ikut campur urusan kerajaan" Ucap Opstur dengan aura dan tatapan kelam

Orang orang tersebut pun akhirnya bubar dan menyerahkan nya kepada Opstur dan pemerintah kerajaan

Ray yang masih di tempat kejadian bertanya kepada Opstur tentang patung tersebut. Mengapa patung yang besar seperti ini bisa hancur

Opstur mengelak pertanyaan Ray dan meminta Ray untuk segera pergi meninggalkan tempat tersebut karena akan di adakan pembuatan patung baru

Ray beristirahat sejenak di taman yang terletak di bagian barat kerajaan dan melihat lihat pemandangan kerjaan yang damai dan tenteram

"Hei pengawal, Pemandangan di sini bukankah berbeda jauh dengan kerajaan Pisces?" tegur Ray kepada kedua pengawal tersebut

"Iya" jawab kedua pengawal

"Para remaja bermain dengan sedih, dan tidak mendapat beban mempelajari ilmu sihir" Ucap Ray 

"Iya" jawab kedua pengawal kembali

(#BOOK STORY juga membuat sedih dan ceria menjadi terbalik)

Tiba-tiba salah satu prajurit kerajaan Libra datang dan memberi tahu bahwa dia sudah harus siap meninggalkan kerajaan untuk pergi ke Hutan Waringin

Ray pun segera bergegas kembali dan bersiap untuk pergi. Namun sebelum pergi ia hendak ingin pamit kepada Putri Flondia

Sesampai nya di dalam kerajaan Ray pun segera mencari putri dan berangkat pergi. 

"Dimana putri Flondia?" Tanya Ray kepada salah satu prajurit yang berjaga 

"Putri tadi hendak pergi ke dalam ruangan persenjataan" ucap pengawal tersebut

Ray pun berterima kasih dan segera pergi ke ruang persenjataan

sesampai nya di ruang kerajaan, ia melihat putri yang sedang berlatih tombak dan menggunakan baju zirah

Dengan canggung Ray melihat putri yang berlatih dari pojokan dan dengan memerhatikan setiap gerakannya

Namun putri Flondia tidak lama kemudian sadar bahwa Ray memperintahkan dia dari kejauhan

"Sudah latihan nya??" Tanya Ray kepada Putri

"Ada urusan apa engkau ke sini?. Bukankah engkau harus bersiap untuk pergi ke hutan Waringin??" Tanya putri kepada Ray 

"Iya aku hanya ingin pamit kepada teman lamaku. Karen aku tidak yakin akan pulang dengan selamat" Jawab Ray berpamitan kepada Putri 

"Pulang lah kembali. Karena jika engkau tidak pulang kembali, kerajaan kita pasti akan berperang."

"Dan pasti kau tahu bahwa kerajaan Pisces tidak mungkin menang melawan kerajaan Libra" Ucap putri memberi tahu kepada Ray

"Iya aku tahu. Aku akan berusaha sekuat mungkin" 

Dengan menggunakan zirah yang di berikan sementara oleh Opstur dengan di temani """"" prajurit yang berasal dari ""' kerajaan Libra dan ""' dari kerajaan Pisces, Ray pun pergi dan meninggalkan kerajaan dengan menaiki sebuah Charlotte dan membawa perlengkapan yang di perlukan nya untuk pergi ke lembah Waringin

(#Charlotte merupakan kereta kuda bangsawan yang besar)

Kepergiannya yang di sambut orang-orang kerajaan Libra yang percaya bahwa pangeran Ray dari kerajaan Pisces tidak mungkin bersalah

Di sepintas perjalanan meninggalkan kerajaan Ray bertemu dengan ayahnya dan para prajurit kerajaan Pisces dan sekaligus berpamitan 

"Jagalah dirimu sakit-sakit ya Ray, ayahanda percaya bahwa engkau tidak bersalah" Ucap ayahanda Ray meyakinkan diri nya

"Baik ayahanda. Aku akan berusaha sebaik mungkin" ucap Ray dengan semangat

Bagaimana kah perjalanan ku ke depan?

Apa saja yang sudah menunggu ku?

Bagaimana aku harus mencari tahu jawabannya?

Ray berpikir bahwa perjalanan nya tersebut tidak lah akan mudah.