827Please respect copyright.PENANAmfTM62rzyN
Langkahku terus berjalan mengikuti dua orang yang berada tepat didepanku. Sembari memandangi setiap jengkal pelabuhan ini. Suasana yang sangat sangat ramai membuat langkahku semakin sulit. Dua orang di depanku terus berjalan tanpa lelah. Sedangkan diriku yang mungil tak berdaya ini, sungguhh… sungguhh… ingin, segera bersantai dengan segelas es kelapa muda. Hmm, segarnyaaa…827Please respect copyright.PENANAhcMktxwvWf
827Please respect copyright.PENANAmctezrzO7t
"Via, ayo cepet!". Suara wanita cantik didepanku menyadarkan aku.
"Kita ini, di Jawa, pa?"
"Iyalah, sayang. Masak di Afrika?" Jawab seorang lelaki separuh baya yang tampan di depanku. Namun sama sekali tidak memperlambat langkah kakinya.
827Please respect copyright.PENANA8LVnS7zc1R
Aku, Via, Lovya Aretha Yudianthoro. Aku adalah putri tunggal dari Galang Putra Yudianthoro dan Jihan Tsania. Kami bermaksud untuk kembali ke pulau Jawa, pulau asal mama dan papa. Karena papa mulai pekan ini mengurus perusahaannya yang terdapat di Jawa, sedangkan perusahaan yang ada di Sumatera telah beliau serahkan kepada adik kesayangannya. Sedangkan pulauku sendiri adalah Sumatera. Itulah alasannya aku tak mengenal satu centipun tanah ini.
827Please respect copyright.PENANAgzgSaT8yCK
Melihat keduanya yang semakin mempercepat langkah kakinya, aku berusaha mengejar mereka. Sulit memang, dengan sebuah koper cokelat yang berisi banyak barang-barangku ditambah lagi heels yang cukup tinggi ini. Ya, aku memerlukannya karena tinggi badanku tak semampai gadis lain seumuranku. Walau umurku kini yang menginjak 17 tahun, tak jarang yang mengatakan bahwa aku masih cocok menjadi siswa SMP. Ghhrrr..... Namun tetap berfikir positif ajalah, dengan postur tubuh seperti inilah yang membuatku terlihat menggemaskan seperti kartun jepang yang biasanya menari dengan lagu "chiring chiring, chiriring...!." Aku tau hanyalah sebatas postur tubuh, sedangkam wajahku... made in Indonesia.
827Please respect copyright.PENANATtWtWLwslw
"Awww!!!"
Jeritanku memekik saat seorang lelaki menabrakku. Entah karena keteledoranku ataukah kenormalan matanya yang tak dapat melihat gadis sekecil diriku.
"Owhh.. maaf, mbak. Saya tidak sengaja."
Aku hanya menatapnya dingin. Dia langsung mengambil kopernya yang jatuh. Astaga! koperku juga terjatuh.
"Mbak baik-baik saja kan?", tanyanya dengan wajah terburu-buru. Aku mengangguk dengan wajah kesal.
827Please respect copyright.PENANAqUMc8x42tY
"Lain kali kalo jalan jangan lupa periksa dulu tu mata!"
827Please respect copyright.PENANA9tdTqzs5l5
Ya Tuhan, bahkan dengan perkataanku yang cukup kasar tadi masih membuatnya tersenyum?? "Maaf ya mbak, sekali lagi. Saya permisi dulu." Dengan jejak senyuman yang masih terlihat dia membalikkan badan dan berlari meninggalkanku.
827Please respect copyright.PENANAFrMU1Zml2r
Kemudian aku mengambil koperku yang masih tergeletak dijalan. Aneh, koper ini terasa lebih ringan dari sebelumnya. Cokelat? Yaa, ini memang koperku. Tidak lagi jika koperku tercemplung ke selokan. Heheheh-gapenting banget- Ya Tuhan... dimana aku ini? Dua orang yang menjadi arahku telah menghilang ditelan massa.
827Please respect copyright.PENANA2zpGyLkToh
Jangan, Via... please, jangan nangis disini!! Emmphh..... Oh tidak bisaa! Tetesan air mataku mengalir bagaikan bocah 5 tahun yang tersesat di pulau asing. Dasar cengeng! Biarlah! Memang aku cengeng!! Dan aku tak peduli!! Yang ku inginkan hanyalah cepat bertemu mama dan papa! Aku duduk di pojok bangku panjang sambil terisak. "Hiks... hikss...", tangisanku membuat diriku seakan sebuah pertunjukan topeng monyet di depan khalayak. Masa bodo!!
