arrow_back
Rinai Hujan
more_vert
-
info_outline Info
-
toc Table of Contents
-
share Share
-
format_color_text Display Settings
-
exposure_plus_1 Recommend
-
report_problem Report
-
account_circle Login
Search stories, writers or societies
Continue ReadingClear All
What Others Are ReadingRefresh
X
Never miss what's happening on Penana!

G
Intro
Table of Contents
Comments (0)
[KETIKA CINTA MENJADI PEMECAH PERSAHABATAN]
Aku mencintaimu tatkala sahabatku juga memiliki perasaan yang sama padamu. Mencintaimu diam-diam, menjaga perasaan agar ia terus terpendam.
Jarak terbentang di tengah badai yang disebut cinta. Mengobarkan benci di antara kita.
Haruskah aku bertatap muka dengan rinai hujan? hujan yang selalu memberikanku kesejukan.
Menjelma dalam malaikat tak bersayap.Tersenyum seperti pelangi yang datang mengakhiri hujan. Merdu bergemericik bak suaramu. Indah merasuki seperti matamu.
Satu hal yang tak bisa kuberitahu padamu, wahai penunggu senja.
Aku depresi.
Bukan mengenaimu, melainkan masa laluku yang kelam. Pekat dan sesak hingga aku tersesat di dalamnya.
"Hujan tidak selalu mewarnai, kadang berbadai bagai hati nan sedang terlukai." - Farel Bintang
"Sore menyimpan rahasia di baliknya. Ia lihai menyembunyikannya bagi para penikmat senja." -Alvia Darsya Putri
"Tak akan kubiarkan kau kedinginan dalam sepimu sendiri." -Azka Aldric
Tak ada yang lebih indah daripada rinai hujan di kala senja.
Thanks!
NOTE : Cerita ini mengambil 3 sudut pandang yang berbeda. (Farel, Alvia, dan Azka)
Total Reading Time: 11 minutes
toc Table of Contents
#cinta##highschool##highschool
bookmark_border
Bookmark
Start Reading >
×
Write down what you like about the story
×
Reading Theme:
Font Size:
Line Spacing:
Paragraph Spacing:
Load the next issue automatically
Reset to default
×
People Who Like This