Aku adalah penyembuh. Senyum, sentuhan, bahkan suaraku... Tapi apa aku bisa menyembuhkanmu?501Please respect copyright.PENANAsU1pVTpymx
501Please respect copyright.PENANAj3cd7uoTAG
Sekalipun aku bukan seorang Dewi. Aku ingin menjadi Dewi terbaik untukmu...
501Please respect copyright.PENANA4Gy3AYZfYX
-------------------------🍁🍁🍁---------------------
501Please respect copyright.PENANAzry2poXLQz
Vote first please, before you read the story.
501Please respect copyright.PENANAT3bZDoDznk
Silahkan Vote terlebih dahulu sebelum kamu membaca storynya.
501Please respect copyright.PENANAOBo31ZCjar
(100 VOTE FOR NEXT CHAPTER)
501Please respect copyright.PENANACbXD2CSz6z
-------------------------🍁🍁🍁---------------------
501Please respect copyright.PENANAVtHDIuZ5JK
"Puu!!!" Teriak seorang gadis hingga sahabatnya itu menoleh dan melambaikan tangan.
501Please respect copyright.PENANAiWFRBiXIfD
"Mau kemana?" Tanyanya lagi, dan putri mengusap wajah sahabatnya yang kini sudah berdiri tepat di samping gadis itu lembut.
501Please respect copyright.PENANAIDmDLtNlCO
"Dinda?" Tanya putri dan di balas anggukan singkat oleh Dinda.
501Please respect copyright.PENANA1YCWCn3PGu
"Iya, ini aku. Kamu mau kemana, kok sendirian aja sih."
501Please respect copyright.PENANAusiXaM6n4Z
"Mau pulang, kan kelasku baru aja selesai." Jawab Putri dengan senyum mengembang.
501Please respect copyright.PENANAWxEMhqGwq7
"Duh, cantik banget sih kalau lagi senyum begini. Aku anterin aja yuk, daripada pulang sendiri kamu." Ajak Dinda dan menggamit lengan sahabatnya.
501Please respect copyright.PENANAPKaKyov88g
"Ih, gak usah. Aku bisa pulang sendiri kok. Udah biasa, naik angkutan yang biasanya." Tolak putri halus.
501Please respect copyright.PENANAJ74SoYGuaN
"Yee, jangan bantah deh. Aku gak mau ya kamu nanti kenapa-kenapa di jalan. Apalagi ini udah agak sore puu." Ucap Dinda lagi.
501Please respect copyright.PENANA4j9ytf39Ni
"Gak usah Din, aku bisa sendiri kok. Ini jam 3 bukan?" Tanya Putri balik.
501Please respect copyright.PENANAK0LTc2c3p3
"Iya, kenapa memangnya?"
501Please respect copyright.PENANAbdFj5GMg8y
"Kamu ada jadwal kuliah setengah jam lagi bareng sama Lisa. Iya kan?" Jawab Putri dan Dinda menghela nafas panjang mendengar jawaban sahabatnya itu. Selalu saja, gadis yang ada dihadapannya bahkan bisa sangat hafal dengan jadwal kuliah Dinda disaat gadis itu sendiri terkadang lupa dengan jadwalnya sendiri.
501Please respect copyright.PENANA8ttbCyL39i
"Jadi beneran gak mau aku anterin nih? Apa aku telpon Dewi aja biar bisa anterin kamu ke rumah?" Tawar Dinda lagi, masih berkeras agar Putri tak pulang sendiri.
501Please respect copyright.PENANAl2EuLrLr9I
"Gak usah, dia lagi sibuk kerja. Aku bisa sendiri, gak usah khawatir lagi.. ya?" Ucap putri meyakinkan sahabatnya sekali lagi.
501Please respect copyright.PENANAg71eQ4CX5o
"Huuhh.. oke, tapi aku yang antar kamu sampai naik ke angkutan. Aku harus pastikan kamu dapat angkutan yang benar dan turun di tempat yang tepat." Ucap Dinda dan putri mengangguk setuju.
501Please respect copyright.PENANAFDvZMI2nhG
Bukan tanpa alasan, gadis itu begitu merasa khawatir pada Putri. Sahabatnya itu, tidak sempurna seperti dirinya atau orang lain. Bukan.. bukan tidak sempurna, hanya sedikit berbeda.