827Please respect copyright.PENANAh76dMXQvJw
Betapa terjingkatnya aku ketika merasakan seseorang menarik dan memelukku erat. Aaaa!!!! Aku tak mau diculik! Aku kurus, pendek, kecil, hidup lagi gak mungkin laku kalo dijual!
827Please respect copyright.PENANADtzwhOOzUt
“Via, sayaang..”
827Please respect copyright.PENANAmrpn4Zc05Y
"Mama!!! Huaaa!! Via takut...", aku mencengkeram pundaknya dan menangis tersedu-sedu. Masa bodo, masa onta banyak yang bilang aku bocah playgroup.
827Please respect copyright.PENANAKWLDZ0hnSU
"Via, sayang... maafin mama dan papa ya, udah ninggalin kamu.", mama mengelus puncak kepalaku yang masih bergetar menahan isakan.
827Please respect copyright.PENANANM0yJaUTLg
"Iya, sayang.. maafin papa ya. Papa lupa kalau punya gadis kecil yang langkahnya cuma sejengkal", ujar papa yang baru saja mengambil koperku.
827Please respect copyright.PENANAIpqMj66l0C
"Iya, pa.. Hm Apa?!!!". Papa terbahak melihat wajahku yang mungkin kini bagaikan pantat orangutan. "Aku mau balik ke Sumatera!", rengekku kesal.
827Please respect copyright.PENANAfGEs7ISHpI
"Ehh.. jangan ngambek seperti itu. Maafkan kami yaa. Lagipula, papa jamin belum sehari disini, kamu akan betah!", papa mengacak rambutku yang terikat rapi. “Mulai sekarang, kita bakal hidup di Jawa, kan? Pasti lama-kelamaan, kamu bakal betah. Apalagi, di Jawa banyak cowok ganteng. Ya walau gak ada yang bisa ngalahin gantengnya papamu ini. Hahaha!” papa terbahak dan sangat berbangga dengan dirinya sendiri. Cihh, papa gak pernah inget umur.
827Please respect copyright.PENANARzwa7cyUbq
"Hehehe, itung-itung usaha move on dari Heru, sayang?"
827Please respect copyright.PENANAhkvEmnnXQh
"Ihh! Kok Heru sih!" seketika teringat dengan lelaki itu. lelaki yang sangat terobsesi denganku. Wajah bulat nan dekil itu muncul di pikiranku. Ewh! Bukan, bukan karena wajahnya sebab aku membencinya. Tapi karena keobsesiannya yang di luar batas normal. Untung akhirnya aku tak akan lagi bertemu dengannya. Masih ingat, saat aku akan baru berangkat ke Jawa, dia memanggilku berkali-kali dan menangis seperti bayi. Merengek supaya aku mengurungkan niat untuk pindah rumah. Bahkan dia… ahh.. aku sungguh benci mengatakannya. Dia… haruskah aku jelaskan?? Hmm.. oke oke. Dia, dia merengek kepada orangtuanya untuk segera menikah denganku. Hah!! Wat de fun banget, kan?!
827Please respect copyright.PENANAJhYkORkOth
Cukup. Kita balik ke masa kini. Yang tadi sudah menjadi butiran sejarah hidupku.
827Please respect copyright.PENANAvH3wcSTD9w
Setelah beberapa menit perjalanan dengan taksi, kami berhenti disebuah rumah mewah yang asri.
Inikah rumah baruku?
827Please respect copyright.PENANAwN94fgaqeF
"Yes, sweety." Seakan papa tau apa yang sedang ada di fikiranku. Aku melangkah perlahan dan pasti, memandangi keindahan setiap sudut rumah ini dengan taman yang dipenuhi tanaman hijau. Benar kata papa, mungkin papa sengaja memilih rumah ini agar aku benar-benar betah di rumah ini.
“Papa bisa baca pikiran Via, ya? Hebat!”
827Please respect copyright.PENANAxLqqIT8HXq
“Eh! Kebiasaan! Itu tadi kamu nanya kenceng banget. Sampe-sampe Heru denger tuh di Sumatera.”
827Please respect copyright.PENANAuRrwNn2m8K
_-
827Please respect copyright.PENANAsbmR7nfZCF
----
827Please respect copyright.PENANATe11jkaKrK
Fiuhhh...
