/story/31519/show-me?v=mobile
Show me | Penana
arrow_back
Show me
more_vert share bookmark_border file_download
info_outline
format_color_text
toc
exposure_plus_1
Search stories, writers or societies
Continue ReadingClear All
What Others Are ReadingRefresh
X
Never miss what's happening on Penana!
G
Show me
Faira
Intro Table of Contents Comments (0)
Kau melihatku, lirikan matamu mulai merayuku. Aku terkesan rasanya aneh dengan detak jantung yang mulai estafet. Kau tersenyum, aku memerah dalam tatapan mu. Ini pertemuan pertama kita sejak tahun-tahun lalu. Tempat pertemuan yang unik ini kuartikan sebagai kerinduan mu terhadap pesonaku. Wajahmu masih sama dengan yang tersimpan dibenakku, dengan brewok tipis tambahan di dagumu. Kau berjalan dari pintu mendekatiku. Aku ingat kenangan kita terakhir kali di rumah kecil ini. Senyum samar tipis menyeruak dari bibirku tat kala ingat sentuhan itu menyapu punggungku. kali ini jarak kita hanya dibatasi oleh ruang kosong setipis kaca. Kau menatapku, mataku tertunduk jatuh ke bumi. Aku malu, Malu kalau kamu sampai tau aku membayangkan itu. Kita masih berdiri.
 
Ku dongakkan wajahku kearahmu, Ntah dari mana aku mendapat keberanian itu. Ada getaran listrik dalam tatapanmu, aku bergetar ingin disentuh. 
Show Comments
BOOKMARK
Total Reading Time: 1 minute
toc Table of Contents
No tags yet.
bookmark_border Bookmark Start Reading >
×


Reset to default

X
×
×

Install this webapp for easier offline reading: tap and then Add to home screen.