501Please respect copyright.PENANAUpxTNXG8X9
501Please respect copyright.PENANAVIng83owje
Putri adalah seorang tunanetra. Iya, seseorang yang kehilangan penglihatannya atau memiliki penglihatan yang berbeda dari orang kebanyakan. Dan semua itu terjadi sejak 2 tahun yang lalu, saat kecelakaan besar itu menimpa gadis malang yang kini berada di samping Dinda. Penglihatan putri memburuk setiap waktu, dia hanya bisa melihat bayangan samar dan cahaya tanpa bisa mengenali lagi wajah atau bentuk sesuatu benda. Kecuali, jika dia meraba apa yang ada di hadapannya.
501Please respect copyright.PENANA8EPFfQlCrt
....
"Antar dia sampai depan rumah ya." Ucap Dinda pada seorang supir angkutan umum yang sudah biasa menjadi langganan Putri dan beberapa anak kpus lainnya.
501Please respect copyright.PENANAHPhEGz0jMT
"Tenang aja mbak, saya pastikan mbak Putri sampai rumah dengan selamat. Ayo masuk, duduknya di depan aja sebelah saya biar gak desak-desakan di belakang." Ujar si supir sambil membukakan pintu mobil di samping kemudinya dari dalam.
501Please respect copyright.PENANA2os81IWe8v
"Makasih ya pak, saya titip pokoknya."
501Please respect copyright.PENANA3qZ6zY1lcs
"Siap mbak, oke. Saya pergi duluan ya mbak.." pamit si supir lagi.
501Please respect copyright.PENANA2ygbCPnOLE
"Duluan ya Din, makasih udah antar aku sampai sini." Ucap Putri begitu masuk ke dalam angkutan yang kini akhirnya berjalan meninggalkan area halte kampus mereka.
501Please respect copyright.PENANAJplnbeVem7
--------------------------🍁---------------------------
501Please respect copyright.PENANAM7mZKY9QFo
"Sudah sampai mbak Putri. Saya bukain dulu pintunya ya." Ucap si supir begitu sampai di sebuah rumah sederhana di komplek perumahan yang menjadi tempat tinggal Putri. Karena langganan tentu saja, supir itu akan mengantarkan Putri sampai ke depan rumahnya bukan menurunkan gadis itu di depan komplek perumahan seperti penumpang lainnya. Toh, satpam komplek perumahan juga sudah tahu soal ini.
501Please respect copyright.PENANA13O7Vna08y
"Ehh, gak usah pak. Saya bisa buka pintunya sendiri kok. Kayak gak biasanya aja si bapak." Ujar putri dan si supir itu terkekeh.
501Please respect copyright.PENANAinqPk1IeN7
"Iya deh, mbak Putri. Pelan-pelan turunnya mbak." Jawab si supir, hingga Putri kini turun dari angkutan itu dan memasang tongkatnya lagi. Lalu mulai berjalan memasuki pekarangan rumahnya seiring dengan mobil angkutan umum yang pergi meninggalkan tempat itu sambil membunyikan klaksonnya sebagai tanda pamit pada gadis itu.
501Please respect copyright.PENANAAybJdaWn00
....
501Please respect copyright.PENANAWNxsEn4VJl
"Aku pulang..." Ucap putri yang baru saja masuk ke dalam rumah. Senyap.. sunyi.. dan tak ada satupun yang menjawab teriakan gadis itu kecuali hatinya sendiri.
501Please respect copyright.PENANAyioiJLoTLY
Karena memang putri tinggal sendirian, dia adalah perantau yang berasal dari sebuah kota kecil yang melanjutkan kuliahnya di sebuah perguruan tinggi swasta terbaik di kota itu. Jarak antara rumah dan kampusnya yang memakan waktu berjam-jam. Membuat dirinya harus bisa hidup mandiri di perantauan seperti saat ini.