Aku merebahkan badanku diatas ranjang yang sangat nyaman.
827Please respect copyright.PENANAdshShTXTPt
'Tink tink...'
827Please respect copyright.PENANARCNGObfllp
Ponselku berbunyi di sela keheningan. Aneh, siapa yang tahu nomor baruku ini? Sudah, mungkin orang nyasar. Jangan hiraukan… saatnya untuk beristirahat. Hmmm….
827Please respect copyright.PENANA2X49rF5N3a
.
827Please respect copyright.PENANAaHc5QMAmmy
.
827Please respect copyright.PENANAUxXsbDjGMw
.
827Please respect copyright.PENANALJBlkmmY3i
'Tink tink...'
827Please respect copyright.PENANAelPvdndwRE
Hmm..
.
827Please respect copyright.PENANAE8uJ1al0mB
.
827Please respect copyright.PENANAnRNs507LyZ
'Tink tink!!!!!'
827Please respect copyright.PENANAfCGUXUTIEM
HWAAHH!! Iya iya! Gua angkat!
827Please respect copyright.PENANAIe3eEXh9qy
"Hallo! siapa?!" dengan susah payah aku harus berbicara. Padahal bentar lagi, bakal mimpi.
827Please respect copyright.PENANATYash2ZSIN
"Saya Raihan. Saya dapat nomor ini dari bungkus perdana yang ada di koper mbak. Sepertinya koper kita tertukar.."
827Please respect copyright.PENANAx8t4QGwiLZ
"Hehh?” Seketika wajahnya terbesit dan aku segera menuju koper cokelat yang ku bawa tadi. Dan… benar, aku melihat kolor kuning mencolok yang belum pernah aku lihat seumur hidupku di dalam kper ini. Gak modis! “Ewh”
827Please respect copyright.PENANAxlU6PNHlNs
"Benar kan mbak? Tadi saya juga sempat terkejut melihat isinya." Aku bisa mendengar tawa kecilnya itu. Asem, mungkinkah dia sudah melihat kolor spongebob yang sengaja aku taruh di bagian atas? Oke, aku akui lebih gak modis dari kolor kuningnya.
827Please respect copyright.PENANAk3V2NL6bZ0
"Jangan bongkar-bongkar isinya! Kapan bisa ditukar?!!"
827Please respect copyright.PENANAwQqhV01guy
"Secepatnya. Apa perlu saya ke rumah mbak?" Sepertinya itu penawaran yang menguntungkan.. Tapi apa dia gak keberatan?
827Please respect copyright.PENANAbbe60gJiop
"Khemm... saya tidak akan merasa keberatan. Alamat mbak?"
827Please respect copyright.PENANA0MwyJEBnbp
Sepertinya dia mulai bisa membaca fikiranku. Aku harus mewaspadainya -clingak clinguk dengan mata mlotot-
827Please respect copyright.PENANAnPP9RAhJPp
"Nanti aku sms al…" eh belum selesai dengan perkataanku..
827Please respect copyright.PENANAWURGVIGaXb
"Oke.. terima kasih."
827Please respect copyright.PENANAqEC0ZfGQzL
'Tuut.. tuut..'- putus.
827Please respect copyright.PENANA1bPhGO6kxk
Ish! Gak sopan!!
Padahal aku.. ahh, sudahlah. Saat selesai makan malam, aku membantu mama mencuci piring di dapur. Papa juga ada di dapur. Sedang apa? Apalagi kalau masih mengobrak-abrik isi kulkas. Papa masih saja merasa lapar setelah makan besar tadi.
827Please respect copyright.PENANAk8xQZYVPEL
"Pa, alamat rumah ini dimana?" Tanyaku yang tak berpengaruh menghentikan kunyahannya.
827Please respect copyright.PENANAVSGxEHQyMd
"Jalan Soetomo no.16." Papa masih serius dengan biskuit di tangannya. Tak menunggu waktu lama, setelah semua piring tercuci, aku menuju kamar dan meraih ponselku yang tergeletak di ranjang. Segera aku mengetik pesan kepada laki-laki kaku itu.
827Please respect copyright.PENANAaCt5hVF7yb
Kepada: Hmm-827Please respect copyright.PENANA4MnYkSXQRX
"Alamat rumahku jalan soepomo no. 16. Kapan kemari?"
