-
info_outline Info
-
toc Table of Contents
-
share Share
-
format_color_text Display Settings
-
exposure_plus_1 Recommend
-
Sponsor
-
report_problem Report
-
account_circle Login
Kamu lupa memberiku pintu untuk pergi dari arena. Aku terus menciptakan berkelahi dengan logika. Mengapa yang bagimu mudah, bagiku tak ada jalan keluarnya?
Kamu melupakan aku ini cuma insan. Yang merusak mudah mencintai, sulit lepas. Apalagi dulu beberapa kali kau buatku terbaik dinomorsatukan. asanya memang kesepian ini tak akan mudah aku ramaikan.
Tapi apa yang harus seterjal ini sebuah perjalanan? Yang hanya untuk melupakanmu, aku harus melenyapkan senyuman dan harap-harap di angan. Apa yang harus serumit dalam kisah seorang perempuan! Karena hanya, ia harus menulis ratusan baris dalam rangkaian.
Tak perlu berpura-pura menyelamatkan karena saya tahu itu adalah sebuah lambaian untuk perpisahan. Tak perlu berpura-pangeran minta kabar dan keadaan karena aku tahu kau tidak benar-benar merindukan. Bebaskan saja seluruh ikatan yang pernah kita karang. Agar aku benar-benar punya ruang untuk mengenang tanpa mengulang.
Anda bisa terus mencoba dewasa dan terus berjalan sebagai dua orang teman, saya tidak menyepakatinya. Berada di sebelahmu dengan perasaan yang sudah ada ada balasannya, untuk apa? Kamu lupa tembaga semuanya. Ini kubuatkan "titik" dari keseluruhan tentang kita.
Semoga kamu berbahagia
After each update request, the author will receive a notification!
smartphone100 → Request update
Thank you for supporting the story! :)
Please Login first.
Reading Theme:
Font Size:
Line Spacing:
Paragraph Spacing:
Load the next issue automatically
Reset to default