501Please respect copyright.PENANANEVHjFUAmm
Seharusnya dia menempati sebuah kamar kost kecil untuk tempatnya tinggal, tapi sejak penglihatannya yang memburuk. Gadis itu memutuskan untuk pindah ke kontrakan sederhana yang berjarak 15 - 20 menit dari kampusnya agar jika orang tua atau keluarga dan teman-temannya yang biasa menemani dirinya bisa lebih leluasa untuk tinggal disana. Dan lagi, ruang gerak yang lebih lebar dirasa akan lebih baik untuk gadis itu sekarang.
501Please respect copyright.PENANAGGeD2NrK97
Putri kini meletakkan sepatunya di rak sepatu yang berada tepat di sudut ruang tamu lalu masuk ke kamarnya untuk menaruh tas ransel serta mengambil handuk untuk mandi. Rutinitas yang selalu dia lakukan selama ini hingga gadis itu hafal betul seluk beluk rumah kecilnya bahkan jika dia harus berjalan tanpa menggunakan tongkatnya.
501Please respect copyright.PENANAF3Y56YF7eA
....
501Please respect copyright.PENANA3vya1Y6soh
Ccrrrssss
501Please respect copyright.PENANAPtQWxQf5mI
Suara minyak panas yang digunakan untuk menggoreng itu terdengar. Kesibukan di dapur yang biasa dilakukan gadis itu sudah di mulai, putri menggoreng telur mata sapi yang menjadi kesukaannya dan bibirnya menghitung detik waktu supaya dia bisa tepat membalik telur itu dan tidak gosong nantinya.
501Please respect copyright.PENANAmvaqPKlyRC
1... 2... 3... 4... 5... 6...
501Please respect copyright.PENANAxN3NEOr8fA
Crrsss
501Please respect copyright.PENANApvA5LkYWKT
Telur itu di balik dan putri mencium aroma yang tercium untuk memastikannya.
501Please respect copyright.PENANAaijy83ju8x
"Ahh, gak gosong. Bagus..." Ujar gadis itu sambil tersenyum kecil lalu kembali menghitung sampai akhirnya telur itu matang dengan sempurna.
501Please respect copyright.PENANAp9ucZsr7qS
----------------------------🍁-------------------------
501Please respect copyright.PENANAzpCKu4MBT5
Malam mulai beranjak, tapi lentera kamar itiasih saja menyala sejak 3 jam yang lalu. Putri masih sibuk dengan beberapa tugas di laptopnya.
501Please respect copyright.PENANAweW3Xs6ne7
Kalau di tanya bagaimana gadis itu mengerjakan tugasnya dengan penglihatan yang minim, itu karena laptopnya dan seluruh buku materi yang dia pakai telah di desain secara khusus untuk pengguna yang seperti dirinya. Menggunakan huruf braille dan menggunakan bantuan audio untuk mengetahui secara detail setiap letak dari keyboard dan tools yang diperlukan.
501Please respect copyright.PENANAFsfx9eREzt
Konsentrasi tinggi terus terlihat dari raut wajah gadis itu tanpa pudar sedikitpun meski rasa lelah juga menggelayuti fisik dan pikirannya.
501Please respect copyright.PENANAVX2d9rdqdb
Sampai...
501Please respect copyright.PENANABRoRhBafTQ
Sebuah suara berisik yang berasal dari luar rumah mengusik konsentrasi Putri hingga gadis itu memutuskan untuk keluar rumah dan memeriksa apakah ada sesuatu yang terjadi di luar sana.
501Please respect copyright.PENANAXCd6M7TTMT
"Uhukk uhukk uhukk!!"
501Please respect copyright.PENANAodfxyWjisJ
Suara batuk itu terdengar cukup jelas dari dalam rumah Putri. Hingga gadis itu yakin bahwa ada seseorang yang berada di luar rumahnya dan cukup dekat dengan pintu rumah sampai suara itu terdengar begitu jelas.
501Please respect copyright.PENANAo9HAQnG6Du
"Uhukk uhukk uhukk!!"
501Please respect copyright.PENANAeuzH1QGiQh
Lagi, suara itu terdengar. Putri kini bahkan sudah bersiap dengan tongkat miliknya. Bukan untuk membantunya berjalan, tapi untuk memukul orang asing yang mungkin saja nyasar masuk ke dalam rumahnya dan membuat kekacauan.
501Please respect copyright.PENANAkcz3F0zsws
Tapi...