827Please respect copyright.PENANAKAqiukY8QU
Tak berselamg lama..827Please respect copyright.PENANAN4bDgtgetl
827Please respect copyright.PENANAYTY03KF8Vq
Dari: Hmm-827Please respect copyright.PENANALD1EiMNHII
"Oke, 1 jam lagi saya sudah ada didepan gerbang rumah mbak."
827Please respect copyright.PENANAw6l3HP9fgy
GILAAA!!! 1 jam lagi? Apa kata papa, kalau tahu soal cogan, eh Raihan itu?
827Please respect copyright.PENANA4yffXosKlE
Kepada: Hmm-827Please respect copyright.PENANAmevfhPEO2X
"Serius? Malem ini? Besok napa?"
827Please respect copyright.PENANA4PbdAj0k5e
Hanya sekitar semenitan..
827Please respect copyright.PENANAwBOdwfx8M1
Dari:Hmm-827Please respect copyright.PENANAsS2x4DVKaN
"Saya membutuhkan sesuatu dalam koper itu. Saya sudah di jalan."
827Please respect copyright.PENANAX2cXH40QrC
Oke, dia serius. Aku kemudian menuju ruang keluarga di mana papa dan mama sudah asyik menonton tv dengan serius. Detakan jantungku tak bisa diajak kompromi. Dag dig dug derr... aku hanya bisa membisu merasakan detakan itu dengan menanti detik-detik kedatangannya. Maklum. Aku belum pernah sama sekali menerima tamu laki-laki. Kenapa aku jadi lebay gini??
827Please respect copyright.PENANAhmHZn9VDuo
"Vi? Kamu kenapa sih? Tumben gak cerewet kalo nonton film." Tepukan mama yang mendarat di pundakku memecahkan lamunanku.
827Please respect copyright.PENANAYaZuf6ffGW
"Emm.. gak ada apa-apa kok ma." Aku tersenyum dan mengalihkan pandangku kembali ke tv yang entah apa yang sedang ditayangkannya
827Please respect copyright.PENANAKNbLQp2HZd
----
827Please respect copyright.PENANA5OlbaDC0ga
Oke, ini sudah lebih dari satu jam.
Lebih tepatnya 90 menit. Dimana dia? Harusnya aku sudah sadar dia tak akan datang malam ini. Jadi untuk apa aku menantinya?
"Pa, ma.. Via tidur dulu ya.." aku bangkit dari tempat dudukku.
827Please respect copyright.PENANAZPC0DYGW7K
"Ya, Sweety, night. Oh ya, besok mau temenin papa beli mobil baru?"
827Please respect copyright.PENANAmdO2vP7zRO
"Mobil Via?!!" Sungguh mengharukan….
827Please respect copyright.PENANAcvthpsgDlb
"Tentu saja.... tidak. Mobil untuk papalah. Kamu buat apa mobil? Naik motor aja belum sampek." Papa mengatakan kalimat terakhir dengan sedikit membungkam mulutnya. usaha bergumam yang cerdas!
827Please respect copyright.PENANAYVubtP3ClM
Aku hanya mendesah kesal dan menuju ke kamar. Setelah mengganti kaosku dengan piyama hello kitty kesayanganku, aku merebahkan tubuhku di atas ranjang baruku. Sebentar lagi aku akan teridur, hanya hitungan beberapa menit.
827Please respect copyright.PENANAf58ycI2bHL
….
…
827Please respect copyright.PENANAfQ4MljrtZJ
Hmmhh..
827Please respect copyright.PENANAp7h5LLyhRR
"VIAA!!!"
827Please respect copyright.PENANA9DqO1VnYIW
Omg apa lagi?! Teriakan dahsyat mama benar2 menghilangkan kenikmatan malamku!
"Apa sih, ma? Liat nih, mata Via udah hampir nutup!" Kesel banget dengan tindakan mama yang sekonyong-konyong memeluk tubuhku.
"Ada…… malaikat, Vi.. Mau ketemu kamu!" Mama menarik paksa tanganku yang sudah lemah itu. Apa yang dikatakan mama? Hahh...Malaikat? Lucu.
827Please respect copyright.PENANAVRCoUZVc3Z
Sebentar...
Malaikat?827Please respect copyright.PENANAevRp6gT07K
827Please respect copyright.PENANANUMiGV4soM
Tampan?
Jangan bilang kalau…
827Please respect copyright.PENANAWBZlZejEUJ
827Please respect copyright.PENANALQxFRDcJNg