Untuk memenuhi hasrat duniawi?
Untuk membahagikan orang tua dan orang sekitar?
Untuk menemukan cinta sejati?
Untuk bahagia?
Untuk menyempurnakan agamanya?
Ada ribuan alasan mengapa manusia tetap menarik napas setiap detiknya. Terbangun dari buaian mimpi indah dimalam hari. Memutuskan tetap pergi kekantor, meski setiap hari hanya menerima omelan dari atasan. Atau pergi kesekolah untuk memecahkan rumus matematika yang entah akan terpakai entah tidak di dunia nyata nantinya.
Ringga?. Ia masih belum mengetahui untuk apa diahidup. Entah sudah berapa kali ia bertanya, pada Tuhan, pada orang pintar, pada dokter, pada tukang sapu dijalan, pada anak tk yang sedang asik mengejar balon sabun. Dan mereka takpunya jawaban.
Sudah 5tahun ini dia tidak mengerti untuk apa dia bernapas. Untuk apa ia mengisi perutnya secara teratur 3 kali sehari. Padahal dulu saat ia masih menggunakan seragam. Lalu keluar masuk kelas di kampusnya. Ia sangat yakin ingin menjadi apa dia nanti
Ingin menjadi pria mapan yang bekerja di kantor ternama. Memiliki jabatan dan dipandang banyak orang.
Mimpi itu bukan tidak terkabul. Ia berhasil lulus kuliah. Meski dengan usaha mengejar dosen hingga tersungkur, kehujanan dan kepanasan. Berhasil masuk menjadi front man di Bank ternama. Berhasil terlihat rapih dan kinclong setiap pagi lengkap dengan celana bahan. Kemeja warna prusahaan dengan dasinya. Pantofel hitam kinclong dan rambut kelimis.
Hampir 3 tahun sudah ringga tersenyum pada nasabah dan menyapa dengan sopan. Hampir 3 tahunmelakukan hal yang sama. Rutinitas tak tertulis namun pasti dilakukan. Dan setelah hampir 3 tahun itu akhirnya ada pertanyaan mengerikan terbersit dari sela rutinitasnya.
UntuK apa? .pertanyaan singkat yang memusingkan kepala
ns18.188.77.203da2