501Please respect copyright.PENANA95avFbqAWN
Brukk!!
501Please respect copyright.PENANA6nxdADOuDw
"Uhukk uhukk uhukk!"
501Please respect copyright.PENANA1XVf52jOYc
Suara itu terus terdengar dan tangan putri yang sebelumnya bersiap untuk memukul orang itu kini justru turun dan melemah. Nalurinya seolah mengajak kakinya untuk melangkah keluar dan menemui langsung pemilik suara asing itu.
501Please respect copyright.PENANAblL2f7A7nc
....
501Please respect copyright.PENANA8WxkKG8hYN
Cklek
501Please respect copyright.PENANAQFRxkIdt9K
Drap drap drap.. tuk tuk.. tuk..
501Please respect copyright.PENANAwnU3Kv8nPN
Suara tongkat yang menyentuh lantai terdengar dan Putri secara perlahan keluar dari rumahnya.
501Please respect copyright.PENANAqEPQAmq6aB
"S-siapa itu..." Ucap putri dengan suara cukup keras. Tapi tak ada jawaban apapun dan hanya ada suara angin malam yang berhembus cukup dingin saat itu.
501Please respect copyright.PENANAJ7aYq5lged
"Siapa disana??!" Teriak putri lagi.
501Please respect copyright.PENANAJdGVW46OfZ
"Uhukk uhukk!" Lagi, suara itu kembali terdengar jelas dan kini ada suara langkah yang di seret ikut terdengar. Bulu kuduk putri meremang seketika.
501Please respect copyright.PENANAKu3gGueMMn
Bagaimanapun juga, Putri tetap percaya dengan tahayul dan hal gaib yang ada di sekitarnya. Terlebih ini malam hari dan bukan tidak mungkin jika yang ada di dekatnya sekarang bukanlah manusia.
501Please respect copyright.PENANAaBuZbEt2zT
Ssrrttt
501Please respect copyright.PENANAzw8eycEKfX
Hawa dingin langsung terasa menusuk tulang Putri begitu dia semakin dekat dengan sosok asing yang entah siapa itu dan bagaimana bentuknya. Sampai...
501Please respect copyright.PENANA582oPppBeb
Ggrrtt
501Please respect copyright.PENANAi4HBKstUj9
Grepp
501Please respect copyright.PENANAhzGZL68kzl
Tangan yang terasa begitu dingin kini menyentuh pergelangan tangan Putri. Membuat gadis itu tersentak dan terkejut bukan main. Tubuhnya menegang dan seketika lemas begitu kulitnya bersentuhan dengan tangan sosok asing itu.
501Please respect copyright.PENANA7X15svMFUo
Ssrrttt
501Please respect copyright.PENANAiP8qo8kgWO
Brukk!
501Please respect copyright.PENANAGfKjYRh70F
Tubuh putri merosot dan hembusan nafas dingin kini menerpa wajahnya. Matanya mengerjap beberapa kali dan bayangan wajah seolah terbentuk di kedua pelupuk matanya. Hingga gadis itu terus mengusap kelopak matanya tanpa henti.
501Please respect copyright.PENANAW98BogNRoU
"Hahh..hahh.." nafas itu terus menderu tanpa henti dan bisa Putri rasakan jika jarak antara wajahnya dengan orang asing itu sangat dekat. Tapi, ada sesuatu yang mengganggu pikiran gadis itu.
501Please respect copyright.PENANAw1OfvCx3gc
Amis...
501Please respect copyright.PENANACOPgs3VxI2
Ada aroma amis yang menyengat indera penciumannya saat ini, Putri kini juga menyadari bahwa telapak tangannya merasakan gelengan aneh seperti ada sebuah cairan kental yang menempel di telapak tangannya.
501Please respect copyright.PENANAxFSHScNWgU
Gadis itu kini sadar bahwa orang yang berada di hadapannya tengah terluka, bau amis dan cairan kental yang dia rasakan tak lain adalah darah, membuat bulu kuduk putri semakin meremang. Namun hal itu justru bukan menjadikan gadis itu mundur.
501Please respect copyright.PENANAu6879LkJsD
Otaknya mengatakan untuk mundur dan menjauh, tapi tangannya justru terangkat untuk menyentuh wajah sosok asing itu.
