arrow_back
Show me
more_vert
-
info_outline Info
-
toc Table of Contents
-
share Share
-
format_color_text Display Settings
-
exposure_plus_1 Recommend
-
report_problem Report
-
account_circle Login
Search stories, writers or societies
Continue ReadingClear All
What Others Are ReadingRefresh
X
Never miss what's happening on Penana!
G
Intro
Table of Contents
Comments (0)
Kau melihatku, lirikan matamu mulai merayuku. Aku terkesan rasanya aneh dengan detak jantung yang mulai estafet. Kau tersenyum, aku memerah dalam tatapan mu. Ini pertemuan pertama kita sejak tahun-tahun lalu. Tempat pertemuan yang unik ini kuartikan sebagai kerinduan mu terhadap pesonaku. Wajahmu masih sama dengan yang tersimpan dibenakku, dengan brewok tipis tambahan di dagumu. Kau berjalan dari pintu mendekatiku. Aku ingat kenangan kita terakhir kali di rumah kecil ini. Senyum samar tipis menyeruak dari bibirku tat kala ingat sentuhan itu menyapu punggungku. kali ini jarak kita hanya dibatasi oleh ruang kosong setipis kaca. Kau menatapku, mataku tertunduk jatuh ke bumi. Aku malu, Malu kalau kamu sampai tau aku membayangkan itu. Kita masih berdiri.
Ku dongakkan wajahku kearahmu, Ntah dari mana aku mendapat keberanian itu. Ada getaran listrik dalam tatapanmu, aku bergetar ingin disentuh.
Ku dongakkan wajahku kearahmu, Ntah dari mana aku mendapat keberanian itu. Ada getaran listrik dalam tatapanmu, aku bergetar ingin disentuh.
Total Reading Time: 1 minute
toc Table of Contents
No tags yet.
bookmark_border
Bookmark
Start Reading >
×
Write down what you like about the story
×
Reading Theme:
Font Size:
Line Spacing:
Paragraph Spacing:
Load the next issue automatically
Reset to default
×
People Who Like This