501Please respect copyright.PENANAPEHLkVNv7F
Jari kecil putri kini menyentuh wajah Chanyeol. Ya, sosok asing yang kini berada di hadapan Putri tidak lain adalah Chanyeol yang baru saja terluka hebat setelah kecelakaan yang dia alami setelah melampiaskan kemarahannya pada gadis gila, mantan kekasihnya.
501Please respect copyright.PENANAkfe5nfhNam
Ssrrttt
501Please respect copyright.PENANANVmtElZ9i6
"Kau terluka?" Tanya Putri lirih, seperti berbisik lembut dan hembusan nafas hangatnya menyentuh wajah Chanyeol. Dan ajaibnya, luka-luka yang ada di wajah lelaki itu kini menutup sedikit demi sedikit. Rasa sakit yang Chanyeol rasakan tadi terasa hilang dan sirna saat tangan kecil itu menyentuh wajahnya, dan nafasnya yang dingin juga suhu tubuhnya yang seolah membeku kini mulai terasa hangat seperti manusia normal.
501Please respect copyright.PENANAyNHM6YkaJT
"Katakan.. apa kau terluka?" Tanya putri sekali lagi karena Chanyeol tak menjawab apapun.
501Please respect copyright.PENANAxRKDcuk9Ys
"Siapa kau?" Suara berat itu terdengar, dan sekali lagi tubuh Putri terasa bergetar kuat karenanya.
501Please respect copyright.PENANAAoUGL167BP
"Aku.. akulah yang seharusnya menanyakan hal itu padamu, tuan. Kau siapa? Dan apakah kau terluka? Ada darah di tangan dan wajahmu." Ucap Putri yang kini kedua tangannya sudah menangkap wajah Chanyeol tanpa gadis itu sadari.
501Please respect copyright.PENANAgzG8jGZ1Yr
Chanyeol sama sekali tak memberikan jawaban pada Putri. Lelaki itu justru balik menyentuh wajah Putri dan mendekatkan wajahnya pada Putri yang sama sekali tak berkedip karena kondisi penglihatannya.
501Please respect copyright.PENANAW5lT77hluE
"Kau buta?!" Tanya Chanyeol yang menyadari hal itu lalu seketika Putri melepaskan tangannya. Gadis itu memundurkan tubuhnya dan segera berdiri meskipun sedikit kesulitan.
501Please respect copyright.PENANAkc14KqjCr2
"Maaf, maafkan aku." Ucap Chanyeol lagi dengan cepat.
501Please respect copyright.PENANAgrWVvCJ4HE
"Tidak, tak apa. Aku rasa.. kau baik-baik saja dan mungkin aku salah, kau tidak terluka. Jadi, lebih baik kau pergi dari tempat ini sekarang." Ujar gadis itu sambil memalingkan wajahnya.
501Please respect copyright.PENANAqZiuqVYmRr
Grepp
501Please respect copyright.PENANAiC8XpXlyXw
Tangan Chanyeol kembali menahan gerak tubuh Putri.
501Please respect copyright.PENANALukFnNPo3D
"Siapa kau?" Tanya lelaki itu lagi dan kini putri menyentak tangan Chanyeol agar terlepas dari tangannya.
501Please respect copyright.PENANAMIPAXG5KKv
"Bukan urusanmu, aku tak bisa berkenalan dengan orang asing." Jawab Putri singkat dan melangkah cepat untuk kembali masuk ke dalam rumahnya lagi. Meninggalkan Chanyeol yang masih berdiri termenung di sana dengan luka yang mulai sembuh dan pikiran yang kalut.
501Please respect copyright.PENANAcRO23889x7
"Siapa kau? Bagaimana bisa kau melakukan hal semacam ini padaku?" Batin Chanyeol bergejolak dan angin malam kali bertiup, hingga sosok Chanyeol kembali menghilang di telan malam.
501Please respect copyright.PENANAw5k0tgjnLq
-----------------------------🍁------------------------
501Please respect copyright.PENANA9Me23WjPCk
Ggrrkkk
501Please respect copyright.PENANAygTnHsw85H
Brukk!!
501Please respect copyright.PENANAjsMAbJp3EU
Nafas Putri tersengal, jantungnya berdegup kencang dan bahkan dia sendiri bisa mendengarnya dalam kesunyian malam.
501Please respect copyright.PENANAs0toxQusSs
"Aiishh!! Harusnya aku tak keluar rumah tadi. Kalau dia sudah tahu ada gadis buta yang tinggal sendirian disini lalu datang kembali dengan niat jahatnya. Apa yang harus aku lakukan??!! Ya Tuhan, Putri kau selalu ceroboh! Bodoh!" Gerutu Putri pada dirinya sendiri. Moodnya hancur seketika dan pikirannya sudah menjalar kemana-mana.
501Please respect copyright.PENANAVS8IsmgBqS
Tapi ada sesuatu yang aneh yang Putri rasakan tadi saat dia berdekatan dengan sosok lelaki asing itu.
501Please respect copyright.PENANAxXqiKPIfLv
Ada rasa nyaman dan aman yang dia rasakan dan... Ketenangan...
501Please respect copyright.PENANAWxoSLKcQIz
Sebuah rasa tenang yang tak pernah Putri rasakan sampai saat ini baru saja gadis itu rasakan malam itu.
501Please respect copyright.PENANAZIsn4eJEeK
"Siapa kamu... Bagaimana bisa kamu ada di tempat ini?" Gumam Putri lirih.
501Please respect copyright.PENANAmOg8d99P9D
Gadis itu larut dalam pikirannya sendiri hingga akhirnya dia terlelap malam itu. Meninggalkan pikiran negatifnya tentang Chanyeol dan siapapun itu yang dia temui malam ini.
501Please respect copyright.PENANAcRJXIjaVXo
-------------------------🍁-------------------------
501Please respect copyright.PENANALsv4P9XsOH
"Hyung!!" Jongin berteriak dan segera berlari ke arah Chanyeol yang bajunya sudah penuh dengan lumuran darah dengan aroma yang masih menyengat.
501Please respect copyright.PENANAoTIffIgWyk
"Hun!! Sehun! Cepat turun!!" Teriak Jongin lagi begitu tubuh Chanyeol jatuh ke dalam dekapannya.
501Please respect copyright.PENANAsmZRFoocEv
Drap drap drap
501Please respect copyright.PENANASFADqtrxUW
Sehun yang turun sambil berlari kecil kini ikut terkejut melihat kondisi kakak sulungnya itu.
501Please respect copyright.PENANAzlezUL4Sw5
Tapi yang membuat Jongin maupun Sehun bingung adalah, tak ada luka terbuka sedikitpun di tubuh Chanyeol meskipun bekas darah yang mengering dan ada yang masih basah juga menempel di baju juga celana kakak sulungnya itu.
501Please respect copyright.PENANAvgwvKEnY9f
"Ayo bawa Hyung ke kamar, kau telepon ibu dan ayah. Cepat!" Perintah Jongin yang langsung di patuhi oleh Sehun.
501Please respect copyright.PENANAVhtLzpcxjW
"Kejamnya takdir dan permainan Tuhan sedang dimulai sekarang. Ketika Tuhan memberikan kehendaknya... Kita hanya mampu menjalani dengan sepenuh hati tanpa mampu menolak apapun."
501Please respect copyright.PENANAliDbJYC4Iu
"Penyembuhku disini, kau harus berada di dekatku dan tetap aman disisiku. Penyembuhku..."
501Please respect copyright.PENANAYnEqB7LweR
--------------------------🍁--------------------------
501Please respect copyright.PENANAkaPdwaGxJI
SATU CHAPTER SELESAI!
501Please respect copyright.PENANADaXriMec07
SILAHKAN TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN KOMENTAR YANG BAIK. KARENA VOTE DAN KOMENTAR KALIAN ADALAH PENYEMANGAT KU UNTUK MELANJUTKAN MENULIS.
501Please respect copyright.PENANAHU14q0cTN5
MAKASIH.
501Please respect copyright.PENANAAbAf0Tp3bK
WITH LOVE,
AUTHOR
501Please respect copyright.PENANAkL86XvzTVM
ns 172.69.6.163da2